30
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini
mengambil sampel
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006
sampai dengan tahun 2010. Pengambilan sampel perusahaan dilakukan dengan metode purposive sampling.
Tabel 1. Sampel Penelitian Kriteria Sampel
Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2006 sampai 2010
131 Perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar di BEI selama
tahun 2006 sampai 2010 21
Jumlah perusahaan yang terkena ketentuan UU PT No. 40 Pasal 74 Tahun 2007
110 Perusahaan yang tidak terkena ketentuan UU PT No. 40
Pasal 74 Tahun 2007 81
Jumlah perusahaan yang menerbitkan annual report pada tahun 2006 sampai 2010
29
Total Sampel yang memenuhi kriteria 29
Berdasarkan metode purposive sampling diperoleh sebanyak 29 perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian, seperti
tampak pada tabel 2.
Tabel 2. Data Sampel Penelitian NO
Jenis Perusahaan Jumlah
1 Pharmaceuticals
2 2
Cabel 2
3 Plastics and Glass Products
3 4
Chemical and Allied Products 3
5 Consumer Goods
2 6
Metal and Allied Products 2
7 Food and Beverages
5 8
Automotive and Allied Products 3
9 Metal Products
1 10
Paper and Allied Products 1
11 Tobacco Manufacturers
2 12
Cement 3
Total 29
Sumber: Data diolah Dari sampel perusahaan di atas terdapat 129 tahun perusahaan
sampel yang digunakan dalam penelitian, 58 tahun perusahaan sampel untuk perusahaan sebelum ditetapkannya UU PT No. 40 Pasal 74 Tahun
2007 dan 71 tahun perusahaan sampel untuk perusahaan sesudah ditetapkannya UU PT No. 40 Pasal 74 Tahun 2007.
B. Persentase CSRI Berdasarkan Tiap-tiap Kategori
Untuk melihat perbedaan pengungkapan corporate social responsibility index CSRI sebelum dan sesudah penetapan UU PT
berikut disajikan persentase CSRI berdasarkan tiap-tiap kategori sesuai dengan CSRI Hackston dan Milne 1996 yaitu sebagai berikut :
a. Lingkungan
CSR merupakan sebuah wujud kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitarnya. Rata rata pengungkapan CSRI kategori
lingkungan tabel 3 sesudah ditetapkannya UU PT memiliki nilai
persentase sebesar 42, berarti sesudah ditetapkannya UU PT tiap perusahaan melakukan pengungkapan CSRI sebanyak 42 dari 14
item dalam kategori lingkungan. Tahun 2008 mempunyai nilai persentase CSRI lebih kecil dibandingkan dengan persentase CSRI
tahun 2009 dan 2010 karena pada tahun 2008 perusahaan baru mulai menerapkan ketentuan UU PT tahun 2007 sehingga diperlukan suatu
persiapan untuk mulai menjalankan kegiatan CSR di perusahaan. Peneliti melihat peningkatan trend semakin tinggi CSRI pada tahun
2008 sampai dengan 2010 pada kategori lingkungan berarti persentase pengungkapan CSI kategori lingkungkan semakin meningkat, hal
tersebut terjadi karena dari tahun ke tahun semakin bertambah kepedulian dan kesadaran perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
Tabel 3. Persentase CSRI Kategori Lingkungan CSRI
Kategori Tahun
Rata- rata
Sebelum Tahun
Rata- rata
Sesudah 2006
2007 2008 2009 2010
Lingkungan 37
40 39
40 42
44 42
b. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja
Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan hal yang terpenting untuk keberlangsungan kegiatan di perusahaan. Perusahaan
yang baik pasti peduli dengan kesehatan dan keselamatan tenaga kerjanya. Pada tema kesehatan dan keselamatan tenaga kerja ini,
terlihat bahwa rata rata pengungkapan CSRI kategori kesehatan dan keselamatan tenaga kerja mengalami peningkatan persentase rata-rata
yang semula 42 menjadi 47 setelah ditetapkan dan dijalankannya UU PT No. 40 tahun 2007. Peningkatan persentase tersebut berarti
bahwa sebelum ditetapkannya UU PT perusahaan telah menjalankan sebanyak 42 dari 14 item pengungkapan kategori kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja, dan setelah ditetapkannya UU PT terjadi kenaikan sebesar 47.
Peneliti melihat peningkatan persentase yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2009 ke tahun 2010 yang semula 45 menjadi 51.
Peningkatan tersebut terjadi karena kesehatan dan keselamatan tenaga kerja sangatlah perlu dan bermanfaat bagi tenaga kerja dalam suatu
perusahaan sehingga pada tahun 2010 peningkatan dilakukan guna memperbaiki kualitas kesehatan dan keselamatan tenaga kerja supaya
lebih baik.
Tabel 4. Persentase CSRI Kategori Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja
CSRI Kategori
Tahun Rata-
rata Sebelum
Tahun Rata-
rata Sesudah
2006 2007 2008 2009 2010
Kesehatan dan
Keselamatan Tenaga Kerja
41 42
42 45
45 51
47
c. Lain lain tentang tenaga kerja
Dalam kategori pengungkapan CSRI tema lain-lain tentang tenaga kerja pada tabel5 peneliti menemukan penurunan prsentase
pengungkapan CSRI pada tahun 2009. Penurunan pengungkapan CSRI tersebut terjadi karena rata rata perusahaan pada tahun 2009 hanya
melakukan sebanyak 35 pengungkapan CSRI dari 20 item kategori lain-lain tentang tenaga kerja sehingga persentase pengungkapan
CSRInya kecil.
Tabel 5. Persentase CSRI Kategori Lain lain Tentang Tenaga Kerja
CSRI Kategori Tahun
Rata- rata
Sebelum Tahun
Rata- rata
Sesudah 2006 2007
2008 2009 2010
Lain-lain Tentang Tenaga
Kerja 31
31 31
36 35
36 36
Selain peneliti menemukan penurunan persentase, peneliti juga menemukan adanya peningkatan rata rata CSRI setelah ditetapkannya UU
PT. Peningkatan persentase tersebut berarti bahwa kesadaran melakukan CSR dalam kategori lain-lain tentang tenaga kerja meningkat sebesar 36
dari 20 item pengungkapan CSRI kategori lain-lain tentang tenaga kerja. d.
Energi
Tabel 6. Persentase CSRI Kategori Energi
CSRI Kategori Tahun
Rata- rata
Sebelum Tahun
Rata- rata
Sesudah 2006 2007
2008 2009 2010
Energi 36
40 38
46 48
51 48
Penggunaan energi dalam aktivitas perusahaan sangatlah perlu, tanpa energi perusahaan tidak dapat berproduksi. Supaya tidak terjadi
penggunaan energi yang tidak perlu maka penggunaan energi perlu diatur secara efektif dan seefisien mungkin.
Presentase pengungkapan CSRI kategori energi tabel 6. mengalami peningkatan persentase dari tahun ke tahun hal tersebut
berarti bahwa dari tahun ketahun perusahaan semakin mengupayakan energi yang lebih efektif dan efisien di perusahaan.
Usaha perusahaan dalam penggunaan energi secara efektif dan efisien sangatlah tinggi pada perusahaan, hal tersebut dapat dibuktikan
dengan adanya peningkatan rata rata CSRI kategori energi yang semula 38 menjadi 48.
e. Mutu produk
Tabel 7. Persentase CSRI Kategori Mutu Produk CSRI
Kategori Tahun
Rata- rata
Sebelum Tahun
Rata- rata
Sesudah 2006 2007
2008 2009 2010
Mutu Produk 50
51 51
56 56
59 57
Salah satu kegiatan utama dalam perusahaan yaitu memproduksi produk. Produk dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
kosumen. Supaya produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen perlu adanya mutu yang baik dalam suatu produk.
Rata rata pengungkapan CSRI kategori Mutu produk tabel 7 mengalami peningkatan CSRI semula 51 menjadi 57 hal tersebut
berarti perusahaan telah melakukan 57 dari 7 item pengungkapan CSRI kategori mutu produk.
Pada tabel 7 peneliti melihat presentase pengungkapan CSRI tahun 2008 sama dengan tahun 2009 hal tersebut berarti bahwa perusahaan
telah melakukan sebanyak 56 dari 7 item pengungkapan CSRI yang sama untuk mempertahankan mutu produk perusahaan.
f. Keterlibatan perusahaan dalam masyarakat
Tabel 8. Persentase CSRI Kategori Keterlibatan Perusahaan Dalam Masyarakat
CSRI Kategori Tahun
Rata- rata
Sebelum Tahun
Rata- rata
Sesudah 2006
2007 2008
2009 2010
Keterlibatan Perusahaan Dalam
Masyarakat 43
49 46
64 61
63 63
Salah satu strategi perusahaan dalam memperkenalkan perusahaan dan produknya yaitu dengan adanya keterlibatan perusahaan dalam
masyarakat. Adanya keterlibatan perusahaan dalam masyarakat dapat menumbuhkan citra positif terhadap perusahaan tersebut, sehingga
kegiatan yang berkenaan dengan kemasyarakat menjadi strategi yang bagus bagi perusahaan dalam meningkatkan citra positif perusahaan.
Peneliti menemukan penurunan presentase CSRI pada tabel 8 tahun 2009 dan tahun 2010 yaitu sebesar 61 dan 63 hal tersebut
berarti bahwa mayoritas perusahaan semakin kurang dalam melakukan CSR kategori keterlibatan perusahaan dalam masyarakat. Kurangnya
pengungkapan CSRI kategori keterlibatan perusahaan dalam masyarakat dikarenakan ada beberapa item kegiatan yang dirasa
kurang optimal bila dijalankan di perusahaan sehingga mayoritas perusahaan tidak melakukan item kegiatan tersebut.
Rata rata pengungkapan CSRI tabel 8 kategori keterlibatan perusahaan dalam masyarakat mengalami peningkatan CSRI semula
46 menjadi 63 hal tersebut berarti perusahaan telah melakukan sebanyak 63 dari 9 item pengungkapan CSRI kategori keterlibatan
perusahaan dalam masyarakat.. g.
Hal-hal umum Kategori hal-hal umum pada tabel 9 persentase rata rata
pengungkapan CSR mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari sebelum dan setelah ditetapkannya UU PT yaitu sebesar 26 menjadi
80 hal tersebut dikarenakan perusahaan melakukan item kegiatan dalam kategori hal hal umum dengan baik. Peningkatan tersebut berarti
bahwa perusahaan telah melakukan sebanyak 80 dari 1 item pengungkapan CSRI kategori hal hal umum.
Tabel 9. Persentase CSRI Kategori Hal-hal Umum
CSRI Kategori Tahun
Rata- rata
sebelum Tahun
Rata- rata
sesudah 2006
2007 2008
2009 2010
Hal-hal Umum 26
26 26
77 76
86 80
Setelah menghitung besarnya persentase indeks pengungkapan CSR tiap-tiap sampel perusahaan, selanjutnya penelitian ini
memaparkan analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel penelitian
indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebelum dan sesudah ditetapkan UU PT. Untuk memulai penganalisisan, diawali dari
annual report perusahaan sampel yang dianalisis menggunakan index Hackston dan Milne 1996Lampiran 2, sehingga diperoleh data
CSRI. Data CSRI kemudian disusun dalam microsoft excel Lampiran 3untuk memudahkan penganalisisan. Analisis statistik deskriptif
menggunakan komputer dengan program SPSS 17. Hasil Statistik deskriptif untuk variabel penelitian tersebut
dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 10. MeanCSRI Sebelum dan Sesudah
Statistik Deskriptif
Group N
Mean Std.
Deviation Std. Error
of Mean Maksimum
Minimum 1
58 .38369
.068512 .008996
.551 .256
2 71
.45105 .080648
.009571 .603
.269 Total
129 .42077
.082333 .007249
.603 .256
Sumber : Data diolah Tabel 10 di atas menggambarkan deskripsi variabel CSRIsecara
statistik. Dalam penelitian ini jumlah data yang valid adalah 129, dimana 58 pada group satu yaitu merupakan data CSRI pada perusahaan sebelum
ditetapkannya UU PT dan 71 pada group dua adalah data CSRI pada perusahaan setelah ditetapkannya UU PT .
Untuk variabel independen yaitu CSRI pada tabel 10 memiliki nilai indeks rata-rata sebelum ditetapkan UU PT sebesar 0,38369dengan standar
deviasi CSRI sebesar 0,068512, standar error of meanCSRI sebesar 0,008996 dan nilai maksimum, minimum CSRI sebesar 0,551 dan 0,256
Nilai CSRI rata-rata sesudah ditetapkan UU PT sebesar 0,45105 dengan standar deviasi CSRI sebesar 0,080648 standar error of
meanCSRI sebesar 0,009571 dan nilai maksimum, minimum CSRI sebesar 0,603 dan 0,269. Hasil statistik deskriptif rata-rata CSRI sesudah
ditetapkan UU PT No 40 lebih besar dari rata-rata CSRI sebelum ditetapkan UU PT No 40.
C. Analisis Data