Sumber Alternatif Pengujian dan Analisis

4.2.2.4. Interface

Interface merupakan bagian yang akan lebih banyak berinteraksi dengan pengguna daripada bagian sub sistem lainnya. Bagian ini berfungsi menginformasikan keadaan terkini dari sistem kepada pengguna sehingga pengguna dapat mengetahui kondisi sistem. Melalui bagian interface juga pengguna mampu mengatur atau mengendalikan kinerja sistem. Pengguna dapat membaca kondisi pada sistem melalui LCD dan LED indikator, sedangkan tombol disediakan bagi pengguna untuk berinteraksi dengan menu yang tertampil pada LCD. Gambar 4.5 User Interface Interface dinilai sangat user friendly, dimana pengguna akan dengan mudah mengoperasikan alat melalui tombol – tombol yang tersedia. Simbol yang digunakan juga mudah dimengerti oleh user, seperti tombol back yang menggunakan simbol anak panah kembali, tombol home atau menu yang menggunakan simbol rumah, dan tombol ok yang menggunakan tanda centang. Untuk tombol onoff digunakan simbol universal yaitu I0 yang memudahkan pengguna untuk mulai mengoperasikan alat.

4.3. Pengujian dan Analisis

4.3.1. Sumber Alternatif

Sistem ini menggunakan dua sumber alternatif yaitu solar cell dan kincir angin. Solar cell yang digunakan memiliki daya keluaran 10 watt. Pengujian dilakukan dengan cara menaruh solar cell diatas genting selama satu hari penuh dari jam 06.00 hingga 18.00. Beban yang digunakan yaitu dua buah kipas angin bernilai 12V0.3A dan 12V0.2A yang dirangkai secara pararel supaya dapat menghasilkan beban dengan daya 6 Watt. Beban ini dirasa cukup untuk menguji karakteristik solar cell. Gambar 4.6 Pengujian Solar Cell Dengan Beban Kipas DC Hasil pengujian selama satu hari penuh dari pukul 06.00 hingga 18.00 ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Data Pengujian Solar Cell 30 Menit ke Jam Voltage Current Power Cuaca 1 6:00:00 AM 0.29 0.1 0.029 cerah 2 6:30:00 AM 0.53 0.1 0.053 cerah 3 7:00:00 AM 1.04 0.1 0.104 cerah 4 7:30:00 AM 1.27 0.1 0.127 cerah 5 8:00:00 AM 1.52 0.1 0.152 cerah 6 8:30:00 AM 1.93 0.1 0.193 cerah 7 9:00:00 AM 2.32 0.1 0.232 cerah 8 9:30:00 AM 2.66 0.1 0.266 cerah 9 10:00:00 AM 5.47 0.2 1.094 cerah 10 10:30:00 AM 15.4 0.4 6.16 cerah 11 11:00:00 AM 15.7 0.4 6.28 cerah 12 11:30:00 AM 15.8 0.4 6.32 cerah 13 12:00:00 PM 15.8 0.5 7.9 cerah 14 12:30:00 PM 15.5 0.6 9.3 cerah 15 1:00:00 PM 14.9 0.6 8.94 cerah 16 1:30:00 PM 4.74 0.1 0.474 mendung 17 2:00:00 PM 14.3 0.5 7.15 cerah 18 2:30:00 PM 7.4 0.2 1.48 berawan 19 3:00:00 PM 11.6 0.3 3.48 cerah 20 3:30:00 PM 8.87 0.3 2.661 cerah 21 4:00:00 PM 4.35 0.2 0.87 cerah 22 4:30:00 PM 2.36 0.1 0.236 cerah 23 5:00:00 PM 1.18 0.1 0.118 cerah 24 5:30:00 PM 0.83 0.1 0.083 cerah 25 6:00:00 PM 0.04 0.1 0.004 cerah Dari data pengujian diatas tersaji dalam bentuk grafik pada gambar – gambar di bawah ini. Gambar 4.7 Grafik Tegangan Terhadap Waktu Gambar 4.8 Grafik Arus Terhadap Waktu 2 4 6 8 10 12 14 16 18 5 10 15 20 25 30 Vo ltage 30 Menit ke - Voltage Voltage 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 5 10 15 20 25 30 Cu rr e n t 30 Menit ke - Current Current Gambar 4.9 Grafik Daya Terhadap Waktu Dari tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa arus akan keluar pada saat kipas mulai berputar. Pada menit ke-1 sampai dengan menit ke-9 arus yang mengalir hanya sebesar 0,1A, hal ini dikarenakan tegangan yang disuplai ke beban belum mampu untuk memutar kipas. Arus yang mengalir melalui kumparan kipas belum mampu membangkitkan medan magnet sehingga kipas tidak berputar. Namun pada saat tegangan suplai mendekati setengah tegangan kerja kipas, kipas mulai berputar dan arus yang mengalir lebih besar dari yang sebelumnya yaitu 0,2A. arus akan terus meningkat seiring kenaikan tegangan yang mendekati tegangan kerja kipas yaitu berkisar 12V. Data pengujian pada menit ke-13 sampai menit ke-17 menunjukkan arus keluaran maksimal dari solar cell yaitu 0,56A yang merupakan arus short circuit Isc dari solar cell . Jika beban ditambah, maka arus tidak akan naik melebihi Isc tersebut, imbasnya tegangan akan menurun sebanding dengan penambahan beban yang diberikan. Daya maksimal yang dapat dihasilkan oleh solar cell dalam percobaan ini mencapai 9,3 Watt dengan kondisi intensitas cahaya maksimal atau 10000 lux. Pada rencana awal pengujian kincir angin, pengujian disimulasikan dengan menggunakan dua buah motor DC 12V yang dihubungkan menggunakan belt, dengan sebuah motor diberi tegangan agar dapat memutar motor yang lain. Daya yang dihasilkan oleh motor tersebut digunakan sebagai data pengujian kincir angin. Setelah melalui proses uji coba, didapatkan hasil yang kurang memuaskan. Saat dilakukan pengujian motor mampu menghasilkan tegangan open circuit sampai dengan 12V dc, namun dengan arus 2 4 6 8 10 12 5 10 15 20 25 30 Pow e r 30 Menit ke - Power Power yang kecil yaitu hanya sebesar 15 mA. Artinya simulator kincir angin ini hanya memiliki daya keluaran sebesar 0,18 W. Daya sebesar ini dinilai tidak akan mampu menunjang sistem pembangkit listrik alternatif yang akan digunakan untuk mengisi baterai. Oleh karena itu dalam pengambilan data kincir angin digunakan variable voltage regulator adaptor yang memiliki tegangan maksimal 12 V dan arus keluaran maksimal 1A. Gambar 4.10 Simulator Kincir Angin dengan Beban Kipas DC Pengujian dilakukan dengan mengkondisikan tegangan keluaran voltage regulator dan beban yang digunakan sama dengan beban pada pengujian solar cell yaitu dua buah kipas angin bernilai 12V0.3A dan 12V0.2A yang dirangkai secara pararel supaya dapat menghasilkan beban dengan daya 6 Watt. Data pengujian simulasi kincir angin disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.2 Pengujian Simulator Kincir Angin Step Tegangan V Arus A Daya W Kondisi Kipas 1 0.864 0.001728 off 2 2.121 0.052 0.110292 off 3 3.716 0.077 0.286132 on 1 4 5.202 0.115 0.59823 on 2 5 6.620 0.153 1.01286 on 2 6 7.850 0.189 1.48365 on 2 7 10.08 0.258 2.60064 on 2

4.3.2. Sistem Kontrol Otomatis