63
dihasilkan dalam penelitian ini telah cocok digunakan dalam untuk menguji hipotesis yang diajukan.
4.4.1 Pengaruh
Total Asset Turnover X1 Terhadap Pertumbuhan Laba Y
Dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Total Asset Turnover X
1
berpengaruh negatif terhadap Pertumbuhan Laba Y. Hal ini dapat dilihat dari nilai t sebesar dan -2,809 dengan nilai signifikan
sebesar 0.13. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar Total Asset Turnover X
1
, semakin kecil pertumbuhan laba. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik
perusahaan mampu mengelola aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maka akan semakin sulit perusahaan tersebut untuk mencapai pertumbuhan laba, hal ini
dapat dipahami karena perusahaan dalam melakukan pengelolahan aktiva perusahaan tidak hanya memprioritaskan pada laba yang dihasilkan, perusahaan
juga memperhatikan aspek-aspek lain yang berhubungan dengan kemajuan dan kemakmuran perusahaan seperti halnya melakukan pembenahana manajemen atau
membayar utang yang dimiliki perusahaan. Total Asset Turnover TATO menggambarkan efektivitas penggunaan
seluruh aset perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan dari setiap rupiah yang diinvestasikan
dalam bentuk asset perusahaan. Total Asset Turnover disebut juga rasio aktivitas. Rasio aktivitas activity ratio menurut Van Horne dan Wachowicz 2005 : 212
adalah ”rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya”. Total Asset Turnover merupakan salah satu rasio profitabilitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Meythi 2005 yang mengatakan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba dimana Total Asset Turn Over dalam memprediksi
sangat dimungkinkan karena dalam Total Asset Turnover terkandung total aktiva dan penjualan yang keduanya mempunyai hubungan dalam menghasilkan laba
bagi perusahaan.
4.4.2 Pengaruh
Net Profit Margin X
2
Terhadap Pertumbuhan Laba Y
Dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Net Profit Margin X
1
berpengaruh negatif signifikan terhadap Pertumbuhan Laba Y. Hal ini dapat dilihat dari nilai t sebesar dan -2,835 dengan nilai
signifikan sebesar 0.012. Hal ini menunjukan semakin meningkat Net Profit Margin maka akan Pertumbuhan Laba akan semakin menurun. Hal tersebut
menunjukan bahwa semakin perusahaan mampu untuk menghasilkan laba bersih setelah dipotong pajak akan membuat perusahaan tersebut kesulitan untuk
menghasilkan laba yang lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat dipahami karena perusahaan mampu memperoleh laba bersih tinggi dari
penjualan akan berpikir untuk mengembangkan perusahaannya dengan cara menambah modal usaha yang yang menjadikan perusahaan kesulitan untuk
mendapatkan laba yang lebih besar pada tahun berikutnya Net Profit Margin NPM adalah ukuran keuntungan dengan
membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. NPM menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan bersihnya terhadap total penjualan bersihnya Riyanto, 1995. NPM yang semakin besar menunjukkan bahwa semakin besar laba bersih yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
65
diperoleh perusahaan dari kegiatan penjualan. Dengan laba bersih yang besar, bertambah luas kesempatan bagi perusahaan untuk memperbesar modal usahanya
tanpa melalui hutang-hutang baru Reksoprayitno,1991. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukann oleh Respati 2008 yang mengatakan bahwa NPM
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba hal ini menjelaskan bahwa semakin baik tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan pendaptan
yang diperoleh dari hasil kegiatannya akan berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada tahun berikutnya
4.4.3 Pengaruh