Tingkat Kesukaran Kajian Pustaka

Tabel 2.2 Koefisien Reliabilitas No. Koefisien Reliabilitas Makna 1 0,00 – 0,19 Korelasi amat rendah 2 0,20 – 0,39 Korelasi rendah 3 0,40 – 0,69 Korelasi cukup 4 0,70 – 0,89 Korelasi tinggi 5 0,90 – 1,00 Korelasi amat tinggi Sumber: Basuki 2014: 119 Tabel 2.2 merupakan kriteria reliabilitas yang dibagi menjadi lima bagian, yaitu koefisien reliabilitas antara 0,00 – 0,19 yang bermakna amat rendah, antara 0,20 – 0,39 yang bermakna rendah, antara 0,40 – 0,69 yang bermakna cukup, antara 0,70 – 0,89 yang bermakna tinggi, dan antara 0,90 – 1,00 yang bermakna amat tinggi.

7. Tingkat Kesukaran

a. Definisi Tingkat Kesukaran Kusaeri dan Suprananto 2012: 174 mengemukakan bahwa definisi tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu. Arikunto 2012: 223 mengemukakan bahwa tingkat kesukaran merupakan bilangan yang dapat menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Tingkat kesukaran merupakan pengukuran seberapa besar derajad kesukaran suatu soal atau suatu soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah Arifin, 2009: 266. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran merupakan suatu pengukuran yang dapat memberikan peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu atau seberapa besar derajad kesukaran suatu soal yang dapat menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. b. Kriteria Tingkat Kesukaran Kriteria dalam tingkat kesukaran bahwa besar tingkat kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0 yang berarti tingkat kesukaran sebesar 0,00 menunjukkan soal tersebut sukar dan tingkat kesukaran sebesar 1,0 menunjukkan suatu soal dikatakan terlalu mudah Arikunto, 2012: 223. Kusaeri dan Suprananto 2012: 174 mengemukakan bahwa semakin besar tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu dan besarnya tingkat kesukaran berkisar dari 0 sampai 1. Berikut ini merupakan kriteria tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Rakhmat dan Suherdi 2001: 192. Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran No. Kriteria Tingkat Kesukaran Makna 1 0,00 – 0,30 Sulit 2 0,31 – 0,70 Sedang 3 0,71 – 1,00 Mudah Sumber : Rakhmat dan Suherdi 2001: 192 Tabel 2.3 merupakan tabel karakteristik tingkat kesukaran yang berkisar antara 0,00 – 0,30 termasuk soal yang sulit, antara 0,31 – 0,70 termasuk soal yang sedang, dan 0,71 – 1,00 termasuk soal yang mudah. Proporsi atau perbandingan antara soal kategori mudah, sedang, dan sukar yang bisa digunakan adalah perbandingan 3-5-2 yang artinya 30 soal mudah, 50 soal sedang, dan 20 soal sulit Sulistyorini, 2009: 174. Proporsi tersebut dapat dilihat ke dalam bentuk tabel berikut. Tabel 2.4 Proporsi Tingkat Kesukaran Kategori Tingkat Kesukaran Proporsi Mudah 30 Sedang 50 Sulit 20 Sumber: Sulistyorini 2009: 174 Tabel 2.4 tentang proporsi tingkat kesukaran tersebut bahwa tingkat kesukaran dapat dikatakan baik jika memiliki proporsi tingkat kesukaran dengan kategori mudah sebesar 30, kategori sedang sebesar 50, dan kategori sulit sebesar 20. c. Rumus Tingkat Kesukaran Istilah dalam evaluasi, tingkat kesukaran diberi simbol P p besar, singkatan dari proporsi. Arikunto 2012: 223 menyatakan bahwa rumus mencari P adalah: Keterangan : P = tingkat kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

8. Daya Beda