Analisis Deskriptif ANALISIS DATA

tidak ada nilai atau data yang terlewat hilang. Rata-rata prosentase kepemilikan manajerial menunjukkan angka 1,40, yang menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen masih sangat kecil. Selain itu, prosentase kepemilikan manajerial dalam penelitian ini banyak yang bernilai 0, yang menandakan bahwa manajer sama sekali tidak memiliki saham perusahaan. Sedangkan, untuk prosentase kepemilikan manajerial tertinggi terdapat pada PT. Wismilak Inti Makmur sebesar 17 pada tahun 2013-2015. c. Kepemilikan Institusional Analisis deskriptif kepemilikan institusional terlihat pada tabel berikut. Tabel 5.3 Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional N Valid 204 Missing Mean 70.5758 Minimum .00 Maximum 98.96 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017. Berdasarkan tabel 5.3, terdapat 204 data valid dan tidak ada data missing. Data missing menunjukkan angka 0, yang berarti tidak ada nilai atau data yang terlewat hilang. Rata-rata kepemilikan institusional dalam penelitian ini sebesar 70,58, menunjukan bahwa secara rata-rata kepemilikan saham perusahaan oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI institusi yang terdapat dalam penelitian ini telah memenuhi peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang mengharuskan perusahaan go-public minimal 50,1 sahamnnya dimiliki oleh publik. Kepemilikan institusional terendah dalam penelitian ini adalah PT. Saranacentral Bajatama Tbk. sebesar 0 pada tahun 2013-2015. Sedangkan, kepemilikan institusional tertinggi dalam penelitian ini adalah PT. Bentoel International Investama Tbk. yakni sebesar 98,96 pada tahun 2013-2015. d. Nilai Perusahaan Analisis deskriptif nilai perusahaan terlihat pada tabel berikut. Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan N Valid 204 Missing Range 350.79 Minimum .34 Maximum 351.13 Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2017. Berdasarkan tabel 5.4, terdapat 204 data valid dan tidak ada data missing. Data missing menunjukkan angka 0, yang berarti tidak ada nilai atau data yang terlewat hilang. Range adalah perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum sebesar 350,79 yang menunjukkan bahwa data nilai perusahaan memiliki sebaran data yang luas. Data nilai perusahaan terendah dalam penelitian ini adalah PT. Indospring Tbk. sebesar 0,34 pada tahun 2015 dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunjukkan tren yang negatif. Hal ini ditandai dengan perolehan nilai perusahaan pada tahun 2013 sebesar 1,00, pada tahun 2014 sebesar 0,66 dan pada tahun 2015 sebesar 0,34. Selanjutnya, untuk data nilai perusahaan tertinggi dalam penelitian ini adalah PT. Delta Djakarta Tbk. sebesar 351,13 pada tahun 2013 namun menunjukkan tren yang negatif pula. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai perusahaan pada tahun 2013 sebesar 351,13, pada tahun 2014 sebesar 315,02 dan pada tahun 2015 sebsar 219,95.

4. Klasifikasi Data

a. Dewan Komisaris Independen Klasifikasi data dewan komisaris independen didasarkan pada peraturan OJK Otoritas Jasa Keuangan No. 33 tahun 2014 yang menyatakan bahwa perusahaan publik wajib memiliki komisaris independen paling sedikit 30 dari jumlah seluruh anggota dewan komisaris. Hasil klasifikasi dewan komisaris independen dikategorikan menjadi : 1 Tidak sesuai ketentuan : 0,00 - 29,99 2 Sesuai ketentuan : 30,00 - 100,00 Tabel 5.6 Hasil Klasifikasi Dewan Komisaris Independen Frequency Percent Cumulative Percent Sesuai Ketentuan 194 95.1 95.0 Tidak Sesuai Ketentuan 10 4.9 100.0 Total 204 100.0 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017. Pada tabel 5.6 terdapat 10 data atau sebesar 4,9 tidak memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan No. 33 tahun 2014. Sedangkan, sebanyak 194 data atau sebesar 95,1 sudah memenuhi ketentuan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan No. 33 tahun 2014 yang mewajibkan bahwa perusahaan publik wajib memiliki komisaris independen paling sedikit 30 tiga puluh persen dari jumlah seluruh anggota dewan komisaris. b. Kepemilikan Manajerial Klasifikasi data kepemilikan manajerial didasarkan pada jumlah saham yang dimiliki oleh manajer. Kepemilikan manajerial dikategorikan menjadi : 1 Tidak Ada : kepemilikan manajerial 0 2 Ada : kepemilikan manajerial 0 Tabel 5.7 Hasil Klasifikasi Kepemilikan Manajerial Frequency Percent Cumulative Percent Tidak Ada 137 67.2 67.2 Ada 67 32.8 100.0 Total 204 100.0 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017. Pada tabel 5.7 terdapat 137 data atau sebesar 67,2 tidak terdapat kepemilikan manajerial. Sebanyak 67 data atau sebesar 32,8 terdapat kepemilikan manajerial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Kepemilikan institusional Klasifikasi data kepemilikan institusional didasarkan pada jumlah yang dimiliki oleh institusi. Menurut PSAK 15 tahun 2015 tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama dan PSAK 65 tahun 2015 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian. Berdasarkan PSAK 15 dan PSAK 65, data kepemilikan institusional diklasifikasikan menjadi : 1 Tidak memiliki pengaruh signifikan : 20 2 Memiliki pengaruh signifikan : 20 - 50 3 Hak pengendalian kontrol : 50 Tabel 5.8 Hasil Klasifikasi Kepemilikan Institusional Frequency Percent Cumulative Percent Tidak Memiliki Pengaruh Signifikan 3 1.5 1.5 Memiliki Pengaruh Signifikan 9 4.4 5.9 Hak Pengendalian 192 94.1 100.0 Total 204 100.0 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017. Pada tabel 5.8 terdapat 6 data atau 1,5 kepemilikan institusional yang tidak memiliki pengaruh signifikan, lalu sebanyak 9 data atau 4,4 kepemilikan institusional yang memiliki pengaruh signifikan dan sebanyak 192 data atau sebesar 94,1 memiliki hak pengendalian kontrol. Memiliki pengaruh yang signifikan berarti adanya wewenang untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Go Public (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 99 88

Financial Distress, Corporate Governance dan Karakteristik Peruahaan terhadap Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

0 3 165

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL Pengaruh Kinerja Keuangan dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Peri

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Kinerja Keuangan dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014).

0 2 8

Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 9 20

Analisis pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan : studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

0 1 109

Hubungan mekanisme corporate governance, financial distress, dan nilai perusahaan

0 1 143

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP TERJADINYA KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011).

0 0 16

ANALISIS PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2013-2015) - repository perpustakaan

0 0 17