dengan harga saham Sujoko dan Subiantoro, 2007. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Harga saham
terbentuk atas permintaan dan penawaran investor, sehingga harga saham tersebut dapat dijadikan gambaran nilai perusahaan. Pada
saaat kondisi permintaan lebih banyak daripada penawaran maka harga saham cenderung naik. Sebaliknya, pada saat penawaran
lebih besar daripada permintaan maka harga saham cenderung akan turun Widyastuti, 2014. Memaksimalkan nilai perusahaan
sangatlah penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan Widyastuti, 2014.
b. Alat Ukur Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dapat diukur dengan rasio –rasio sebagai
berikut Rika, 2010 : 1
Price Earnings Ratio PER yaitu harga yang bersedia dibayar oleh pembeli apabila perusahaan itu dijual.
2 Price Book Value PBV yaitu perbandingan antara harga pasar
saham dengan nilai buku. 3
Market Book Ratio MBR yaitu perbandingan antara harga pasar saham dengan nilai buku saham.
4 Market to Book Assets Ratio yaitu ekspetasi pasar tentang nilai
dari peluang investasi dan pertumbuhan perusahaan yaitu perbandingan antara nilai pasar asset dengan nilai buku asset.
5 Enterprise Value EV yaitu nilai kapitalisasi market yang
dihitung sebagai nilai kapitalisasi market yang dihitung sebagai nilai kapitalisasi pasar ditamabah total kewajiban ditambah
minority interest dan saham preferen dikurangi total kas dan ekuivalen kas.
6 Tobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan
membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar dipasar keuangan dengan nilai penggantian asset asset
replacement value. Dalam penelitian ini nilai perusahaan dihitung menggunakan
rasio Tobin’s Q. Rasio Tobin’s Q dinilai bisa memberikan informasi paling baik, karena dalam Tobin’s Q memasukkan
semua unsur hutang dan modal saham perusahaan. Tobin’s Q merupakan ukuran yang tidak hanya memberikan gambaran dari
aspek fundamental saja, namun juga menggunakan pendekatan ukuran sejauh mana pasar menilai perusahaan dari berbagai aspek
termasuk penilaian aspek investasi Ainy, 2015. Fahmi 2011 mengatakan jika rasio Tobin’s Q diatas satu 1, menunjukkan
bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi. Jika rasio
tobin’s Q dibawah satu 1, investasi dalam aktiva tidak menarik. Adapun rumus Tobin’s Q adalah sebagai berikut :
Tobin’s Q =
Keterangan : MVE =
harga saham x jumlah saham beredar DEBT =
total hutang perusahaan TA
= total Aktiva
C. Hubungan Mekanisme Corporate Governance dengan Financial
Distress
Mekanisme corporate governance dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan dewan komisaris independen, kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional. Dewan komisaris merupakan pengawas dalam perusahan yang bertugas mengawasi perilaku
manajemen dalam pelaksanaan strategi perusahaan, dewan komisaris sebagai organ perusahaan juga bertugas dan bertanggungjawab secara
kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan good
corporate governance Agusti, 2013. Semakin tinggi proporsi dewan komisaris maka akan semakin meningkatnya monitoring atau
pengawasan kinerja perusahaan yang dampaknya terhadap rendahnya kemungkinan kondisi financial distress Deviacita dan Ahmad, 2012.