PENGATURAN PESAWAT SINAR X INTERAKSI SINAR-X DENGAN MATERI

21 Beberapa bagian yang paling penting adalah sebagai berikut : • Filament yang terdapat pada katoda dihubungkan dengan sumber arus mA. Katoda dihubungkan ke kutub negative dari sumber tegangankV. • Target terletak pada anoda, yang dihubungkan ke kutub positif sumber tegangan kV.

2.3 PRINSIP KERJA TABUNG SINAR X

a Arus listrik mA akan memanaskan filamen katoda sehingga akan terjadi awan elektron disekitar filamen proses emisi termionik b Tegangan kV diantara katoda negative dan anoda positif akan menyebabkan elektron-elektron bergerak ke arah anoda . c Fokus focusing cup berfungsi untuk mengarahkan pergerakan elektron- elektron berkas elektron menuju target. d Ketika berkas elektron menubruk target akan terjadi proses eksitasi pada atom- atom target, sehingga akan dipancarkan sinar X karakteristik, dan pembelokanpemantulan elektron sehingga akan dipancarkan sinar X bremstrahlung. e Berkas sinar X yang dihasilkan, yaitu sinar X karakteristik bremstrahlung, dipancarkan keluar tabung melalui window.

2.4 PENGATURAN PESAWAT SINAR X

Terdapat 2 pengaturan adjustment pada pesawat sinar X yaitu pengaturan arus filamen mA dan pengaturan tegangann diantara anoda dan katoda kV. Pengaturan arus mA akan menyebabkan perubahan jumlah elektron yang dihasilkan filamen dan intensitas berkas elektron sehingga mempengaruhi intensitas sinar X. Semakin besar mA akan menghasilkan intensitas sinar X yang semakin besar. Universitas Sumatera Utara 22 Pengaturan tegangan kV akan menyebabkan perubahan “gaya tarik” anoda terhadap elektron sehingga kecepatan elektron menujumenubruk target akan berubah. Hal ini menyebabkan energi sinar X dan intensitas sinar X yang dihasilkan akan mengalami perubahan. Semakin besar kV akan menghasilkan energi dan intensitas sinar X yang semakin besar. Gambar 2.8. Spektrum sinar X yang dipancarkan PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL2006 Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa bila arus mA dinaikkan gambar kanan maka spektrum sinar X akan semakin tinggi intensitasnya dengan puncak pada energi atau panjang gelombang yang tetap. Bila tegangan kV dinaikkan gambar kiri maka intensitas semakin tinggi dan puncaknya bergeser ke kiri, panjang gelombang mengecil atau energi membesar.

2.5 INTERAKSI SINAR-X DENGAN MATERI

Beberapa peristiwa yang menyebabkan terjadinya sinar X telah dibahas pada bagian sebelum ini, sedangkan pada bagian ini akan dibahas proses atau interaksi yang terjadi bila radiasi sinar X tersebut mengenai materi. Universitas Sumatera Utara 23 A. Intensitas Radiasi Sinar X sebagaimana radiasi gelombang elektromagnetik yang lain memancar ke segala arah secara merata. Jumlah radiasi per satuan waktu per satuan luas Intensitas disuatu tempat sangat tergantung pada tiga hal yaitu jumlah radiasi yang dipancarkan oleh sumber, jarak antara tempat tersebut dan sumber radiasinya, serta medium diantaranya. Hubungan antara intensitas radiasi terhadap jarak mengikuti persamaan “inverse square law” hukum kuadrat terbalik sebagaimana berikut. 2 1 2 2 2 1 r r I I = ……………………………………………2 Dimana : I 1 = intensitas di titik 1 I 2 = intensitas di titik 2 r 1 = jarak antara titik 1 dan sumber r 2 = jarak antara titik 2 dan sumber Salah satu prinsip proteksi radiasi eksterna adalah menjaga jarak, semakin jauh posisi seseorang dari sumber radiasi maka intensitas radiasi yang diterimanya akan semakin kecil, mengikuti hukum kuadran terbalik diatas. B. Atenuasi Sinar X Intensitas radiasi sinar X setelah melalui bahan dengan tebal tertentu akan mengalami pelemahan atau atenuasilihat gambar 9 mengikuti persamaan berikut : X e I I µ − = …………………………………………………….3 Dimana I , I = intensitas sebelum dan sesudah menembus bahan. X = tebal bahan yang diperiksa Universitas Sumatera Utara 24 µ = koefisien absorbsi linier tergantung dari jenis bahan dan tenaga sumber yang digunakan. Gambar 2.9. Atenuasi intensitas radiasi setelah melalui bahan M. Syukur, 1974 HVL Half value layer adalah tebal bahan yang dapat menyerap intensitas radiasi menjadi separonya, sedangkan TVL Tenth value layer adalah tebal bahan yang dapat menyerap intensitas radiasi menjadi seper-sepuluhnya. Gambar 2.10. Kurva Intensitas radiasi setelah melalui bahan. PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL2006 Nilai HVL dan TVL suatu bahan dapat dihitung dari koefisien serap linier µ nya dengan persamaan berikut : Universitas Sumatera Utara 25 x e I I µ − = …………………………………….. 4 x I I µ − = ln …………………………………. 5 x I I µ − = 2 1 ln ……………………………….. 6 x µ − = 2 1 ln ……………………………………. 7 x µ − = − 693 , ………………………………. 8 µ 693 , = x , x=0 ……………………………….. 9 ; 693 , µ = HVL ………………………………….10 µ 303 , 2 = TVL ………………………………….11 Contoh : Koefisien serap suatu bahan adalah 0,1386mm. Bila bahan tersebut digunakan sebagai penahan radiasi sinar X maka tebal yang dibutuhkan untuk menurunkan intensitas radiasi dari 10 mRjam menjadi 2,5 mRjam adalah : HVL bahan = 0,693 0,1386 = 5 mm I x I = 2,5 10 = ¼ Tebal yang diperlukan adalah 2 x HVL = 2 x 5 mm =10 mm satu HVL menurunkan ½ nya maka diperlukan 2 HVL untuk menurunkan ¼ nya. Universitas Sumatera Utara 26 Tabel 2.1 Jumlah HVL dengan jumlah I X I Jumlah HVL I x I 1 1 2 2 1 4 3 1 8 4 1 16 5 1 32 Dst…. Tabel 2.2 Jumlah TVL dengan jumlah I X I C. Mekanisme Interaksi Mekanisme interaksi sinar X ketika mengenai materi adalah efek fotolistrik, efek Compton dan produksi pasangan Jumlah TVL I X I 1 1 10 2 1 100 3 1 1000 Dst…… Universitas Sumatera Utara 27 1. Efek fotolistrik Gambar 2.11. Proses efek foto listrik PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL2006 Dalam proses efek fotolistrik, sinar X “menubruk” salah satu elektron dan memberikan seluruh energinya sehingga elektron tersebut lepas dari lintasannya. Elektron yang dilepaskan dalam proses ini disebut fotoelektron, yang mempunyai energy sebesar energy sinar X yang mengenainya. 2. Hamburan Compton Gambar 2.12. Proses hamburan compton PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL2006 Dalam proses hamburan Compton, sinar X seolah-olah “menubruk” salah satu elektron dan kemudian terhambur kea rah yang lain. Sebagian energi sinar X Universitas Sumatera Utara 28 diberikan ke elektron sehingga lepas dari lintasannya, sedangkan sisanya dibawa oleh sinar X hamburan. 3. Produksi pasangan Proses produksi pasangan hanya terjadi bila energy sinar X lebih besar dari 1,02 Mev dan sinar X tersebut berhasil mendekati inti atom. Sinar X tersebut akan lenyap dan berubah menjadi sepasang elektron-positron. Positron adalah partikel yang identik dengan elektron tetapi bermuatan positif. Gambar 2.13. Proses produksi pasangan PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL2006

2.6 PRINSIP-PRINSIP SUATU RADIOGRAFI