2 Blotong, yaitu nira kotor yang dihasilkan dari pengendapan nira. Blotong digunakan sebagai bahan gula dengan jalan mengembalikan ke stasiun
penggilingan untuk diproses dan digunakan sebagai pupuk. 3 Tetes, yaitu sisa dari hasil nira kental yang berupa cairan nira kental. Tetes
merupakan produk sampingan yang memberikan keuntungan besar bagi perusahaan. Kapasitas produksi per hari 105,9 ton. Tetes digunakan
sebagai makanan ternak, campuran vetsin, obat-obatan dan bahan alcohol. 2 Harga
PTPN X Persero sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Hasil produksi utamanya adalah gula yang termasuk dalam kelompok Sembilan bahan pokok
sembako. Kebujaksanaan harga diambil oleh pemerintah agar harga gula di pasaran tidak mengalami fluktuasi.
3 Tempat Pemilihan tempat didasarkan atas beberapa alasan sebagai berikut:
a Bahan baku Bahan baku pembuatan gula adalah tebu kemudian bahan baku untuk
menyuplai kebutuhan tebu berasal dari Tebu Rakyat Intensifikasi TRI dan Tebu Sendiri TS. TRI PG berfungsi sebagai pembimbing dan pengelola.
TS diperoleh dengan cara memberikan ganti rugi atau Imbalan Penggunaan Lahan IPL kepada petani.
b Tenaga Kerja
Lokasi perusahaan berada di daerah yang penduduknya padat sehingga mudah mendapatkan tenaga kerja. Tenaga kerja sebagian besar berasal dari Kediri dan
sekitarnya. c
Transportasi Transportasi di PG. Meritjan tidak mengalami kesulitan karena lokasi pabrik
berada di pinggir jalan raya. Perusahaan menyediakan sarana angkut berupa truk, pick up, lori dan kendaraan lain yang diperlukan karyawan untuk
mengantar tebu dari perkebunan ke pabrik. d
Saluran Distribusi Saluran distribusi yang digunakan PTPN X Persero untuk menjangkau
konsumennya adalah saluran tingkat tiga three level channels, disebut saluran tingkat tiga karena terdapat tiga perantara agen, pedagang besar dan pengecer.
Agen disini merupakan agen penjualan dengan harga produk yang sama jika dibeli ke produsen. Setiap agen memiliki Delivery Order DO sendiri-sendiri
dari Direksi PTPN X Persero dan DO tersebut digunakan untuk mengeluarkan barang dari gudang perusahaan Pabrik Gula yang menjadi Unit
Bisnis. Dua alasan utama digunakannya perantara yaitu untuk memfasilitasi aliran barang dan untuk mengelola saluran distribusi sehingga perusahaan dapat
melakukan efisiensi dalam hal biaya penyimpanan barang dan waktu.
F. Tujuan Perusahaan
Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan merupakan pedoman dalam pembuatan rencana
kegiatan perusahaan dan juga pedoman didalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Penentuan tujuan perusahaan ini sangat penting karena dengan tujuan
dapat kita ketahui kegiatan-kegiatan apa yang harus dilaksanakan serta kemana aktivitas tersebut diarahkan.
PG. Meritjan Kediri dalam menjalankan aktivitasnya telah menetapkan tujuan sedemikian rupa, adapun tujuan dari PG. Meritjan Kediri adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek Tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan
dalam waktu yang relatif pendek dan tujuan ini merupakan penunjang untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Tujuan jangka pendek yang harus
dicapai PG. Meritjan Kediri adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan volume penjualan
b. Meningkatkan reputasi perusahaan
2. Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
dalam jangka waktu yang relatif lama. Tujuan jangka panjang dari PG. Meritjan Kediri adalah:
a. Meningkatkan atau memaksimalkan laba b. Mengadakan perluasan usaha
c. Menjadikan PTPN X perusahaan yang diperhitungkan di dunia Internasional World Class Company
67
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi
PG. Meritjan
Sistem pengendalian intern akuntansi persediaan produk jadi pada PG Meritjan dapat dievaluasi dengan cara membandingkan sistem pengendalian intern yang
dilaksanakan oleh perusahaan dengan unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik. Deskripsi tentang sistem pengendalian intern akuntansi terhadap persediaan
produk jadi yang dilaksanakan oleh PG Meritjan ditinjau dari masing-masing unsur adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian a Integritas dan nilai-nilai etika.
Pedoman Perilaku yang dimiliki perusahaan disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Sosialisasi dilakukan dengan cara setiap tahun
memperbaharui surat pernyataan kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku. Setelah membaca dan memahami Pedoman Perilaku, seluruh karyawan
perusahaan apapun tingkatannya diwajibkan menandatangani surat pernyataan kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku untuk diterapkan secara konsisten dan
penuh tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Pernyataan kepatuhan tersebut dijadikan sebagai salah satu persyaratan kelanjutan
hubungan kerja di perusahaan. Seluruh surat pernyataan kepatuhan yang telah ditanda tangani karyawan didokumentasi oleh bagian SDM sesuai dengan
bagian masing-masing. Salah satu bagian dari Pedoman Perilaku ialah mengenai loyalitas
karyawan terhadap perusahaan, misalnya ketaatan karyawan terhadap tata tertib perusahaan. Setiap karyawan wajib mentaati tata tertib perusahaan
dengan mentaati jam masuk kantor, jam pulang, pemenuhan hari kerja, panggilan tugas di dalam jam kerja dengan menghadiri undangan kedinasan
rapat, upacara, siraman rohani, serta memenuhi panggilan tugas diluar jam kerja. Setiap karyawan tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan kepentingan perusahaan tanpa mendapat izin dari pejabat yang berwenang, seperti: penggunaan waktu istirahat melebihi ketentuan,
meninggalkan pekerjaan tanpa pemberitahuan, melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan kantor pada jam kerja. Manajer SDM
PG.Meritjan menyatakan bahwa 98 karyawan mematuhi peraturan yang telah diberlakukan perusahaan, hal ini terbukti dari bagian SDM jarang
memberi peringatan kepada karyawan baik secara lisan maupun tertulis.
Tabel 5.1 Kuesioner Pengendalian Intern
Integritas dan Nilai Etika Manajemen Ya
Tidak 1. Prosedur-prosedur dalam sistem akuntansi persediaan
barang jadi dijalankan secara tepat
2. Adanya kode etik tertulis yang didokumentasikan yang mengatur syarat-syarat dan tata tertib karyawan
Sumber: PG. Meritjan, datadiolah
b Komitmen pada Kompetensi Personal Pengalaman kerja merupakan salah satu faktor yang menjadi nilai lebih bagi
calon karyawan serta menjadi pertimbangan dalam tahap rekruitmen. Calon karyawan yang telah memiliki pengalaman kerja diharapkan lebih tanggap dalam
menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan karena sudah mengetahui situasi di lingkungan kerja. Pengalaman kerja dilihat dari pengalaman berorganisasi
bagi fresh graduate, pelatihan kerja yang pernah diikuti, atau pengalaman kerja sebelumnya di instansiperusahaan lain.
Jenjang karir karyawan ditentukan oleh prestasi yang telah dicapai. PG. Meritjan melalui HRD juga melakukan penilaian prestasi kerja karyawan sebagai
dasar pertimbangan untuk peningkatan jenjang karir karyawan yang bersangkutan. Aspek-aspek yang dinilai meliputi tanggung jawab, keandalan,
inisiatif, sikap, kehadiran, kerjasama, dan loyalitas pada perusahaan. Hasil penilaian kemudian dievaluasi bersama dengan pimpinan perusahaan untuk
diambil keputusan layak atau tidaknya karyawan yang bersangkutan menduduki posisijabatan yang lebih tinggi. Manajemen PG. Meritjan mengharapkan adanya
motivasi kerja para karyawan yang lebih melalui apresiasi yang diberikan atas prestasi kerja yang telah dicapai. Apresiasi yang diberikan perusahaan dapat
berupa pemberian bonus, kenaikan pangkat, pemberian mobil dinas atau rumah dinas.