Hubungan antara persepsi terhadap lingkungan kerja dan motivasi kerja
“Kalau disuru memilih lebih enak kerja di kampus, orang-orangnya asik, kalau ditempat lain orang-orangnya spaneng terus mbak, kalau mahasiswa kan banyak
bercandanya, haha…” Dion Outsource USD
Hubungan dengan atasan ataupun hubungan dengan bawahan. Relasi antara karyawan outsourcing dan karyawan tetap terjalin dengan baik.
“Saya senang bekerja di sini, karena tidak ada jarak antara kami dan karyawan di sini, apalagi yang „Lebih tinggi‟ pangkatnya” kata Suramto. Kary. Outsource
USD
“Saya sih jarang ngobrol dengan karyawan disini mbak, y mungkin kerjaan di UGD tu nggak ada berhentinya, jadi kalau buat nyantai, ngobrol-ngobrol tu jarang
sekali” kata Apriyono Kary. Outsource Panti Rapih “Hubungannya y biasa aja mbak, baik, tapi kalau untuk sampek dolan bareng gt
ya ndak juga….hehe..” kata Suwardi Kary. Outsource JIH
“Baik mbak… malah kadang saya dengan karyawan sini tu suka futsal bareng” kata Irawan Kary. Outsource ATMA
PENGAWASAN
Selain relasi karyawan, pengawasan juga penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Kegiatan pengawasan bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak
mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang diawasi dapat diketahui kekurangannya bukan semata-mata kesalahannya untuk dapat diberitahu
bagian yang perlu diperbaiki. Dalam suatu tim kerja outsourcing mempunyai leader di setiap tim nya, leader inilah yang bertanggung jawab akan kinerja anggota timnya
termasuk dalam mengawasi proses kerja timnya. Tanggung jawab seorang leader tidak terbatas pada pihak instansi yang ditempatinya, namun juga kepada perusahaan
outsourcing . sehingga hasil kerja yang diciptakan oleh karyawan outsourcing sesuai
dengan standar kerja yang disepakati oleh perusahaan outsourcing dan instansi pengguna jasanya.
“Tapi ya maklumlah sebagai pengawas, saya merasa memiliki tanggungjawab moril untuk memahami dan mengarahkan mereka,” tambah Suramto Kary.
Outsource USD Relasi dan Pengawasan dengan rekan se-tim: berhadapan dengan kepribadian
yang berbeda, Suramto memberikan solusi untuk memahami dan mengarahkan timnya agar menjadi kompak dan terjalin keakraban dengan membuat kegiatan
bersama dengan rekan-rekannya, misalnya dengan rekreasi dan arisan. “Pengawasan di sini lumayan ketat, mbak, namanya juga di rumah sakit, jadi kotor
sedikit ya harus dibersihkan” kata Darto Outsource JIH. “Menurut saya, pengawasan tu memang penting dilakukan, jadi lewat pekerjaan
yang sudah ditulis dalam list kerja bisa jadi panduan buat saya, jadi tidak ada pekerjaan yang kelewatan. Kamp
us enak, saya juga enak…” kata Sigit P outsource atma.
FEEDBACK
Umpan balik merupakan sebuah proses di mana efek atau output dari suatu tindakan adalah “kembali” untuk memodifikasi tindakan berikutnya. Umpan balik
melekat kepada semua interaksi, baik manusia ke manusia, manusia dengan pekerjaan. Saran atau masukan baik positif maupun negatif sangat penting dalam
bekerja dan kelangsungan hidup karyawan. Saran dan masukan muncul ketika sebuah lingkungan bereaksi terhadap suatu tindakan atau perilaku. Umpan balik yang
diterima oleh karyawan outsourcing bukan hanya dari pengawas instansi saja, namun juga berasal dari konsumen instansi yang ditempati dan dari perusahaan
outsourcing itu sendiri. “Pihak Pati Rapih selalu memberi evaluasi, jadi job list yang kami serahkan ke
kepala bagian kebersihan di sini dicek, kemudian kalau ada komplain-komplain
dari pengunjung misalnya.. ya itu kan bisa jadi masukan buat kita” kata Yudha
Kord. Outsource Panti Rapih. “Saya kadang suka ngelus dada mbak… kalo kamar mandi habis dibersihin trus
berapa menit kemudian udah kotor lagi.. koyone koq siyo-siyo men … hehehe…”
curhat Pujiati Outsource Atma “Tidak jarang saya kecewa dengan mahasiswa. Misalnya: saat agenda acara,
mereka sering meminjam tempat di wilayah gedung pusat atau sekedar meminjam barang. Sayangnya, pemberitahuan kepada kami suka telat. Alhasil, kami jadi
terburu-
buru dalam melayani.” “Kadang mahasiswa tidak ikut serta dalam membersihkan dan menata ruangan yang telah mereka gunakan, itukan menambah
beban kami,” tambah Suramto Kary. Outsource USD.
MOTIVASI
Menurut Handoko 2003:252 motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan. Karyawan outsourcing tidak hanya ikut serta memajukan tujuan perusahaan asal, namun juga ikut serta dalam mencapai tujuan instansi yang ditempati.
Motivasi karyawan outsourcing di USD: motivasi karyawan outsourcing itu tetap terbentuk baik meskipun situasi kerjanya terkadang tidak sesuai dengan
yang mereka harapkan. Seperti halnya pada saat mahasiswa sedikit memberikan beban kepada mereka saat tidak ikut serta dalam membersihkan
lokasi yang digunakan dalam acara kampus. Mereka tetap memberikan yang terbaik dan tetap semangat dalam bekerja.
“Mungkin mahasiswa harus belajar, jadi tidak sempat membantu kami. Toh, saya pribadi selalu berusaha memberikan layanan yang terbaik saat
bek erja.” tambah Suramto Outsource USD.
“Sebagai Leader, saya pengen tim saya memberikan yang terbaik buat pihak yang mempercayakan pekerjaan kepada kita, yang untung bukan
hanya pihak Panti Rapih tapi juga buat kita sendiri juga. ” Yudha L
Outsource Panti Rapih
“Ya.. kalo dipikir-pikir 10 tahun jadi outsourcing itu ngga enak, ngga ada tunjangan, gaji juga cuman sedikit, tapi dari dulu saya punya komitmen
setiap pekerjaan kalau ditekuni pasti hasilnya membuat hati nyaman.” Sumarjono Outsource Panti Rapih
Berikut tabel analisis domain mengenai motivasi kerja karyawan outsourcing berdasarkan lingkungan kerjanya.
Tabel V.24 Hasil Analisis Domain Lingkungan Kerja dan Motivasi
Hubungan Sematis Bentuk
Aplikasi dalam penelitian 1
Jenis X adalah jenis Y
Lingkungan fisik dan non fisik adalah salah satu jenis faktor ekstrinsik motivasi.
2 Ruang
X adalah tempat di Y atau bagian dari Y Lingkungan kerja fisik dan non fisik adalah bagian
dari faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di tempat kerjanya.
3 Sebab-Akibat
X adalah akibat dari Y Lingkungan kerja yang tidak nyaman menurunkan
motivasi kerja karyawan 4
Alasan X merupakan alasan melakukan Y
Hubungan antar karyawan baik, pengawasan dan feedback yang sesuai dengan hasil kerja karyawan
membuat karyawan termotivasi. 5
Lokasi untuk Melakukan
X merupakan tempat melakukan Y Instansi pendidikan dan kesehatan di mana karyawan
outsourcing ditempatkan.
Sumber: data primer yang diolah.
6 Cara ke tujuan X merupakan cara melakukan mencapai
Y Menciptakan relasi yang baik, sistem pengawasan dan
umpan balik yang sesuai dengan tujuan instansi merupakan faktor yang memotivasi karyawan untuk
memberikan yang terbaik bagi instansi.