Definisi Patofisiologi Konsep Diabetes Mellitus Tipe 2

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Diabetes Mellitus Tipe 2

2.1.1 Definisi

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kekurangan produksi insulin oleh pankreas atau insulin yang diproduksi tidak efektif yang disebabkan oleh keturunan danatau didapat WHO, 2014. Diabetes mellitus juga diartikan sebagai penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang disebabkan oleh defek produksi insulin, defek reaksi insulin, atau keduanya Goldenberg Punthakee, 2013. Diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi DMT1, DMT2, dan DM gestasional. Diabetes mellitus tipe 1 merupakan DM yang disebabkan oleh kerusakan sel β pancreas yang diakibatkan oleh genetik, autoimun, dan faktor lingkungan seperti virus. Diabetes meliitus tipe 2 merupakan DM yang disebabkan menurunnya sensitifitas terhadap insulin resistensi insulin atau produksi insulin tidak adekuat. Diabetes mellitus gestasional merupakan intoleransi glukosa selama kehamilan yang biasanya pada trimester kedua atau ketiga. Smeltzer, Hinkle, Cheever, 2014

2.1.2 Patofisiologi

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan DM yang disebabkan oleh penurunan sensitivitas insulin atau produksi insulin yang tidak adekuat. Insulin adalah hormon yang disekresikan sel β pankreas yang berfungsi dalam memindahkan glukosa ke otot, hati dan sel lemak. Insulin memiliki peran dalam proses metabolisme dan transportasi glukosa menjadi energi, proses anabolisme glukosa menjadi glikogen pada hati, merangsang penyimpanan lemak pada jaringan adiposa, dan mempercepat proses transport asam amino ke dalam sel Smeltzer, Hinkle, Cheever, 2014. Pada fase awal fase prediabetes resistensi insulin dikompensasi dengan hipersekresi insulin oleh pankreas sehingga kadar glukosa darah tetap normal. Secara perlahan sel β pankreas gagal dalam mempertahankan hipersekresi diikuti dengan resistensi insulin menyebabkan timbulnya gejala klinis diabetes. Hiperglikemia kronis dapat menyebabkan penurunan sel β pankreas. Proses penuaan normal menyebabkan penurunan sebesar 1 per tahun berbanding 7 pada penderita DMT2 dewasa. Mohan Unnikrishnan, 2014

2.1.3 Tanda dan Gejala