Uji Multicolinierity dan singularity Analisis Model One – Step Approach to SEM

Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [ 1 ] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Uji Multicolinierity dan singularity

Pengujian terhadap gejala multikoliniearitas antara variable bebas memperlihatkan tidak adanya gejala multikoliniearitas yang merusak model terlihat dari determinant of sample covariance matrix 2.274.110.682 dan angka ini jauh dari nilai nol. Karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoliniearitas atau singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi.

4.3.7 Analisis Model One – Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM. One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik. Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini. Gambar 4.1 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL TV Ads. Effectiveness, Purchase Intention Model Specification : One Step Approach - Base Model 1 TV Ads Effectiveness X1 er_1 1 Purchase Intention d_pi Y1 er_7 1 1 1 Y2 0,005 er_8 1 X2 er_2 1 X3 er_3 1 X4 er_4 1 X5 er_5 1 X6 er_6 1 Y3 er_9 1 Tabel 4.10. Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices Model One-Step Approach-Base Model. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 0,916 ≤ 2,00 baik Probability 0,590 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 baik GFI 0,959 ≥ 0,90 baik AGFI 0,931 ≥ 0,90 baik TLI 1,291 ≥ 0,95 baik CFI -1,571 ≥ 0,94 kurang baik Sumber :Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Berdasarkan uji Reliability Consistency Internal sebagaimana terdapat di bawah ini. Gambar 4.2 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL TV Ads. Effectiveness, Purchase Intention Model Specification : One Step Approach - Elimination Model 1 TV Ads Effectiveness Purchase Intention d_pi Y1 er_7 1 1 1 Y2 0,005 er_8 1 X2 0,005 er_2 1 1 X4 er_4 1 Y3 er_9 1 Tabel 4.11. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach Modifikasi. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 0,916 ≤ 2,00 baik Probability 0,590 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 baik GFI 0,944 ≥ 0,90 baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 baik TLI 0,978 ≥ 0,95 baik CFI 0,985 ≥ 0,94 baik Sumber :Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step eliminasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.

4.3.8. Analisis Unidimensi First Order