2. Rumusan hipotesis II Langkah-langkah dalam mengambil kesimpulan dari hasil SPSS
adalah a. Membuat rumusan hipotesis II
H :
2 1
Tidak ada perbedaan antara pesepsi lingkungan kerja fisiknon fisik dari karyawan outsourcing yang bekerja di
instansi kesehatan dan yang bekerja di instansi pendidikan.
:
2 1
Ada perbedaan antara persepsi lingkungan kerja fisiknon fisik dari karyawan outsourcing yang bekerja di instansi
kesehatan dan yang bekerja di instansi pendidikan.
b. Menentukan Tarif signifikansi yang digunakan sebesar 5 0,05.
c. Menentukan
d. Menentukan kriteria pengujian, daerah terima dan daerah tolak H
H
diterima
;
jika
H dapat ditolak, jika
atau
Gambar III.
2 Format Gambar Daerah Terima dan Daerah Tolak
H
e.
Menarik kesimpulan
Bila
H
diterima berarti tidak ada perbedaan antara persepsi lingkungan kerja fisiknon fisik dari karyawan outsourcing yang
bekerja di instansi kesehatan dan yang bekerja di instansi pendidikan.
Bila
H
ditolak berarti ada perbedaan antara persepsi lingkungan kerja fisiknon fisik dari karyawan outsourcing yang
bekerja di instansi kesehatan dan yang bekerja di instansi pendidikan.
3. Rumusan hipotesis III Hipotesis ketiga dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk
mencari hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan motivasi kerja karyawan outsourcing yang bekerja di instansi pendidikan dan
kesehatan. Instansi pendidikan dan instansi kesehatan merupakan populasi yang berbeda, maka dalam penyelesaian hipotesis ketiga ini
peneliti akan menghitung secara terpisah sesuai dengan populasi yang
Daerah terima
Daerah Tolak
H
H H
Daerah Tolak
tabel
t
tabel
t
ada. Uji yang digunakan adalah Uji Pearsons Product Moment PPM. Korelasi PPM dilambangkan dengan dengan ketentuan nilai tidak
lebih dari harga -1 ≤ r ≤1. Apabila r = -1 artinya korelasinya
negative sempurna, sedangkan r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sempurna positif sangat kuat. Rumus yang
digunakan Riduwan, 1997:123 adalah
di mana : r
xy
: koefisien korelasi antara x dan y product moment X
: persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja Y
: motivasi kerja karyawan n
: banyaknya sampel Langkah-langkah dalam mengambil kesimpulan dari hasil SPSS untuk
mencari hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan motivasi kerja
karyawan outsourcing
yang bekerja
di instansi
pendidikankesehatan adalah
1 Membuat rumusan hipotesis 1
H :
Tidak ada
hubungan antara
persepsi lingkungan kerja dengan motivasi kerja
karyawan outsourcing yang bekerja di instansi pendidikankesehatan.
:
ada hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan motivasi kerja karyawan outsourcing
yang bekerja di instansi pendidikankesehatan
.
2 Menentukan
Tarif signifikansi yang digunakan sebesar 5 0,05. 3
Menentukan
4 Menentukan besarnya koefisien penentu KP variabel X
terhadap variabel Y dengan rumus 5
Menguji signifikansi dengan menggunakan rumus
Kaidah pengujian:
H
diterima
;
jika
H dapat ditolak, jika
atau
6 Menarik kesimpulan
Bila
H
ditolak berarti ada hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan motivasi kerja karyawan
outsourcing yang bekerja di instansi pendidikan kesehatan.
Bila
H
diterima berarti tidak ada hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan motivasi kerja
karyawan outsourcing yang bekerja di instansi pendidikankesehatan.
III. PENELITIAN KUALITATIF
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Waktu dan tempat penelitian kualitatif:
Daerah terima
Daerah Tolak
H
H H
Daerah Tolak
tabel
t
tabel
t
1. Waktu penelitian Penelitian kualitatif juga dilaksanakan pada bulan Oktober 2011
2. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan peneliti di masing-masing instansi dimana
karyawan outsourcing itu ditempatkan; yaitu instansi kesehatan Rumah Sakit Panti Rapih dan Jogja International Hospital dan
instansi pendidikan Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Sahasrabanu Cipta Karya. Jumlah karyawan outsourcing 154 karyawan
yang berprofesi menjadi cleaning service, waiters, dan security yang ditempatkan di beberapa perusahaan klien dari PT. Sahasrabanu.
Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Sahasrabanu Cipta Karya yang ditempatkan pada instansi kesehatan dan pendidikan, lebih
khususnya di Universitas Sanata Dharma USD, Universitas Atma Jaya UAJY, Jogja International Hospital JIH, dan Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti hanya mengambil sampel 2 responden setiap tim dimasing-masing instansi. Responden yang
peneliti wawancarai adalah ketua tim dan salah satu anggota tim yang paling lama masa kerjanya. Jumlah sampel kualitatif yang terbatas
membuat peneliti tidak dapat mewawancarai seluruh sampel yang ada. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu para responden. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah karyawan yang ditempatkan di RS. Panti Rapih berjumlah 25 orang, JIH berjumlah 23 orang, USD 18 orang, dan yang
ditempatkan di UAJY sebanyak 17 orang sehingga jumlah sampel pada penelitian ini adalah 83 karyawan outsourcing.
C. Jenis dan Sumber Data
Data dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif bukan angka. Jika dilihat dari jenisnya penelitian ini menggunakan data primer. Data primer
adalah data yang berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui wawancara dengan responden yang dijadikan sampel dalam penelitian.
Sumber data dapat berupa rekaman ataupun hasil wawancara yang dicatat oleh peneliti, dalam hal ini wawancara dengan setiap leader dan anggota
tim disetiap instansi pendidikan dan kesehatan.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Selain data kuesioner yang digunakan, peneliti juga akan melengkapi dengan data kualitatif. Pada umumnya penelitian kualitatif menggunakan
metode wawancara dalam pengumpulan data. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi dalam bentuk teks bukan angka sehingga peneliti
kuallitiatif memanfaaatkan teknologi untuk sarana pengambilan data seperti tape recorder, komputer, atau bahkan internet Sarwono,
2006:211. Menurut Patton 1990:280-290 yang dikutip oleh Sarwono 2006:224-225 teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah
teknik wawancara dengan cara melakukan pembicaraan informal informal
conversational interview. Untuk dapat memperoleh data kualitatif yang dibutuhkan oleh peneliti, peneliti melakukan wawancara dengan karyawan
outsourcing secara langsung mengenai keadaan kerja atau pengalaman kerja yang benar-benar dialami. Pengalaman kerja tersebut dikutip dalam
sebuah percakapan langsung kemudian dikaitkan dengan teori-teori yang sesuai. Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk mendukung hasil
penelitian kualitatif dalam kesesuaian keadaan yang benar-benar dialami oleh karyawan outsourcing bukan hanya sekedar mengisi item-item yang
peneliti tanyakan dalam kuesioner. Peneliti akan mewawancarai leader dan anggota tim karyawan outsourcing PT. Sahasrabhanu CK di USD, UAJY,
JIH, dan Panti Rapih.
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis penelitian kualitatif dilakukan untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja karyawan outsourcing yang bekerja di instansi kesehatan
dan instansi pendidikan berdasarkan dari lingkungan kerjanya. Model analisis kualitatif yang digunakan peneliti adalah model
analisis domain. Analisis domain berguna untuk mencari dan memperoleh gambaran umum atau pengertian yang bersifat secara menyeluruh
Sarwono, 2006:240. Menurut Sarwono 206:241 hasil analisis domain dilihat dari beberapa hubungan sematis yang bersifat universal, seperti
jenis, ruang, sebab-akibat, alasan, lokasi untuk melakukan, cara ke tujuan antara variabel-variabelnya.
Tabel III.1 Tabel Analisis Domain Lingkungan kerja dan Motivasi
Hubungan Sematis Bentuk
1 Jenis
Lingkungan fisik dan non fisik adalah salah satu jenis faktor ekstrinsik motivasi.
2 Ruang
Lingkungan kerja fisik dan non fisik adalah bagian dari faktor yang mempengaruhi motivasi
kerja karyawan di tempat kerjanya. 3
Sebab-Akibat Lingkungan kerja yang tidak nyaman
menurunkan motivasi kerja karyawan 4
Alasan Hubungan antar karyawan baik, pengawasan dan
feedback yang sesuai dengan hasil kerja karyawan membuat karyawan termotivasi.
5 Lokasi untuk
Melakukan Instansi pendidikan dan kesehatan di mana
karyawan outsourcing ditempatkan. 6
Cara ke tujuan Standar kerja seperti sistem dan peraturan
karyawan yang baik untuk mencapai hasil kerja yang baik pula.