10
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan dan uraian di atas, maka peneliti menetapkan beberapa tujuan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan
pendidikan karakter
anak jalanan
melalui pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan.
2. Untuk mendeskripsikan
faktor pendukung
dan penghambat
dalam pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam.
3. Dapat mengaplikasikan pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
F. Manfaat Penelitian
Beberapa kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
a. Membantu peneliti untuk mengetahui dan memahami pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di
Rumah Singgah Ahmad Dahlan Yogyakarta. b. Memperoleh pengalaman nyata dan mengetahui secara langsung situasi
dan kondisi yang nantinya akan menjadi bidang garapannya. c. Mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat di bangku perkuliahan.
2. Bagi Rumah Singgah Ahmad Dahlan
a. Sebagai referensi untuk menambah wawasan dalam upaya peningkatan keefektifan pendidikan anak jalanan melalui program pendidikan agama
Islam.
11 b. Memberikan masukan terkait dengan pelaksanaan pendidikan karakter
anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam. c. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam pelaksanaan pendidikan
karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam.
3. Bagi Praktisi Pendidikan dan Akademisi
a. Dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut mengenai pendidikan karakter anak jalanan.
b. Memberikan kontribusi untuk pengembangan ilmu pendidikan luar sekolah khususnya pendidikan karakter bagi anak jalanan melalui
program pendidikan agama Islam. c. Wawasan pengetahuan mengenai pendidikan karakter anak jalanan
melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan Yogyakarta.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik 1. Kajian tentang Anak Jalanan
a. Pengertian Anak Jalanan
Menurut Abu Huraerah 2006: 53 anak jalanan adalah anak yang menghabiskan waktunya di jalanan, baik untuk bekerja maupun tidak, yang
terdiri dari anak-anak yang mempunyai hubungan dengan keluarga atau terputus hubungannya dengan keluarga, dan anak yang mandiri sejak kecil
karena kehilangan orang tua atau keluarga.Pendapat yang berbeda mengenai anak jalanan ini salah satunya ialah Departemen Sosial RI. Menurut
Departemen Sosial RI, anak jalanan merupakan anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau
tempat-tempat umum lainnya. Pengertian anak jalanan menurut Dinas Sosial Propinsi DIY adalah
anak yang melewatkan atau memanfaatkan sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-harinya di jalan, sampai dengan umur 18
tahun. Menurut Bagong Suyanto 2010: 206, anak jalanan adalah anak-anak yang tersisih, marginal, dan teralienasi dari perlakuan kasih sayang karena
kebanyakan dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan lingkungan kota yang keras, dan bahkan sangat tidak bersahabat.
Kesimpulan yang diambil dari beberapa pengertian di atas yaitu anak jalanan adalah anak laki-laki atau perempuan yang berusia kurang dari 18