Persepsi Responden Dokter Mengenai Aspek Kelengkapan Resep dan Kemudahan Pembacaan Resep
Pern an
nama dan alamat pasien, sebanyak 90,7 responden tidak setuju jika dalam resep tidak dicantum
a dan alamat pasien perlu dica
m g bagi apotek jika terjadi kesalahan
n obat. P n
p haru tumkan
tanda tangan dokter. Sebagian besar responden 79,07 setuju dengan
reka berpendapat jika tulisan dalam resep ditulis tidak jelas bisa engakibatkan kesalahan pembacaan resep bahkan sampai kesalahan pemberian
bat. Pernyataan keduabelas menyebutkan bahwa tulisan dalam resep harus ditulis
engan jelas. Semua responden 100 setuju dengan pernyataan ini karena yataan kedelapan menyebutkan bahwa resep tidak harus mencantumk
kan nama dan alamat pasien. Nam ntu kan untuk monitorin
pemberia er yataan kesembilan menyebutkan bahwa dalam rese
s n
menca
pernyataan ini dan sebanyak 18,60 ragu-ragu dengan pernyataan tersebut karena mereka berpendapat bahwa tanda tangan dengan paraf itu berbeda, kalau paraf
mereka setuju apabila dicantumkan dalam resep tetapi apabila harus mencantumkan tanda tangan mereka kurang setuju.
Pernyataan kesepuluh menyebutkan tulisan dalam resep harus ditulis dengan jelas, sebagian besar responden 97,67 setuju dengan pernyataan ini karena
dengan penulisan resep yang jelas bisa mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat. Jika terjadi kesalahan pemberian obat karena tulisan yang kurang jelas dan
kesalahan pembacaan resep dapat berakibat fatal bagi penderita. Pernyataan kesebelas menyebutkan bahwa tulisan dalam resep harus ditulis
tidak jelas. Dalam hal ini semua responden tidak setuju dengan pernyataan tersebut karena me
m o
d PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
den a
kesalahan dalam pembacaan atau epada pasien.
s dipertahankan karena menjad
nden 100 tidak setuju dengan pernyata
tulisan yang tidak jelas sebenarnya bukan ciri kh
do ndapa
a h ni terja
karena ke
sa pas
ng kunjun
ak pa
al ter
e berkisar antara 5 sam
ern jika tulisan dalam resep tidak dapat
dib a i dokter dan semua responden
setuju suai dengan PerMenKes RI No
26 EN
an Perizinan Apotik pasal 12 ayat 4
las atau tidak lengkap, apoteker wajib m
rn tulisan dalam resep tidak dapat
dib minta pasien kembali ke dokter.
Se a
de an per
ataan in rena
responden kasihan dengan pasiennya jika m in
mbali lagi ke do
rpendapat sebaiknya apoteker elasan ke dokter ya
nulis resep. gan adanya tulisan yang jelas dalam resep akan menghindari terjadiny
pun pemberian obat k Pernyataan ketigabelas menyebutkan bahwa tulisan tidak jelas haru
i ciri khas dokter. Semua respo an ini karena
as kter. Beberapa dokter dan pasien berpe
t bahw al i
di bia an menulis cepat dan juga karena jumlah
ien ya ber
g bany dah waktu rata-rata yang disediakan oleh dok
untuk m meriksa satu pasien pai 7 menit.
P yataan keempatbelas menyebutkan
ac jelas maka apoteker harus menghubung
dengan pernyataan tersebut. Hal ini se M
KESPER11981 tentang Pengelolaan d apabila resep tidak dapat dibaca dengan je
enanyakan pada penulis resep. Pe yataan kelimabelas menyebutkan jika
aca dengan jelas maka apoteker harus me bagi n besar responden 76,74 tidak setuju
ereka harus dim ng
ny i ka
ta ke kter padahal mereka sedang sakit, responden be
otek meminta penj atau petugas ap
ng me PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek kelengkapan resep pada dasarnya meliputi: identitas dokter, tanggal penulisan resep, nama obat, jumlah obat, kekuatan obat, aturan pakaicara pakai,
nama pasien, umur, alamat dan berat badan.
Tabel II. Aspek kelengkapan resep yang dianggap tidak penting oleh responden dokter
No Aspek kelengkapan resep yang
dianggap tidak penting oleh responden dokter
Persentasen=43
1 Berat badan
46,51 2 Semua
penting 30,23
3 Alamat dan berat badan
9,30 4 Alamat
6,98 5
Berat badan dan umur 2,33
6 Kekuatan obat, alamat dan berat badan
2,33 7 Tidak
menjawab 2,33
Total 100,00
Asp
enyebutkan bah
rikut ini: ek kelengkapan resep yang paling banyak dianggap tidak penting oleh
responden dokter adalah berat badan, responden berpendapat bahwa berat badan penting untuk pasien pediatri tapi tidak untuk pasien dewasa sedangkan menurut
KepMenKes RI No 1027MENKESSKIX2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek pada bagian persyaratan administratif resep m
wa dalam sebuah resep harus memuat nama, alamat, jenis kelamin dan berat badan pasien.
Pendapat komentar responden dokter mengenai tulisan dokter dalam resep yang tidak jelas dapat dilihat pada tabel 3 be
Tabel III. Pendapatkomentar responden dokter mengenai tulisan dokter dalam resep yang tidak jelas
No Pendapat responden dokter mengenai tulisan
Persentase dokter dalam resep yang tidak jelas
n=43
1 Tidak setuju karena bisa menyebabkan
kesalahan dalam melayani pemberian resep 76,74
dan bisa membahayakan keselamatan pasien 2
bisa menulis cepat dan tulisan kadang menjadi Banyaknya pasien menyebabkan dokter harus
susah untuk dibaca oleh pasien 9,30
3 Perlu penulisan yang jelas untuk menghindari
6,98 kesalahan peresepan
4 Tulisan dalam resep cukup terbaca oleh
4,65 apoteker, pasien tidak harus bisa membacanya
5 Tidak menjawab
2,33
Total 100,00
Sebagian besar responden dokter tidak setuju mengenai tulisan dokter dalam resep yang tidak jelas sebab tulisan yang tidak jelas bisa menyebabkan kesalahan dalam
melayani pemberian resep dan bisa membahayakan pasien. Banyaknya pasien juga sebagai salah satu sebab resep yang ditulis oleh dokter menjadi tidak jelas.
Sebanyak 6,98 responden berpendapat bahwa perlu penulisan resep yang jelas untuk menghindari kesalahan peresepan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan penulisan resep dapat dilihat dari tabel IV berikut ini:
Tabel IV. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan penulisan resep
No Faktor-faktor yang mempengaruhi
Persentasen=43 ketidaklengkapan penulisan resep
1 Banyaknya pasien
48,84 2 Terbatasnya
waktu 25,58
3 Lupa, tidak hafal nama paten atau kekuatan obat
13,95 4
Tidak ada alasan untuk tidak lengkap 9,30
5 Tidak menjawab
2,33
Total 100,00
dasarkan tabel IV faktor yang paling banyak mempengaruhi ketidaklengkapan penulisan resep menurut responden dokter adalah banyaknya pasien. Menurut
beberapa responden dokter banyaknya pasien m Ber
enuntut dokter untuk menuliskan rese
ng ada cukup untuk lebih me
p dengan cepat sehingga resep yang dituliskan menjadi tidak lengkap padahal waktu yang disediakan oleh dokter dalam setiap kali praktek untuk memeriksa dan
menuliskan resep berkisar antara 5 sampai 7 menit. Berdasarkan data karakteristik di depan dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien yang datang ke tempat praktek
dokter tiap harinya antara 1 sampai 10 pasien dan dokter melakukan praktek sekitar 2 jam, seharusnya waktu praktek ya
mperhatikan aspek kelengkapan dari resep yang ditulisnya. Terbatasnya waktu juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan penulisan
resep oleh dokter. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI