Jumlah Kebutuhan Kalori Konsep Pola Makan Penderita DMT2

e. Natrium dan zat gizi mikro lain Asupan natrium yang dianjurkan tidak boleh lebih dari 3000 mghari atau sekitar satu sendok teh garam dapur. Natrium juga dapat terdapat dalam vetsin, soda, dan bahan pengawet seperti natrium benzoate dan natrium nitrit Perkeni, 2011. Diet Dietary Approaches to Stop Hypertension DASH pada DMT2 dengan asupan natrium 2400 mghari menunjukkan hasil pada penurunan tekanan sistol dan diastol, gula darah puasa, BB, dan kadar HbA1C dalam delapan minggu Dworatzek, 2013. Kebutuhan mineral selain natrium tetap harus terpenuhi seperti kalium, magnesium, kromium, dan seng. Arisman, 2013 f. Bahan Penukar Daftar Penukar Bahan Makanan DPBM adalah daftar makanan yang dapat menjadi acuan penderita DMT2 dalam memvariasikan dan menentukan jumlah makanan untuk dijadikan menu harian. DPBM menyediakan jumlah makanan dalam gram dan ukuran rumah tangga URT yang ditampilkan pada Tabel 2.1 pada lampiran. DPBM menyediakan daftar makanan dengan nilai gizi yang sama sehingga satu sama lain dapat ditukar. Kariadi, 2009

2.2.2 Jumlah Kebutuhan Kalori

Berikut adalah metode dapat digunakan dalam menghitung kebutuhan kalori pada seseorang berdasarkan kg berat badan ideal BBI dan ditambah faktor koreksiaktivitas. Pada penderita DM rumus yang sering digunakan adalah pada laki-laki 30 kkalkg BB dan pada perempuan 25 kkalkg BB. Perkeni, 2011; Supariasa, 2013 BBI dihitung dengan menggunakan rumus Brocca yang dimodifikasi yaitu: BBI = 90 x TB dalam cm – 100 x 1 kg Untuk laki-laki dengan TB dibawah 160 cm dan perempuan dengan TB dibawah 150 cm maka rumus yang dapat digunakan adalah: BBI = TB dalam cm – 100 x 1 kg Indeks Massa Tubuh IMT digunakan untuk menentukan kategori BB seseorang. BB disebut normal jika IMT dalam rentang 18,5-22,9. BB dikategorikan sebagai kurang jika IMT 18,5; BB dengan resiko jika IMT dalam rentang 23,0-24,9; obesitas I jika IMT dalam rentang 25,0-29,9; dan obesitas II jika IMT 30. IMT dapat diukur dengan rumus: Perkeni, 2011 IMT = BB kg : TB m 2 Kebutuhan kalori seseorang dipengaruhi oleh usia, aktivitas fisik atau pekerjaan, dan berat badan. Perkeni, 2011; Supariasa, 2013 a. Usia Kebutuhan kalori rentang usia 40-59 tahun dikurangi 5 dari kebutuhan energi berdasarkan BBI. Rentang usia 60-69 dikurangi 10 dan rentang usia di atas 70 tahun dikurangi 20. b. Aktivitas Fisik atau Pekerjaan Kebutuhan energi meningkat sesuai dengan aktivitas fisik yang dilakukan. Aktivitas fisik digolongkan menjadi istirahat atau sangat ringan, aktivitas ringan, aktivitas sedang, berat, dan aktivitas sangat berat. Kebutuhan kalori pada aktivitas sangat ringan ditambah 10 dari kebutuhan kalori berdasarkan BBI, aktivitas ringan ditambahkan 20, aktivitas sedang ditambahkan 30, aktivitas berat ditambahkan 40, dan aktivitas sangat berat ditambahkan 50. c. Berat Badan Kalori pada pasien yang mengalami kegemukan dikurangi sekitar 20-30 tergantung pada tingkat kegemukan. Kebutuhan kalori pada pasien yang kurus ditambah sekitar 20-30 yang bertujuan untuk meningkatkan BB

2.2.3 Jadwal Makan