Pengertian Pembelajaran Tinjauan tentang Pembelajaran Individual

12 kegiatan evaluasi. Langkah kedua, penilaian awal, yaitu penilaian kesiapan belajar siswa. Siswa akan dinilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mempelajari suatu bahan pelajaran. Langkah ketiga, penyediaan pengalaman belajar. Bahan pelajaran dan metode mengajar dipadukan dan dirancang untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penilaian juga merupakan usaha memonitor kemajuan belajar siswa, sekaligus mengadakan upaya diagnosis terhadap kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa. Hasil evaluasi akan dijadikan umpan balik yang sangat berguna dalam perbaikan prosedur pengajaran. Langkah keempat, penilaian akhir bertujuan untuk melihat perkembangan prestasi siswa dalam suatu program pengajaran Sudaryono, 2012: 57. Dalam proses pembelajaran, seorang guru dihadapkan dengan para siswa. Oleh karena itu, seorang guru memiliki kemampuan dalam mengorganisasi siswa dalam belajar. Proses pembelajaran yang mendasari interaksi edukatif berpengaruh pada faktor metode pembelajaran yang diterapkan.

d. Metode Pembelajaran

Hamdani 2011:80 menyatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Metode pembelajaran yang ditetapkan guru memungkinkan siswa banyak belajar proses learning by process, bukan hanya belajar produk 13 Learning by product. Belajar produk pada umumnya menekankan pada segi kognitif siswa, sedangkan belajar pada proses memungkin siswa belajar dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu, pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Situasi pengajaran juga menjadi faktor penting dari pelaksanaan metode pembelajaran. Suasana kelas social climate berkaitan dengan semangat belajar mengajar, keadaan lingkungan sekolah dan sebagainya. Sudaryono 2012:61 mengklasifikasikan tiga perilaku mengajar yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu metode pembelajaran klasikal, kelompok dan individual. Metode pembelajaran klasikal biasanya kegiatan belajar yang menerima atau menghafal. Jumlah siswa kurang lebih 40 orang dengan memberikan bahan materi yang sama pada waktu yang sama. Kegiatan belajar ini umumnya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa dituntut untuk memusatkan perhatian dan suasana harus mendukung guru dalam menerangkan pelajaran. Belajara secara klasikal cenderung menempatkan siswa pada posisi pasif sebagai penerima bahan ajaran R. Ibrahim dan Nana Syaodih, 1992:27. Metode pembelajaran kelompok dilakukan di dalam kelas atau tempat terbuka oleh suatu kelompok kecil yang telah dibentuk oleh guru sekitar tiga sampai delapan siswa. Dalam kegiatan pembelajaran ini, guru dapat memberikan bantuan yang lebih intensif kepada setiap anggota kelompok Sudaryono, 2012:63.