Input Regulator Charge Discharge Controler

Dari hasil pengujian disimpulkan bahwa sub sistem interface telah mampu merespons masukan dari luar user dan menampilkannya ke lcd. Terdapat salah satu bug dalam program yang membuat tombol back terkadang kurang responsif terhadap masukan. Hal ini dikarenakan program pembacaan masukan tombol back tersebut berada di akhir program dan pada pertengahan terdapat program delay penampil lcd. Jika user menekan tombol pada saat program sedang mengeksekusi program delay maka masukan pada tombol back tidak akan mendapat respon dari program atau program tidak dieksekusi.

4.2.2. Cara Kerja Sistem

Sistem bekerja menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh kincir angin dan solar cell ke dalam baterai. Proses penyimpanan dikontrol secara otomatis oleh mikrokontroler. Jika semua baterai telah terisi sampai pada batas maksimum maka otomatis daya yang dihasilkan sumber akan disalurkan menuju dummy load. Sistem ini terbagi atas beberapa sub sistem yang masing – masing memiliki fungsi dan tugasnya tersendiri. Tugas dan fugsi dari masing – masing sub sistem akan dijelaskan pada poin berikut ini.

4.2.2.1. Input Regulator

Input regulator bertugas menerima daya dari pembangkit listrik, daya yang dihasilkan oleh kincir angin dan solar cell akan “disatukan” dengan cara men-tap-kan jalur positif dari kedua sumber alternatif tersebut. Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh input regulator merupakan tegangan tertinggi antara sumber solar cell atau kincir angin. Input regulator berrfungsi seperrti “pemilih” mana tegangan yang paling tinggi untuk dapat diproses menuju bagian chargedischarge. Namun arus yang dihasilkan sumber akan ditambahkan agar dapat mengalir menuju baterai penyimpanan. Gambar 4.2 Sub Sistem Input Regulator Bagian Kotak Hijau Sub sistem input regulator telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Input regulator dapat memilih tegangan tertinggi antara solar cell atau kincir angin untuk kemudian disalurkan ke rangkaian chargedischarge. Pembacaan tegangan dan arus dapat terukur dengan tepat.

4.2.2.2. Charge Discharge Controler

Rangkaian ini merupakan rangkaian besar yang terdiri dari tiga rangkaian berbeda yaitu minsis ATMega 8535, chargedischarge, dan yangg terakhir adalah modul relai 4 channel 5V. Ketiga rangkaian ini bertindak menjadi suatu sistem yang akan mengontrol proses chargedischarge pada sistem. Mikrokontroler berfungsi mengatur kinerja dari keseluruhan alat ini dimana dari proses pembacaan oleh ADC, proses konversi, hingga pengaturan beban dilakukan oleh mikrokontroler. Pada sub sistem chargedischarge ini, daya dari input regulator akan diterima oleh rangkaian chargedischarge. Daya tersebut kemudian diregulasi terlebih dahulu sebelum disimpan ke dalam baterai. Regulasi ini berfungsi menyesuaikan daya yang dibutuhkan oleh baterai pada saat proses pengisian. Pada alat ini digunakan baterai dua sel 7.4 volt maka daya masukan yang diperlukan pada saat charging berkisar pada range tegangan 8 volt, oleh karena itu digunakan IC Voltage Regulator 7808 yang memiliki keluaran 8 Volt DC. Tegangan yang telah diregulasi tersebut kemudian masuk ke relay untuk kemudian disalurkan ke baterai. Proses switcing pada relay dikontrol langsung oleh mikrokontroler. Relay akan “menyalurkan” daya dari rangkaian chargedischarge ke baterai setelah mendapat perintah dari mikrokontroler. Port Normally Close NC pada relay menghubungkan baterai dengan beban, sehingga daya yang terdapat pada baterai dapat langsung digunakan oleh beban. Sedangkan Port Normally Open NO terhubung ke rangkaian chargedischarge untuk proses pengisian baterai. Sedangkan baterai terhubung ke Port Command COM. Perbedaan peletakan port pada relay ini menciptakan logika saat baterai berada pada posisi charging, otomatis daya yang terdapat pada baterai tidak dapat digunakan oleh beban atau kondisi discharging. Logika ini selain membuat proses pengisian baterai bisa lebih cepat karena tidak terjadi intervensi oleh beban juga dapat memperpanjang umur pakai baterai karena siklus chargedischarge pada baterai tidak terjadi di waktu yang bersamaan. Gambar 4.3 Sub Sistem ChargeDischarge Bagian Kotak Kuning Rangkaian sub sistem chargedischarge bekerja bersama dengan modul relay untuk melakukan proses konntrol otomatis. Proses pengujian kontrol otomatis telah berjalan dengan baik. Pengukuran nilai kapasitas baterai tidak jauh berbeda dengan pengukuran dengan menggunakan multimeter, jika terdapat perbedaan hal ini dikarenakan resolusi bit ADC yang belum mampu merespons perubahan nilai yang sangat kecil.

4.2.2.3. Output Regulator