Unsur-unsur Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi

Intern dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris untuk hal-hal yang berkaitan dengan penyimpangan pengendalian sehingga independensi fungsi Pengawasan Intern dapat lebih terlaksana. Pimpinan melakukan kunjungan dan pertemuan rutin dengan semua bagian. Pimpinan menduduki posisi yang penting di dalam suatu organisasi. Administratur PG. Meritjan melakukan kunjungan rutin ke semua bagian sebagai bentuk perhatian terhadap pemrosesan data dan sistem informasi, pemilihan kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan, serta pengamanan aset. Pertemuan rutin dengan semua bagian diadakan setiap bulan biasanya pada minggu terakhir untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada periodebulan yang bersangkutan dan merencanakan strategi peningkatan danatau perbaikan kinerja untuk periode berikutnya. Pertemuan tersebut biasanya membahas tentang perlu atau tidak menambah karyawan kampanye di bagian produksi serta membahas jumlah tebu yang perlu dipasok dari petani untuk memenuhi permintaan pelanggan. Tabel 5.3 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Filosofi Manajemen dan Gaya Kepemimpinan Ya Tidak 5. Dewan Direksi dan Komisaris bersikap hati-hati dan konservatif dalam mengembangkan taksiran-taksiran akuntansi  6. Pimpinan melakukan kunjungan dan pertemuan rutin dengan semua bagian  Sumber: PG. Meritjan, data diolah d Peranan Direksi atau Dewan Komisaris Komisaris membentuk komite audit yang berjumlah 3 orang. Komite audit bertugas untuk menangani masalah kewajaran laporan keuangan, kecukupan dan efektivitas pengendalian intern, dan pelaksanaan kegiatan audit rutin. Pertemuan direksi direktur dan komisaris dengan bagian akuntansi dan komite audit untuk membahas kewajaran laporan keuangan diadakan secara rutin setiap 3 bulan sekali. Direktur dan Komisaris bertanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan terhadap pemegang saham dan harus disetujui oleh RUPS. Laporan keuangan yang telah disetujui oleh RUPS akan disampaikan kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Tabel 5.4 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Peran Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Ya Tidak 7. Komisaris membentuk komite audit  8. Dewan direksi dan dewan komisaris bertanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan  Sumber: PG. Meritjan, data diolah e Struktur Organisasi PG. Meritjan memiliki struktur organisasi yang disusun berdasarkan bagianfungsi yang terkait dalam kegiatan operasional perusahaan. Struktur organisasi dapat dilihat pada bab IV. Rumusan atas wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi telah diuraikan pada penjelasan struktur organisasi yang diarsip oleh HRD. Penjelasan yang terinci dituangkan di dalam SOP. Setiap bagian memiliki satu salinan SOP. Prosedur penyerahan barang jadi melibatkan bagian produksi, bagian gudang dan bagian administrasi. Pada saat penyerahan barang jadi ke gudang, bagian produksi akan membuat Surat Penyerahan Barang Jadi SPBJ sebanyak 3 tiga rangkap kemudian diserahkan ke bagian gudang bersamaan dengan penyerahan barang. Bagian gudang menerima SPBJ sebanyak 3 tiga rangkap dan barang jadi dari bagian produksi kemudian menghitung dan mencocokkan jumlah barang dengan jumlah yang tertulis. SPBJ lembar pertama dikembalikan ke bagian produksi dan lembar ke-3 diserahkan ke bagian administrasi. Bagian administrasi akan mengisi kuantitas dan harga pokok barang jadi yang diserahkan oleh bagian produksi kepada bagian gudang. Prosedur penjualan barang jadi melibatkan bagian penjualan, bagian administrasi, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian keuangan. Pada saat menerima order dari pelanggan, bagian penjualan harus membuat Surat Pesanan SP rangkap 4 empat dan diserahkan ke bagian administrasi. SP lembar ke-4 akan dikembalikan oleh bagian administrasi dan digunakan sebagai data untuk membuat Surat Jalan SJ dan Faktur Penjualan FP masing-masing sebanyak 2 dua rangkap untuk diserahkan kepada bagian pengiriman. Bagian administrasi menerima SP dari bagian penjualan, SP lembar ke-2 digunakan sebagai data sumber untuk mengisi kartu persediaan, mencatat transaksi penjualan dan diarsip sesuai dengan urutan tanggal, SP lembar pertama diserahkan ke bagian keuangan, SP lembar ke-3 diserahkan ke bagian gudang, dan SP lembar ke-4 dikembalikan kepada bagian penjualan. Prosedur retur penjualan dan penukaran barang jadi melibatkan bagian penjualan, bagian gudang dan bagian administrasi. Bagian pengiriman menerima SP lembar ke-3 bersamaan dengan barang yang rusak dari pelanggan. kemudian bagian pengiriman membuat Laporan Penukaran Barang LPB rangkap 2 dua. SP lembar ke-3 dan LPB lembar ke-2 akan dikembalikan bersama dengan barang yang telah ditukar. SP lembar ke-3 harus diserahkan kepada pelanggan pada saat penyerahan barang sedangkan LPB lembar ke-2 diarsip sesuai urutan tanggal. Bagian gudang menerima SP lembar ke-3 dan LPB sebanyak 2 dua rangkap beserta barang yang diretur. Bagian gudang akan memeriksa dan menukar barang, serta membubuhkan stempel “telah ditukar” pada SP lembar ke-3. LPB lembar pertama digunakan sebagai data untuk mengisi Kartu Gudang kemudian diarsip sesuai tanggal. SP lembar ke-3 dan LPB lembar ke-2 dikembalikan ke bagian pengiriman bersama dengan barang yang sudah ditukar. Pada saat retur penjualan bagian administrasi harus mengisi kartu persediaan sesuai dengan LPB lembar ke-3 kemudian diarsip sesuai urutan tanggal. Tabel 5.5 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Struktur Organisasi Ya Tidak 9. Perusahaan memiliki struktur organisasi  10. Struktur organisasi disertai rumusan yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab masing- masing bagianfungsi  11. Prosedur penyerahan barang jadi melibatkan bagian produksi dan bagian gudang  12. Prosedur penjualan barang jadi melibatkan bagian penjualan, bagian administrasi, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian kredit serta bagian keuangan  13. Prosedur retur penjualan dan penukaran barang jadi melibatkan bagian administrasi, bagian gudang, serta bagian pengiriman  Sumber: PG. Meritjan, data diolah f Pelaksanaan Wewenang dan Tanggung Jawab Standar dan prosedur kerja masing-masing karyawan bagianfungsi telah dijelaskan dalam job description. Setiap karyawan dapat mempelajari deskripsi pekerjaan tanggung jawab dan wewenang pada job description dan menjadi bagian dari SOP. Semua standar dan prosedur kerja setiap karyawan dijelaskan secara rinci agar tidak sulit dipahami oleh karyawan. Prosedur kerja yang berkaitan dengan persediaan barang jadi salah satunya pada saat pengiriman barang kepada pelanggan. Pada saat pengiriman barang kepada pelanggan dokumen yang digunakan adalah Surat Jalan. Surat Jalan harus ditanda tangani oleh bagian penjualan, bagian gudang, dan bagian pengiriman apabila ada salah satu bagian belum menandatangani Surat Jalan tersebut maka pengiriman barang tidak dapat dilaksanakan. Penyalahgunaan tanggung jawab dan wewenang oleh karyawan menjadi perhatian yang disikapi secara tegas oleh perusahaan. Penyalahgunaan tanggung jawab dan wewenang dapat mengakibatkan karyawan yang bersangkutan mendapat sanksi dengan kategori sanksi ringan, sanksi sedang, dan sanksi berat. Pengenaan sanksi dilakukan sesuai dengan bobot atau tingkat pelanggaran yang dilakukan, berupa: 1 Teguran lisan 1, 2, dan 3 2 Peringatan tertulis 1, 2, dan 3 3 Skorsing 4 Tuntutan ganti rugi 5 Penundaan kenaikan gaji berkala 6 Penurunan pangkatgolongan 7 Pembebasan dari jabatan 8 Penurunan jabatan 9 Diserahkan kepada yang berwajib untuk proses penyelidikan lebih lanjut untuk pelanggaran yang mengakibatkan kerugian perusahaan dengan jumlah yang materialbesar dan dikategorikan sebagai tindak pidana PG. Meritjan menetapkan suatu kebijakan yang menyatakan bahwa “karyawan pada posisi staff tidak diberi wewenang untuk bertindak sebagai decision maker”. Administratur PG. Meritjan mengungkapkan bahwa wewenang yang lebih besar dari tanggung jawab akan memudahkan penyalahgunaan yang dapat merugikan perusahaan. Ketika bagian penjualan diberi wewenang untuk mengeluarkan barang jadi yang ada di gudang padahal tanggung jawab yang dimiliki bagian penjualan hanya untuk menerima pesanan dari pelanggan, hal tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena bisa saja barang jadi yang dikeluarkan dari gudang bukan pesanan dari pelanggan melainkan digunakan untuk kepentingan yang tidak seharusnya. Sebaliknya, apabila tanggung jawab lebih besar dari wewenang, di dalam pelaksanaan tugas kemungkinan besar akan terjadi kemacetan-kemacetan, mengingat seseorang tidak merasa aman untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu. Bagian gudang yang diberi tanggung jawab untuk menerima dan mengirimkan pesanan pelanggan maka dalam pelaksanaannya bagian gudang akan merasa ragu dan tidak aman karena wewenang yang dimiki bagian gudang hanya untuk menyimpan dan mengeluarkan persediaan barang jadi yang dimiliki perusahaan bukan untuk menerima dan mengirimkan barang kepada pelanggan. Tabel 5.6 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Pelaksanaan Wewenang dan Tanggung Jawab Ya Tidak 14. Standar dan prosedur kerja masing-masing karyawan bagianfungsi telah dirinci dalam job description  15. Sikap tegas atas penyalahgunaan tanggung jawab dan wewenang oleh karyawan  16. Karyawan pada posisi staff tidak diberi wewenang untuk bertindak sebagai decision maker  Sumber: PG. Meritjan, data diolah 2. Informasi dan Komunikasi PG. Meritjan telah memiliki Peraturan Perusahaan dan SOP sebagai pedoman bagi seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Ketika barang telah selesai diproduksi maka terdapat informasi bahwa terjadi penambahan jumlah persediaan barang jadi yang dimiliki perusahaan, informasi tersebut dikomunikasikan antara bagian produksi dengan bagian gudang melalui Surat Penyerahan Barang Jadi. Pada saat terjadi transaksi penjualan maka terdapat informasi berkurangnya jumlah persediaan barang jadi yang dimiliki perusahaan serta ada barang yang harus dikirim ke pelanggan, informasi tersebut dikomunikasikan antara bagian penjualan, bagian gudang, bagian pengiriman serta pelanggan melalui Surat Jalan. Pencatatan transaksi yang dilakukan perusahaan meliputi transaksi-transaksi yang valid. Suatu transaksi dapat dikatakan valid apabila transaksi tersebut memiliki dokumen pendukung yang membuktikan bahwa transaksi tersebut benar-benar terjadi misalnya untuk transaksi penjualan maka salah satu dokumen pendukungnya adalah surat pesanan dari pelanggan. Tabel 5.7 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Informasi dan Komunikasi Ya Tidak 17. Perusahaan telah memiliki Peraturan Perusahaan dan SOP  18. Pencatatan semua transaksi yang valid  Sumber: PG. Meritjan, data diolah 3. Aktivitas Pengendalian a Pemisahan Tugas yang Memadai Fungsi Gudang terpisah dari Fungsi Penjualan. PG. Meritjan sudah menerapkan pemisahan antara fungsi penjualan dan fungsi gudang. Fungsi penjualan bertugas menerima pesanan dari pelanggan dan membuat faktur penjualan untuk fungsi gudang. Hal ini bertujuan untuk menjamin keandalan dan ketelitian data harga,jenis, dan kuantitas barang yang dijual dan menjaga penyimpangan oleh karyawan perusahaan. Fungsi Gudang terpisah dari Fungsi Pengiriman dan Penerimaan. Fungsi gudang bertanggung jawab menyediakan barang sesuai spesifikasi barang yang tertera dalam surat pesanan, dan faktur penjualan. Fungsi gudang bertugas untuk menyediakan barang sesuai jumlah yang diminta sehingga barang dapat dikirim oleh bagian pengiriman. Fungsi pengiriman bertugas mengirimkan barang tersebut kepada pelanggan. Fungsi Penjualan terpisah dari Fungsi Keuangan. PG. Meritjan juga menetapkan adanya pemisahan fungsi penjualan dan fungsi keuangan. Fungsi penjualan hanya bertanggung jawab sampai pada proses pembuatan surat jalan dan faktur penjualan sedangkan fungsi keuangan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan atas piutang yang telah jatuh tempo. Tabel 5.8 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Pemisahan Tugas yang Memadai Ya Tidak 19. Fungsi Gudang terpisah dari Fungsi Penjualan  20. Fungsi Gudang terpisah dari Fungsi Pengiriman  21. Fungsi penjualan terpisah dari Fungsi Keuangan  Sumber: PG. Meritjan, data diolah b Otorisasi yang Tepat terhadap Transaksi dan Aktivitas Prosedur Penyerahan Barang Jadi Diotorisasi Pejabat yang Berwenang. Pada saat penyerahan barang jadi oleh bagian produksi, surat penyerahan barang jadi ditanda tangani oleh bagian produksi dan bagian gudang. Prosedur Penjualan Barang Jadi Diotorisasi Pejabat yang Berwenang. Pada prosedur penjualan terdapat beberapa dokumen yang harus ditanda tangani oleh pejabatbagian yang berwenang, yakni Surat Pesanan ditanda tangani oleh bagian penjualan dan bagian administrasi, Surat Jalan ditanda tangani oleh bagian penjualan, bagian gudang, serta bagian pengiriman, dan faktur penjualan. Prosedur Retur Penjualan Barang Jadi diotorisasi Pejabat yang Berwenang. Bagian yang memberikan otorisasi dalam proses retur penjualan atau penukaran barang adalah bagian gudang dan bagian pengiriman. Tabel 5.9 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Otorisasi yang Tepat terhadap Transaksi dan Aktivitas Ya Tidak 22. Prosedur penyerahan barang jadi diotorisasi pejabat yang berwenang  23. Prosedur penjualan barang jadi diotorisasi pejabat yang berwenang  24. Prosedur retur penjualan barang jadi diotorisasi pejabat yang berwenang  Sumber: PG. Meritjan, data diolah c Dokumen dan Catatan yang Memadai Dokumen yang berkaitan dengan persediaan barang jadi adalah Surat Penyerahan Barang Jadi SPBJ, Surat Pesanan SP, Surat Jalan SJ, Laporan Penukaran Barang LPB. Semua dokumen yang digunakan dalam prosedur persediaan barang jadi telah dilengkapi dengan nomor urut tercetak yang terdiri dari unsur huruf dan angka, misalnya No.SPBJ12001, No.SP12001, No.SJ12001, dan No.LPB12001. Kode huruf untuk menunjukkan nama dokumen, dua angka ditengah adalah tahun dibuatnya dokumen, dan tiga angka terakhir adalah nomor urut dokumen. Dokumen dibuat pada Saat Transaksi Terjadi. Seluruh dokumen yang terkait telah dibuat pada saat terjadinya transaksi sehingga tidak terjadi penundaan pekerjaan yang akan menghambat proses-proses selanjutnya. Ketika terjadi transaksi penyerahan barang jadi ke gudang maka Surat Penyerahan Barang Jadi SPBJ dibuat pada saat penyerahan barang, tidak diperbolehkan bagian produksi menyerahkan barang ke gudang tanpa dilengkapi SPBJ. Format Dokumen dan Catatan dibuat Sederhana. Format dokumen dan catatan yang digunakan dalam setiap prosedur dirancang sederhana sehingga mudah dipahami oleh bagian-bagian terkait. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kesalahan pencatatan akibat kesulitan dalam memahami format dokumen dan catatan. Tabel 5.10 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Dokumen dan Catatan yang Memadai Ya Tidak 25. Dokumen bernomor urut tercetak  26. Dokumen dibuat pada saat transaksi terjadi  27. Format dokumen dan Catatan dibuat Cukup Sederhana  Sumber: PG. Meritjan, data diolah d Pengendalian Fisik atas Aset dan Catatan-catatan Perhitungan atas seluruh Persediaan dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam satu bulan. PG. Meritjan melakukan perhitungan fisik barang jadi yang ada di gudang setiap satu bulan sekali, biasanya pada akhir bulan. Bagian Gudang harus mengarsip Kartu Gudang dengan Rapi dan sesuai Urutan Tanggal. Mengarsip kartu gudang adalah tanggung jawab bagian gudang. Bagian gudang harus menjaga dan memastikan bahwa kartu gudang diarsip dengan rapi dan sesuai urutan tanggal sehingga akan memudahkan proses penelusuran data apabila diperlukan. Gudang tempat Penyimpanan Barang Jadi Aman terhadap Risiko Pencurian, Kerusakan, Kebakaran, dan Risiko lainnya. Gudang barang jadi yang dimiliki oleh PG. Meritjan telah memenuhi syarat-syarat keamanan gudang. PG. Meritjan menyadari bahwa produk yang dihasilkan rentan terhadap kerusakan apabila penyimpanannya tidak benar maka gudang penyimpanan barang jadi dirancang dengan sirkulasi udara yang cukup didalam ruangan termasuk pengaturan kelembaban udara dan pengaturan pencahayaan. Gudang penyimpanan barang jadi juga dilengkapi alarm kebakaran dan tabung pemadam kebakaran yang mudah dijangkau di dalam gudang. Akses masuk ke dalam gudang dan pemegang kunci gudang terbatas pada bagian gudang untuk meminimalkan risiko pencurian. Tabel 5.11 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Pengendalian Fisik atas Aset dan Catatan-catatan Ya Tidak 28. Perhitungan atas seluruh persediaan dilakukan sekurang- kurangnya sekali dalam satu bulan  29. Bagian gudang harus mengarsip kartu gudang dengan rapi dan sesuai urutan tanggal  30. Gudang tempat penyimpanan barang jadi aman terhadap risiko pencurian, kerusakan, kebakaran, dan risiko lainnya  Sumber: PG. Meritjan, data diolah e Pengecekan Kinerja secara Independen Jumlah barang pada Kartu Gudang dan Kartu Persediaan dicocokkan dengan Buku Besar Persediaan secara Periodik. Upaya yang dilakukan oleh PG. Meritjan dalam mengecek atau menilai kinerja bagian gudang dan bagian administrasi dalam hal pencatatan persediaan barang jadi, dilakukan pencocokkan jumlah barang pada buku besar persediaan setiap akhir minggu. Penghitungan persediaan dilakukan secara terpisah antara petugas bagian gudang dan bagian administrasi sehingga diharapkan hasil dari perhitungan dapat lebih objektif. Tabel 5.12 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Pengecekan Kinerja secara Independen Ya Tidak 31. Jumlah barang pada kartu gudang dan kartu persediaan dicocokkan dengan buku besar persediaan secara periodik  Sumber: PG. Meritjan, data diolah 4. Pemonitoran Pemonitoran yang dilakukan bertujuan untuk menilai kualitas kinerja struktur pengendalian intern. PG. Meritjan melakukan evaluasi pada tiap akhir periode. Pada evaluasi tersebut manajemen membandingkan antara kinerja yang sesungguhnya terjadi dengan yang direncanakan, perbandingan tersebut dapat dilihat dari segi biaya yang sesungguhnya dikeluarkan dengan biaya yang dianggarkan. Sebelum masa giling terjadi untuk bagian produksi PG. Meritjan menganggarkan harga tebu sebesar Rp48.000kuintal, tetapi pada saat musim giling telah berlangsung harga tebu naik menjadi Rp51.250kuintal hal tersebut disebabkan karena cuaca yang kurang mendukung menyebabkan panen tebu yang dihasilkan tidak sebanyak yang diharapkan oleh sebab itu PG.Meritjan mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bahan baku. Masalah yang berhubungan dengan struktur pengendalian intern juga dapat menjadi perhatian manajemen misalnya karena adanya pengaduan dari konsumen mengenai kesalahan pembuatan faktur atau bisa juga terdapat pengaduan dari petani tebu yang berkaitan dengan masalah pembayaran. Tabel 5.13 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Pengawasan Kinerja Ya Tidak Supervisi yang efektif  Akuntansi Pertanggungjawaban  Sumber: PG. Meritjan, data diolah 5. Analisis Risiko Analisis Risiko bertujuan untuk mencegah kekeliruan yang dapat terjadi pada kegiatan operasi perusahaan, dalam kaitannya dengan persediaan maka risiko yang perlu dicegah adalah kekeliruan pencatatan jumlah persediaan. PG. Meritjan dalam usahanya untuk mencegah kekeliruan, Administratur mengadakan pertemuan dengan seluruh bagian dimana pada pertemuan tersebut akan dicocokkan data jumlah persediaan yang dimiliki oleh tiap-tiap bagian. Pertemuan diadakan setiap satu bulan sekali pada akhir bulan, melalui pertemuan ini diharapkan bagian-bagian yang terkait dengan persediaan mampu ikut menjaga persediaan sehingga ketika ditemukan ada perbedaan jumlah persediaan antar bagian maka dapat segera ditindak lanjuti. Tabel 5.14 Kuesioner Pengendalian Intern lanjutan Pengawasan Kinerja Ya Tidak Adanya pencocokkan jumlah persediaan antar bagian  Ada tindak lanjut terhadap selisih persediaan  Sumber: PG. Meritjan, data diolah

B. Efektivitas Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi

PG. Meritjan Pengujian yang digunakan untuk mengetahui dan menilai efektivitas pengendalian intern dalam sistem akuntansi persediaan barang jadi pada PG. Meritjan adalah pengujian tingkat kepatuhan dengan metode stop-or-go sampling . Penulis memilih metode ini dengan dasar pertimbangan bahwa pengendalian intern PG. Meritjan dapat dikatakan kuat. Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan antara teori dengan komponen sistem pengendalian intern yang telah dijalankan oleh perusahaan melalui kuesioner pengendalian intern. Langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Menentukan attribute yang diperiksa Penulis akan memeriksa attribute berdasarkan prosedur-prosedur yang berkaitan sistem akuntansi persediaan barang jadi, yaitu prosedur penyerahan barang jadi ke gudang dengan memeriksa surat penyerahan barang jadi, prosedur penjualan dengan memeriksa surat pesanan dari pelanggan, prosedur pengiriman barang dengan memeriksa surat jalan serta prosedur retur penjualan atau penukaran barang dengan memeriksa laporan penukaran barang. Attribute yang akan diperiksa atas dokumen-dokumen tersebut terdiri dari: a Attribute Kelengkapan Attribute kelengkapan diuji dengan memeriksa kelengkapan dan kesesuaian dokumen pendukung, seperti kartu gudang dan catatan transaksi penjualan, serta nomor urut tercetak pada dokumen. b Attribute Keabsahan Attribute keabsahan diuji dengan memeriksa otorisasi oleh pihakpejabat yang berwenang. Surat penyerahan barang jadi diotorisasi oleh bagian produksi dan bagian gudang. Surat pesanan diotorisasi oleh bagian penjualan dan bagian administrasi. Surat jalan diotorisasi oleh bagian gudang, bagian penjualan, serta bagian pengiriman dan penerimaan. Laporan penukaran barang diotorisasi oleh bagian pengiriman dan penerimaan dan bagian gudang. c Attribute Nominal Attribute nominal diuji dengan memeriksa kebenaran perhitungan pada setiap transaksi. 2. Menentukan populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh surat penyerahan barang jadi ke gudang, surat pesanan, surat pengiriman barang, dan laporan penukaran barang selama periode Januari sampai Desember 2012. Selama tahun 2012 terdapat 274 lembar Surat Pesanan, terdapat 436 lembar Surat Penyerahan Barang Jadi ke Gudang, 387 lembar Surat Jalan dan tidak terjadi transaksi penukaran barang. Sampel awal yang diambil sebagai pengujian pendahuluan adalah masing-masing sebanyak 50 sampel. Penentuan anggota sampel dilakukan dengan Microsoft Excel . Pengambilan 50 anggota sampel dilakukan secara acak dengan rumus sebagai berikut: Tabel 5.15 Rumus Pengambilan Sampel untuk Pengujian Pendahuluan Nama Sampel Rumus Pengambilan Sampel Surat Penyerahan Barang Jadi =INTRAND436-1+1 Surat Pesanan =INTRAND274-1+1 Surat Jalan =INTRAND387-1+1 Laporan Penukaran Barang - Sumber: PG. Meritjan, data diolah Instruksi INT dimaksudkan untuk memperoleh pembulatan angka, dan instruksi RAND dimaksudkan untuk memperoleh pembulatan angka dari 1 tetapi kurang dari jumlah populasi. 3. Menentukan DUPL dan tingkat keterandalan R DUPL Desired Upper Precision Limit merupakan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima sedangkan tingkat keandalan R merupakan probabilitas benar dalam mempercayai efektivitas pengendalian intern. Berikut ini adalah hasil sampel awal yang telah diambil sebagai uji pendahuluan. Tabel 5.16 Hasil Pengujian Pendahuluan Nama sampel Jumlah kesalahan Surat Penyerahan Barang Jadi 2 Surat Pesanan 1 Surat Jalan 1 Laporan Penukaran Barang - Sumber: PG. Meritjan, data diolah Berdasarkan hasil tersebut, maka DUPL dapat diketahui sebagai berikut: Tabel 5.17 Desired Upper Precision Limit Nama sampel DUPL Surat Penyerahan Barang Jadi 250 × 100 = 4 Surat Pesanan 150 × 100 = 2 Surat Pesanan 150 × 100 = 2 Laporan Penukaran Barang - Sumber: PG. Meritjan, data diolah Dengan adanya sikap konservatisme, maka DUPL ditentukan sebesar 5 dengan tingkat keandalan R sebesar 95. 4. Menentukan sampel berdasarkan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian tingkat kepatuhan. Penggunaan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian tingkat kepatuhan dapat dilakukan dengan cara menarik garis horizontal sejajar dengan DUPL sebesar 5, dan menarik secara vertical R sebesar 95. Pertemuan kedua garis tersebut diperoleh sampel sebesar 60 sampel. Tabel 5.18 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian Desired Upper Presicion Limit Sample Size Based on Confidence Levels 90 95 97,5 10 24 30 37 9 27 34 42 8 30 38 47 7 35 43 53 6 40 50 62 5 48 60 74 4 60 75 93 3 80 100 124 2 120 150 185 1 240 300 370 Sumber: Mulyadi 2002: 236 Pengambilan 60 sampel tersebut dilakukan secara acak menggunakan rumus sebagai berikut. Tabel 5.19 Rumus Pengambilan Sampel untuk Pengujian Pengendalian Nama sampel Rumus Pengambilan Sampel Surat Penyerahan Barang Jadi =INTRAND386-1+1 Surat Pesanan =INTRAND224-1+1 Surat Jalan =INTRAND337-1+1 Laporan Penukaran Barang - Sumber: PG. Meritjan, data diolah Instruksi INT dimaksudkan untuk memperoleh pembulatan angka, dan instruksi RAND dimaksudkan untuk memperoleh pembulatan angka dari 1 tetapi kurang dari jumlah populasi setelah dikurangi 50 sampel awal. Hasil pengujian sampel acak masing-masing dokumen sebagai berikut.