rata dalam sistem internasional. Semakin langka ataupun semakin terbatasnya sumber daya yang dibutuhkan, akan semakin menciptakan ketergantungan pada
negara lain. Pemberlakuan embargo terhadap sebuah negara tidaklah tanpa didasari sebuah tujuan. Sebagai sarana perdagangan politik luar negeri
pemberlakuan embargo bertujuan untuk : a
Mengancam dengan atau memberlakukan embargo sebagai tekanan. Tekanan yang diberikan kepada negara yang diembargo biasanya untuk
mempengaruhi politik dalam negeri suatu negara. Sebagai contoh yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia dangan tujuan
memberikan tekanan kepada Indonesia atas pelangaran hak asasi yang dilakukan oleh aparat militer Indonesia.
b Menghambat suatu negara yang potensial untuk mencapai kemampuan
ekonomisnya. Sebagai contoh konflik yang terjadi antara Amerika Serikat dan Kuba. Amerika Serikat mencabut rencana bantuan dan
memberlakukan embargo ekonomi terhadap setiap negara yang mengizinkan kapal atau pesawatnya mengangkut barang ke Kuba dengan
harapan dapat melemahkan negara Kuba tersebut.
22
6.3 Konsep Politik Luar Negeri
Dalam studi internasional umumnya ada tiga konsepsi pokok yang harus dipahami, yaitu : Politik internasional international politics, Kebijakan luar
negeri foreign policy, dan Hubungan internasional international relations.
23
22
K.J.Holsti, Ibid, hal.324-325.
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti menilai bahwa embargo bukan hanya semata-mata sebagai sebuah kebijakan luar negeri Amerika Serikat saja , akan
tetapi ada kepentingan politik yang ingin dimanfaatkan oleh Amerika Serikat. Maka peneliti akan melihat dan menganalisa permasalahan embargo dari perpektif
Politik Internasional, dimana embargo ekonomi sebagai bentuk kepentingan
23
K.J.Holsti, Ibid, hal.320.
Universitas Sumatera Utara
Amerika Serikat terhadap Kuba yang berdampak pada timbulnya respon balik dari Kuba untuk meghilangkan pengaruh Amerika Serikat di Kuba.
Menurut K.J.Holsti ada beberapa unit analisis dalam menjelaskan politik luar negeri, yaitu individu, negara, dan sistem internasional. Ketiga unit analisis
inilah yang berbeda satu dengan lainnya. Akan tetapi, perbedaan unit analisis ini akan semakin membantu dalam menganalisis permasalahan politik internasional.
Tingkah laku kebijakan luar negeri dikonsepsikan sebagai suatu reaksi terhadap lingkungan eksternal, keseimbangan atau ketidakseimbangan semua unit dalam
sistem. Pada tingkat analisis ini, politik luar negeri tidak hanya dilihat sebagai reaksi terhadap lingkungan eksternal ataupun pada keseimbangan belaka,
melainkan politik luar negeri merupakan cerminan dari kebutuhan-kebutuhan domestik negara.
Politik luar negeri tidaklah dirumuskan secara mendadak tanpa ada pertimbangan sosial, politik dan ekonomi. Politik luar negeri diwujudkan untuk
memenuhi tujuan tertentu terutama dalam melaksanakan kepentingan sebuah negara di tingkat kepentingan antar bangsa. Pokok permasalahan dalam penentuan
kebijakan luar negeri pada umumnya dititik beratkan pada usaha untuk memecahkan berbagai persoalan, baik yang berhubungan dengan masalah dalam
negeri maupun luar negeri. Suatu pemerintahan pada umumnya berusaha mewujudkan tujuan nasionalnya melalui berbagai cara yang bervariasi antara satu
negara dengan negara lainnyanya yang direfleksikan melalui kebijakan politik luar negeri.
6.4 Konsep Kebijakan Luar Negeri