Pilihan Ganda Instrumen Penilaian

evaluasi formatif dilakukan secara periodik atau pada awal, tengah, dan akhir dari proses pembelajaran Sukardi, 2009: 58. Contoh pelaksanaan evaluasi formatif adalah ulangan harian. 2 Evaluasi Sumatif Evaluasi sumatif dilakukan oleh para guru setelah siswa mengikuti proses pembelajaran dengan waktu tertentu, misalnya pada akhir proses pembelajaran, termasuk pada akhir semester Sukardi, 2009: 57. Sulistyorini 2009: 90 menyatakan bahwa evaluasi sumatif mencakup aspek yang luas yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor. Fungsi evaluasi sumatif adalah sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan proses pembelajaran dan penentuan pencapaian hasil belajar yang telah diikuti siswa Sukardi, 2009: 58. Contoh pelaksanaan evaluasi sumatif adalah ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.

2. Pilihan Ganda

a. Definisi Pilihan Ganda Pilihan ganda merupakan tipe tes yang terdiri atas suatu keterangan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan Sulistyorini, 2009: 105. Azwar 2015: 80 menyatakan bahwa pilihan ganda umumnya terdiri dari satu kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satu pilihan jawaban tersebut merupakan jawaban yang benar. Tes pilihan ganda merupakan jenis tes obyektif yang dapat mengukur pengetahuan yang luas Sukardi, 2009: 125. Berdasarkan definisi tentang pilihan ganda di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan ganda merupakan tes obyektif yang terdiri dari keterangan yang belum lengkap, kalimat pertanyaan, atau kalimat pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satunya merupakan jawaban yang benar. b. Kelebihan Pilihan Ganda Sukardi 2009: 125 menyatakan bahwa tes pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan yaitu seperti pada uraian berikut. 1 Tes pilihan ganda bersifat fleksibel. 2 Tes pilihan ganda dapat mencakup hampir seluruh bahan pelajaran. 3 Tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. 4 Pengoreksian jawaban siswa dapat dikoreksi dengan cepat dengan adanya kunci jawaban. 5 Hasil jawaban siswa dapat dikoreksi bersama guru dan siswa. c. Kelemahan Pilihan Ganda Tes pilihan ganda memiliki beberapa kelemahan yaitu seperti pada uraian berikut Sukardi, 2009: 126. 1 Penyusunan tes pilihan ganda membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan tes obyektif jenis lain. 2 Tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam mengorganisasi materi hasil pembelajaran. 3 Tes pilihan ganda memberi peluang kepada siswa untuk menjawab dengan menebak.

3. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih berguna dan tempat Arikunto, 2012: 40. Instrumen penilaian memiliki dua teknik, yaitu teknik nontes dan teknik tes Sukardi, 2009: 88. Teknik nontes meliputi skala bertingkat rating scale, kuesioner, daftar cocok check list, wawancara interview, dan pengamatan observation Sulistyorini, 2009: 79. Keterangan dari masing-masing jenis teknik nontes dijelaskan sebagai berikut. a. Skala Bertingkat rating scale Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap suatu hasil pertimbangan. b. Kuesioner Kuesioner sering disebut angket. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. c. Daftar Cocok check list Daftar cocok atau check list merupakan deretan pernyataan yang sudah tersedia kolom dan responden tinggal membubuhkan tanda check. d. Wawancara interview Wawancara atau interview merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab. e. Pengamatan observation Pengamatan atau observation yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan caara mengamati secara teliti serta mencatat secara sistematis. Teknik tes merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk mengukur dan menilai yang berbentuk pemberian tugas berupa pertanyaan atau perintah, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi siswa Sudijono, 2011: 67. Brown dalam Azwar, 2015: 73 menyatakan bahwa teknik tes memiliki empat tipe meliputi tipe memilih alternatif tipe Pilihan Ganda, tipe Benar-Salah, dan tipe Memasangkan, tipe jawaban pendek, tipe karangan, dan tipe problem. Keterangan dari masing-masing tipe dijelaskan sebagai berikut. a. Tipe Memilih Alternatif Tipe ini responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang dianggap terbaik dari beberapa pilihan jawaban yang ada. Tipe memilih alternatif memiliki tiga tipe yaitu, tipe Pilihan Ganda, tipe Benar-Salah, dan tipe Memasangkan. 1 Tipe Pilihan Ganda Tipe pilihan ganda terdiri dari kalimat pertanyaan atau pernyataan dan beberapa pilihan jawaban. Salah satu pilihan jawaban merupakan jawaban yang benar. 2 Tipe Benar-Salah Tipe benar-salah berupa pernyataan dan dua pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Responden akan memeriksa pernyataan tersebut memiliki kebenaran isi dan makna yang benar atau salah. 3 Tipe Memasangkan Tipe memasangkan memiliki dua kelompok atau bagian. Responden diharuskan untuk memasangkan dari kedua kelompok atau bagian tersebut. b. Tipe Jawaban Pendek Tipe ini responden diminta untuk memberikan jawabannya dalam bentuk kalimat pendek. c. Tipe Karangan Tipe karangan berupa pertanyaan atau perintah yang harus memberikan jawaban yang terurai. d. Tipe Problem Tipe problem menghendaki responden merumuskan suatu prosedur lebih dahulu yang akan digunakan dalam penyelesaian dari problem. Suharsimi dalam Sulistyorini, 2009: 161 menyatakan bahwa suatu instrumen penilaian dapat dikatakan baik jika memenuhi ciri-ciri tertentu. Purwanto 2007: 99 menyebutkan bahwa ciri-ciri tes yang baik antara lain memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Keterangan dari masing-masing ciri-ciri dijabarkan sebagai berikut. a. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran tergolong sedang dan tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. b. Daya Deda Daya beda yang baik jika bernilai positif dan memiliki nilai yang tinggi. c. Efektifitas Pengecoh Pengecoh yang baik jika ada siswa yang terkecoh dalam memilih pengecoh. Instrumen penilaian dikatakan baik jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis Arikunto, 2012: 72. Keterangan dari masing-masing ciri-ciri dijabarkan sebagai berikut. a. Validitas Sebuah instrumen penilaian dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang hendak diukur. Data yang dihasilkan dari instrumen penilaian sesuai dengan kenyataan juga bisa dikatakan valid. b. Reliabilitas Instrumen penilaian dikatakan reliabel jika hasil dari instrumen penilaian dapat dipercaya karena hasil yang bersifat ajeg dan tidak berubah-ubah dari waktu ke waktu. c. Objektivitas Instrumen penilaian dikatakan objektif jika dalam pelaksanaan instrumen penilaian tidak ada unsur pribadi atau tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi pada proses skoring. d. Praktikabilitas Instrumen penilaian dikatakan praktis jika mudah dilaksanakan, mudah dalam pemeriksaan dan memiliki petunjuk yang jelas. e. Ekonomis Instrumen penilaian dikatakan ekonomis jika dalam pelaksanaan tidak membutuhkan biaya yang banyak, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.

4. Analisis Butir Soal