negara Indonesia serta norma-norma sosial dan agama. Contohnya, pencurian, perampokan, penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan, dan sebagainya.
PSK bisa dikatakan tindakan kriminal karena telah melanggar norma sosial dan agama.
Seseorang melakukan tindakan menyimpang dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, yang menyebabkan seseorang tersebut mengabaikan nilai-nilai yang ada.
Hal ini sesuai dengan teori materialisme yang dianut oleh Karl Marx. Prinsip dasar teori materialisme adalah bukan kesadaran manusia yang menentukan
keadaan sosial, tetapi sebaliknya keadaan sosiallah yang menentukan kesadaran manusia Ali Maksum, 2009: 155
C. Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial
yaitu hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, maupun antara individu dengan kelompok Soerjono
Soekanto, 2006: 62. Kemudian menurut H. Boner dalam Abu Ahmadi 2002: 54, interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antara dua atau lebih
individu manusia ketika kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Dapat dikatakan
juga bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan timbal balik antara aspek- aspek kehidupan sosial yang ada di masyarakat yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih.
28
2. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial sendiri tidak akan terjadi bila tidak unsur atau syarat terjadinya interaksi sosial. Menurut Soerjono Soekanto 2006: 58 syarat interaksi
sosial ada dua yaitu: a.
Kontak Kontak berasal dari bahasa latin con atau cum yang artinya bersama-
sama dan tango yang artinya menyentuh, jadi arti secara harfiahnya adalah menyentuh bersama-sama Soerjono Soekanto, 2006: 59. Kontak sosial bisa
berupa tindakan atau tanggapan terhadap tindakan. Kontak sosial juga bersifat positif dan negatif, hal ini dapat dilihat dari hasil interaksi yang menunjukkan
tindakan positif atau negatif. Selain berdasarkan positif dan negatif, kontak sosial secara konseptual dibagi menjadi dua yaitu kontak sosial primer dan
kontak sosial sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila hubungan atau interaksi tersebut dilakukan tanpa menggunakan perantara atau dengan kata
lain langsung bertatap muka. Sedang kontak sosial sekunder terjadi apabila hubungan atau interaksi dilakukan dengan menggunakan perantara. Melihat
perkembangan teknologi informasi sekarang ini, kontak sosial sekunder terjadi menggunakan banyak perantara seperti facebook, twitter, friendster,
yahoo masanger, dan masih banyak lagi. b.
Komunikasi Komunikasi merupakan proses selanjutnya dari unsur terjadinya
interaksi sosial. Kontak sosial tidak berarti telah terjadi komunikasi diantara pelaku. Komunikasi merupakan proses pemberian makna pada perilaku
29
seseorang, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan Soerjono Soekanto, 2006: 62. Sedang menurut Burhan Bungin 2006: 57, komunikasi
adalah proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang lain yang berbentuk pengetahuan, pembicaraan,
gerak-gerik, atau sikap, perilaku, dan perasaan-perasaan , sehingga seseorang membuat reaksi-reaksi terhadap informasi, sikap, dan perilaku tersebut
berdasarkan pada pengalaman yang pernah alami. Arti penting komunikasi adalah sebagai proses pemaknaan atau
penafsiran dilakukan untuk memberikan reaksi atas kontak yang telah dilakukan sehingga nantinya akan muncul interaksi yang sempurna.
Komunikasi sosial memiliki tiga unsur utama yaitu sumber informasi Receiver, saluran media, dan penerima informasi Audience. Proses
pemaknaan dalam komunikasi sosial dibagi menjadi dua, bersifat subjektif dan bersifat kontekstual. Sifat subjektif artinya masing-masing pihak sumber
informasi dan penerima informasi memiliki kapasitas untuk memaknakan informasi yang disebarkan atau diterimanya berdasarkan pada apa yang ia
rasakan, ia yakini, dan ia mengerti serta berdasarkan tingkat pengetahuan kedua pihak. Bersifat kontekstual artinya pemaknaan itu berkaitan erat
dengan kondisi waktu dan tempat di mana informasi itu ada dan di mana kedua belah pihak berada Bungin, 2006: 57-58.
Dari pemaparan di atas, kontak dan komunikasi tidak bisa dipisahkan dan harus ada dalam setiap proses interaksi sosial. Setiap interaksi akan
diawali dengan kontak, di sini pelaku memberikan tindakan atau tanggapan
30
dari proses yang sedang terjadi. Setelah terjadi kontak, komunikasi menjadi unsur atau syarat berikutnya yang berjalan. Di mana komunikasi ini
merupakan tahap pemberian makna atau penafsiran terhadap kontak sosial yang berlangsung. Dalam proses komunikasi mungkin saja terjadi berbagai
penafsiran makna dan perilaku.
3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial