Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

(1)

ABSTRAK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK Arum Tyas Asih

Universitas Sanata Dharma 2016

Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas suatu tes dengan melakukan analisis butir soal evaluasi. Evaluasi pendidikan merupakan suatu suatu proses pengambilan keputusan sampai sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi untuk dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Alat evaluasi perlu diketahui kualitasnya dengan melakukan analisis tes pada butir soalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Populasi dalam penlitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP. Teknik analisis data dengan cara analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui validitas isi, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh dengan menggunakan bantuan

software MicroCat Iteman versi 3.00.

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan validitas isi memiliki butir soal yang valid sebesar 93,33%. Koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,710. Hasil analisis tingkat kesukaran memiliki tingkat kesukaran sebesar 36,67% mudah, 53,33% sedang, dan 10% sulit. Hasil analisis daya beda memiliki daya beda sebesar 10% jelek, 76,67% cukup, dan 13,33% baik. Hasil analisis efektifitas pengecoh memiliki pengecoh berfungsi sebanyak 12 butir (40%) dan yang tidak berfungsi sebanyak 18 butir (60%).


(2)

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF MULTIPLE-CHOICE ITEMS IN THE LAST SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON CIVIC EDUCATION SUBJECT GRADE 5 ELEMENTARY SCHOOL IN

DEPOK DISTRICT Arum Tyas Asih Sanata Dharma University

2016

The background of this study was to determine the quality of a test by analyzing the evaluation of the question items. The educational evaluation is a process of a decision-making to know how far the students can achieve the learning objectives. An educational evaluation requires an evaluation tool which can fulfill the learning objectives. The quality of the evaluation tool need to be known by doing the test analysis in every items of the questions. The aim of this research was to know the content validity, reliability, level of difficulty, different power, and the effectiveness of the humbug from the final test multiple-choice items of academic year 2014/2015 on civic education subject grade five elementary school in the Depok district.

The type of this research was qualitative descriptive. For the data gathering techniques, the researcher used documentation and interview techniques. The population for this research was 49 Elementary Schools in Depok district. The researcher used 26 Elementary Schools for the sample of this research which used the curriculum 2006 or KTSP. The data analysis techniques which used for this research was qualitative analysis to determine the validity of the content. However, the quantitative analysis used to determine the reliability, level of difficulty, different power, and effectiveness of the detractors with a Microcat Iteman software 3.00 version.

The result of this research showed that based on the content validity, there was 93,33% question items which were valid. The alpha reliability coefficient was 0,710. The result from the analysis of level difficulty had a difficulty level of 36,67% easy, 53,33% medium, and 10% difficult. The result from the analysis of different power had a different power of 10% bad, 76,67% adequate, 13,33% good. The result from the analysis of question’s humbug which had a good function were 2 items (40%) and the question’s humbug which were not have a good function are 18 items (60%). Keywords: analysis question items, civil education subject, multiple-choice.


(3)

ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Arum Tyas Asih NIM : 121134060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Arum Tyas Asih NIM : 121134060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

ii SKRIPSI

ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

Oleh: Arum Tyas Asih

121134060

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I,

Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Tanggal: 4 Februari 2016

Pembimbing II,


(6)

iii SKRIPSI

ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Arum Tyas Asih NIM: 121134060

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 18 Februari 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. ... Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ... Anggota 1 : Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. ... Anggota 2 : Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. ... Anggota 3 : Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. ...

Yogyakarta, 18 Februari 2016

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,


(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk:  Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan

Pengantaraku

 Bunda Maria Penolongku  Santa Agnes Pelindungku  Bapak dan Ibu terkasih

 Saudaraku Mbak Uut dan Mas Itok tersayang

 Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku


(8)

v MOTTO

Iman tanpa perbuatan adalah mati, perbuatan tanpa iman adalah sia-sia. (Alkitab)

Berbagai ide yang melintas di benak sering lebih lengkap dibanding kalau kita menciptakannya dengan susah payah.

(La Rochefoucauld)

Keunggulan dalam berkata-kata menciptakan kepercayaan diri, keunggulan dalam berpikir menciptakan sesuatu yang besar, keunggulan dalam memberi

menciptakan cinta. (Laotze)

Tidak ada obat sehebat harapan, tidak ada tonik sekuat pengharapan akan masa mendatang.


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Februari 2016 Peneliti,


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Arum Tyas Asih

Nomor Mahasiswa : 121134060

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 18 Februari 2016 Yang menyatakan,


(11)

viii ABSTRAK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK Arum Tyas Asih

Universitas Sanata Dharma 2016

Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas suatu tes dengan melakukan analisis butir soal evaluasi. Evaluasi pendidikan merupakan suatu suatu proses pengambilan keputusan sampai sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi untuk dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Alat evaluasi perlu diketahui kualitasnya dengan melakukan analisis tes pada butir soalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Populasi dalam penlitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP. Teknik analisis data dengan cara analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui validitas isi, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00.

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan validitas isi memiliki butir soal yang valid sebesar 93,33%. Koefisien reliabilitas

Alpha sebesar 0,710. Hasil analisis tingkat kesukaran memiliki tingkat kesukaran

sebesar 36,67% mudah, 53,33% sedang, dan 10% sulit. Hasil analisis daya beda memiliki daya beda sebesar 10% jelek, 76,67% cukup, dan 13,33% baik. Hasil analisis efektifitas pengecoh memiliki pengecoh berfungsi sebanyak 12 butir (40%) dan yang tidak berfungsi sebanyak 18 butir (60%).


(12)

ix

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF MULTIPLE-CHOICE ITEMS IN THE LAST

SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON

CIVIC EDUCATION SUBJECT GRADE 5 ELEMENTARY SCHOOL IN DEPOK DISTRICT

Arum Tyas Asih

Sanata Dharma University

2016

The background of this study was to determine the quality of a test by analyzing the evaluation of the question items. The educational evaluation is a process of a decision-making to know how far the students can achieve the learning objectives. An educational evaluation requires an evaluation tool which can fulfill the learning objectives. The quality of the evaluation tool need to be known by doing the test analysis in every items of the questions. The aim of this research was to know the content validity, reliability, level of difficulty, different power, and the effectiveness of the humbug from the final test multiple-choice items of academic year 2014/2015 on civic education subject grade five elementary school in the Depok district.

The type of this research was qualitative descriptive. For the data gathering techniques, the researcher used documentation and interview techniques. The population for this research was 49 Elementary Schools in Depok district. The researcher used 26 Elementary Schools for the sample of this research which used the curriculum 2006 or KTSP. The data analysis techniques which used for this research was qualitative analysis to determine the validity of the content. However, the quantitative analysis used to determine the reliability, level of difficulty, different power, and effectiveness of the detractors with a Microcat Iteman software 3.00 version.

The result of this research showed that based on the content validity, there was 93,33% question items which were valid. The alpha reliability coefficient was 0,710. The result from the analysis of level difficulty had a difficulty level of 36,67% easy, 53,33% medium, and 10% difficult. The result from the analysis of different power had a different power of 10% bad, 76,67% adequate, 13,33% good. The result from the analysis of question’s humbug which had a good

function were 2 items (40%) and the question’s humbug which were not have a

good function are 18 items (60%).


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan atas segala penyertaan, kesehatan, terang Roh KudusMu, bimbingan dan berakatMu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK” ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan, bimbingan, bantuan, dan semangat dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah mengizin peneliti untuk melakukan penelitian skripsi.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada peneliti selama penulisan skripsi.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan dukungan kepada peneliti selama penulisan skripsi.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran kepada peneliti sehinga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran kepada peneliti sehinga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

6. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

7. Pihak UPTD, Bappeda, dan pihak Sekolah Dasar yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.


(14)

xi

8. Bapak, Ibu, dan Kakak yang telah memberikan dorongan, dukungan secara material maupun spiritual.

9. Teman-teman seperjuangan Tina, Riza, Lia, Intan, Stefi, Sinta, Erlin, Yosi, Titis, Yayan, Boni, Anton, dan Wawan yang telah memberikan dukungannya.

10.Teman-teman PGSD 2012.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu selama penyelesaikan skripsi.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi bagi semua pihak yang membacanya.

Yogyakarta, 18 Februari 2016 Peneliti,


(15)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Definisi Operasional ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Evaluasi ... 10

2. Pilihan Ganda ... 12

3. Instrumen Penelitian ... 14

4. Analisis Butir Soal ... 18

5. Validitas ... 19


(16)

xiii

7. Tingkat Kesukaran ... 25

8. Daya Beda ... 27

9. Efektifitas Pengecoh ... 29

10.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 31

11.Iteman ... 32

B. Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Berpikir ... 38

D. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Jenis Penelitian ... 40

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

C. Populasi dan Sampel ... 41

D. Variabel Penelitian ... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ... 44

F. Instrumen Penelitian ... 45

G. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Deskripsi Penelitian ... 55

B. Hasil Penelitian ... 56

1. Validitas Isi ... 56

2. Reliabilitas ... 59

3. Tingkat Kesukaran ... 61

4. Daya Beda ... 66

5. Efektifitas Pengecoh ... 70

C. Pembahasan ... 87

1. Validitas Isi ... 87

2. Reliabilitas ... 88

3. Tingkat Kesukaran ... 89

4. Daya Beda ... 90

5. Efektifitas Pengecoh ... 91

6. Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Efektifitas Pengecoh ... 92


(17)

xiv

A. Kesimpulan ... 96

B. Keterbatasan Penelitian ... 97

C. Saran ... 98

DAFTAR REFERENSI ... 99


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Koefisien Korelasi ... 22

Tabel 2.2 Koefisien Reliabilitas ... 25

Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 26

Tabel 2.4 Proporsi Tingkat Kesukaran ... 27

Tabel 2.5 Kriteria Daya Beda ... 28

Tabel 2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 32

Tabel 3.1 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok ... 41

Tabel 3.2 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok yang diteliti ... 43

Tabel 3.3 Data Soal, Kunci Jawaban, dan Jawaban Siswa UAS ... 46

Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas ... 50

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 51

Tabel 3.6 Proporsi Tingkat Kesukaran ... 52

Tabel 3.7 Kriteria Daya Beda ... 53

Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Isi ... 56

Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi ... 58

Tabel 4.3 Koefisien Reliabilitas ... 60

Tabel 4.4 Reliability Statistics ... 61

Tabel 4.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 62

Tabel 4.6 Proporsi Tingkat Kesukaran ... 62

Tabel 4.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ... 64

Tabel 4.8 Persentase Tingkat Kesukaran ... 65

Tabel 4.9 Kriteria Daya Beda ... 67

Tabel 4.10 Hasil Analisis Daya Beda ... 68

Tabel 4.11 Persentase Daya Beda ... 69

Tabel 4.12 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh ... 72


(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Input Data Iteman ... 33

Gambar 2.2 Langkah Menjalankan Iteman ... 33

Gambar 2.3 Tampilan Hasil Analisis Iteman 1 ... 34

Gambar 2.4 Tampilan Hasil Analisis Iteman 2 ... 35

Gambar 2.5 Literatur map Penelitian yang Relevan ... 37

Gambar 3.1 Input Data Iteman ... 47

Gambar 3.2 Langkah Menjalankan Iteman ... 48

Gambar 3.3 Tampilan Reliabilitas dalam Output Iteman ... 50

Gambar 3.4 Tampilan Tingkat Kesukaran dalam Output Iteman ... 51

Gambar 3.5 Tampilan Daya Beda dalam Output Iteman ... 52

Gambar 3.6 Tampilan Efektifitas Pengecoh dalam Output Iteman ... 54

Gambar 4.1 Diagram Validitas Isi ... 59

Gambar 4.2 Tampilan Reliabilitas dalam Output Ieman ... 60

Gambar 4.3 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ... 63

Gambar 4.4 Diagram Tingkat Kesukaran ... 65

Gambar 4.5 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ... 67

Gambar 4.6 Diagram Daya Beda ... 70

Gambar 4.7 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ... 71

Gambar 4.8 Diagram Efektifitas Pengecoh ... 85

Gambar 4.9 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00 ... 93

Gambar 4.10 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00 ... 94


(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12

Surat Izin Penelitian ... Daftar Nama Mahasiswa ... Surat Keterangan Penelitian ... Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran PKn Kelas V SD di Kecamatan Depok ... Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran PKn Kelas V SD di Kecamatan Depok ... Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V ... Data Check List ... Hasil Analisis Data Menggunakan Software MicroCat Iteman versi 3.00 ... Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator ... Analisis Validitas Isi ... Rekap Hasil Analisis Validitas Isi, Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Efektifitas Pengecoh ... Daftar Riwayat Hidup ...

102 103 104 105 110 111 112 113 118 119 134 141


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi Pendidikan adalah suatu proses pengambilan keputusan sampai sejauh mana tujuan pengajaran dicapai oleh siswa (Putra, 2013: 75). Sukardi (2009: 9) menyatakan bahwa evaluasi memiliki beberapa tujuan yaitu menilai ketercapaian tujuan, mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi, sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui, memotivasi belajar siswa, dan menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi atau instrumen penilaian untuk dapat memenuhi tujuan, sedangkan definisi alat evaluasi atau instrumen penilaian adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien (Arikunto, 2012: 40).

Alat evaluasi atau instrumen penilaian memiliki dua teknik, yaitu teknik nontes dan teknik tes (Sukardi, 2009: 88). Teknik nontes meliputi skala bertingkat (rating scale), kuesioner, daftar cocok (check list), wawancara (interview), dan pengamatan (observation) (Sulistyorini, 2009: 79). Teknik tes merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk mengukur dan menilai yang berbentuk pemberian tugas berupa pertanyaan atau perintah, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi siswa (Sudijono, 2011: 67). Tugas yang berupa pertanyaan atau perintah bisa juga disebut butir soal. Purwanto (2007: 99) menyebutkan bahwa ciri-ciri tes yang baik antara


(22)

lain memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Butir soal dikatakan baik jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis (Arikunto, 2012: 72).

Butir soal dalam tes perlu dianalisis mengenai validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan efektifitas pengecoh supaya dapat mengetahui baik tidaknya suatu soal. Surapranata (2009: 51) menyatakan bahwa validitas isi merupakan suatu alat ukur yang dipandang valid jika sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Reliabilitas merupakan ketetapan suatu alat penilaian dalam menilai apa yang dinilainya dan saat digunakan kapan saja akan memberikan hasil yang sama (Sudjana, 2012: 16). Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu. Daya beda merupakan analisis daya pembeda yang mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu atau berprestasi dengan siswa yang tergolong kurang lemah prestasinya (Sudjana, 2012: 141). Efektifitas Pengecoh merupakan jawaban salah dari hasil suatu tes dan pengecoh akan menjadi efektif jika peserta didik terkecoh dalam menjawab soal pilihan ganda dari suatu tes dan menyebabkan jawaban menjadi salah (Sudijono, 2011: 409).

Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah SD Negeri Samirono menjelaskan bahwa selama ini telah ada penelitian tentang analisis butir soal yang dilakukan di SD N Samirono. Peneliti berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta. Kepala sekolah SD Negeri Samirono menuturkan bahwa


(23)

penelitian tersebut dilakukan sudah sangat lama yaitu sekitar belasan tahun yang lalu. Hal itu menunjukkan bahwa penelitian tentang analisis butir soal masih jarang dilakukan khususnya di Kecamatan Depok.

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, peneliti tertarik mengangkat masalah ini untuk mengetahui seberapa baik validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal. Butir soal dalam suatu tes dianalisis untuk mengetahui kualitas butir soal yang dapat dilihat dari validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Butir soal yang dianalisis pada butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok. Analisis butir soal menggunakan dua cara yaitu, analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan pengkajian soal berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran dan format penulisan soal (Surapranata, 2009: 2). Analisis kualitatif meliputi analisis validitas isi. Analisis kuantitatif merupakan pengkajian butir soal yang didasarkan pada data empirik dan data empirik diperoleh dari soal yang telah diujikan (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 173). Analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.

Analisis butir soal pilihan ganda dipilih karena dapat mencakup hampir seluruh bahan pembelajaran yang diajarkan (Sukardi, 2009: 126). Butir soal tersebut dibuat berdasarkan Standar Kompetensi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006. Penggunaan kurikulum 2006 (KTSP) dipilih karena saat ini hampir semua SD di kecamatan Depok


(24)

menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Hanya terdapat 5 SD saja yang menggunakan kurikulum 2013 dari 54 SD di kecamatan Depok, Sleman.

Butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap dipilih pada tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di kecamatan Depok. Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dipilih karena bertepatan dengan studi yang sedang ditempuh oleh siswa SD. Mata pelajaran PKn semester genap terdapat 2 poin dalam Standar Kompetensi yaitu, (3) memahami kebebasan berorganisasi, dan (4) menghargai keputusan bersama. Mata pelajaran PKn dipilih karena materi pada mata pelajaran PKn kelas V semester genap berhungan dengan kehidupan sosial antara lain berorganisasi dan toleransi antar sesama. Analisis butir soal dilakukan pada kelas V karena siswa kelas V sudah cukup besar untuk dilakukan penelitian sehingga hasil jawaban siswa kelas V diharapkan akan memberikan hasil yang obyektif.

Kecamatan Depok merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Sleman. Lokasi dari Kecamatan Depok dekat dengan Universitas Sanata Dharma Mrican tempat dimana peneliti menempuh studi. Kecamatan Depok terdapat tiga desa yaitu Caturtunggal, Condongcatur, dan Maguwoharjo. Kecamatan Depok terdapat 9 gugus depan dan terdapat 49 SD yang terbagi menjadi 37 SD Negeri dan 12 SD Swasta. Kecamatan Depok dipilih karena jarang dilakukan analisis butir soal.

Berdasarkan yang dipaparkan peneliti, penelitian tentang analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap di Kecamatan Depok masih jarang dilakukan. Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui kualitas butir soal. Oleh karena itu, peneliti bermaksud meneliti mengenai analisis


(25)

butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada analisis butir soal yang meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi analisis validitas isi, sedangkan analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Penelitian ini dilakukan pada 26 SD di Kecamatan Depok, Sleman yang dibagi menjadi 23 SD Negeri dan 3 SD Swasta yang masih menerapkan kurikulum 2006 (KTSP). Penelitian ini menganalisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran PKn kelas V SD.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok?

2. Bagaimanakah reliabilitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok?

3. Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok?


(26)

4. Bagaimanakah daya beda butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok?

5. Bagaimanakah efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok?

2. Mengetahui reliabilitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

3. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

4. Mengetahui daya beda butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.

5. Mengetahui efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.


(27)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang analisis butir soal. b. Sebagai bahan acuan dalam evaluasi pembelajaran PKn supaya dapat

mengembangkan kualitas evaluasi.

c. Untuk mengembangkan pengetahuan khususnya dalam bidang evaluasi pembelajaran PKn.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai cara menganalisis butir soal tentang validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.

b. Bagi Guru

Memberi masukan kepada guru dalam penyusunan soal agar lebih memperhatikan kualitas soal yang akan diberikan kepada siswa. c. Bagi Sekolah

Memberi masukan bagi pihak sekolah supaya dapat lebih memperhatikan butir-butir soal yang akan diberikan kepada peserta didik.

d. Bagi UPTD

Memberi tambahan arsip penelitian tentang analisis butir soal sehingga dapat memberi masukan dalam pelaksanaan UAS supaya lebih memperhatikan kualitas butir soal.


(28)

F. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Butir Soal

Analisis butir soal merupakan penelitian, pengkajian, dan penyelidikan yang menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

2. Pilihan Ganda

Pilihan ganda merupakan tes obyektif yang terdiri dari keterangan yang belum lengkap, kalimat pertanyaan, atau kalimat pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satunya merupakan jawaban yang benar. 3. Validitas Isi

Validitas isi merupakan kesesuaian antara isi instrumen atau isi kurikulum dengan materi yang diajarkan.

4. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu tingkat atau derajad konsistensi, keajegan atau ketetapan suatu alat penilaian yang dapat menghasilkan hasil yang sama saat digunakan kapan saja dan dimana saja.

5. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah suatu pengukuran yang dapat memberikan peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu atau seberapa besar derajad kesukaran suatu soal yang dapat menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal.


(29)

6. Daya Beda

Daya beda merupakan suatu pengukuran yang mengkaji suatu instrumen penilaian dimana suatu soal dapat membedakan antara siswa yang memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi.

7. Efektifitas Pengecoh

Efektifitas pengecoh merupakan suatu jawaban salah yang disebut pengecoh akan berfungsi jika dipilih oleh peserta didik dengan jumlah pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal.

8. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang paham dengan perannya sebagai warga negara melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif, serta humanis dalam lingkungan yang demokratis. 9. Kecamatan Depok

Kecamatan Depok merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Sleman. Kecamatan Depok terdapat 49 SD yang terbagi menjadi 37 SD Negeri dan 12 SD Swasta.


(30)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka 1. Evaluasi

a. Definisi Evaluasi

Putra (2013: 75) menyatakan bahwa evaluasi merupakan suatu proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran dicapai oleh siswa. Evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan mengukurnya dari segi nilai dan arti (Arifin, 2009: 5). Tyler (dalam Arikunto, 2012: 3) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Evaluasi merupakan proses mengumpulkan data atau informasi untuk mengetahui pencapaian belajar peserta didik (Mardapi, 2008: 9).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses pengukuran, penggambaran, dan pengumpulan data yang sistematis. Data digunakan untuk menentukan pemahaman peserta didik. Evaluasi bertujuan untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan sudah dicapai oleh siswa.

b. Tujuan Evaluasi

Sukardi (2009: 9) menyatakan bahwa evaluasi memiliki beberapa tujuan yaitu menilai ketercapaian tujuan, mengukur


(31)

macam-macam aspek belajar yang bervariasi, sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui, memotivasi belajar siswa, dan menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling. Arifin (2009: 15) mengemukakan bahwa evaluasi memiliki beberapa tujuan yaitu mengetahui tingkat pemahaman peserta didik, mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan kompetensi yang telah ditentukan, mengetahui keunggulan dan kelemahan peserta didik, dan menentukan kenaikan kelas. Arikunto (2012: 18) menjelaskan bahwa tujuan evaluasi antara lain selektif, diagnostik, penempatan, dan pengukur keberhasilan.

Berdasarkan beberapa fungsi evaluasi dari atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan evaluasi adalah memotivasi dan mengukur pemahaman peserta didik yang berdasarkan tujuan dan kompetensi yang telah ditentukan. Evaluasi juga bertujuan untuk dapat diketahui kelebihan dan kelemahan peserta didik dalam pembelajaran.

c. Model Evaluasi 1) Evaluasi Formatif

Sukardi (2009: 58) menjelaskan bahwa evaluasi formatif bertujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan guru tentang siswa guna menentukan tingkat perkembangan siswa dalam satuan unit proses belajar mengajar. Evaluasi formatif diberikan pada akhir setiap program yang dilakukan untuk mengetahui apakah program itu telah dikuasai atau belum atau untuk perbaikan mengajar (Sulistyorini, 2009: 89). Pelaksanaan


(32)

evaluasi formatif dilakukan secara periodik atau pada awal, tengah, dan akhir dari proses pembelajaran (Sukardi, 2009: 58). Contoh pelaksanaan evaluasi formatif adalah ulangan harian.

2) Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif dilakukan oleh para guru setelah siswa mengikuti proses pembelajaran dengan waktu tertentu, misalnya pada akhir proses pembelajaran, termasuk pada akhir semester (Sukardi, 2009: 57). Sulistyorini (2009: 90) menyatakan bahwa evaluasi sumatif mencakup aspek yang luas yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor. Fungsi evaluasi sumatif adalah sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan proses pembelajaran dan penentuan pencapaian hasil belajar yang telah diikuti siswa (Sukardi, 2009: 58). Contoh pelaksanaan evaluasi sumatif adalah ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.

2. Pilihan Ganda

a. Definisi Pilihan Ganda

Pilihan ganda merupakan tipe tes yang terdiri atas suatu keterangan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan (Sulistyorini, 2009: 105). Azwar (2015: 80) menyatakan bahwa pilihan ganda umumnya terdiri dari satu kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satu pilihan jawaban tersebut merupakan jawaban yang benar. Tes pilihan


(33)

ganda merupakan jenis tes obyektif yang dapat mengukur pengetahuan yang luas (Sukardi, 2009: 125).

Berdasarkan definisi tentang pilihan ganda di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan ganda merupakan tes obyektif yang terdiri dari keterangan yang belum lengkap, kalimat pertanyaan, atau kalimat pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satunya merupakan jawaban yang benar.

b. Kelebihan Pilihan Ganda

Sukardi (2009: 125) menyatakan bahwa tes pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan yaitu seperti pada uraian berikut.

1) Tes pilihan ganda bersifat fleksibel.

2) Tes pilihan ganda dapat mencakup hampir seluruh bahan pelajaran. 3) Tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotor siswa.

4) Pengoreksian jawaban siswa dapat dikoreksi dengan cepat dengan adanya kunci jawaban.

5) Hasil jawaban siswa dapat dikoreksi bersama guru dan siswa. c. Kelemahan Pilihan Ganda

Tes pilihan ganda memiliki beberapa kelemahan yaitu seperti pada uraian berikut (Sukardi, 2009: 126).

1) Penyusunan tes pilihan ganda membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan tes obyektif jenis lain.

2) Tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam mengorganisasi materi hasil pembelajaran.


(34)

3) Tes pilihan ganda memberi peluang kepada siswa untuk menjawab dengan menebak.

3. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih berguna dan tempat (Arikunto, 2012: 40). Instrumen penilaian memiliki dua teknik, yaitu teknik nontes dan teknik tes (Sukardi, 2009: 88). Teknik nontes meliputi skala bertingkat (rating scale), kuesioner, daftar cocok (check list), wawancara (interview), dan pengamatan (observation) (Sulistyorini, 2009: 79). Keterangan dari masing-masing jenis teknik nontes dijelaskan sebagai berikut.

a. Skala Bertingkat (rating scale)

Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap suatu hasil pertimbangan.

b. Kuesioner

Kuesioner sering disebut angket. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.

c. Daftar Cocok (check list)

Daftar cocok atau check list merupakan deretan pernyataan yang sudah tersedia kolom dan responden tinggal membubuhkan tanda

check.

d. Wawancara (interview)

Wawancara atau interview merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab.


(35)

e. Pengamatan (observation)

Pengamatan atau observation) yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan caara mengamati secara teliti serta mencatat secara sistematis. Teknik tes merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk mengukur dan menilai yang berbentuk pemberian tugas berupa pertanyaan atau perintah, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi siswa (Sudijono, 2011: 67). Brown (dalam Azwar, 2015: 73) menyatakan bahwa teknik tes memiliki empat tipe meliputi tipe memilih alternatif (tipe Pilihan Ganda, tipe Benar-Salah, dan tipe Memasangkan), tipe jawaban pendek, tipe karangan, dan tipe problem. Keterangan dari masing-masing tipe dijelaskan sebagai berikut.

a. Tipe Memilih Alternatif

Tipe ini responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang dianggap terbaik dari beberapa pilihan jawaban yang ada. Tipe memilih alternatif memiliki tiga tipe yaitu, tipe Pilihan Ganda, tipe Benar-Salah, dan tipe Memasangkan.

1) Tipe Pilihan Ganda

Tipe pilihan ganda terdiri dari kalimat pertanyaan atau pernyataan dan beberapa pilihan jawaban. Salah satu pilihan jawaban merupakan jawaban yang benar.

2) Tipe Benar-Salah

Tipe benar-salah berupa pernyataan dan dua pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Responden akan memeriksa pernyataan tersebut memiliki kebenaran isi dan makna yang benar atau salah.


(36)

3) Tipe Memasangkan

Tipe memasangkan memiliki dua kelompok atau bagian. Responden diharuskan untuk memasangkan dari kedua kelompok atau bagian tersebut.

b. Tipe Jawaban Pendek

Tipe ini responden diminta untuk memberikan jawabannya dalam bentuk kalimat pendek.

c. Tipe Karangan

Tipe karangan berupa pertanyaan atau perintah yang harus memberikan jawaban yang terurai.

d. Tipe Problem

Tipe problem menghendaki responden merumuskan suatu prosedur lebih dahulu yang akan digunakan dalam penyelesaian dari problem.

Suharsimi (dalam Sulistyorini, 2009: 161) menyatakan bahwa suatu instrumen penilaian dapat dikatakan baik jika memenuhi ciri-ciri tertentu. Purwanto (2007: 99) menyebutkan bahwa ciri-ciri tes yang baik antara lain memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Keterangan dari masing-masing ciri-ciri dijabarkan sebagai berikut.

a. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran tergolong sedang dan tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit.


(37)

b. Daya Deda

Daya beda yang baik jika bernilai positif dan memiliki nilai yang tinggi.

c. Efektifitas Pengecoh

Pengecoh yang baik jika ada siswa yang terkecoh dalam memilih pengecoh.

Instrumen penilaian dikatakan baik jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis (Arikunto, 2012: 72). Keterangan dari masing-masing ciri-ciri dijabarkan sebagai berikut.

a. Validitas

Sebuah instrumen penilaian dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang hendak diukur. Data yang dihasilkan dari instrumen penilaian sesuai dengan kenyataan juga bisa dikatakan valid.

b. Reliabilitas

Instrumen penilaian dikatakan reliabel jika hasil dari instrumen penilaian dapat dipercaya karena hasil yang bersifat ajeg dan tidak berubah-ubah dari waktu ke waktu.

c. Objektivitas

Instrumen penilaian dikatakan objektif jika dalam pelaksanaan instrumen penilaian tidak ada unsur pribadi atau tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi pada proses skoring.


(38)

d. Praktikabilitas

Instrumen penilaian dikatakan praktis jika mudah dilaksanakan, mudah dalam pemeriksaan dan memiliki petunjuk yang jelas.

e. Ekonomis

Instrumen penilaian dikatakan ekonomis jika dalam pelaksanaan tidak membutuhkan biaya yang banyak, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.

4. Analisis Butir Soal

Kusaeri dan Suprananto (2012: 173) menyatakan bahwa analisis butir soal merupakan penelitian, pengkajian, dan penyelidikan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta tes guna untuk meningkatkan mutu butir soal. Analisis butir soal dapat dilakukan dengan cara menganalisis tingkat kesukaran, menganalisis efektifitas pengecoh, menganalisis validitas, dan menganalisis reliabilitas (Azwar, 2015: 134). Sudjana (2012: 149) menyatakan bahwa analisis butir soal juga bisa menggunakan analisis daya beda.

Berdasarkan definisi di atas, analisis butir soal merupakan penelitian, pengakajian, dan penyelidikan yang menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.

Analisis butir soal pada umumnya ada dua cara, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif mengkaji soal dalam hal kelayakan pengetahuan berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran dan format penulisan soal (Surapranata, 2009: 2). Kusaeri dan Suprananto (2012: 173) menjelaskan bahwa analisis kuantitatif melakukan penelaahan


(39)

butir soal yang didasarkan pada data empirik dan data empirik diperoleh dari soal yang telah diujikan.

5. Validitas

a. Definisi Validitas

Sudijono (2011: 163) mengemukakan bahwa validitas merupakan salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Sukardi (2009: 29) menyatakan bahwa validitas adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Sugiyono (2014: 172) mengemukakan bahwa validitas itu merupakan instrumen tertentu yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Arikunto (2012: 80) menyatakan bahwa validitas merupakan sebuah tes yang dikatakan valid jika tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Validitas adalah sebuah tes yang dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009: 247).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas juga merupakan suatu tes hasil belajar yang baik karena dapat memberikan informasi yang sesuai. b. Macam-macam Validitas

Validitas dibagi menjadi dua macam, yaitu validitas permukaan, validitas logis, dan validitas empiris.


(40)

1) Validitas Permukaan

Validitas permukaan melihat dari sisi muka atau tampang dari instrumen yang secara sepintas suatu tes telah dianggap baik atau belum dalam mengungkap fenomena yang akan diukur (Arifin. 2009: 248). Tes yang secara sepintas dianggap baik maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan.

2) Validitas Logis

Validitas logis menunjuk pada kondisi bagi instrumen yang memenuhi yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran (Arikunto, 2012: 80). Validitas isi ada dua macam, validitas isi dan validitas konstruk (Widoyoko, 2015: 145).

a) Validitas Isi

Azwar (2015: 175) menjelaskan bahwa validitas isi menunjukkan sejauhmana butir-butir dalam tes mencakup keseluruhan isi yang tetap relevan dan tidak keluar dari tujuan pengukuran. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi (Sugiyono, 2014: 182). Surapranata (2009: 51) menjelaskan bahwa validitas isi juga disebut validitas kurikulum yang berarti suatu alat ukur dianggap valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Validitas isi menyangkut tingkatan dimana item-item skala menggambarkan ranah konsep yang sedang diteliti (Sarwono, 2006: 100).


(41)

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa validitas isi merupakan kesesuaian antara isi instrumen atau isi kurikulum dengan materi. Validitas isi mengukur tujuan tertentu yang telah ditetapkan yang sesuai atau relevan dengan materi atau isi. Validitas isi bisa dilakukan dengan cara melihat kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dengan butir soal dalam tes. b) Validitas Konstrak

Validitas konstrak berhubungan dengan pertanyaan sampai mana suatu tes dapat mengukur fungsi psikologis yang akan diukur (Arifin, 2009: 257). Arikunto (2012: 82) menjelaskan bahwa tes dikatakan memiliki validitas konstrak apabila butir soal yang digunakan dapat mengukur setiap aspek berpikir. Azwar (2015: 175) menyebutkan bahwa validitas konstrak merupakan validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu tes mengukut konstrak teoritik yang hendak diukur.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa validitas konstrak merupakan validitas yang mengukur sampai mana suatu tes dapat mengukur fungsi psikologis, aspek berpikir, dan konstrak teoritik yang hendak diukur. 3) Validitas Empiris

Arifin (2009: 249) mengemukakan bahwa validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang sesuai dengan apa yang hendak diukur. Sebuah instrumen


(42)

dapat dikatakan memiliki validitas empiris jika sudah diuji dari pengalaman (Arikunto, 2012:81). Validitas empiris ada dua macam yaitu validitas konkuren, dan validitas prediktif (Sulistyorini, 2009: 166). Widoyoko (2015: 150) menjelaskan bahwa validitas konkuren merupakan validitas yang hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ada atau berhubungan dengan kriteria yang sudah ada. Validitas prediktif merupakan validitas yang memiliki kemampuan memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (Surapranata, 2009: 54).

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang termasuk dalam validitas logis.

c. Kriteria Validitas

Kriteria validitas harus memiliki skor lebih dari 0,30, jika kurang dari 0,30 bisa dikatakan tidak valid (Sugiyono, 2014: 178). Azwar (2015: 176) menyatakan bahwa dalam kriteria validitas terdapat hubungan skor hasil tes dengan skor dari kriteria yang bisa disebut analisis korelasional. Berikut ini merupakan tabel mengenai kriteria validitas berdasarkan pendapat Surapranata (2004: 59).

Tabel 2.1 Koefisien Korelasi No. Koefisien Korelasi Makna 1 0,00 – 0,20 Sangat rendah

2 0,20 – 0,40 Rendah

3 0,40 – 0,60 Cukup

4 0,60 – 0,80 Tinggi 5 0,80 – 1,00 Sangat tinggi


(43)

Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi dibagi ke dalam lima bagian yaitu koefisien korelasi 0,00 – 0,20 yang bermakna sangat rendah, 0,20 – 0,40 yang bermakna rendah, 0,40 – 0,60 yang bermakna cukup, 0,60 – 0,80 yang bermakna tinggi, dan 0,80 – 1,00 yang bermakna sangat tinggi.

d. Rumus Validitas

Pengujian validitas menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Validitas soal diukur dengan menggunakan rumus validitas sebagai berikut (Masidjo, 2008: 247).

Keterangan:

r

xy : koefisien korelasi

∑x : jumlah skor dalam x (skor item per butir) ∑y : jumlah skor dalam y (skor item total)

∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan ∑x2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam x ∑y2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam y N : jumlah responden

6. Reliabilitas

a. Definisi Reliabilitas

Sukardi (2009: 29) menyatakan bahwa reliabilitas adalah sama dengan konsistensi atau keajegan. Reliabilitas merupakan derajad konsistensi dari instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk


(44)

mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2014: 173). Reliabilitas merupakan ketetapan suatu alat penilaian tersebut dalam menilai apa yang dinilainya atau alat penilaian tersebut digunakan kapan saja akan memberikan hasil yang sama (Sudjana, 2012: 16). Arifin (2009: 258) mengemukakan bahwa reliabilitas merupakan tingkat atau derajad konsistensi dari suatu instrumen yaitu suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas merupakan suatu tingkat atau derajad konsistensi, keajegan atau ketetapan suatu alat penilaian yang dapat menghasilkan hasil yang sama saat digunakan kapan saja dan dimana saja.

b. Kriteria Reliabilitas

Kriteria reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1 yang berarti bahwa semkin tinggi indeks reliabilitas suatu tes (mendekati 1), semakin tinggi pula ketepatannya (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 177). Sukardi (2008: 127) menyatakan bahwa suatu instrumen mempunyai nilai reliabilitas tinggi jika hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang akan diukur. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama dan pada waktu yang berbeda (Arifin, 2009: 258). Kriteria reliabilitas berdasarkan pendapat Basuki (2014: 119) seperti pada tabel berikut ini.


(45)

Tabel 2.2 Koefisien Reliabilitas No. Koefisien Reliabilitas Makna

1 0,00 – 0,19 Korelasi amat rendah 2 0,20 – 0,39 Korelasi rendah 3 0,40 – 0,69 Korelasi cukup 4 0,70 – 0,89 Korelasi tinggi 5 0,90 – 1,00 Korelasi amat tinggi

Sumber: Basuki (2014: 119)

Tabel 2.2 merupakan kriteria reliabilitas yang dibagi menjadi lima bagian, yaitu koefisien reliabilitas antara 0,00 – 0,19 yang bermakna amat rendah, antara 0,20 – 0,39 yang bermakna rendah, antara 0,40 – 0,69 yang bermakna cukup, antara 0,70 – 0,89 yang bermakna tinggi, dan antara 0,90 – 1,00 yang bermakna amat tinggi.

7. Tingkat Kesukaran

a. Definisi Tingkat Kesukaran

Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan bahwa definisi tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu. Arikunto (2012: 223) mengemukakan bahwa tingkat kesukaran merupakan bilangan yang dapat menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Tingkat kesukaran merupakan pengukuran seberapa besar derajad kesukaran suatu soal atau suatu soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah (Arifin, 2009: 266).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran merupakan suatu pengukuran yang dapat memberikan peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu


(46)

atau seberapa besar derajad kesukaran suatu soal yang dapat menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal.

b. Kriteria Tingkat Kesukaran

Kriteria dalam tingkat kesukaran bahwa besar tingkat kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0 yang berarti tingkat kesukaran sebesar 0,00 menunjukkan soal tersebut sukar dan tingkat kesukaran sebesar 1,0 menunjukkan suatu soal dikatakan terlalu mudah (Arikunto, 2012: 223). Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan bahwa semakin besar tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu dan besarnya tingkat kesukaran berkisar dari 0 sampai 1. Berikut ini merupakan kriteria tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Rakhmat dan Suherdi (2001: 192).

Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran No. Kriteria Tingkat Kesukaran Makna

1 0,00 – 0,30 Sulit

2 0,31 – 0,70 Sedang

3 0,71 – 1,00 Mudah

Sumber : Rakhmat dan Suherdi (2001: 192)

Tabel 2.3 merupakan tabel karakteristik tingkat kesukaran yang berkisar antara 0,00 – 0,30 termasuk soal yang sulit, antara 0,31 – 0,70 termasuk soal yang sedang, dan 0,71 – 1,00 termasuk soal yang mudah. Proporsi atau perbandingan antara soal kategori mudah, sedang, dan sukar yang bisa digunakan adalah perbandingan 3-5-2 yang artinya 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit (Sulistyorini, 2009: 174). Proporsi tersebut dapat dilihat ke dalam bentuk tabel berikut.


(47)

Tabel 2.4 Proporsi Tingkat Kesukaran Kategori Tingkat Kesukaran Proporsi

Mudah 30%

Sedang 50%

Sulit 20%

Sumber: Sulistyorini (2009: 174)

Tabel 2.4 tentang proporsi tingkat kesukaran tersebut bahwa tingkat kesukaran dapat dikatakan baik jika memiliki proporsi tingkat kesukaran dengan kategori mudah sebesar 30%, kategori sedang sebesar 50%, dan kategori sulit sebesar 20%.

c. Rumus Tingkat Kesukaran

Istilah dalam evaluasi, tingkat kesukaran diberi simbol P (p besar), singkatan dari proporsi. Arikunto (2012: 223) menyatakan bahwa rumus mencari P adalah:

Keterangan :

P = tingkat kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

8. Daya Beda

a. Definisi Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum menguasai materi yang diujikan (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 175). Daya Beda adalah analisis yang mengkaji instrumen penilaian dengan


(48)

tujuan untuk mengetahui kesanggupan instrumen penilaian dalam membedakan siswa yang tergolong berprestasi dengan siswa yang tergolong lemah prestasinya (Sudjana, 2012: 141). Daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu (Arifin, 2009: 273).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa daya beda merupakan suatu pengukuran yang mengkaji suatu instrumen penilaian dimana suatu soal dapat membedakan antara siswa yang memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi. b. Kriteria Daya Beda

Daya beda berarti semakin tinggi daya beda berarti semakin tinggi kemampuan soal membedakan siswa yang telah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi dan daya beda berkisar antara – 1,00 sampai dengan + 1,00 (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 176). Kriteria daya beda berdasarkan pendapat Arikunto (2012: 232) seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.5 Kriteria Daya Beda No. Kriteria Daya Beda Makna 1 0,00 – 0,20 Jelek 2 0,21 – 0,40 Cukup 3 0,41 – 0,70 Baik 4 0,71 – 1,00 Baik sekali

Sumber: Arikunto (2012: 232)

Tabel 2.5 merupakan kriteria daya beda terdiri dari 0,00 – 0,20 yang bermakna jelek, 0,21 – 0,40 bermakna cukup, 0,41 – 0,70


(49)

bermakna baik, dan 0, 71 – 1,00 bermakna baik sekali. Ebel (dalam Arifin, 2009: 274) menyatakan bahwa daya beda berkisar antara 0 – 0,19 dikatakan buruk, 0,20 – 0,29 dikatakan cukup, 0,30 – 0,39 dikatakan baik, dan 0,40 ke atas dikatakan sangat baik.

c. Rumus Daya Beda

Arifin (2009: 273) menyatakan bahwa daya beda dapat digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

DP = daya pembeda soal.

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah. WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas. n = 27% x N

9. Efektivitas Pengecoh

a. Pengertian Efektivitas Pengecoh

Efektifitas Pengecoh merupakan jawaban salah dari hasil suatu tes dan pengecoh akan menjadi efektif jika peserta didik terkecoh dalam menjawab soal pilihan ganda dari suatu tes dan menyebabkan jawaban menjadi salah atau tidak sesuai dengan kunci jawaban (Sudijono, 2011: 409). Arifin (2009: 279) menyatakan bahwa pengecoh dianggap baik jika jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Efektifitas pengecoh bertujuan untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya suatu pilihan jawaban yang tersedia (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 177).


(50)

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa efektifitas pengecoh merupakan suatu jawaban salah yang disebut pengecoh akan berfungsi jika dipilih oleh peserta didik dengan jumlah pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal.

b. Kriteria Efektifitas Pengecoh

Arikunto (2012: 234) menyebutkan bahwa suatu pengecoh dikatakan dapat berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Pengecoh dikatakan berfungsi jika semua pengecoh ada pemilihnya dan dikatakan tidak berfungsi jika ada pengecoh yang tidak ada pemilihnya (Azwar, 2015: 143).

c. Rumus Efektivitas Pengecoh

Arifin (2009: 273) menyatakan bahwa efektifitas pengecoh dihitung dengan rumus sebagai berikut.

IP = Keterangan:

IP = indeks pengecoh

P = jumlah peserta didik yang memilik pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes

B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah alternatif jawaban (opsi)


(51)

10.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

a. Definisi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn merupakan suatu program pendidikan yang menggabungkan unsur-unsur substantif dari komponen Civic Education melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif, serta humanis dalam lingkungan yang demokratis (Ubaedillah dan Rozak, 2012: 15). Erwin (2011: 3) menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu bentuk pendidikan kebangsaan dan kewarganegaraan dari suatu negara. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan orang dewasa yang mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang memahami perannya sebagai warga negara (Wahab dan Sapriya, 2011: 32).

Berdasarkan definisi di atas, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang paham dengan perannya sebagai warga negara melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif, serta humanis dalam lingkungan yang demokratis.

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran PKn kelas V semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 memiliki Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai berikut.


(52)

Tabel 2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar 3. Memahami

kebebasan berorganisasi.

3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi. 3.2 Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat.

3.3 Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah.

4. Menghargai keputusan bersama.

4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.

4.2 Mematuhi keputusan bersama.

Tabel 2.6 merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran PKn kelas V SD semester genap. Standar Kompetensi ada 2 poin yaitu (3) Memahami kebebasan berorganisasi (4) Menghargai keputusan bersama. Kompetensi Dasar ada lima poin, tiga poin pada Standar Kompetensi 3 dan dua poin pada Standar Kompetensi 4.

11.Iteman

Item and Test Analysis (ITEMAN) merupakan perangkat lunak

(software) yang diciptakan khusus untuk analisis statistik butir soal dan tes yang berguna untuk menentukan kualitas butir soal dan tes berdasarkan data empiris (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 178). Analisis data dengan menggunakan Iteman perlu membuat input data dalam bentuk TXT. Berikut merupakan gambar tentang input data Iteman.


(53)

Gambar 2.1 Input Data Iteman

Gambar 2.1 merupakan input data yang akan diolah dengan menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00. Input data Iteman memiliki lima baris. Baris pertama berisi jumlah soal, jawaban omit, soal yang belum sempat dijawab dan jumlah identitas. Baris kedua berisi kunci jawaban. Baris ketiga berisi jumlah pilihan jawaban.baris keempat berisi soal yang dianalisis yang dilambangkan dengan huruf Y. Baris kelima berisi data siswa dan jawaban siswa. Jika input data telah dibuat, selanjutnya membuka software MicroCat Iteman dengan cara klik dua kali (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 181).


(54)

Gambar 2.2 tentang menjalankan Iteman, langkah pertama adalah mengetik judul input data (contohnya INPUT.TXT) setelah enter the

name of the input file, kemudian enter. Mengetik judul file yang nantinya

akan berisi hasil analisis iteman (contohnya OUTPUT.TXT) setelah enter

the name of the output file, kemudian enter. Masukkan huruf “Y”,

kemudian enter. Mengetik judul file yang nantinya akan berisi skor hasil analisis (contohnya SCORE.TXT) setelah enter the name of the score file, kemudian anter. Selanjutnya akan muncul file hasil analisis atau output

Iteman di dalam folder yang sama dengan software Iteman berada.

Berikut merupakan tampilan hasil analisis dengan software Iteman.

Gambar 2.3 Tampilan Hasil Analisis Iteman 1

Gambar 2.3 merupakan tampilan hasil analisis dengan menggunakan

Software Iteman. Kusaeri dan Suprananto (2012: 179) menjelaskan bawa

Prop. Correct adalah tingkat kesukaran, Point Biser adalah daya beda,

dan Prop. Endorsing adalah efektifitas pengecoh. Berikut merupakan tampilan kedua hasil analisis dengan menggunakan software Iteman.


(55)

Gambar 2.4 Tampilan Hasil Analisis Iteman 2

Gambar 2.4 merupakan tampilan kedua dari hasil analisis dengan menggunakan software Iteman. Bagian yang dilingkari pada gambar 2.3 bahwa Alpha merupakan koefisien reliabilitas. Koefisien Alpha digunakan saat mengukur tes yang memiliki butir soal bersifat dikotomi atau pilihan ganda (Arifin, 2009: 264).

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Amalia dan Widayati (2012) melakukan penelitian yang berjudul analisis butir soal tes kendali mutu kelas XII SMA mata pelajaran ekonomi akuntansi di kota Yogyakarta tahun 2012. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012 baik soal seri A, B, C, D, maupun E. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif


(56)

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian tersebut adalah siswa kelas XII SMA program studi IPS di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan validitas butir soal yang valid untuk soal seri A 87,5%, B 95%, C 75%, D 82,5%, dan E 75%. Hasil reliabilitas soal, soal tersebut memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi yaitu soal seri A 0,833, B 0,843, C 0,803; D 0,785, dan E 0,768. Hasil tingkat kesukaran sedang adalah A 62,5%, B 70%, C 65%, D 52,5%, dan E 47,5%. Hasil daya pembeda soal A 55%, B 60%, C 57,5%, D 55% dan E 57,5%. Hasil dari efektivitas pengecoh soal A 62,5%, B 37,5%, C 40%, D 50%, dan E 35%.

Maenani dan Oktova (2015) melakukan penelitian yang berjudul analisis butir soal fisika ulangan umum kenaikan kelas X Madrasah Aliyah se-kecamatan Banjarnegara, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan validitas butir soal fisika ulangan umum kelas X se-kecamatan Banjarnegara, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012. Populasi sebanyak 980 siswa dan sampel sebanyak 277 siswa. Hasil tingkat kesukaran 8,57% mudah, 57,14% sedang, 31,43% sukar, dan 2,86% sangat sukar. Hasil validitas menunjukkan 28,57% soal tidak valid, 28,57% valid, dan 42,86% sangat valid.

Suryawati dan Yulfikar (2012) melakukan penelitian yang berjudul kualitas tes dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh tahun pelajaran 2011/2012. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui hasil belajar dan kualitas tes matematika siswa kelas VIII


(57)

SMP Negeri 9 Banda Aceh tahun pelajaran 2011/2012. Kualitas tes termasuk analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, dan analisis pengecoh. Populasi dalam penelitian tersebut adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh dan sampel adalah 82 siswa. Hasil penelitian untuk validitas menunjukkan hasil yang rendah dan sedang, untuk tingkat kesulitan menunjukkan hasil yang cukup baik, analisis pengecoh menunjukkan hasil yang baik sebesar 60% dan buruk sebesar 40%.

Berdasarkan beberapa penelitian yang terdahulu relevan dengan penelitian ini yaitu sama-sama menganalisis butir soal. Hal yang dianalisis yaitu tentang validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan efektifitas pengecoh. Berikut merupakan literatur map dari penelitian yang relevan.

Gambar 2.5 Literatur map Penelitian yang Relevan Amalia dan

Widayati (2012). Analisis butir soal

tes kendali mutu kelas XII SMA mata

pelajaran ekonomi akuntansi di kota Yogyakarta tahun

2012.

Maenani dan Oktova (2015). Analisis butir soal fisika ulangan umum kenaikan kelas X Madrasah Aliyah

se-kecamatan Banjarnegara, Jawa Tengah tahun pelajaran

2011/2012

Suryawati dan Yulfikar (2012). Kualitas tes dan hasil

belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh

tahun pelajaran 2011/2012.

Yang perlu diteliti: Analisis butir soal genap mata

pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok Kabupaten


(58)

Gambar 2.5 merupakan literatur map yang berisi tentang penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis butir soal. Butir soal yang dianalisis tentang validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.

C. Kerangka Berpikir

Evaluasi Pendidikan adalah suatu proses pengambilan keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran dicapai oleh siswa (Putra, 2013: 75). Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi atau instrumen penilaian untuk dapat memenuhi tujuan (Arikunto, 2012: 40). Brown (dalam Azwar 2013: 73) menyatakan bahwa alat evaluasi bisa berupa tipe butir soal pilihan ganda.

Butir soal dikatakan baik jika dapat memenuhi tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh (Purwanto, 2009: 99). Butir soal yang baik juga harus memiliki validitas, memiliki reliabilitas, memiliki objektivitas, memiliki praktikabilitas, dan memiliki ekonomis (Arikunto, 2012: 72). Butir soal perlu dianalisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh untuk dapat diketahui baik atau tidaknya kualitas suatu butir soal.

Berdasarkan penjabaran di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh butir soal UAS semester genap mata pelajaran PKn kelas V SD Tahun Pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok dengan


(59)

melakukan analisis butir soal. Analisis butir soal dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi analisis validitas isi dan analisis kualitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok valid 100%.

2. Analisis reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki reliabilitas yang tinggi.

3. Analisi tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat kesukaran yang baik.

4. Analisis daya beda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki daya beda yang baik.

5. Analisis efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok sebagian besar butir soal memiliki pengecoh yang berfungsi dengan baik.


(60)

40 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Sugiyono (2014: 14) menyatakan bahwa penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data angka-angka yg didapatkan melalui proses pengumpulan data dari populasi dan sampel yang diteliti. Darmawan (2013: 38) menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mendeskripsikan pemecahan masalah berdasarkan data-data yang telah didapatkan.

Data-data yang didapatkan dalam penelitian ini berupa soal, kunci jawaban, dan jawaban siswa dari ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok. Penelitian ini mendeskripsikan tentang fakta kelayakan soal tes. Hal yang perlu dideskripsikan dalam hal kelayakan soal adalah tentang kualitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok. Butir soal dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hal-hal yang perlu dianalisis adalah dari aspek validitas isi, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan efektifitas pengecoh.


(61)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di semua SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum KTSP yaitu berjumlah 26 SD Negeri dan SD Swasta di kecamatan Depok yang masing-masing 23 SD Negeri dan 3 SD Swasta. Alasan peneliti memilih Kecamatan Depok karena Kecamatan Depok jarang dilakukan penelitian analisis butir soal. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei dan Juni tahun 2015.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan suatu wilayah yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas, dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014: 177). Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah semua SD yang ada di Kecamatan Depok sebanyak 49 SD. Berikut merupakan daftar nama SD di Kecamatan Depok.

Tabel 3.1 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok

No Nama SD No Nama SD

1 SDN Corongan 26 SDN Babarsari 2 SD Bopkri Demangan III 27 SDN Bhaktikarya 3 SD Budi Mulia Dua 28 SDN Caturtnggal 1 4 SD Budi Mulia Dua CT 29 SDN Caturtunggal 3 5 SD Cahaya Bangsa Utama 30 SDN Caturtunggal 4 6 SD Islam Al-Islam 31 SDN Caturtunggal 6 7 SD Kanisius Sengkan 32 SDN Caturtunggal 7 8 SD Kanisius Tambakboyo 33 SDN Condongcatur 9 SD Muhammadiyah 34 SDN Kledokan 10 SD Muhammadiyah Gorongan 35 SDN Maguwoharjo 1


(1)

10

Valid

0,944

0,293

A 0,017

B 0,944

C 0,017

D 0,018

1,7%

94,4%

1,7%

1,8%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Mudah 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh tidak berfungsi (A, C, D)

11

Valid

0,523

0,440

A 0,168

B 0,145

C 0,523

D 0,164

16,8%

14,5%

52,3%

16,4%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Baik

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh berfungsi (A, B, D)

12

Valid

0,490

0,306

A 0,490

B 0,311

C 0,094

D 0,098

49%

31,1%

9,4%

9,8%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh berfungsi (B, C, D)

13

Valid

0,690

0,321

A 0,007

B 0,280

C 0,690

D 0,022

0,7%

28%

69%

2,2%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 1 pengecoh berfungsi (B), 2 pengecoh tidak berfungsi (A, D)

14

Valid

0,578

0,334

A 0,171

B 0,129

C 0,578

D 0,111

17,1%

12,9%

57,8

11,1%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh berfungsi (A, B, D)

15

Valid

0,288

0,213

A 0,267

B 0,290

C 0,288

D 0,150

26,7%

29%

28%

15%

1. Validitas Isi : Valid 2. Tingkat Kesukaran : Sukar 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh berfungsi (A, B, D)


(2)

16

Valid

0,819

0,385

A 0,819

B 0,070

C 0,060

D 0,048

81,9%

7%

6%

4,8%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Mudah 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (B, C), 1 pengecoh tidak berfungsi (D)

17

Valid

0,878

0,384

A 0,048

B 0,031

C 0,878

D 0,039

4,8%

3,1%

87,8%

3,9%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Mudah 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh tidak berfungsi (A, B, D)

18

Valid

0,971

0,293

A 0,971

B 0,020

C 0,007

D 0,003

97,1%

2%

0,7%

0,3%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Mudah 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh tidak berfungsi (B, C, D)

19

Valid

0,727

0,413

A 0,081

B 0,038

C 0,727

D 0,150

8,1%

3,8%

72,7%

15%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Mudah 3. Daya Beda : Baik

4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (A, D), 1 pengecoh tidak berfungsi (B)

20

Valid

0,271

0,391

A 0,271

B 0,034

C 0,280

D 0,413

27,1%

3,4%

28%

41,3%

1. Validitas Isi : Valid 2. Tingkat kesukaran : Sukar 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (C, D), 1 pengecoh tidak berfungsi (B)

21

Valid

0,435

0,353

A 0,340

B 0,435

C 0,089

D 0,135

34%

43,5%

8,9%

13,5%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh berfungsi (A, C, D)


(3)

22

Valid

0,870

0,286

A 0,027

B 0,027

C 0,870

D 0,073

2,7%

2,7%

87%

7,3%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Mudah 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas pengecoh : 1 pengecoh berfungsi (D), 2 pengecoh tidak berfungsi (A, B)

23

Valid

0,690

0,328

A 0,690

B 0,035

C 0,020

D 0,257

69%

3,5%

2%

25,7%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 1 pengecoh berfungsi (D), 2 pengecoh tidak berfungsi (B, C)

24

Valid

0,529

0,135

A 0,063

B 0,529

C 0,402

D 0,007

6,3%

52,9%

40,2%

0,7%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Jelek

4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (A, C), 1 pengecoh tidak berfungsi (D)

25

Valid

0,358

0,271

A 0,285

B 0,306

C 0,358

D 0,043

28,5%

30,6%

35,8%

4,3%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (A, B), 1 pengecoh tidak berfungsi (D)

26

Valid

0,741

0,455

A 0,016

B 0,741

C 0,181

D 0,057

1,6%

74,1%

18,1%

5,7%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Mudah 3. Daya Beda : Baik

4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (C, D), 1 pengecoh tidak berfungsi (A)

27

Valid

0,434

0,403

A 0,135

B 0,288

C 0,132

D 0,434

13,5%

28,8%

13,2%

43,4%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh berfungsi (A, B, C)


(4)

28

Valid

0,836

0,314

A 0,836

B 0,063

C 0,060

D 0,039

83,6%

6,3%

6%

3,9%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Mudah 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (B, C), 1 pengecoh tidak berfungsi (D)

29

Valid

0,510

0,451

A 0,510

B 0,102

C 0,128

D 0,255

51%

10,2%

12,8%

25,5%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Baik

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh berfungsi (B, C, D)

30

Valid

0,354

0,409

A 0,339

B 0,150

C 0,151

D 0,354

33,9%

15%

15,1%

35,4%

1. Validitas Isi : Valid

2. Tingkat Kesukaran : Sedang 3. Daya Beda : Cukup

4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh berfungsi (A, B, C)

Tabel pedoman dalam menentukan keputusan

1.

Validitas Isi

Valid

Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan

materi yang diuraikan pada indikator.

Tidak Valid

Materi yang terdapat pada butir soal tidak sesuai dengan

materi yang diuraikan pada indikator.

2.

Tingkat Kesukaran

No.

Kriteria Tingkat Kesukaran

Makna

1

0,00

0,30

Sulit

2

0,31

0,70

Sedang


(5)

3.

Daya Beda

No.

Kriteria Daya Beda

Makna

1

0,00

0,20

Jelek

2

0,21

0,40

Cukup

3

0,41

0,70

Baik

4

0,71

1,00

Baik sekali


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Arum Tyas Asih merupakan anak ketiga dari

pasangan Ponidi dan Karmilah. Lahir di Sleman, 25 Juli

1994. Pendidikan awal dimulai di TK Kanisius Jetis Depok

pada tahun 1998. Penulis melanjutkan pendidikan dasar di

SD Negeri Sutan pada tahun 2000-2006. Penulis

melanjutkan ke pendidikan menengah di SMP Negeri 1 Minggir pada tahun

2006-2009. Penulis melanjutkan ke pendidikan jenjang atas di SMA Negeri 1 Seyegan

pada tahun 2009-2012. Tahun 2012 penulis masuk ke Universitas Sanata Dharma

(USD), Fakultas Keguruan dan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan di SD

penulis mengikuti kegiatan seperti pramuka. Ketika di SMP penulis aktif

mengikuti kegiatan seperti seni musik. Ketika di SMA penulis aktif mengikuti

kegiatan seperti karawitan. Ketika di perguruan tinggi penulis mengikuti seminar

atau workshop yang diselenggarakan oleh universitas, fakultas, maupun prodi.