91
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
tidak tahu sama sekali, akibatnya berbanding lurus. Maksudnya, tidak ada perbedaan antara keduanya. Adapun pandangan keliru mengenai
perilaku seks bebas, di antaranya air kolam yang tercemar sperma akan menyebabkan kehamilan atau hubungan seks yang dilakukan
sekali tidak menyebabkan kehamilan.
Persepsi-persepsi seperti di atas perlu diluruskan. Hal tersebut dilakukan supaya para remaja lebih realistis dalam memandang
bahaya yang ditimbulkan dari perilaku tersebut.
3. Fasilitas yang tersedia
Berbagai pemberitahuan di berbagai media tidak menjadikan sebagian remaja takut akan akibat perilaku seks bebas. Bahkan,
seperti ingin menunjukkan “keakuannya”. Apalagi informasi secara visual akan cepat memengaruhi cara kerja otak terhadap apa yang
telah dilihatnya.
Selain itu, fasilitas-fasilitas yang tersedia di sekelilingnya sangat mendukung. Misalnya, melalui ilm, buku, majalah, dan media-media
elektronik yang menyediakan situs-situs yang hanya diperuntukkan bagi orang dewasa. Namun, sayangnya hal tersebut tidak dapat
dihindari. Akhirnya, bukan hanya kalangan remaja bahkan anak- anak di bawah umur pun telah akrab dengan situs-situs tersebut.
Gambar 7.4 Warung internet warnet sebagai penyedia jasa informasi
Sumber: starnetnganjuk.iles.wordpress.com03022009
4. Larangan berpacaran
Sebagian orang tua akan melarang anak-anak remajanya untuk berpacaran. Alasannya, masih kecil, belum mengetahui dunia
hubungan lawan jenis, dan dapat mengganggu pelajaran. Namun, sampai kapan seorang anak dianggap sebagai anak kecil, sementara
orang tua tidak memberi kesempatan anaknya untuk berperilaku dewasa. Sebenarnya, berpacaran dalam hal ini mengenal lawan jenis
pada usia yang tepat akan memengaruhi remaja secara psikologis.
Di unduh dari : Bukupaket.com
92
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
Remaja akan memahami karakter lawan jenis, saling menyayangi, dan menjaga. Namun, bukan berarti remaja berjalan sendiri. Mereka
perlu bimbingan mengenai hubungan lawan jenis dan akibat yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas antara lawan jenis.
Upaya-upaya tersebut lebih ditekankan kepada orang tua remaja putri. Orang tua remaja putri harus mengetahui dengan siapa putrinya
berhubungan, sejauh mana, bahkan latar belakangnya.
Upaya menghindari perilaku seks bebas bagi remaja sangat penting. Tujuannya untuk memutus rantai generasi yang negatif. Namun,
upaya yang dilakukan tidak cukup dengan berbagai penyuluhan, tetapi yang lebih penting ialah kesadaran individu sendiri akan bahaya yang
muncul dari perilaku tersebut. Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk menghindari perilaku seks bebas, sebagai berikut.
1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui bimbingan orang tua.
2. Meningkatkan pengetahuan seks, melalui buku tentang pendidikan seks atau penyuluhan-penyuluhan yang membahas mengenai
bahaya perilaku seks bebas. 3. Membatasi pergaulan dengan lawan jenis. Karena, jika terjadi
pergaulan bebas maka berpeluang juga untuk melakukan perilaku seks bebas.
4. Lakukan aktivitas yang bermanfaat, baik berupa ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah maupun organisasi kepemudaan
di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Gambar 7.5 Kegiatan positif yang bermanfaat
Sumber: isackfarady.iles.wordpress.com02022009
C. UPAYA MENGHINDARI SEKS BEBAS