Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

40 Dahlan Yogyakarta. Metode yang digunakan meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang lebih lengkap, lebih mendalam dan terperinci, maka dalam melakukan pengamatan dilaksanakan melalui observasi non partisipasi terutama pada saat berlangsung kegiatan program. Data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan selanjutnya dituangkan dalam suatu tulisan. Setiap observasi peneliti menggunakan buku catatan. Teknik observasi ini digunakan untuk menggali data yang berkaitan dengan proses studi deskripsi tentang pelaksanaan pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan yang meliputi kelembagaan, pelaksanaan program, dan faktor pendukung serta faktor penghambat. Beberapa alasan mengapa dilakukannya pengamatan dalam penelitian kualitatif, yaitu: a. Dapat memungkinkan melihat dan mengamati sendiri secara langsung sehingga dapat mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi. b. Peneliti dapat mencatat perilaku dan situasi yang berkaitan dengan proporsional maupun pengetahuan yang diperoleh dari data. c. Mencegah terjadinya bias dilapangan. d. Dalam kegiatan-kegiatan tertentu, di mana peneliti tidak dapat terjun secara langsung peneliti hanya dapat menggunakan cara pengamatan. 41

2. Wawancara

Menurut Lexy J. Moleong 2005: 186 percakapan dilakukan oleh dua orang pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Jadi, dapat dikatakan bahwa wawancara atau interview merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan tanya jawab langsung kepada subyek penelitian. Proses wawancara dilakukan dengan terlebih dahulu mempersiapkan pedoman wawancara dengan model pertanyaan terbuka, tidak kaku, fleksibel, dan disampaikan secara informal. Pedoman wawancara tersebut terlampir, disusun dan digunakan sebagai arah agar wawancara terfokus pada beberapa persoalan, yaitu 1 kelembagaan yang meliputi visi misi, tenaga pengajar, fasilitas dan struktur pengurus; 2pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan yang meliputi pendidik, peserta didik, kegiatan yang diberikan, materi kegiatan, hasil dari kegiatan, manfaat kegiatan dan tindak lanjut; 3 Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program meliputi faktor internal dan eksternal. Wawancara dilakukan terhadap pembinaRumah Singgah Ahmad Dahlan, pengelola Rumah Singgah Ahmad Dahlan, serta tigaorang anak jalanan yang tinggal di Rumah Singgah Ahmad Dahlan. Dalam wawancara, peneliti menggali sebanyak mungkin data yang terkait dengan bagaimana 42 pelaksanaan pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan.

3. Dokumentasi