Uji Aktivitas Antioksidan Metode Pengukuran Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH

memperlambat oksidasi dalam dua cara yaitu baik dengan peredaman radikal bebas, dalam hal ini senyawa tersebut digambarkan sebagai antioksidan primer, atau dengan mekanisme yang tidak melibatkan peredaman radikal bebas langsung, dalam hal ini senyawa tersebut adalah antioksidan sekunder. Antioksidan primer termasuk senyawa fenolik. Komponen ini dikonsumsi selama periode induksi. Antioksidan sekunder beroperasi dengan berbagai mekanisme termasuk mengikat ion logam, peredaman oksigen, mengubah hidroperoksida untuk spesi non- radikal, menyerap radiasi UV atau menonaktifkan oksigen singlet Pokorny, 2001.

2.4.3. Uji Aktivitas Antioksidan

Menurut Benzie Strain 1996, pengukuran aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu : 1. Metode CUPRAC Menggunakan bis neokuproin tembaga II CuNc 2 2+ sebagai pereaksi kromogenik. Pereaksi CuNc 2 2+ yang berwarna biru akan mengalami reduksi menjadi CuNc 2+ yang berwarna kuning dengan reaksi: n CuNc 2 2+ +AROHn → n CuNc 2+ + AR=On + n H+ 2. Metode DPPH Menggunakan 2,2 difenil-1- pikrilhidrazil sebagai sumber radikal bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH dari zat antioksidan Apak et al. 2007. DPPH adalah bubuk kristal berwarna gelap terdiri dari molekul radikal bebas yang stabil dengan berat molekul 394.32 dan rumus molekul C 18 H 12 N 5 O 6 . Penyimpanan dalam wadah tertutup baik pada suhu -20°C Molyneux, 2004. Gambar 2.5. Rumus Bangun DPPH Universitas Sumatera Utara 3. Metode FRAP Menggunakan FeTPTZ 2 3+ kompleks besi- ligan 2,4,6-tripiridil- triazin sebagai pereaksi. Kompleks biru FeTPTZ 2 3+ akan berfungsi sebagai zat pengoksidasi dan akan mengalami reduksi menjadi FeTPTZ 2 2+ yang berwarna kuning dengan reaksi berikut: FeTPTZ 2 3+ + A R OH → FeTPTZ 2 2+ + H + + A R =O

2.4.4. Metode Pengukuran Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH

Aktivitas antioksidan dapat dilakukan beberapa cara salah satu metode pengukuran yang sering digunakan adalah metode DPPH. DPPH merupakan suatu radikal bebas stabil kerena mekanisme delokalisasi elektron bebas oleh molekulnya, sehingga molekul ini tidak mengalami reaksi dimerisasi yang sering terjadi pada sebagian besar radikal bebas lainnya. Delokalisasi juga memberikan efek warna ungu yang dalam pada panjang gelombang 517 nm dalam pelarut etanol. Zat ini berperan sebagai penangkap elektron atau penangkap radikal hidrogen bebas. Hasilnya molekul yang bersifat stabil. Bila suatu senyawa antioksidan direaksikan dengan zat ini maka senyawa antioksidan tersebut akan menetralkan radikal bebas dari DPPH Bintang, 2010. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan dengan inkubasi DPPH dengan minyak atsiri antioksidan selama 30 menit sehingga menghasilkan larutan ungu yang lebih memudar kemudian dilakukan pengukuran panjang gelombang pada 517 nm. Aktivitas antioksidan diperoleh dari nilai absorbansi yang selanjutnya akan digunakan untuk menghitung persentase inhibis 50 IC 50 yang menyatakan konsentrasi senyawa antioksidan yang menyebabkan 50 dari DPPH kehilangan karakter radikal bebasnya. Semakin tinggi kadar senyawa antioksidan dalam sampel maka akan semakin rendah nilai IC 50 . Hasil yang dituliskan berupa IC 50 , yang merupakan suatu konsentrasi sampel antioksidan yang diuji mampu melakukan peredaman 50 terhadap radikal DPPH dalam jangka waktu tertentu Mosquera, 2007. Universitas Sumatera Utara 2.5. Analisa Komponen Kimia Minyak Atsiri 2.5.1. Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa GC-MS

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Penetapan Kadar Minyak Atsiri Rimpang Jahe Gajah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Officinale) Dan Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Amarum) Menggunakan Alat Stahl

15 90 45

Analisis Secara GC-MS Komponen Minyak Atsiri dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Hasil isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan dengan Destilasi Uap

8 80 131

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Bangle (Zingiber Montanum (J.König) Link Ex A. Dietr) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

13 132 103

Analisis Secara Gc-Ms Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acoruscalamus) Hasil Isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan Dengan Destilasi Uap

7 81 131

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kulit Jeruk Telur Buaya (Citrus medica L.) Secara GC-MS dan Uji Antioksidan Dengan Metode DPPH

1 81 73

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

1 0 13