maupun negara berkembang. Masalah ini dijumpai di unit pelayanan kesehatan, isalny
, 2000
bangkan oleh sebuah Dewan Koordinasi Nasional yaitu The National edication Error Reporting and Prevention
NCC MERP
ventable event that may cause or lead to inappropriate medication use or patient harm while the medication is in the
co o
De da
d tidak layak atau yang bersifat merugikan pasien padahal pengobatan tersebut
berada dalam pantauan tenaga kesehatan, pasien atau konsumen. Beberapa kejadian dapat berhubungan dengan praktisi kesehatan, produk kesehatan,
iskomunikasi, pelabelan, enyediaan, pendistribusian,
adm Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1027MENKESSKIX2004
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek mendefinisikan medication m
a di rumah sakit, puskesmas, praktek pribadi maupun di masyarakat luas Anonim
C. Medication error
Secara harafiah, medication error dapat diartikan sebagai suatu kesalahan dalam suatu proses pengobatan. Definisi tentang medication error pertama kali
dikem Coordinating Council for M
, yaitu: a medication error is any pre
ntr l of the health care professional, patient or consumer .
ngan demikian medication error ME dapat diartikan suatu kejadian yang pat icegah yang bisa sebagai penyebab atau berperan dalam pengobatan yang
prosedur, dan sistem pengobatan termasuk peresepan, m pengemasan, dan penamaan produk, pencampuran, p
inistrasi obat, edukasi, dan penggunaan Anonim, 2003. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
error ME sebagai suatu kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat
selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebetulnya dapat dicegah. Dwiprahasto 2004 berpendapat bahwa medication error dapat terjadi
dalam setiap langkah penyiapan obat mulai dari proses pemilihan obat, permintaan melalui resep, pembacaan resep, formulasi obat, penyerahan obat kepada pasien
hingga penggunaannya oleh pasien atau petugas kesehatan. Kesalahan yang
Hospital Association cit., Dwiprahasto, 2004,
medication error antara lain meliputi; informasi pasien yang
tidak lengkap, tidak skomunikasi dalam
peresep
, tempat dilakuk
a. lahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran,
p yerahan obat atau bahan obat.
b. penga
rahan perbekalan farmasi lainn
c. pelayanan inform
dimaksud dapat berasal dari manusia maupun lemahnya sistem yang ada. Menurut American
kejadian-kejadian diberikan informasi yang layak, mi
an, pelabelan kemasan yang tidak jelas, serta faktor lingkungan kerja yang kurang memadai.
D. Apotek 1. Pengertian apotek
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1027 MENKES SK IX 2004, yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu
an pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Permenkes No 922MENKESSKX1993
pasal 10 menyebutkan bahwa pengelolaan apotek meliputi: pembuatan, pengo
enyimpanan, dan pen daan, penyimpanan, penyaluran, dan penye
ya. asi mengenai perbekalan farmasi.