Analisis Aitem 1 Uji Daya Diskriminasi Aitem

68 Tabel 3.3 lanjutan Aspek-aspek Indikator Aitem F U Berani menghadapi tantangan dan resiko untuk mengatasi rasa takut. Saya berani mengakui kesalahan saya. Saya takut dikritik. 38 39 TOTAL 24 15 3.4. Analisis Aitem 3.4.1 Uji Daya Diskriminasi Aitem Azwar 2012 menyatakan daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total r i X. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total atau item-total correlation. Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total biasanya digunakan batasan r ix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelas minimal 0,30 daya bedanya 69 dianggap memuaskan. Jika koefisien korelasi kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah Azwar, 2012. Jadi jika hasil korelasi aitem berada di bawah 0,25 maka item itu harus digugurkan. Sementara yang lebih besar dari atau sama dengan 0,25 dapat dikatakan valid. Reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau konsisten hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Pengukuran dikatakan tidak cermat bila eror pengukurannya terjadi secara random. Antara skor individu yang satu dengan yang lain terjadi eror yang tidak konsisten dan bervariasi sehingga perbedaan skor yang diperoleh lebih banyak ditentukan eror, bukan oleh perbedaan yang sebenarnya. Koefisien reliabilitas r xx’ berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Sekalipun bila koefsien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliable, namun dalam kenyataan pengukuran psikologi koefisien sempurna yang mencapai angka r xx’ = 1,00 belum pernah dijumpai Azwar, 2012.

3.4.2 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, hasil yang telah diperoleh diolah dengan menggunakan uji statistik. Uji statistik yang dipakai yaitu teknik regresi berganda dengan menggunakan SPSS for windows version 16.0. Analisis regresi berganda bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen 70 sebagai prediktor dimanipulasi Sugiyono, 2006 yakni dukungan sosial orang tua dan kepercayaan diri sebagai prediktor motivasi berprestasi. Persamaan model analisis regresi berganda adalah Y= + + dengan: Y : Motivasi Berprestasi : Dukungan Sosial Orangtua : Kepercayaan Diri , : Koefisien Regresi : Konstanta 3.5. Analisis Data 3.5.1 Uji Asumsi