Sumatera Utara, ini berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur, barat, utara dan selatan.
Secara geografis, Kota Medan terletak antara 2° 27° - 2° 47° Lintang Utara dan diantara 98° 35° - 98° 44° Bujur Timur. Sebagian besar daerah Medan merupakan daerah
dataran rendah yang permukaan tanahnya cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter dari atas permukaan laut. Seperti suhu di Indonesia pada
umumnya, kota Medan juga merupakan kota yang memiliki iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia berkisar antara 23,3°C – 24,2°C dan suhu maksimum
berkisar antara 30,5°C – 33,5°C. Sedangkan menurut Stasiun Sampali, suhu minimum kota Medan berkisar antara 23,4°C – 24,4°C dan suhu maksimum berkisar antara 30,7°C
-33,2°C. Wilayah kota Medan dibagi menjadi 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan.
Kecamatan- kecamatan tersebut antara lain Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Area, Medan Kota, Medan Maimun, Medan Polonia,
Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Barat, Medan Timur, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Baru, Medan Selayang, Medan Sunggal,
Medan Marelan dan Medan Belawan.
3.1.2. Gambaran Umum Padang Bulan.
Padang bulan merupakan salah satu kelurahan dalam wilayah pemerintahan Kota Medan. Padang bulan terletak di Kecamatan Medan Baru, Kota Medan. Luas wilayah
Padang bulan terbagi atas daerah pemukiman 0,79 Km², pemakaman umum 0,04 Km², pekarangan 0,28 Km², taman 0,01 Km², perkantoran 0,02 Km² serta
prasarana umum 0,36 Km². Pemberian nama Padang bulan itu sendiri sebenarnya dimulai sejak zaman pemerintahan Belanda. Pada zaman pemerintahan Belanda, terdapat
tiga pintu gerbang yang menghubungkan Medan dengan daerah sekitarnya. Pintu- pintu gerbang tersebut adalah ruas jalan yang terdapat di Kecamatan Pinang Baris sebagai pintu
gerbang menuju Kotamadya Binjai. Di wilayah Kecamatan Medan Amplas merupakan ruas jalan sebagai pintu gerbang menuju Kota Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang
dan wilayah kecamatan Medan Tuntungan sebagai pintu gerbang menuju Tanah Karo.
Universitas Sumatera Utara
Ruas jalan yang merupakan pintu gerbang tersebut, pada zaman pemerintahan Belanda atau pada zaman Nedherlandsche Indie dikenal dengan sebutan ruas jalan ”weg”. Salah
satu diantaranya adalah Padang bulan weg, karena ruas jalan ini merupakan pinti gerbang kota Medan menuju Tanah Karo dan sekitarnya. Padang bulan weg, atau yang
sebelumnya dikenal dengan Jalan Partrice Lamumba merupakan gabungan dari Jalan Mayjend. S. Parman dengan Jalan Letjend. Jamin Ginting. Jalan Mayjend. S. Parman
berada di dalam kota, sementara Jalan Letjend. Jamin Ginting berada di pinggir kota. Oleh karena itu Jalan Jamin Ginting merupakan ruas jalan yang menjadi pintu gerbang
menuju Tanah Karo. Hal tersebut diyakini oleh beberapa orang sebagai hal yang menyebabkan sampai sekarang penduduk masih tetap menyebutkan lokasi Jalan Letjend.
Jamin Ginting sebagai lokasi Padang bulan. Di wilayah Padang bulan ini yakni sepanjang sisi Jalan Letjend. Jamin Ginting
merupakan kawasan perumahan penduduk yang berdomisili. Selain itu di lokasi ini juga terdapat beberapa sekolah dan yayasan perguruan tinggi , sarana kesehatan dan beberapa
loket bus angkutan antar kota .
3.1.2.1. Aktivitas Penduduk di Padang Bulan
Pola pemukiman penduduk yang berdomisili di Padang bulan membentuk pola mengikuti jalan raya. Hal tersebut dapat dilihat dari sejumlah bangunan- bangunan
perumahan maupun bangunan- bangunan lainnya terdapat di sepanjang sisi jalan Letjend. Jamin Ginting. Sebagian besar bentuk bangunan yang berada di sisi sepanjang jalan
Letjend. Jamin Ginting adalah berbentuk rumah pertokoan dan bentuk bangunan usaha lainnya. Mobilitas penduduk yang bertempat tinggal di Padang bulan sangat tinggi. Hal
ini dapat terlihat karena setiap hari kawasan Padang bulan tidak pernah sepi dari aktivitas- aktivitas penduduk.
3.1.2.2. Aktivitas Dalam Bidang Pendidikan
Di kawasan Padang Bulan sangat banyak ditemukan instansi- instansi pendidikan seperti sekolah- sekolah maupun perguruan tinggi. Dalam tabel dibawah ini dapat dilihat
jumlah sarana- sarana pendidikan di daerah Padang bulan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Jumlah Sarana pendidikan
No Sarana Pendidikan
Jumlah unit 1. TK
3 2. SD
4 3. SLTP
3 4. SLTA
3 5. Perguruan
Tinggi 3
Total 16 Sumber: Kantor Kelurahan Padang Bulan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh, pada tabel diatas ditunjukkan bahwa di wilayah Padang Bulan terdapat 16 unit instansi pendidika, yang terdiri dari 3 unit sarana
pendidikan Taman kanak- kanak TK, 4 unit Sekolah Dasar, 3 unit SLTP, 3 unit SLTA dan 3 unit perguruan tinggi.
Sedangkan jumlah penduduk Padang bulan berdasarkan tingkat Pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk 1.
Belum sekolah 547 orang
2. Usia 7 -45 tahun tidak pernah sekolah
4 orang 3.
Pernah sekolah SD tapi tidak tamat 29 orang
4. Tamat SD atau sederajat
940 orang 5.
SLTP atau sederajat 1197 orang
6. SLTA atau sederajat
5785 orang 7. D1
427 orang
8. D2 439
orang 9. D3
768 orang
10. S1 2101
orang 11. S2
305 orang
12. S3 29
orang Total 13.071
orang Sumber: Kantor Kelurahan Padang Bulan
3.1.2.3. Aktivitas Dalam Bidang Ekonomi
Di kawasan Padang bulan aktivitas dalam bidang ekonomi hampir setiap hari ditemukan. Dikawasan ini yakni sepanjang jalan Letjend. Jamin Ginting hampir
Universitas Sumatera Utara
seluruhnya merupakan bangunan tempat usaha. Bentuk- bentuk usaha yang dapat ditemukan disepanjang sisi jalan Letjend. Jamin Ginting antara lain seperti kedai kopi,
usaha penyablonan, jasa percetakan dan foto copy, warung internet, rumah- rumah makan, bola sodok, musik studio, wartel dan juga terdapat beberapa rental untuk
mengetik dan untuk bermain game game station. Selain itu bentuk- bentuk usaha yang disebutkan diatas, bentuk- bentuk usaha lain
yang banyak ditemukan di Padang bulan adalah usaha penyewaan rumah dan kamar- kamar kost. Sebagian besar dari mereka yang tinggal di kost- kostan merupakan para
pelajar SLTA maupun mahasiswa yang sedang duduk di bangku perkuliahan, bahkan tidak jarang juga diantara mereka ada yang sudah bekerja. Karena di Padang bulan,
terdapat beberapa yayasan pendidikan dan perguruan tinggi serta sekolah- sekolah, maka antara penduduk pendatang yang tinggal di kost- kostan dengan penduduk asli yang
menetap di Padang bulan terjadi perbauran yang menyebabkan sulit untuk mengenali siapa diantara mereka yang merupakan penduduk asli atau bukan.
3.1.2.4. Aktivitas Dalam Bidang Keagamaan.
Penduduk di kawasan Padang bulan merupakan penduduk yang sangat heterogen. Hal ini disebabkan banyaknya pendatang yang berasal dari berbagai daerah di luar kota
Medan yang tinggal di Padang bulan untuk melanjutkan pendidikannya maupun untuk berbagai hal lainnya. Berbagai latar belakang yang berbeda termasuk latar belakang
agama yang melekat pada setiap individu menyebabkan di kawasan ini tidak dapat disebutkan dengan angka yang pasti mengenai jumlah masing- masing pemeluk agama
yang ada di Padang bulan. Aktivitas dalam bidang keagamaan di kawasan Padang bulan berlangsung secara
responsif dari para penganut agama masing- masing. Pada hari besar keagamaan, masing masing penduduk biasannya akan melakukan aktivitas sesuai dengan agama masing-
masing. Di kawasan Padang bulan terdapat beberapa rumah ibadat seperti mesjid 2 unit, langgar atau mushola 16 unit dan gereja 8 unit.
Tabel 5
Universitas Sumatera Utara
Prasarana Peribadatan No
Prasarana Peribadatan Jumlah unit
1. Mesjid 2
2. Langgar mushola
16 3. Gereja
8 Total 26
Sumber: Kantor Kelurahan Padang Bulan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DATA