Genteng 7 Pemanfaatan serbuk Ban Bekas dan Polistirena Foam Dalam Campuran Aspal Untuk Pembuatan Genteng.

DAFTAR ISI Halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak vi Abstract vii Daftar Isi viii Daftar Tabel xi Daftar Gambar xii Daftar Grafik xiii BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah

3 1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Tujuan Penelitian

4

1.5 Manfaat Penelitian

5

1.6 Sistematika penulisan

6 BAB II Tinjauan Pustaka

2.1 Genteng 7

2.1.1 Atap sirap 8 2.1.2 Atap genteng tanah liat tradisional 8 2.1.3 Atap genteng keramik 8 2.1.4 Atap genteng beton 9 2.1.5 Atap seng 9 2.1.6 Atap dak beton 9 2.1.7 Atap genteng metal 9 2.1.8 Atap genteng aspal 10 2.2 Genteng Polimer 10 2.3 Ban Bekas 11 2.3.1 Sifat-sifat Ban Bekas 11 2.4 Aspal 12 2.4.1 Sifat - Sifat Aspal 13 2..4.2 Jenis Aspal 14 2.4.3 KandunganKomposisi Aspal 17 2.4.4 Viskositas Aspal 17 2.5 Styrofoam 18 2.5.1 Sifat – Sifat Styrofoam 19 2.6 Dikumil Peroksida DCP 20 2.7 Divinil Benzene DVB 21 2.8 Pengujian Sampel 21 2.8.1 Pengujian Fisis 22 2.8.1.1 Uji Porositas 22 2.8.1.2 Uji Daya Serap Air 22 2.8.2 Pengujian Mekanis 23 2.8.2.1 Uji Kuat Lentur 23 2.8.2.2 Uji Kuat Impak 24 2.8.3 Pengujian Termal 26 2.8.3.1 Uji Titik Nyala dan Titik Bakar 26 2.9 Syarat Mutu Genteng Menurut Standar Nasional Indonesia 26 BAB III Metodelogi Penelitian 3.1 Tempat Penelitian 27 3.2 Peralatan dan Bahan 27 3.2.1 Peralatan 27 3.2.2 Bahan 28 3.3. Prosedur Penelitian 29 3.3.1 Preparasi Ban bekas Dan Styrofoam bekas 29 3.3.2 Proses pembuatan Genteng polimer 29 3.3.3 Pencetakan Sampel 30 3.3.5 Diagram Alir 32 BAB IV Hasil Dan Pembahasan

4.1 Hasil

33 4.1.1 Pengujian Sifat Fisis 33 4.1.1.1 Hasil Pengujian Porositas 33 4.1.1.2 Hasil Pengujian Daya Serap Air 34 4.1.2 Pengujian Sifat Mekanis 35 4.1.2.1 Hasil Pengujian Kuat Lentur UFS 35 4.1.2.2 Hasil Uji Impak 37 4.1.3 Pengujian Sifat Termal 38 4.1.3.1 Hasil Uji Titik Nyala 38 4.2 Pembahasan 39 4.2.1 Analisis Pengujian Fisis Campuran Ban bekas, Styrofoam dan Aspal 39 4.2.1.1 Pengujian Porositas 39 4.2.1.2 Pengujian Daya Serap Air 40 4.2.2 Analisis Pengujian Mekanis Campuran ban bekas, Styrofoam dan Aspal 41 4.2.2.1 Pengujian Kekuatan Lentur 41 4.2.2.2 Pengujian Kekuatan Impak 42 4.2.3 Analisis Pengujian Termal Campuran Ban bekas, Stryrofoam 43 dan Aspal 4.2.3.1 Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar 43 Bab V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan 46 5.2 Saran 47 Daftar pustaka 48 Lampiran A1 50 Lampiran A2 56 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Data Jenis Pengujian dan Persyaratan Aspal Tipe 16 Grade 6070 Tabel 2.2 Karakteristik Styrofoam 19 Tabel 3.1 Komposisi Bahan 30 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Porositas 34 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Daya serap air 35 Tabel 4.3 Hasil pengujian kekuatan lentur 36 Tabel 4.4 Hasil pengujian Impak 37 Tabel 4.5 Hasil Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar 38 Tabel 5.1 Sifat Pengujian Komposisi Campuran Variasi 70:20 45 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Bentuk dan ukuran sampel pada pengujian kuat lentur 24 Gambar 3.2 Bentuk dan Ukuran sampel pada pengujian impak 25 Gambar 3.3 Ukuran Sampel 31 Gambar 3.4 Diagram alir penelitian 32 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1 Hubungan Antara Nilai pengujian Porositas dengan 39 Variasi campuran Styrofoam Grafik 4.2 Hubungan antara nilai pengujian daya serap air dengan 40 Variasi campuran Styrofoam Grafik 4.3 Hubungan antara nilai pengujian kuat lentur dengan 41 variasi campuran Styrofoam Grafik 4.4 Hubungan antara nilai pengujian impak dengan 42 variasi campuran Styrofoam Grafik 4.5 Hubungan antara nilai pengujian titik nyala dengan 43 Variasi campuran Styrofoam Grafik 4.6 Hubungan antara nilai pengujian titik bakar dengan 44 Variasi campuran Styrofoam ABSTRAK Telah dilakukan studi penggunaan campuran serbuk ban bekas ban kendaraan kontrainer atau truk dan styrofoam bekas dengan aspal sebagai genteng polimer menggunakan perekat Dikumil Peroksida DCP dan Divinil Benzena DVB. Penelitian dilakukan untuk mengetahui campuran optimum dari styrofoam dan ban bekas sebagai variabel bebas dengan variasi komposisi 80:10g, 70:20 g, 60:30 g, 50:40 g, 40:50 g, 30:60 g, 20:70 g, dan 10:80g. Kemudian ditambahkan DCP dan DVB masing-masing 1 sebagai inisiator yang diekstruksi dilelehkan dengan ekstruder selama 30 menit, kemudian ditekan selama 12 jam pada suhu 150 o C dan tekanan 38 atm 38,5 x 10 5 Pa dengan Hot Compressor. Sifat-sifat genteng polimer yang diuji yaitu sifat fisis meliputi porositas dan daya serap air, serta sifat mekanisnya meliputi uji impak dan uji kuat lentur dan uji termal berupa uji titik nyala dan titik Bakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran yang bagus sesuai dengan percobaan adalah berupa campuran styrofoam dan serbuk ban bekas dengan perbandingan 80:10g serta tambahan 10g aspal yang berfungsi sebagai penahan air. THE UTILIZATION OF THE TIRE RUBBER POWDER AND STYROFOAM IN MIXED ASPHALT FOR THE MANUFACTURE OF THE POLYMER’S ROOF ABSTRACT Studies have been conducted using the mixture of powder pneumatic old from the contrainer or truck vehicle tyres and styrofoam is used with the asphalt as polymer tile adhesive with Dicumil Peroxide DCP and Divinil Benzene DVB . The study was conducted to determine the optimal combination of foam polystyrene and wheels of waste as an independent variable with variations in the composition of 80: 10 g, 70: 20, 60: 30 g, g 50: 40, 40: 50 g, 30: 60 g, 20: 70 g and 10 : 80 g. Then adds DCP and DVB, each 1, as the initiator of the extruction melted from extruder to 30 minutes, then compressed to 12 clock at a temperature of 150° C and 38 ATM 38.5 x 10 5 PA hot Compressor. Properties of polymers of tiles to test physical properties such as porosity and water absorption and mechanical properties including the test of impact and bending strength test and a test of the thermal test of the flash- point and point fuels. The results showed that the mixture of a good fit with the experiment is a blend of polystyrene foam and powders of tire waste in the ratio of 80:10g and a 10g additional of asphalt that serves as a barrier against water.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang