Indikator-indikator yang membentuk efektifitas iklan

2.2.5.1 Indikator-indikator yang membentuk efektifitas iklan

Indikator-indikator yang membentuk efektifitas iklan menurut Mc. Daniel 2001 : 159 antara lain sebagai berikut : 1. Kesadaran Sebagai calon konsumen telah memiliki kesadaran dari sebuah prouk atau merek tersebut. Tugas komunikator adalah membangun kesadaran mungkin cukup disebut pengenalan. Hal ini dapat dicapai dengan pesan sederhana yang mengulang nama tersebut. Membangun kesadaran memerlukan waktu. Pemasangan iklan pertama kali harus mencapai suatu kesadaran dengan target pasar. Sebuah perusahaan tidak dapat menjual sesuatu jika pasar tidak tahu barang atau jasa tersebut ada. Mempublikasikan secara besar-besaran pengenalan tersebut dan menempatkan beberapa iklan pada televisi dan majalah konsumen. 2. Pengetahuan Para konsumen mungkin telah memiliki kesadaran dari sebuah produk atau merek, baik yang diperoleh dari produsen dalam waktu yang singkat atau lama. Tetapi para konsumen tersebut tidak mengetahui lebih banyak lagi tentang apa yang ada dalam merek atau produk tersebut. Dalam hal ini seorang pemasaran perlu berapa banyak orang dalam Audiens sasaran yang sedikit, cukup banyak atau banyak sekali. Berdasarkan informasi ini, pemasar kemudian memutuskan untuk memilih pengetahuan tentang produk sebagai tujuan komunikasi terhadap konsumen. Memang penting sekali pemberian informasi produk atau merek kepada konsumen, karena dengan pemberian informasi tadi para konsumen akan lebih tahu banyak tentang merek atau produk tersebut. Karena tidak semua konsumen mengetahui produk tersebut dari informasi para pemasar melainkan ada yang dari mulut ke mulut. 3. Kesukaan Setelah konsumen mengetahui atau mengenal produk atau merek yang mereka butuhkan tersebut dari pengetahuan atau informasi yang didapatkan maka konsumen akan lebih tahu banyak tentang merek atau produk tersebut. Dengan demikian konsumen akan mengetahui apakah produk tersebut mereka suka atau tidak. 4. Mereferensikan Sebelum menyeluruh atau membawa konsumen untuk mereferensikan, perusahaan harus bisa membuat konsumen tersebut suka terhadap produk atau merek, bahkan iklan yang mereka tampilkan. Dalam hal ini pemasar harus berupaya membangun preferensi konsumen, misalnya dengan cara mempromosikan kualitas, nilai, kinerja, dan keistimewaan lain dari produk yang ditawarkan. Pasar dapat menilai keberhasilan kampanye komunikasi dengan mengukur kembali preferensi Audiens setelah kampanye tersebut dilakukan. Preferensi adalah sebuah tindakan yang dilakukan perusahaan dengan pemberian gambar lebih lanjut tentang produk kepada para konsumen yang menyukai produk tersebut, tetapi konsumen tersebut tidak memilih produk itu. 5. Keyakinan Setelah konsumen melakukan tindakan preferensi terhadap produk atau merek, tindakan perusahaan selanjutnya adalah meyakinkan para konsumen tentang produk tersebut. Audiens sasaran mungkin lebih menyukai produk tertentu tetapi tidak berkembang ke arah keyakinan untuk membelinya. Dengan adanya iklan maka akan membentuk keyakinan bahwa produk tersebut adalah produk yang baik. 6. Keinginan Tidak ada gunanya menyenangkan para calon pembeli sasaran dengan serangkaian kata-kata gembira melalui sebuah iklan, kecuali kalau iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan sasaran untuk memiliki atau menikmati produk tersebut sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

2.2.6 Minat Beli.