Rata-rata Biaya Obat Bermerek Dagang dan Padanan Generiknya Signifikansi Perbedaan Rata-rata Biaya Obat Bermerek Dagang Terhadap Padanan Generiknya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Rata-rata Biaya Obat Bermerek Dagang dan Padanan Generiknya

Rata-rata biaya yang ditampilkan merupakan rata-rata biaya dari seluruh resep yang memenuhi kriteria di Rumah Sakit Panti Rapih bagian rawat jalan yang berjumlah 412 dengan jumlah R 1241. Jika pasien menggunakan obat bermerek dagang maka rata-rata biaya yang dikeluarkan tiap lembar resep lebih besar dibandingkan dengan menggunakan obat generik. Tabel IV Gambaran Biaya Total dan Rata-Rata Biaya Tiap Lembar Resep Obat Bermerek Dagang dan Padanan Generik Jenis Obat Jumlah resep lembar Jumlah R Biaya total Rupiah Rata-rata biaya Rupiah Merek Dagang 412 1241 19.202.661,57 46.608,402 Padanan Generik 412 1241 4.114.175,115 9.985,862

B. Signifikansi Perbedaan Rata-rata Biaya Obat Bermerek Dagang Terhadap Padanan Generiknya

1. Seluruh poliklinik Perbedaan yang signifikan dari rata-rata biaya obat bermerek dagang dengan rata-rata biaya generik diukur dengan menggunakan analisis statistik. Untuk menganalisis pada instrumen analisis Program SPSS 13.0 digunakan hipotesis nol H yaitu rata-rata biaya obat bermerek dagang dan rata-rata biaya obat generik tidak 39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berbeda, sedangkan hipotesis alternatif Hi nya rata-rata biaya obat bermerek dagang berbeda dengan rata-rata biaya obat generik. Sebelum dianalisis terlebih dahulu dilihat distribusi normal dari data dan ternyata tidak mengikuti distribusi normal yang terlihat pada tabel V hasil uji di bawah ini: Tabel V Jenis Distribusi dari Rata-Rata Biaya Peresepan Obat Bermerek Dagang dan Obat Generik Tiap Lembar Tests of Normality .263 412 .000 .597 412 .000 .196 412 .000 .723 412 .000 jenis obat generik bermerek dagang biaya peresepan Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Lilliefors Significance Correction a. Nilai signifikansi yang digunakan dalam uji ini adalah 0,05. Maka di dalam kolom Kolgomorov-Smirnov, nilai signifikansi yang didapat dari uji, bernilai 0 sehingga lebih kecil dari 0,05. Nilai 0 yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal. Demikian pula bila nilai biaya peresepan diubah ke nilai logaritmik, di mana hasil signifikansinya tetap di bawah nilai 0,05 pada kolom Kolmogorov-Smirnov. Pengubahan nilai biaya ke bentuk logaritmik ditujukan untuk memastikan jenis distribusi dari data. Berikut tabel ujinya: Tabel VI Jenis Distribusi dari Rata-Rata Biaya Peresepan Obat Bermerek Dagang dan Obat Generik Tiap Lembar yang Diubah Menjadi Nilai Logaritmik Tests of Normality .046 412 .036 .995 412 .176 .066 412 .000 .980 412 .000 jenis obat generik bermerek dagang biaya peresepan Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Lilliefors Significance Correction a. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Karena distribusi data tidak normal, pengujian hipotesis menggunakan uji statistik non parametrik untuk 2 sampel independen yaitu uji Mann-Whitney. Berikut tampilan hasil uji: Tabel VII Uji Statistik Non Parametrik Mann-Whitney Biaya Peresepan Obat Bermerek Dagang dan Obat Generik Test Statistics a 27577.500 112655.500 -16.772 .000 biaya peresepan Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. 2-tailed Grouping Variable: jenis obat a. Signifikansi yang digunakan di dalam uji ini juga 0,05. Penentuan kesimpulan ditentukan oleh nilai signifikansi yang didapatkan. H diterima jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 dan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05, maka H ditolak. Dari hasil uji di atas, nilai signifikansinya 0 sehingga kurang dari 0,05, maka kesimpulan yang diperoleh adalah H ditolak, yang artinya rata-rata biaya obat bermerek dagang berbeda dengan rata-rata biaya obat generik. 2. Masing-masing poliklinik Seperti halnya uji penentuan perbedaan dari biaya total obat generik dan obat bermerek dagang untuk resep secara keseluruhan, dalam penentuan perbedaan biaya obat generik dengan biaya obat bermerek dagang dilakukan dengan langkah yang sama yaitu pengujian distribusi normal dan pengujian statistiknya serta kriteria penarikan kesimpulan yang sama pula. Dari hasil uji distribusi normal untuk tiap poliklinik diperoleh bahwa pada resep poliklinik paru, THT, dan saraf PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memiliki distribusi data yang normal nilai signifikansi 0,05 dan resep poliklinik lainnya berdistribusi data tidak normal, kecuali pada poliklinik jiwa yang tidak dapat terdeskripsi distribusinya karena jumlah data yang sedikit. Pada jenis data yang distribusinya normal dilakukan uji statistik paired trial t-test sedangkan yang distribusinya tidak normal dilakukan uji statistik non parametrik 2 sampel independen Mann-Whitney Hampir semua hasil yang ada menunjukkan nilai signifikansi di bawah 0,05, yang berarti hipotesis nol ditolak, kecuali uji statiistik untuk poliklinik kulit yang nilai signifikansinya di atas 0,05. Dengan kata lain rata-rata biaya obat bermerek dagang berbeda dengan rata-rata biaya obat generik untuk tiap poliklinik kecuali poliklinik jiwa yang tidak dapat diuji serta hasil yang sebaliknya pada poliklinik kulit. Tabel hasil uji untuk tiap poliklinik dapat dilihat pada lampiran

C. Efisiensi Biaya

Dokumen yang terkait

Gambaran penggunaan obat pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Desember 2006 - November 2007 berdasarkan indikator peresapan WHO 1993...[Abstrak dan teks sedang dalam proses].

0 7 130

Profil peresepan obat antihipertensi pada pasien pre-eklampsia di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 1 110

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Pola peresepan obat penyakit asma bronkial pada pasien pediatri di instalansi rawat jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2006.

0 10 108

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005 - USD Repository

0 0 94

POLA PERESEPAN OBAT PENYAKIT ASMA BRONKIAL PADA PASIEN PEDIATRI DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA TAHUN 2006

0 0 106

Proyeksi efisiensi biaya peresapan obat bermerek dagang terhadap padanan generiknya di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006 - USD Repository

0 0 132

Gambaran penggunaan obat pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Desember 2006 - November 2007 berdasarkan indikator peresapan WHO 1993...[Abstrak dan teks sedang dalam proses] - USD Repository

0 2 128

APLIKASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERBASIS WEB DAN WAP ( Studi Kasus : Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)

1 0 209