Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengujian Instrumen

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Kedua Variabel No. Item Corected Item- total Corelation Keterangan Minat Menjadi Guru 4 0,671 Valid 5 0,541 Valid 6 0,438 Valid 7 0,656 Valid 8 0,461 Valid 9 0,644 Valid 10 0,493 Valid 12 0,546 Valid 13 0,594 Valid 14 0,472 Valid 15 0,464 Valid 16 0,700 Valid 17 0,526 Valid 18 0,812 Valid 19 0,651 Valid 20 0,613 Valid 21 0,764 Valid 22 0,590 Valid 23 0,526 Valid 24 0,590 Valid 26 0,540 Valid 27 0,433 Valid Sumber data: output SPSS yang diolah Setelah dilakukan pengujian ulang pada uji validitas, maka dapat dilihat pada tabel di atas bahwa semua item pada instrumen variabel minat menjadi guru sudah valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi cenderung menghasilkan data yang sama, jika diulang pada waktu yang berebeda pada sekelompok individu yang sama Widanarto, 2016: 143. Uji reliabilitas akan mampu memberikan informasi mengenai seberapa andal dan dapat dipercaya suatu instrumenalat uji. Pengujian ini akan dilakukan dengan metode Internal Consistency dengan teknik Alpha Cronbach. Uji reliabilitas ini melalui beberapa tahap Siregar, 2014: 58 1. Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan ∑ ∑ 2. Menentukan nilai varians total ∑ ∑ 3. Menentukan reliabilitas instrumen [ ] [ ∑ ] Keterangan: N = jumlah sampel = jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan ∑X = total jawaban responden untuk setiap butri pertanyaan ∑ = jumlah varians butir ∑ = varians total = jumlah butir pertanyaan = koefisien reliabilitas instrumen Nunally 1994: pp. 228-265, menjelaskan bahwa terdapat tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien reliabilitas suatu instrumen, sebagai berikut: Tabel 3.10 Tingkat Koefisien Reliabilitas Koefisien Tingkat Reliabilitas 0,60 Sangat Rendah 0,61 – 0,70 Rendah 0,71 – 0,80 Cukup 0,81 - 0,90 Tinggi 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi Pengujian ini akan menggunakan Program Komputer SPPS versi 17. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan dengan menyebar kuesioner pada 34 mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, telah didapatkan hasil untuk uji reliabilitas. Adapun hasil dari uji tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.11 di bawah ini. Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Minat Menjadi Guru 0,922 Sumber data: output SPSS yang diolah Tabel 3.11 menunjukkan bahwa nilai alpha hasil uji reliabilitas adalah 0,922. Berdasarkan informasi tingkat reliabilitas instrumen pada Tabel 3.10, nilai alpha yang berada di antara 0,91 – 1,00 memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel minat menjadi guru reliabel dalam mengumpulkan data penelitian.

H. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Deskriptif Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistika deskripsi. Analisis yang digunakan ialah analisis deskriptif, yakni dengan tabulasi data dari responden mahasiswa FKIP untuk menentukan jumlah dan presentase yang didasari oleh latar belakang responden mahasiswa FKIP. Pengujian statistik deskripsi untuk variabel penelitian minat menjadi guru menggunakan patokan penelitian dengan PAP II yang dapat dilihat pada Tabel 3.12. Tabel 3.12 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II Skor Kategori Kecenderungan Variabel 81-100 Sangat Tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Cukup 46-55 Rendah 45 Sangat Rendah Dalam PAP tipe II terdapat batas atau patokan yang paling rendah passing score yaitu 56 dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. PAP II umumnya merupakan cara menghitung dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Pada penelitian variabel minat menjadi guru, peneliti menetapkan skor terendah 1 dan skor tertinggi 4, maka utnuk mendeskripsikan kategori variabel lebih dulu harus menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II, sebagai berikut: Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentase x skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai]. Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 4 x 22 = 88 Skor terendah yang mungkin dicapai: 1 x 22 = 22 Skor: Sangat Tinggi = 81 x 88 – 100 x 88 = 71 - 88 Tinggi = 66 x 88 – 80 x 88 = 58 - 70 Cukup = 56 x 88 – 65 x 88 = 49 - 57 Rendah = 46 x 88 – 55 x 88 = 41 - 48 Sangat Rendah = 45 x 88 = 40 Dari data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel minat menjadi guru adalah sebagai berikut: Tabel 3.13 Rentang Minat Keguruan Nilai Kategori Kecenderungan Variabel Skor 71 – 88 Sangat Beminat 5 58 – 70 Berminat 4 49 – 57 Cukup Berminat 3 41 – 48 Kurang Berminat 2 40 Tidak Berminat 1 Sedangkan untuk rentang variabel bakat keguruan menggunakan rentang yang diadopsi dari instrumen Wasidi 2016. Tabel 3.14 Rentang Bakat Keguruan Nilai Kategori Kecenderungan Variabel Skor 8.0 - 10.0 Berbakat 4 6.0 - 7.9 Cukup Berbakat 3 4.0 - 5.9 Kurang Berbakat 2 1.0 - 4.9 Kurang Sekali Berbakat 1 Sumber: Wasidi 2016: 106 2. Tingkat Hubungan Antara Variabel Nilai koefisien korelasi menyatakan kekuatan antara dua variabel atau lebih. Dalam menentukan tingkat hubungan dapat dilihat dari Tabel 3.15 Tabel 3.15 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Arah Hubungan No Nilai Korelasi r Tingkat Hubungan 1. + 0,70 ke atas Hubungan positif yang sangat kuat 2. + 0,50 – 0,69 Hubungan positif yang mantap 3. + 0,30 – 0,49 Hubungan possitif yang sedang 4. + 0,10 – 0,29 Hubungan positif yang sangat tak berarti No Nilai Korelasi r Tingkat Hubungan 5. 0,0 Tidak ada hubungan 6. - 0,01 – - 0,09 Hubungan negatif tak berarti 7. - 0,10 – - 0,20 Hubungan negatif yang rendah 8. - 0,30 – - 0,49 Hubungan negatif yang sedang 9. - 0,50 – - 0,59 Hubungan negatif yang mantap 10. - 0,70 – ke bawah Hubungan negatif yang sangat kuat Sumber: Taniredja dan Mustafidah 2011: 32 3. Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS Statistical Package for Social Science for Windows versi 17.0 dengan menggunakan Uji Korelasi Spearman. Prosedur pada pengujian hipotesis yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah, di antaranya: 1 Membuat hipotesis dalam uraian kalimat a Hipotesis I = Tidak terdapat hubungan minat menjadi guru dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP USD. = Terdapat hubungan minat menjadi guru dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP USD. Secara statistis, hipotesis di atas dapat dituliskan sebagai berikut: b Hipotesis II = Tidak terdapat hubungan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP USD. = Terdapat hubungan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP USD. Secara statistis, hipotesis di atas dapat dituliskan sebagai beriku t 2 Menentukan tingkat signifikansi resiko kesalahan Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi α 5 atau 0.05. 3 Menentukan uji yang digunakan Uji statistik pada kedua hipotesis menggunakan Uji Korelasi Spearman. 4 Kriteria penerimaan hipotesis a Jika nilai Sig. 2-tailed 0.05 maka H diterima. b Jika nilai Sig. 2-tailed 0.05 maka H ditolak. 5 Penarikan Kesimpulan a Jika nilai Sig. 2-tailed 0.05 maka H diterima, artinya minat menjadi guru dan bakat keguruan tidak memiliki hubungan. Di sisi lain, jika nilai Sig. 2- tailed 0.05 maka H ditolak, artinya terdapat hubungan minat menjadi guru dengan bakat keguruan. b Jika nilai Sig. 2-tailed 0.05 maka H diterima, artinya IPK dan bakat keguruan tidak hubungan. Di sisi lain, jika nilai Sig. 2-tailed 0.05 maka H ditolak, artinya terdapat hubungan antara IPK dengan bakat keguruan.

Dokumen yang terkait

Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 232

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

0 5 206

Hubungan antara pengalaman mengambil mata kuliah PPL I, jenis pekerjaan orang tua, dan IPK makasiswa dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 199

Hubungan pengajaran mikro dan program pengalaman lapangan di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2005.

0 0 135

Pengaruh prestasi PPL dan aspek sosial terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

0 2 166

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 146

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 144

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006 - USD Repo

0 0 157

Hubungan pengajaran mikro dan program pengalaman lapangan di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2005 - USD Repository

0 0 133