tobin’s Q dibawah satu 1, investasi dalam aktiva tidak menarik. Adapun rumus Tobin’s Q adalah sebagai berikut :
Tobin’s Q =
Keterangan : MVE =
harga saham x jumlah saham beredar DEBT =
total hutang perusahaan TA
= total Aktiva
C. Hubungan Mekanisme Corporate Governance dengan Financial
Distress
Mekanisme corporate governance dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan dewan komisaris independen, kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional. Dewan komisaris merupakan pengawas dalam perusahan yang bertugas mengawasi perilaku
manajemen dalam pelaksanaan strategi perusahaan, dewan komisaris sebagai organ perusahaan juga bertugas dan bertanggungjawab secara
kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan good
corporate governance Agusti, 2013. Semakin tinggi proporsi dewan komisaris maka akan semakin meningkatnya monitoring atau
pengawasan kinerja perusahaan yang dampaknya terhadap rendahnya kemungkinan kondisi financial distress Deviacita dan Ahmad, 2012.
Kepemilikan manjerial adalah saham perusahaan yang dimiliki oleh manajemen atau pengelola perusahaan. Adanya kepemilikan
saham oleh manajer ini membuat manajer mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai pemilik perusahaan sekaligus sebagai pengelola
perusahaan tersebut. Hal ini akan membuat manajer memiliki kepentingan untuk menyatukan kepentingan pemegang saham dan
kepentingan mereka sendiri. Manajer pemilik saham tersebut merasa mempunyai hak untuk memberikan tekanan atau saran bagi perusahaan
untuk berjalan ke arah yang baik sehingga meminimalkan terjadinya financial distress Emrinaldi, 2007.
Kepemilikan Institusional merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan karena dengan adanya kepemilikan
oleh investor institusional dapat mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen. Pengawasan yang
dilakukan oleh investor institusional sangat bergantung pada jumlah investasi yang dilakukan. Oleh karena itu, semakin besar kepemilikan
oleh institusi keuangan, maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan institusi keuangan untuk mengawasi manajemen sehingga
kemungkinan perusahaan menghadapi kondisi kesulitan keuangan dapat diminimalkan.
D. Hubungan Mekanisme Corporate Governance dengan Nilai
Perusahaan
Dewan komisaris memegang peranan penting dalam perusahaan, dewan komisaris merupakan inti dari corporate governance yang
ditugaskan untuk menjamin strategi perusahaan, mengawasi manajer dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya
akuntabilitas Lastanti, 2004. Fungsi kontrol yang dilakukan oleh dewan komisaris diambil dari teori agensi. Dari perspektif teori agensi,
dewan komisaris mewakili mekanisme internal utama untuk mengontrol perilaku opportunistic manajemen sehingga dapat
membantu menyelaraskan kepentingan pemegang saham dan manajer Young et al, 2001 dalam Riyanto, 2005. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Barnhart dan Rosenstein 1998 menyatakan bahwa semakin tinggi perwakilan dari komisaris independen, maka semakin
tinggi independensi dan efektivitas corporate board sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Kepemilikan manajemen adalah proporsi pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan
perusahaan. Kepemilikan saham manajemen akan membantu penyatuan kepentingan manajer dan pemegang saham, sehingga
manajer ikut merasakan secara langsung manfaat maupun konsekuensi dari keputusan yang diambil. Jensen dan Meckling 1976 menyatakan
bahwa semakin besar kepemilikan saham oleh manajemen, maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI