Pelayanan Kefarmasian di Apotek

1 Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib 2 Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibedakan menurut 3 Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi. jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan. ayat 1 dan ayat 2 diatur dengan Peraturan Menteri. Sedangkan kewajiban dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran terdapat pada pasal 51 yang meliputi: 1 memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar 2 merujuk pasien ke dokter atau ke dokter gigi lain yang mempunyai keahlian pemeriksaan atau pengobatan; setelah pasien itu meninggal dunia; yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan atau kedokteran gigi.

G. Pasien

Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter maupun apoteker ditujukan kepada konsumen, en. Dalam Undang-Undang jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa. Dalam Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pada pasal 52 pasien berhak untuk: a. mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tidakan medis yang sekurang- kurangnya mencakup: 1. diagnosis dan tata cara tindakan medis; 2. tujuan tindakan medis yang dilakukan; 3. alternatif tindakan lain dan risikonya; prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien; atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan 3 merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga 4 melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia 5 menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran dalam hal ini adalah pasi No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pada pasal 4 ayat 3, pasien berhak mendapatkan: Hak atas informasi yang benar, 4. risiko dan komplikasi yang terjadi;dan 5. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan. b. meminta pendapat dok c. mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis; d. menolak tindakan medis; dan e. mendapatkan isi rekam medis.

H. Persepsi 1. Pengertian persepsi

Menurut Gibson dkk cit., Budirahayu, 2003, persepsi merupakan penafsiran terhadap stimulus yang terorganisir yang mempengaruhi sikap dan perilaku. Persepsi merupakan bagian yang penting bagi seseorang dalam mengambil keputusan. Persepsi seseorang terhadap suatu objek akan menentukan tindakan yang akan dilakukan terhadap objek yang bersangkutan. Bentuk atau sifat tindakannya tergantung dari keadaan individu yang mengamati dan menginterpretasi. Persepsi menurut Solso Cit.,Wardoyo, 2002, merupakan aktivitas yang integrated, maka seluruh apa yang ada dalam individu seperti penilaian, pengalaman, keyakinan, dan aspek-aspek yang lain yang ada dalam diri individu akan ikut berperan dalam individu tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi itu sekalipun stimulusnya sama tetapi hasil dari setiap individu dapat berbeda. Keadaan tersebut memberikan gambaran bahwa persepsi bersifat individual. Menurut Walgito 1994, persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Proses ini tidak berhenti begitu saja, melainkan simulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses mungkin ter atau dokter gigi lain; penginderaan tidak dapat lepas dari proses persepsi dan proses penginderaan upakan proses pendahulu dari proses persepsi. Stimulus yang diindera oleh mer individu akan diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari,

2. O

sega diri dapat menjadi dise atas . Objek persepsi yang berwujud pers ocial perception atau

I. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan mengenai persepsi dokter, apoteke mengerti tentang apa yang diindera itu, dan proses ini disebut persepsi. bjek persepsi Menurut Walgito 2002, objek yang dapat dipersepsi sangat banyak, yaitu la sesuatu yang ada di sekitar manusia. Manusia itu sen objek persepsi. Orang yang menjadikan dirinya sendiri sebagai objek persepsi but sebagai persepsi diri self-perception. Objek persepsi dapat dibedakan objek yang bukan manusia dan manusia manusia disebut dengan person perception atau social perception sedangkan epsi yang objeknya bukan manusia disebut sebagai non s things perception. memberikan gambaran r dan pasien terhadap kelengkapan resep dan kemudahan pembacaan resep legibility di Kabupaten Sleman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI