Top Brand yaitu dengan perolehan TBI sebesar 9.1 , yang menjadikannya harus puas diposisi keempat untuk Top Brand. Tidak hanya sampai disitu saja,
penurunan tersebut dalam perebutan Top Brand Index ini dibarengi dengan penurunan penjualan produk obat flu Decolgen di Surabaya Timur.
Tabel 1.2 : Data penjualan Decolgen di Surabaya Timur.
NOMOR TAHUN PENJUALAN 1 2008
8.290.150 2 2009
7.880.490 3 2010
6.568.920 4 Januari
2011 559.500
5 Februari 2011
538.860 6 Maret
2011 558.350
7 April 2011
546.840 8 Mei
2011 551.450
9 Juni 2011
574.290 Sumber : Sales Surabaya Timur.
Dalam tiga tahun ini merek Decolgen terus mengalami penurunan peringkat dalam perebutan Top Brand, setelah mereknya menjadi jawara selama
tujuh tahun memimpin untuk kategori obat flu dan penjualan produk obat flu Decolgen di Surabaya Timur juga terus menurun.
Berdasarkan temuan diatas menandakan bahwa produk Decolgen mengalami penurunan, dan dari semua latar belakang maka menarik untuk diadakan
penelitian dengan judul :
“EFEKTIFITAS IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI OBAT FLU DECOLGEN DI SURABAYA TIMUR”.
1.2 Perumusan Masalah.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian berikut adalah :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
“Apakah efektifitas iklan televisi dapat mempengaruhi minat beli obat flu Decolgen di Surabaya Timur?”
1.3 Tujuan peneliti.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : “Untuk menganalisis efektifitas iklan televisi terhadap minat beli
obat flu Decolgen di Surabaya Timur”.
1.4 Manfaat penelitian.
1. Bagi peneliti berguna untuk memahami dan mengembangkan
ilmu pengetahuan berdasarkan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.
2. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi bagi pihak
manajemen agar mendapatkan wawasan tambahan tentang efektifitas iklan televisi terhadap minat beli obat flu Decolgen
di Surabaya Timur. 3.
Bagi lembaga, dapat menambah perbendaharaan perpustakaan UPN “Veteran” JATIM sebagai bahan kajian maupun bahan
pembanding penelitian pada masa yang akan datang terhadap masalah serupa.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu.
1. Penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis efektifitas iklan Rinso, Soklin dan Attack menggunakan Consumen Decision Model
CDM” oleh Zuraida dan Uswatun 2001. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling.
Kuesioner diberikan kepada para pemirsa televisi sebanyak 200 responden. Kesimpulan : berdasarkan hasil analisis data tentang
efektifitas iklan sabun deterjen bubuk Rinso, Soklin dan Attack terhadap niat beli konsumen adalah sebagai berikut : untuk variabel
pesan iklan, pengenalan merek, sikap konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian nyata.
2. Penelitian terdahulu lainnya yaitu oleh Albari 2007 “ Efektifitas Iklan Televisi Sabun Pembersih Muka Di Kota Yogyakarta Pendekatan
Consumen Decision Model “. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Convenience Sampling. Kuesioner diberikan
kepada para pemirsa televisi sebanyak 166 responden. Kesimpulan : berdasarkan hasil analisis data tentang efektifitas iklan sabun
pembersih terhadap minat beli konsumen adalah sebagai berikut : untuk variabel pesan iklan, pengenalan merek, keyakinan konsumen
dan sikap konsumen dapat mempengaruhi minat konsumen.
7
3. Selain itu penelitian terdahulu selanjutnya adalah penelitian dari Drs. Ec. Gendut Soekarno, MS. Majalah Ekonomi Tahun XIV, No 2
Agustus 2005 yang berjudul Penggunaan Consumer Decision Model CDM. Dalam Pengukuran Efektifitas Iklan Shampo Merek Pantene.
Permasalahan yang diajukan yaitu untuk mengukur keefektifitasan periklanan melalui televisi yang diyakini lebih efektif untuk
berkomunikasi dalam memberi informasi kepada target pasar. Untuk mengukur keefektifitasi periklanan, model yang digunakan adalah
Cnsumer Decision Model CDM. Sampel dalam penelitian ini adalah Surabaya Timur yaitu pada 147 pemakai shampoo Sunsilk yang
melihat iklan shampoo Pantene. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan Structural Equation Modelling
SEM dengan AMOS 4,0 program. Pada uji kausalitas, faktor perkenalan merek dapat diterima. Faktor perkenalan merek
berpengaruh positif pada perilaku konsumen tidak dapat diterima. Pesan iklan berpengaruh positif pada keyakinan konsumen dapat
diterima. Perilaku konsumen berpengaruh positif pada minat beli tidak dapat diterima. Keyakinan konsumen berpengaruh positif pada
pembelian dapat diterima.
2.2 Landasan Teori