6 Menurut Shintawati 2010: 9-10, bahwa nilai-nilai Islam menjadi
inspirasidan sekaligus pemandu utama dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga dengan adanya pendidikan Islamakan mampu:
1. Membentuk sikap dan kepribadian yang kuat berdasarkan prinsip-prinsip nilai keilahiyahan. Dengan aqidah yang benar, seorang muslim akan mampu
menunjukkan sikapnya yang tegar, tsabat, istiqomah dan selalu berfihak dan membela Al Haq.
2. Memompa semangat keilmuan dan karya. Islam mengajarkan pemeluknya untuk selalu berfikir dan berkarya. Doktrin Islam adalah: ”sebaik-baik
manusia adalah manusia yang paling memberi manfaat bagi orang lain”.
3. Membangun karakterpribadi yang saleh : selalu menegakkan nilai-nilai dan
praktek ibadah. Pendidikan Agama Islam mendidik dan mendisiplinkan pemeluknya untuk selalu taat beribadah kepada Allah SWT. Dengan
perilaku ibadah yang bersih, niscaya akan terbentuk karakter muttaqien, selalu menjauhi perilaku negatif dan destruktif.
4. Membangun sikap peduli: Islam selalu mengajarkan sikap peduli kepada orang lain, hewan dan lingkungan. Sikap peduli akan melahirkan sikap yang
selalu membangun dan memecahkan segala permasalahan sosial. 5. Membentuk pandangan yang visioner, berfikir, bekerja dan bertindak untuk
kepentingan masa depan.
Pendidikan pada hakekatnya bertujuan membentuk karakter anak menjadi anak yang baik. Khusus untuk anak jalanan pendidikan luar sekolah
7 yang sesuai adalah dengan melakukan proses pembelajaran yang dilaksanakan
dalam wadah Rumah Singgah. Rumah Singgah sebagai salah satu metode pendekatan terhadap anak
jalanan menjalankan berbagai macam program pelayanan untuk anak jalanan. Setiap program yang dilaksanakan haruslah mendatangkan manfaat dan
kebutuhan anak jalanan itu sendiri. Rumah Singgah yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Rumah Singgah Ahmad Dahlan, yang merupakan salah
satu dari beberapa lembaga sosial yang ada di kota Yogyakarta. Rumah
Singgah Ahmad Dahlan sebagai lembaga sosial non pemerintahan yang bergerak melakukan pembinaan terhadap anak jalanan serta memonitoring
perkembangan dan hambatan-hambatan yang dialami mereka. Selanjutnya Rumah Singgah Ahmad Dahlan juga memiliki program-program antara lain
program keterampilan, beasiswa dan pendidikan agama Islam sebagai pendidikan karakter untuk anak-anak jalanan.
Melihat program pelayanan yang diberikan kepada anak jalanan menunjukkan bahwa Rumah Singgah Ahmad Dahlan cukup layak dijadikan
tempat untuk melihat keefektifan pelayanan suatu Rumah Singgah. Pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam yang
dilaksanakan oleh Rumah Singgah Ahmad Dahlan sudah berjalan cukup lama, akan tetapi masih terdapat beberapa permasalahan pada saat pelaksanaan
dilapangan. Adapun
beberapa permasalahan
yang muncul
pada saat
pelaksanaan yaitu terkait dengan anak jalanan sendiri sebagai peserta didik yang terkadang masih labil, selain itu dari faktor pendidik yang terkadang
8 kurang disiplin waktu pada saat pelaksanaannya.Kedua permasalahan tersebut
dapat mengakibatkan proses pelaksanaan pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan
menjadi kurang efektif. Keberhasilan suatu Rumah Singgah dapat dilihat dari keberhasilan
program-program yang dilaksanakan. Untuk itu dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pelayanan suatu Rumah Singgah dalam melaksanakan
programnya terhadap pendidikan karakter individu anak jalanan. Maka untuk mengetahui sejauh mana pelayanan program di Rumah Singgah Ahmad Dahlan
dalam menangani anak jalanan ini maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul pendidikan karakter anak jalanan melalui program
pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad DahlanYogyakarta.
B. Identifikasi Masalah