Spektofotometri UV-VIS Prinsip Kerja

gelombang yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup “nol” galvanometer dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blanko dan nol galvanometer didapat dengan memutar tombol sensivitas. Dengan menggunakan tombol transmitasi, kemudian atur besarnya pada 100. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala abosrbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel Khopkar, 2003.

2.5.2.1. Spektofotometri UV-VIS

Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya. Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terapat dalam larutan tersebut. Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna yang teramati. Tabel 2.6. Warna yang diamati dan warna komplementernya Panjang gelombang Warna terlihat Warna komplementer 400 Ultraviolet - 400-450 Violet Kuning 450-490 Biru Jingga 490-550 Hijau Merah 550-580 Kuning Ungu 580-650 Jingga Biru 650-700 Merah Hijau 700 Inframerah

2.5.2.2. Prinsip Kerja

Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media larutan, maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan. Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi A sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai transmitansi T, dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer, berbunyi: “Jumlah radiasi cahaya tampak ultraviolet, inframerah dan sebagainya yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu Universitas Sumatera Utara fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”. Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan: T = � �� �� � atau T = � �� �� � x 100 dan absorbansi dinyatakan dengan rumus: A = - log T = -log � �� �� � Dimana I merupakan intensitas cahaya datang dan I t atau I 1 adalah intensitas cahaya setelah melewati sampel. Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai: A = a . b . c atau A = ε . b . c Dimana: A = absorbansi b = tebal larutan tebal kuvet umumnya 1 cm c = konsentrasi larutan yang diukur Zysk AM dkk, 2007. Pada metode spektrofotometri terdapat permasalahan ataupun gangguan seperti sidik jari, kotoran padat yang telah kering yang menempel pada dinding sel yang dapat mengganggu penembusan sinar juga gelembung udara dan lemak Alaerts, 1987. Biasanya permasalahan analisis dengan metode spektrofotometri adalah kesalahan pengakuran detektor yang disebabkan oleh : 2. Adanya radiasi sesatan stary radiation yang ditimbulkan oleh peralatan spektrofotometer itu sendiri dan ditimbulkan oleh faktor-faktor dari lingkungan seperti debu dan sebagainya. 3. Adanya pergeseran panjang gelombang pengukuran λ maks yang disebabkan oleh gerakan mekanis untuk mengatur panjang gelombang Mulja, 1995. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat-alat

Alat Stahl GC-MS Shimadzu Gelas Erlenmeyer 250 ml Labu destilasi 2000 ml Pyrex Pipet tetes Tabung reaksi Hot Plate Cimarec 2 Aluminium Foil Spatula Belender Timbangan Beaker Glass 250 ml Pyrex Kondensor Jarum suntik 1 ml Labu ukur 50 ml Kuvet Spektrometer UV-Visible Spectronic 300

3.2. Bahan-Bahan

Rimpang jahe merah Na 2 SO4 anhidrous p.a Merck Eter p.a Merck DPPH p.a Aldrich Etanol p.a Merck Aquadest Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Penetapan Kadar Minyak Atsiri Rimpang Jahe Gajah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Officinale) Dan Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Amarum) Menggunakan Alat Stahl

15 90 45

Analisis Secara GC-MS Komponen Minyak Atsiri dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Hasil isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan dengan Destilasi Uap

8 80 131

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Bangle (Zingiber Montanum (J.König) Link Ex A. Dietr) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

13 132 103

Analisis Secara Gc-Ms Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acoruscalamus) Hasil Isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan Dengan Destilasi Uap

7 81 131

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kulit Jeruk Telur Buaya (Citrus medica L.) Secara GC-MS dan Uji Antioksidan Dengan Metode DPPH

1 81 73

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

1 0 13