Tabel 3.3 Data Soal, Kunci Jawaban, dan Jawaban Siswa UAS
No Nama SD Negeri dan Swasta
Data yang telah didapatkan Soal UAS
Kunci jawaban Jawaban siswa
1 SD Bopkri Demangan III
√ √
√ 2
SD Islam Al-Islam 3
SDK Demangan Baru 4
SDN Adisucipto 1 5
SDN Adisucipto 2 6
SDN Ambarukmo 7
SDN Caturtunggal 3 8
SDN Caturtunggal 4 9
SDN Caturtunggal 6 10
SDN Condongcatur 11
SDN Corongan 12
SDN Deresan 13
SDN Gejayan 14
SDN Kalongan 15
SDN Karangwuni 7 16
SDN Kledokan 17
SDN Mustokorejo 18
SDN Nanggulan 19
SDN Ngringin 20
SDN Nolobangsan 21
SDN Ringin Sari 22
SDN Samirono 23
SDN Sari Karya 24
SDN Tajem 25
SDN Teruna Bangsa 26
SDN Timbul Harjo
Berdasarkan tabel 3.3 merupakan data soal, kunci jawaban, dan jawaban siswa UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran PKn
kelas V SD di kecamatan Depok yang akan diteliti. Instrumen check list tersebut peneliti akan membubuhkan tanda cek √ pada kolom yang tersedia
jika SD yang bersangkutan sudah menyerahkan data soal, kunci jawaban dan jawaban siswa ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 20142015 mata
pelajaran PKn kelas V SD di kecamatan Depok.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu analisis kualitatif dan analisis kauntitatif. Analisis kualitatif menganalisis
tentang validitas isi pada butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
kecamatan Depok. Validitas isi dianalisis dengan cara membandingkan kesesuaian antara materi pada butir soal dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran. Analisis kuantitatif menganalisis tentang reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas
pengecoh butir soal pilihan ganda. Analisis kuantitatif, peneliti menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00. Berikut merupakan input data
yang diolah dengan menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00.
Gambar 3.1 Input Data Iteman Gambar 3.1 merupakan input data yang akan diolah dengan
menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00. Kusaeri dan Suprananto 2012: 180 menjelaskan bahwa dalam analisis butir soal dengan bantuan
software MicroCat Iteman versi 3.00 harus membuat file input data dalam bentuk TXT pada gambar 3.1. Baris pertama berisi jumlah soal, jawaban omit,
soal yang belum sempat dijawab dan jumlah identitas. Baris kedua berisi
kunci jawaban. Baris ketiga berisi jumlah pilihan jawaban.baris keempat berisi soal yang dianalisis yang dilambangkan dengan huruf Y. Baris kelima
berisi data siswa dan jawaban siswa. Langkah selanjutnya adalah membuka software MicroCat Iteman dengan cara double click Kusaeri dan Suprananto,
2012: 181.
Gambar 3.2 Langkah Menjalankan Iteman Gambar 3.2 langkah selanjutnya adalah mengetik judul input data
misalkan: INPUT.TXT dalam aplikasi Iteman, enter. Enter the name of the output file, ketik judul file yang nantinya akan berisi hasil analisis iteman
misalkan OUTPUT.TXT, enter . Masukkan huruf “Y”, kemudian enter.
Enter the name of the score file, ketik judul file yang nantinya akan berisi skor hasil analisis misalkan SCORE.TXT, kemudian anter. Selanjutnya
akan muncul file hasil analisis di dalam folder. Analisis dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi
3.00 digunakan untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh yang termasuk dalam analisis kuantitatif. Analisis
validitas isi termasuk dalam analisis kuantitatif. Berikut penjelasan tentang hal apa saja yang dianalisis dalam analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisis validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran
20142015 mata pelajaran PKn kelas V SD di kecamatan Depok. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan
kesesuaian antara materi dengan isi instrumen Sugiyono, 2014: 182. Hal ini berarti validitas isi dilakukan dengan cara membandingkan
kesesuaian antara materi pada butir soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran. Standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran yang digunakan dalam analisis dapat dilihat pada lampiran 9.
2. Analisis Kuantitatif
a. Reliabilitas
Reliabilitas soal merupakan konsistensi atau keajagan suatu soal yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1 yang berarti bahwa semkin tinggi indeks reliabilitas
suatu tes mendekati 1, semakin tinggi pula ketepatannya Kusaeri dan Suprananto, 2012: 177. Koefisien reliabilitas dapat dilihat
melalui koefisien Alpha pada Output Iteman. Koefisien Alpha digunakan ketika mengukur tes yang mempunyai butir soal yang
bersifat dikotomi seperti pilihan ganda Arifin, 2009: 264. Berikut merupakan tampilan dari koefisien Alpha dalam Output Iteman
Gambar 3.3 Tampilan Reliabilitas dalam Output Ieman Gambar 3.3 pada bagian yang dilingkari merupakan koefisien
reliabilitas yang dilihat dari koefisien Alpha yang memiliki nilai sebesar 0,710. Kriteria reliabilitas berdasarkan pendapat Basuki
2014: 119 seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas
No. Koefisien Reliabilitas Makna
1 0,00
– 0,19 Korelasi amat rendah
2 0,20
– 0,39 Korelasi rendah
3 0,40
– 0,69 Korelasi cukup
4 0,70
– 0,89 Korelasi tinggi
5 0,90
– 1,00 Korelasi amat tinggi
Sumber: Basuki 2014: 119 Tabel 3.4 tentang koefisien reliabilitas yang dibedakan menjadi
lima, yaitu koefisien reliabilitas pada angka di antara 0,00 – 0,19
bermakna korelasi yang amat rendah, di antara 0,20 – 0,39 bermakna
korelasi yang rendah, di antara 0,40 – 0,69 bermakna korelasi yang
cukup, di antara 0,70 – 0,89 bermakna korelasi yang tinggi, dan 0,90
– 1,00 bermakna korelasi yang amat tinggi.
b. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan pengukuran yang memberikan peluang menjawab benar karena dapat menunjukkan soal yang tidak
terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Tingkat kesukaran pada Output Iteman dinyatakan dalam Prop. Correct Azwar, 2015:151.
Berikut merupakan tampilan dalam Output Iteman.
Gambar 3.4 Tampilan Tingkat Kesukaran dalam Output Iteman Gambar 3.4 pada bagian Prop. Correct bagian yang dilingkari
merupakan tingkat kesukaran yang memiliki nilai sebesar 0,816. Kriteria dalam pengujian tingkat kesukaran berdasarkan pendapat
Rakhmat dan Suherdi 2001: 192 seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran
No. Kriteria Tingkat Kesukaran
Makna 1
0,00 – 0,30
Sulit 2
0,31 – 0,70
Sedang 3
0,71 – 1,00
Mudah Sumber: Rakhmat dan Suherdi 2001: 192
Tabel 3.5 di atas merupakan kriteria tingkat kesukaran berkisar antara 0,00
– 0,30 termasuk sulit, antara 0,31 – 0,70 termasuk sedang, dan 0,71
– 1,00 termasuk mudah. Proporsi tingkat kesukaran yang dapat digunakan adalah sebagai berikut Sulistyorini, 2009: 174.
Tabel 3.6 Proporsi Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Proporsi
Mudah 30
Sedang 50
Sulit 20
Sumber: Sulistyorini 2009: 174 Tabel 3.6 merupakan proporsi tingkat kesukaran dengan kategori
mudah sebesar 30, kategori sedang sebesar 50, dan kategori sulit sebesar 20. Tingkat kesukaran yang baik jika memenuhi proporsi
tersebut. c.
Daya Beda Daya beda merupakan pengukuran yang dapat mengkaji
instrumen penilaian yang dapat membedakan antara siswa yang memahami materi dengan siswa yang kurang memahami materi.
Daya beda pada Output Iteman dinyatakan dalam Point Biserial Azwar, 2015: 151. Berikut merupakan tampilan dari daya beda
dalam Output Iteman.
Gambar 3.5 Tampilan Daya Beda dalam Output Iteman Gambar 3.5 pada bagian Point Biser. bagian yang dilingkari
merupakan daya beda yang memiliki nilai 0,335. Pengujian daya
beda adalah berkisar antara – 1,00 sampai dengan + 1,00 Kusaeri
dan Suprananto, 2012: 176. Kriteria dalam pengujian daya beda menggunakan kriteria berdasarkan pendapat Arikunto 2012: 232
seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3.7 Kriteria Daya Beda
No. Kriteria Daya Beda
Makna 1
0,00 – 0,20
Jelek 2
0,21 – 0,40
Cukup 3
0,41 – 0,70
Baik 4
0,71 – 1,00
Baik sekali Sumber: Arikunto 2012 : 232
Tabel 3.7 di atas merupakan kriteria daya beda terdiri dari 0,00 –
0,20 yang bermakna jelek, 0,21 – 0,40 bermakna cukup, 0,41 – 0,70
bermakna baik, dan 0, 71 – 1,00 bermakna baik sekali. Daya beda
yang yang bernilai negatif, semuanya tidak baik. d.
Efektifitas Pengecoh Efektifitas pengecoh merupakan suatu jawaban salah yang berfungsi
jika dipilih secara merata oleh peserta didik. Arikunto 2012: 234 menyebutkan bahwa suatu pengecoh dikatakan dapat berfungsi
dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5 pengikut tes. Efektifitas pengecoh pada Output Iteman dinyatakan dalam Prop.
Endorsing Azwar, 2015: 151. Kriteria dalam pengujian efektifitas pengecoh bahwa pengecoh dianggap baik jika jumlah peserta didik
yang memilih pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal Arifin, 2009: 279. Berikut merupakan tampilan efektifitas pengecoh dalam
Output Iteman.
Gambar 3.6 Tampilan Efektifitas Pengecoh dalam Output Iteman Gambar 3.6 pada Prop. Endorsing bagian yang dilingkari
merupakan efektifitas pengecoh dengan nilai pada Alt. atau pilihan jawaban A 0,816 yang merupakan kunci karena memiliki tanda
pada bagian Key, B 0,061, C 0,078, dan D 0,042.
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN