kecepatan lari seseorang adalah panjang langkah x kekerapan langkah.
Langkah kaki terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang. Sedangkan gerakan
kaki mulai tahap menumpu kemudian mendorong kaki tolak sedangkan kaki ayun melakukan gerak pemulihan dan gerak ayunan
Pada gambar di bawah ini diperlihatkan rangkaian gerak lari dan gerak langkah pada saat menumpu dan mendorong.
Gambar 1 Rangkaian Gerakan Lari Sprint
C. MODIFIKASI ALAT
Tidak sedikit kegiatan pendidikan jasmani yang tidak dapat terlaksana dengan baik karena hambatan fasilitas yang tidak memadai. Hal tersebut banyak
mempengaruhi terhadap aktivitas pembelajaran penjas. Misalnya kegiatan voli atau basket atau atletik atau bola tangan tidak dapat dilaksanakan dengan alasan tidak
mempunyai fasilitas lapangan tersebut. Rusli Lutan 2005: 45 menyatakan bahwa, “Keluhan umum guru pendidikan jasmani yakni keterbatasan alat. Tidak tersedianya
alat dapat menjadi faktor penghambat karena berpengaruh langsung terhadap struktur pelajaran pengaturan siswa”.
Menurut Furqon 2008: 13 pembelajaran yang berkualitas, setidak-tidaknya memiliki beberapa indikator,yaitu:
a. Menantang b. Menyenangkan
c. Mendorong eksplorasi
11
d. Memberi pengalaman sukses e. Mengembangkan kecakapan berfikir
Untuk meciptakan pembelajaran yang menyenangkan guru bisa memakai media sebagai alat bantu penyampai pesan atau memodifikasi alat bantu.
Rusli Lutan 1988 menyatakan bahwa: “Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan,
dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam
berpartisipasi dan dapat melakukan pola gerak secara benar”.
Pendekatan ini dimaksudkan agar materi dapat disajikan sesuai dengan tahapan perkembangan siswa, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor sehingga tujuan
daripembelajaran dapat tercapai. Sebagai suatu alternatif modifikasi digunakan sebagai pendekatan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Seperti yang dikemukakan oleh Ngasmain Soepartono dalam Yoyo 2010 bahwa
alasan utama perlunya modifikasi adalah : 1. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, kematangan fisik dan
mental anak belum selengkap orang dewasa, 2. Pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani selama ini kurang efektif,
hanya bersifat lateral dan monoton, 3. Sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani yang ada
sekarang, hampir semuanya di desain untuk orang dewasa. Sedangkan Aussie dalam Yoyo 2010 mengembangkan modifikasi di
Australia dengan pertimbangan 1. Anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional seperti
orang dewasa, 2. Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi akan
mengurangi cedera pada anak, 3. Olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan
keterampilan anak lebih cepat dibandingkan dengan peralatan yang standart untuk orang dewasa,
12
4. Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak dalam situasi kempetetif.
Beberapa komponen yang dapat dimodifikasi sebagai pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani diantaranya adalah ;
1. Ukuran, berat atau bentuk peralatan yang digunakan, 2. Lapangan permainan,
3. Waktu bermain atau lamanya permainan, 4. Peraturan permainan dan
5. Jumlah pemain Aussie : 1996.
Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran penjas sangat penting. Kendala yang dihadapi guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran materi penjas, bisa
diatasi dengan memodifikasi alat. Lebih lanjut Rusli Lutan 2000: 46 menyatakan, “Terbuka kesempatan guru pendidikan jasmani untuk membuat sendiri alat-alat
sesuai dengan kebutuhan guna menyampaikan bahan pelajaran”. Yoyo 2010 menjelaskan bahwa cabang olahraga lari cepat sprint bisa memakai modifikasi ban
bekas.
Gambar 2 Pola Lari Cepat dengan Modifikasi Ban
Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan ban bekas. Dengan modifikasi alat lari cepat tersebut diharapkan akan
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVdalam lari cepat.
13
D. Kerangka Pikir