Evaluasi sistem pengendalian intern persediian produk jadi : studi kasus pada PT Perkebunan Nusantara (X) - Kediri.
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PERSEDIAAN PRODUK JADI
Studi Kasus pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) - PG. MERITJAN Kediri
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nathasya Nindyasari Pramanaputri
NIM : 092114010
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(2)
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PERSEDIAAN PRODUK JADI
Studi Kasus pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) - PG. MERITJAN Kediri
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nathasya Nindyasari Pramanaputri
NIM : 092114010
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013
(3)
Skripsi
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PERSEDIAAN BARANG JADI
Studi kasus pada PT. Perkebunan Nusantara (X) - PG. MERITJAN KEDIRI
Oleh:
Nathasya Nindyasari Pramanaputri
NIM: 092114010
Telah disetujui oleh:
Pembimbing Tanggal: 6 September 2013
Ir.Drs. Hansiadi Yuli Hartanto.,M.Si.,Akt.,QIA
(4)
Skripsi
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG JADI
Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara (X) – PG. Meritjan Kediri
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Nathasya Nindyasari Pramanaputri
NIM: 092114010
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
Pada Tanggal :
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Yogyakarta, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Dekan
Dr. H. Herry Maridjo, M.Si iii
(5)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ketika ku mohon pada Allah Kekuatan,
Allah memberikan kesulitan agar kuat.
Ketika ku mohon pada Allah sebuah Kebijaksanaan,
Allah memberikan masalah untuk ku pecahkan.
Ketika ku mohon pada Allah kesejahteraan,
Allah memberikan akal untuk berpikir.
Ketika ku mohon pada Allah sebuah cinta,
Allah memberikan seseorang untuk kujaga.
Ketika ku mohon pada Allah bantuan,
Allah memberikanku kesempatan.
Allah tidak pernah memberikan apa yang aku pinta
Tetapi….
Aku menerima segala apa yang ku butuhkan
Doaku terjawab sudah.
Skripsi ini penulis persembahkan:
Untuk Mama sebagai kado ulang tahun,
Untuk Papa sebagai tanda bakti yang pertama,
Untuk Adek sebagai motivasi agar lebih baik lagi,
Untuk Wida R. Sanjaya sebagai langkah awal masa depan.
(6)
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG JADI”
Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara (X) PG. Meritjan - Kediri
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 24 September 2013 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa salam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi saya yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, Yang membuat pernyataan
(7)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Hedwigis Risa Yudaisti
Nomor Mahasiswa : 092114017
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI NONPROFIT
Studi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 30 September 2013
Yang menyatakan
Nathasya Nindyasari
(8)
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus
atas segala berkat dan penyertaanNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini dalam proses penyelesaiannya penulis mendapatkan bantuan,
bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Rama Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama,S.J., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si.,Akt.,QIA. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
(9)
5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA dan Ilsa Haruti Suryandari,
S.E.,S.IP.,M.Sc.,Akt, selaku dewan penguji yang telah memberikan masukan
yang bermanfaat kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah
membimbing dan membantu selama proses perkuliahan.
7. Bapak Dr. Ir. H. Dwi Sukmo selaku Administratur PG. Meritjan yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian dan seluruh staf PG. Meritjan
yang membantu dalam proses pengumpulan data.
8. Mama, Papa, dan Adik yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang
tulus kepada penulis.
9. Wida R. Sanjaya yang selalu sabar mendengar dan menyemangati disaat
penulis merasa putus asa
10.Teman-teman ciwis Ursula Kanindya, Putri Sudharsana, Fransisca Eka, Sisilia
Arini, Angela Kenya Astari yang senantiasa mendengar dan memberi
masukan untuk setiap kendala yang dihadapi
11.Teman seperjuangan Bunbun dan Neng terimakasih atas semangat, motivasi,
pelajaran, kebersamaan dalam suka sedikit duka karena kita tak pernah
berduka
12.Teman-teman akuntansi seperjuangan (terutama angkatan 2009) terimakasih
atas kebersamaan yang telah kita lalui selama ini
(10)
13.Segenap keluarga dan sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis telah melakukan penelitian dalam skripsi semaksimal mungkin,
namun tentunya skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari segenap pembaca. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 28 Agustus 2013
Penulis
(11)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi
HALAMAN DAFTAR ISI... viii
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii
ABSTRAK ... xiv
ABSTRACT ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
(12)
A. Pengertian Persediaan ... 6
B. Sistem Akuntansi ... 7
C. Prosedur Pencatatan Produk Jadi ... 7
D. Sistem Penjualan Kredit ... 8
E. Sistem Retur Penjualan ... 14
F. Pengertian Pengendalian Intern ... 18
G. Pengujian Pengendalian ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
C. Obyek dan Subyek Penelitian ... 25
D. Data yang dikumpulkan ... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ... 26
F. Teknik Analisis Data ... 27
1. Analisis Deskriptif ... 27
2. Pengujian Pengendalian ... 29
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 38
A. Sejarah Perusahaan ... 38
B. Bentuk Badan Usaha ... 40
C. Lokasi Perusahaan ... 41
(13)
D. Organisasi ... 42
E. Produksi ... 58
F. Tujuan Perusahaan ... 64
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 66
A. Unsur-unsur Pengendalian Intern Persediaan Produk Jadi ... 66
B. Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Produk Jadi ... 81
BAB VI PENUTUP ... 97
A. Kesimpulan ... 97
B. Keterbatasan Penelitian ... 98
C. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 99
LAMPIRAN ... 101
(14)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Unsur-unsur Pengendalian Intern COSO ... 28
Tabel 3.2 Besarnya sample minimum Pengujian Pengendalian ... 32
Tabel 3.3 Stop or go sampling ... 33
Tabel 3.4 Attribute Sampling ... 34
Tabel 4.1 Jumlah pegawai PG. Meritjan menurut statusnya ... 56
Tabel 4.2 Jumlah pegawai PG. Meritjan Laporan Penggunaan Tenaga Kerja ... 56
Tabel 5.1 Kuesioner Pengendalian Intern ... 68
Tabel 5.2 Kuesioner Pengendalian Intern ... 69
Tabel 5.3 Kuesioner Pengendalian Intern ... 70
Tabel 5.4 Kuesioner Pengendalian Intern ... 71
Tabel 5.5 Kuesioner Pengendalian Intern ... 73
Tabel 5.6 Kuesioner Pengendalian Intern ... 75
Tabel 5.7 Kuesioner Pengendalian Intern ... 75
Tabel 5.8 Kuesioner Pengendalian Intern ... 77
Tabel 5.9 Kuesioner Pengendalian Intern ... 77
Tabel 5.10 Kuesioner Pengendalian Intern ... 78
Tabel 5.11 Kuesioner Pengendalian Intern ... 80
Tabel 5.12 Kuesioner Pengendalian Intern ... 80
(15)
Tabel 5.13 Kuesioner Pengendalian Intern ... 81
Tabel 5.14 Kuesioner Pengendalian Intern ... 83
Tabel 5.15 Hasil Pengujian Pengendalian ... 84
Tabel 5.16 Desired Upper Precision Limit... 84
Tabel 5.17 Sample Minimum Pengujian Pengendalian ... 85
Tabel 5.18 Rumus Pengambilan Sample Pengujian Pengendalian ... 85
Tabel 5.19 Tabulasi Hasil Pengujian Pengendalian terhadap SPBJ ... 86
Tabel 5.20 Tabulasi hasil Pengujian Pengendalian terhadap SP ... 88
Tabel 5.21 Tabulasi Hasil Pengujian Pengendalian terhadap SJ ... 90
Tabel 5.22 Attribute Sampling ... 92
Tabel 5.23 Attribute Sampling ... 93
Tabel 5.24 Stop or go sampling ... 94
Tabel 5.25 Tabulasi Hasil Pengujian terhadap Sample Tambahan SPBJ ... 95
(16)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PG. Meritjan………. 42
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PG. Meritjan (lanjutan)………. 43
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PG. Meritjan (lanjutan)………. 44
Gambar 4.4 Struktur Organisasi PG Meritjan (lanjutan)………... 45
(17)
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PERSEDIAAN BARANG JADI
Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara (X) – PG.Meritjan Kediri
Nathasya Nindyasari Pramanaputri Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem pengendalian intern persediaan produk jadi yang ada di PT. Perkebunan Nusantara (X), dan untuk menguji apakah sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada PT. Perkebunan Nusantara (X) sudah dilaksanakan dengan efektif atau belum. Subjek penelitian ini adalah: Fungsi Penjualan, fungsi administrasi, fungsi gudang, fungsi pengiriman dan penerimaan, fungsi keuangan serta karyawan lain yang terkait. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: langkah pertama melakukan analisis deskriptif, yaitu dengan cara mendeskripsikan sistem pengendalian intern persediaan produk jadi dan selanjutnya melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian intern persediaan produk jadi di perusahaan itu. Langkah kedua melakukan pengujian pengendalian dengan cara menentukan atribut, populasi, besarnya sampel, pemilihan anggota sampel dan pemeriksaan terhadap atribut, selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap pemeriksaan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada PT. Perkebunan Nusantara sudah baik, semua transaksi sudah berjalan dengan baik. Sistem pengendalian intern persediaan produk jadi PT. Perkebunan Nusantara sudah dijalankan dengan efektif, hal ini diketahui melalui pengujian yang dilakukan dengan menggunakan metode stop or go sampling.
Kata kunci: Sistem Pengendalian Intern, Sistem Pengendalian Persediaan Barang Jadi, Stop-or- go Attribute Sampling
(18)
ABSTRACT
AN EVALUATION ON THE INTERNAL CONTROL SYSTEM OF FINISHED GOODS INVENTORY
A Case Study at PT. Perkebunan Nusantara (X) - PG. Meritjan Kediri
Nathasya Nindyasari Pramanaputri Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
This research is a case study aims to observe the internal control system of finished goods inventory applied by PT. Perkebunan Nusantara (X) and to find out the effectiveness of its application. Data was collected through observation, interview, and documentation.
Data analysis technique applied in this research follow this procedure. First, descriptive analysis, describing the internal control finished goods inventory and assessing its application in the company. Second, testing the control system by determining the attribute, population, sample quantity, sample selection, and checking attribute and evaluate the checking process.
The results show that the internal control system of finished goods inventory applied by the company is good, all transactions was done properly. Further, using stop-or-go sampling method, the research found that the internal control system of finished goods inventory applied by PT. Perkebunan Nusantara (X) has been applied effectively.
Keywords: Internal Control System, Control System of Finished Goods Inventory, Stop-or-go sampling method
(19)
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PERSEDIAAN PRODUK JADI
Studi Kasus pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) - PG. MERITJAN Kediri
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nathasya Nindyasari Pramanaputri
NIM : 092114010
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(20)
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PERSEDIAAN PRODUK JADI
Studi Kasus pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) - PG. MERITJAN Kediri
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nathasya Nindyasari Pramanaputri
NIM : 092114010
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013
(21)
(22)
(23)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ketika ku mohon pada Allah Kekuatan,
Allah memberikan kesulitan agar kuat.
Ketika ku mohon pada Allah sebuah Kebijaksanaan,
Allah memberikan masalah untuk ku pecahkan.
Ketika ku mohon pada Allah kesejahteraan,
Allah memberikan akal untuk berpikir.
Ketika ku mohon pada Allah sebuah cinta,
Allah memberikan seseorang untuk kujaga.
Ketika ku mohon pada Allah bantuan,
Allah memberikanku kesempatan.
Allah tidak pernah memberikan apa yang aku pinta
Tetapi….
Aku menerima segala apa yang ku butuhkan
Doaku terjawab sudah.
Skripsi ini penulis persembahkan:
Untuk Mama sebagai kado ulang tahun,
Untuk Papa sebagai tanda bakti yang pertama,
Untuk Adek sebagai motivasi agar lebih baik lagi,
Untuk Wida R. Sanjaya sebagai langkah awal masa depan.
(24)
(25)
(26)
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus
atas segala berkat dan penyertaanNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini dalam proses penyelesaiannya penulis mendapatkan bantuan,
bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Rama Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama,S.J., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si.,Akt.,QIA. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
(27)
5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA dan Ilsa Haruti Suryandari,
S.E.,S.IP.,M.Sc.,Akt, selaku dewan penguji yang telah memberikan masukan
yang bermanfaat kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah
membimbing dan membantu selama proses perkuliahan.
7. Bapak Dr. Ir. H. Dwi Sukmo selaku Administratur PG. Meritjan yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian dan seluruh staf PG. Meritjan
yang membantu dalam proses pengumpulan data.
8. Mama, Papa, dan Adik yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang
tulus kepada penulis.
9. Wida R. Sanjaya yang selalu sabar mendengar dan menyemangati disaat
penulis merasa putus asa
10.Teman-teman ciwis Ursula Kanindya, Putri Sudharsana, Fransisca Eka, Sisilia
Arini, Angela Kenya Astari yang senantiasa mendengar dan memberi
masukan untuk setiap kendala yang dihadapi
11.Teman seperjuangan Bunbun dan Neng terimakasih atas semangat, motivasi,
pelajaran, kebersamaan dalam suka sedikit duka karena kita tak pernah
berduka
12.Teman-teman akuntansi seperjuangan (terutama angkatan 2009) terimakasih
atas kebersamaan yang telah kita lalui selama ini
(28)
13.Segenap keluarga dan sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis telah melakukan penelitian dalam skripsi semaksimal mungkin,
namun tentunya skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari segenap pembaca. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 28 Agustus 2013
Penulis
(29)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi
HALAMAN DAFTAR ISI... viii
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii
ABSTRAK ... xiv
ABSTRACT ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
(30)
A. Pengertian Persediaan ... 6
B. Sistem Akuntansi ... 7
C. Prosedur Pencatatan Produk Jadi ... 7
D. Sistem Penjualan Kredit ... 8
E. Sistem Retur Penjualan ... 14
F. Pengertian Pengendalian Intern ... 18
G. Pengujian Pengendalian ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
C. Obyek dan Subyek Penelitian ... 25
D. Data yang dikumpulkan ... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ... 26
F. Teknik Analisis Data ... 27
1. Analisis Deskriptif ... 27
2. Pengujian Pengendalian ... 29
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 38
A. Sejarah Perusahaan ... 38
B. Bentuk Badan Usaha ... 40
C. Lokasi Perusahaan ... 41
(31)
D. Organisasi ... 42
E. Produksi ... 58
F. Tujuan Perusahaan ... 64
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 66
A. Unsur-unsur Pengendalian Intern Persediaan Produk Jadi ... 66
B. Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Produk Jadi ... 81
BAB VI PENUTUP ... 97
A. Kesimpulan ... 97
B. Keterbatasan Penelitian ... 98
C. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 99
LAMPIRAN ... 101
(32)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Unsur-unsur Pengendalian Intern COSO ... 28
Tabel 3.2 Besarnya sample minimum Pengujian Pengendalian ... 32
Tabel 3.3 Stop or go sampling ... 33
Tabel 3.4 Attribute Sampling ... 34
Tabel 4.1 Jumlah pegawai PG. Meritjan menurut statusnya ... 56
Tabel 4.2 Jumlah pegawai PG. Meritjan Laporan Penggunaan Tenaga Kerja ... 56
Tabel 5.1 Kuesioner Pengendalian Intern ... 68
Tabel 5.2 Kuesioner Pengendalian Intern ... 69
Tabel 5.3 Kuesioner Pengendalian Intern ... 70
Tabel 5.4 Kuesioner Pengendalian Intern ... 71
Tabel 5.5 Kuesioner Pengendalian Intern ... 73
Tabel 5.6 Kuesioner Pengendalian Intern ... 75
Tabel 5.7 Kuesioner Pengendalian Intern ... 75
Tabel 5.8 Kuesioner Pengendalian Intern ... 77
Tabel 5.9 Kuesioner Pengendalian Intern ... 77
Tabel 5.10 Kuesioner Pengendalian Intern ... 78
Tabel 5.11 Kuesioner Pengendalian Intern ... 80
Tabel 5.12 Kuesioner Pengendalian Intern ... 80
(33)
Tabel 5.13 Kuesioner Pengendalian Intern ... 81
Tabel 5.14 Kuesioner Pengendalian Intern ... 83
Tabel 5.15 Hasil Pengujian Pengendalian ... 84
Tabel 5.16 Desired Upper Precision Limit... 84
Tabel 5.17 Sample Minimum Pengujian Pengendalian ... 85
Tabel 5.18 Rumus Pengambilan Sample Pengujian Pengendalian ... 85
Tabel 5.19 Tabulasi Hasil Pengujian Pengendalian terhadap SPBJ ... 86
Tabel 5.20 Tabulasi hasil Pengujian Pengendalian terhadap SP ... 88
Tabel 5.21 Tabulasi Hasil Pengujian Pengendalian terhadap SJ ... 90
Tabel 5.22 Attribute Sampling ... 92
Tabel 5.23 Attribute Sampling ... 93
Tabel 5.24 Stop or go sampling ... 94
Tabel 5.25 Tabulasi Hasil Pengujian terhadap Sample Tambahan SPBJ ... 95
(34)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PG. Meritjan………. 42 Gambar 4.2 Struktur Organisasi PG. Meritjan (lanjutan)………. 43 Gambar 4.3 Struktur Organisasi PG. Meritjan (lanjutan)………. 44 Gambar 4.4 Struktur Organisasi PG Meritjan (lanjutan)………... 45
(35)
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PERSEDIAAN BARANG JADI
Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara (X) – PG.Meritjan Kediri
Nathasya Nindyasari Pramanaputri Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem pengendalian intern persediaan produk jadi yang ada di PT. Perkebunan Nusantara (X), dan untuk menguji apakah sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada PT. Perkebunan Nusantara (X) sudah dilaksanakan dengan efektif atau belum. Subjek penelitian ini adalah: Fungsi Penjualan, fungsi administrasi, fungsi gudang, fungsi pengiriman dan penerimaan, fungsi keuangan serta karyawan lain yang terkait. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: langkah pertama melakukan analisis deskriptif, yaitu dengan cara mendeskripsikan sistem pengendalian intern persediaan produk jadi dan selanjutnya melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian intern persediaan produk jadi di perusahaan itu. Langkah kedua melakukan pengujian pengendalian dengan cara menentukan atribut, populasi, besarnya sampel, pemilihan anggota sampel dan pemeriksaan terhadap atribut, selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap pemeriksaan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada PT. Perkebunan Nusantara sudah baik, semua transaksi sudah berjalan dengan baik. Sistem pengendalian intern persediaan produk jadi PT. Perkebunan Nusantara sudah dijalankan dengan efektif, hal ini diketahui melalui pengujian yang dilakukan dengan menggunakan metode stop or go sampling.
Kata kunci: Sistem Pengendalian Intern, Sistem Pengendalian Persediaan Barang Jadi, Stop-or- go Attribute Sampling
(36)
ABSTRACT
AN EVALUATION ON THE INTERNAL CONTROL SYSTEM OF FINISHED GOODS INVENTORY
A Case Study at PT. Perkebunan Nusantara (X) - PG. Meritjan Kediri
Nathasya Nindyasari Pramanaputri Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
This research is a case study aims to observe the internal control system of finished goods inventory applied by PT. Perkebunan Nusantara (X) and to find out the effectiveness of its application. Data was collected through observation, interview, and documentation.
Data analysis technique applied in this research follow this procedure. First, descriptive analysis, describing the internal control finished goods inventory and assessing its application in the company. Second, testing the control system by determining the attribute, population, sample quantity, sample selection, and checking attribute and evaluate the checking process.
The results show that the internal control system of finished goods inventory applied by the company is good, all transactions was done properly. Further, using stop-or-go sampling method, the research found that the internal control system of finished goods inventory applied by PT. Perkebunan Nusantara (X) has been applied effectively.
Keywords: Internal Control System, Control System of Finished Goods Inventory, Stop-or-go sampling method
(37)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sebuah badan usaha didirikan tentu karena pemilik memiliki tujuan.
Salah satu dari tujuan tersebut adalah memperoleh laba, agar usaha tersebut
dapat bertahan dan memiliki sumber daya yang cukup untuk mencapai
ragam tujuan yang lainnya. Sekumpulan kegiatan bisnis yang dilakukan
oleh suatu perusahaan dalam usahanya untuk mendapatkan laba disebut
dengan proses bisnis (Lilis Setiawati, 2010: 2).
Perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan memperoleh dan
memanfaatkan sumber-sumber ekonomi sehingga banyak perusahaan
berkompetisi untuk memanfaatkan sumber-sumber ekonomi sebaik
mungkin agar dapat bersaing dengan perusahaan kompetitornya. Kompetisi
yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengupayakan manajemen
yang baik dan adanya kerjasama yang menyeluruh serta bekerja sama sesuai
dengan fungsinya.
Kompleksnya aktivitas yang ada dalam perusahaan mengakibatkan
perusahaan mengalami kesulitan dalam mengawasi operasi perusahaan
secara langsung. Pimpinan perusahaan yang cakap, jujur dan mempunyai
kompetensi sebagai pimpinan sangat diperlukan oleh perusahaan. Hal itu
sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, baik perusahaan
(38)
Pimpinan perusahaan tidak hanya dituntut dalam hal kecakapan dalam
menjalankan perusahaan saja, tetapi dituntut pula untuk mampu bekerja sama
antar bagian dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang dirancang dengan baik
sangat diperlukan, misalnya cara pengawasan yang berjalan dengan sendirinya
melalui sistem dan prosedur tertentu.
Sistem akuntansi dibutuhkan agar setiap kegiatan dalam perusahaan dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Hal tersebut dapat terjadi karena sistem
akuntansi memberikan prosedur atau aturan untuk menjalankan setiap aktivitas
atau kegiatan dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang baik akan memungkinkan
semua kegiatan dalam perusahaan dikontrol secara otomatis oleh sistem akuntansi
yang ada sehingga kerja pimpinan serta interaksi antar fungsi yang terkait akan
lebih mudah.
Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun tidak pernah bisa
lepas dari sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut berfungsi mencegah
terjadinya kesalahan ataupun kecurangan dalam perusahaan. Kesalahan atau
kecurangan dalam perusahaan dapat terjadi dalam berbagai kegiatan atau bidang
misalnya kesalahan atau kecurangan dalam pencatatan dan penghitungan
persediaan. Persediaan, khususnya persediaan produk jadi selain sering terjadi
kesalahan pencatatan atau perhitungan juga sangat rentan untuk terjadi pencurian,
atau kecurangan-kecurangan lainnya. Masalah tersebut dapat diminimalkan
dengan adanya sistem pengendalian persediaan yang baik.
(39)
Sistem akuntansi persediaan akan lebih efektif apabila didukung dengan
adanya sistem pengendalian intern. COSO mendefinisikan pengendalian
internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan direksi,
manajemen, serta seluruh staf dan karyawan di bawah arahan mereka dengan
tujuan untuk memberikan jaminan yang memadai atas tercapainya tujuan
pengendalian (Anastasia Diana, 2011: 83).
Sistem pengendalian intern persediaan akan dapat memastikan bahwa
sistem persediaan dapat berjalan sesuai prosedur, khususnya persediaan
produk jadi yang sangat rentan dari kesalahan, kerusakan dan pencurian.
Efektivitas sistem pengendalian intern dapat diketahui dengan adanya
evaluasi, dengan evaluasi tersebut akan dapat diketahui apakah sistem
pengendalian intern dalam perusahaan tersebut sudah efektif atau belum
(Mulyadi, 2001: 143).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang dikemukakan
di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada
PT. Perkebunan Nusantara (X) ?
2. Apakah sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada
(40)
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada
PT. Perkebunan Nusantara (X).
2. Mengetahui apakah sistem pengendalian intern persediaan produk jadi
pada PT. Perkebunan Nusantara (X) sudah efektif.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu PT. Perkebunan
Nusantara (X) menjalankan operasional perusahaan dan juga sebagai
masukan dalam melakukan pengendalian intern persediaan produk jadi.
2. Bagi Universitas
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi referensi
pada perpustakaan dan dapat digunakan oleh pihak-pihak lain yang
membutuhkan sebagai bacaan dan pengembangan ide selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini membantu penulis dalam memperoleh tambahan
pengetahuan mengenai sistem pengendalian intern, khususnya
(41)
4. Bagi Penulis Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk
penelitian selanjutnya.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, tujuan penelitian, rumusan
masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian variabel penelitian dan definisi operasionalnya, populasi
dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini terdiri dari profil PT. Perkebunan Nusantara (X) – PG. MERITJAN Kediri.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari obyek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil.
BAB VI PENUTUP
(42)
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Persediaan
Persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu
atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap
pemenuhan permintaan (Handoko, 1999: 33).
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no.14: 14. 1
menyebutkan bahwa persediaan adalah aktiva :
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Dalam PSAK 14: 14. 2 disebutkan juga bahwa persediaan meliputi barang
yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya, barang dagangan dibeli
oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya
untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang telah
diproduksi atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan,
dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses
(43)
B. Sistem Akuntansi
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan
lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi,
2001: 2). Dari definisi tersebut dapat dirinci mengenai pengertian sistem sebagai
berikut:
1. Sistem terdiri dari unsur
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem
4. Suatu sistem merupakan bagian sistem yang lain
Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001: 3) adalah organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan. Sistem akuntansi persediaan menurut Mulyadi (2001:
553) bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di
(44)
C. Prosedur Pencatatan Produk Jadi
Prosedur pencatatan produk jadi sebagai berikut (Mulyadi, 2001: 560-561):
1. Deskripsi Prosedur
Prosedur ini mencatat harga pokok produk jadi yang didebitkan ke dalam
rekening Persediaan Produk Jadi dan dikreditkan ke dalam rekening Barang
Dalam Proses.
2. Dokumen sumber yang digunakan adalah:
a) Laporan Produk Selesai
Laporan produk selesai digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat
tambahan kuantitas produk jadi dalam kartu gudang.
b) Bukti Memorial
Bukti Memorial digunakan untuk mencatat tambahan kuantitas dan
harga pokok persediaan produk jadi dalam kartu persediaan dan
digunakan sebagai dokumen dalam mencatat selesainya produk jadi
dalam jurnal umum.
3. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang dipergunakan dalam prosedur pencatatan produk jadi
antara lain kartu gudang, kartu persediaan dan jurnal umum.
D. Sistem Penjualan Kredit
Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan
(45)
tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Perusahaan
manufaktur umumnya melakukan penjualan produknya dengan sistem penjualan
kredit (Mulyadi, 2001: 210).
1. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dengan sistem penjualan kredit adalah (Mulyadi, 2001:
211-213):
a) Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli,
mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum
ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal
pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi surat
order pengiriman.
b) Fungsi Kredit
Fungsi ini dibawah fungsi keuangan. Transaksi penjualan kredit,
bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan
otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
c) Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan
barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke Fungsi
(46)
d) Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat
order pengiriman yang diterimanya dari Fungsi Penjualan. Fungsi ini
bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari
perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang.
e) Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur
penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh Fungsi Akuntansi.
f) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari
transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan
piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan. Fungsi ini juga
bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual
kedalam kartu persediaan.
2. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah (Mulyadi, 2001:
214):
a) Surat Order Pengiriman dan Tembusannya
b) Faktur dan Tembusannya
c) Rekapitulasi Harga Pokok dan Tembusannya
(47)
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah
(Mulyadi, 2001: 218-219):
a) Kartu Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik
secara tunai maupun kredit.
b) Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi
piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.
c) Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi
setiap jenis persediaan.
d) Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan
persediaan fisik barang yang disimpan di gudang.
e) Jurnal umum
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang
dijual selama periode akuntansi tertentu.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai
(48)
a) Prosedur Order Penjualan
Prosedur ini, Fungsi Penjualan menerima order dari pembeli dan
menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi
Penjualan kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya
kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut
memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.
b) Prosedur Persetujuan Kredit
Prosedur ini, Fungsi Penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada
pembeli tertentu dari fungsi kredit.
c) Prosedur Pengiriman
Prosedur ini, Fungsi Pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai
dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima
dari Fungsi Penjualan.
d) Prosedur Penagihan
Prosedur ini, Fungsi Penagihan membuat faktur penjualan dan
mengirimkannya kepada pembeli. Metode tertentu faktur penjualan dibuat
oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat
order pengiriman.
e) Prosedur Pencatatan Piutang
Prosedur ini, Fungsi Akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam
kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen
(49)
f) Prosedur Distribusi Penjualan
Prosedur ini, Fungsi Akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut
informasi yang diperlukan oleh manajemen.
g) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Prosedur ini, Fungsi Akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok
produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
5. Unsur Pengendalian Intern
Laporan COSO mendefinisikan pengendalian intern ialah suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha
lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian
tujuan dalam hal keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang – undang dan peraturan yang berlaku, dan efektifitas dan efisiensi operasi ( Jusup,
2001: 252)
Pengendalian internal menurut COSO menyatakan adanya lima komponen
kontrol internal, yaitu:
a) Lingkungan Pengendalian
Komponen ini meliputi sikap manajemen di semua tingkatan terhadap operasi
secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Hal ini mencakup: etika,
kompetensi serta integritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi.
Struktur organisasi serta kebijakan dan filisofi manajemen juga terkandung di
(50)
b) Penentuan Risiko
Komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas audit internal yang terus
berkembang. Penentuan risiko mencakup penentuan risiko di semua aspek
organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko. COSO
juga menambahkan pertimbangan tujuan di semua bidang operasi untuk
memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja secara harmonis.
c) Aktivitas Pengendalian
Komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya dikaitkan dengan
konsep pengendaliam internal. Aktivitas-aktivitas ini meliputi persetujuan,
tanggung jawab dan kewenangan, pemisahan tugas, pendokumentasian,
rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur, pemeriksaan internal dan
audit internal. Aktivitas-aktivitas ini harus dievaluasi risikonya untuk
organisasi secara keseluruhan.
d) Informasi dan Komunikasi
Komponen ini merupakan bagian penting dari proses manajemen. Manajemen
tidak dapat berfungsi tanpa informasi. Komunikasi informasi tentang operasi
kontrol internal memberikan substansi yang dapat digunakan manajemen
untuk mengevaluasi efektivitas kontrol dan untuk mengelola operasinya.
e) Pengawasan
Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atas informasi yang
(51)
E. Sistem Retur Penjualan
Transaksi retur penjualan terjadi apabila perusahaan menerima
pengembalian barang dari pelanggan. Pengembalian barang oleh pelanggan harus
diotorisasi oleh Fungsi Penjualan dan diterima oleh Fungsi Penerimaan
( Mulyadi, 2001: 226).
1. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam melaksanakan transaksi retur penjualan adalah
(Mulyadi, 2001: 226-231):
a) Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan pemberitahuan mengenai
pengembalian barang yang telah dibeli oleh pembeli. Otorisasi penerimaan
kembali barang yang telah dijual tersebut dilakukan dengan cara membuat
memo kredit yang dikirimkan kepada Fungsi Penerimaan.
b) Fungsi Penerimaan
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan barang berdasarkan otorisasi
yang terdapat dalam memo kredit yang diterima dari Fungsi Penjualan.
c) Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan kembali barang yang
diterima dari retur penjualan setelah barang tersebut diperiksa oleh fungsi
penerimaan. Barang yang diterima tersebut dicatat oleh fungsi gudang
(52)
d) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi retur penjualan
kedalam jurnal umum (atau jurnal retur penjualan) dan pencatatan
berkurangnya piutang dan bertambahnya persediaan akibat retur penjualan
dalam kartu piutang dan kartu persediaan.
2. Dokumen yang Digunakan
Dokumen penting yang digunakan dalam transaksi retur penjualan adalah
(Mulyadi, 2001: 231-232):
a) Memo Kredit
Memo kredit merupakan dokumen sumber sebagai dasar pencatatan transaksi
retur penjualan kedalam kartu piutang dan jurnal umum atau jurnal retur
penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi penjualan yang memberi
perintah kepada fungsi penerimaan untuk menerima barang yang
dikembalikan oleh pembeli.
b) Laporan Penerimaan Barang
Laporan penerimaan barang merupakan dokumen pendukung yang melampiri
memo kredit. Dokumen ini dikeluarkan oleh Fungsi Penerimaan sebagai
laporan telah diterima dan diperiksanya barang yang diterima dari pembeli.
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi retur penjualan adalah
(53)
a) Jurnal Umum atau Jurnal Retur Penjualan
Pendapatan penjualan dan piutang dagang yang berkurang akibat dari
transaksi retur penjualan dicatat dalam jurnal umum atau jika perusahaan
menggunakan jurnal khusus, dicatat dalam jurnal retur penjualan.
Harga pokok penjualan yang berkurang dan bertambahnya harga pokok
persediaan produk jadi akibat transaksi retur penjualan dicatat dalam jurnal
umum.
b) Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu piutang yang dalam
transaksi retur penjualan digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang
kepada debitur tertentu akibat dari transaksi tersebut.
c) Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu persediaan yang dalam
transaksi penjualan digunakan untuk mencatat bertambahnya persediaan
produk jadi akibat dari transaksi tersebut.
d) Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh bagian gudang untuk mencatat bertambahnya
persediaan produk jadi akibat dari transaksi retur penjualan.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Retur Penjualan
Jaringan prosedur dalam sistem retur penjualan adalah sebagai berikut (Mulyadi,
(54)
a) Prosedur Pembuatan Memo Kredit
Memo Kredit dibuat berdasarkan pemberitahuan retur penjualan dari pembeli,
dalam prosedur ini fungsi penjualan membuat memo kredit yang memberikan
perintah kepada fungsi penerimaan untuk menerima barang dari pembeli
tersebut dan kepada fungsi akuntansi untuk mencatat pengurangan piutang
kepada pembeli yang bersangkutan.
b) Prosedur Penerimaan Barang
Fungsi Penerimaan menerima barang dari pembeli berdasarkan perintah dalam
memo kredit yang diterima dari Fungsi Penjualan. Fungsi penerimaan
membuat laporan penerimaan barang berdasarkan transaksi tersebut untuk
melampiri memo kredit yang dikirim ke Fungsi Akuntansi.
c) Prosedur Pencatatan Retur Penjualan
Prosedur ini menjelaskan berkurangnya transaksi piutang dagang dan
pendapatan penjualan akibat dari transaksi retur penjualan dicatat oleh fungsi
akuntansi kedalam jurnal umum atau jurnal retur penjualan dan kedalam buku
pembantu piutang. Prosedur ini juga menjelaskan berkurangnya harga pokok
penjualan dan bertambahnya harga pokok persediaan dicatat oleh Fungsi
(55)
F. Pengertian Pengendalian Intern
Laporan Commitee of Sponsoring Organizations (COSO) mendefinisikan pengendalian intern sebagai berikut:
Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan
komisaris, manajemen, dan personil suatu usaha lainnya, yang dirancang untuk
mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut:
1. Keandalan pelaporan keuangan
2. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
3. Efektivitas dan efisiensi operasi
AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) menyatakan pengendalian intern adalah:
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan
ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk
melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian dan seberapa jauh data
akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong
ditaatinya kebijaksanaan perusahaan yang ditetapkan.
Pengertian pengendalian intern menurut AICPA di atas maka, dapat
diiktisarkan bahwa pengendalian intern dibagi dalam dua bagian yaitu:
a) Pengendalian Akuntansi
Pengendalian akuntansi meliputi prosedur organisasi dan semua cara serta
prosedur terutama yang menyangkut atau berhubungan langsung dengan
(56)
akuntansi meliputi pemberian wewenang otorisasi, pemisahan tugas antar
tugas operasional dan tugas pencatatan serta pengawasan fisik atas
kekayaan.
b) Pengendalian Administrasi
Pengendalian administrasi meliputi rencana organisasi, dan prosedur-prosedur
serta catatan-catatan yang berhubungan dengan proses pembuatan keputusan
yang mengarah kepada tindakan manajemen secara langsung berhubungan
dengan tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi dan menciptakan
pengendalian akuntansi.
Menurut Mulyadi (2001: 163) sistem pengendalian intern meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong di patuhinya kebijakan
manajemen. Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi tersebut
adalah:
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi
(57)
G. Pengujian pengendalian
Menurut Mulyadi & Kanaka (1998: 239) dalam melakukan Audit, auditor
tidak mengumpulkan semua bukti untuk merumuskan pendapatnya, melainkan
melakukan pengujian (test) terhadap karakteristik sebagian bukti untuk membuat kesimpulan mengenai karakteristik seluruh bukti. Pengujian terhadap
karakteristik sebagian bukti tersebut, auditor dapat menempuh empat cara, yaitu
(Mulyadi & Kanaka, 1998: 239):
1. Mengambil sampel 100%
Auditor dapat menggunakan 100% sampel dalam auditnya, yaitu dengan
memeriksa misalnya semua faktur yang menyangkut penjualan lebih dari
Rp400.000,00 apabila auditor menggunakan cara pemeriksaan ini, auditor
memilih anggota sampel berdasarkan unsur penting atau kunci (jumlah rupiah
penjualan di atas Rp400.000,00 dianggap penting untuk diperiksa oleh
auditor). Hasil penelitian terhadap faktur tersebut bersifat konklusif, namun
hanya untuk faktur penjualan yang diperiksa saja. Faktur penjualan yang
berisi penjualan Rp400.000,00 atau kurang, auditor tidak dapat mengambil
kesimpulan mengenai mutunya.
2. Melaksanakan judgement sampling
Judgement Sampling adalah dengan memilih anggota sampel berdasarkan pertimbangannya, misalnya auditor memilih bulan Juni sampai dengan
September sebagai periode pengujian dengan pertimbangan dalam bulan
(58)
frekuensinya. Auditor memeriksa semua faktur penjualan yang dibuat dalam
periode pengujian (test period) tersebut untuk mengetahui efektivitas struktur pengendalian intern terhadap transaksi penjualan. Pengambilan sample ini
tidak dapat disebut dengan statistical sample karena hasil evaluasi terhadap anggota sample tidak dapat secara matematis diproyeksikan bagi anggota
populasi yang tidak diperiksa, karena sampel yang diambil tidak mewakili
anggota populasi (karena faktur penjualan yang dibuat diluar test period
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel).
3. Melakukan representative sampling
Audit menggunakan representative sampling, yaitu dengan memilih anggota sampel secara acak dari seluruh anggota populasi. Cara ini membuat setiap
anggota populasi mempunyai kesempatan sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel tidak dilakukan secara
matematis, maka representative sampling tidak dapat disebut sebagai
statistical sample.
4. Melakukan statistical sample
Penggunaan statistical sample adalah dengan memilih anggota sampel secara acak dari seluruh anggota populasi, dan menganalisis hasil pemeriksaan
terhadap anggota sampel secara matematis. Cara ini mengakibatkan apabila
ada dua orang atau lebih auditor menggunakan parameter yang sama dalam
pengambilan sampel dengan statistical sample ini maka semua auditor tersebut akan menghasilkan konklusi yang tidak berbeda secara statistik.
(59)
Statistical sample akan menjamin objektivitas hasil evaluasi terhadap objek yang diperiksa.
Statistical sampling dibagi menjadi dua, yaitu: a. Variable sampling
Variable sampling digunakan terutama untuk menguji nilai rupiah yang tercantum dalam rekening (dalam pengujian substantif)
b. Attribute sampling atau proportional sampling digunakan terutama untuk menguji efektivitas struktur pengendalian intern (dalam pengujian pengendalian).
Tiga model Attribute Sampling, yaitu: 1) Fixed Sample-Size Attribute Sampling
Pengambilan sampel dengan model ini ditujukan untuk memperkirakan
prosentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model ini
digunakan terutama jika auditor memperkirakan akan menjumpai beberapa
penyimpangan atau kesalahan terhadap unsur sistem pengendalian intern.
2) Stop-or-Go Sampling
Model ini dapat mencegah auditor dari pengambilan sampel yang terlalu
banyak yaitu dengan cara menghentikan pengujian sedini mungkin. Model
ini digunakan jika auditor yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam
populasi sangat kecil.
3) Discovery Sampling
Metode ini digunakan jika diperkirakan tingkat kesalahan dalam populasi
(60)
menemukan kecurangan, pelanggaran serius dari unsur struktur
(61)
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian studi kasus
ini merupakan penelitian terhadap objek tertentu dengan mengumpulkan data
dari berbagai pihak yang terkait dengan penelitian, kemudian data diolah dan
dievaluasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada PTP. Nusantara (X) Pabrik Gula
Meritjan Jalan Merbabu Kec. Mojoroto – Kediri. 2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan
Maret 2013.
C. Objek dan Subjek Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti adalah sistem pengendalian intern persediaan
(62)
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Fungsi Penjualan, Fungsi Administrasi, Fungsi
Gudang, Fungsi Pengiriman dan Penerimaan, Fungsi Keuangan dan
karyawan lain yang terkait dalam sistem akuntansi persediaan produk jadi.
D. Data yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
1. Gambaran Umum Perusahaan
2. Struktur Organisasi
3. Deskripsi Jabatan
4. Kartu Gudang
5. Surat Pesanan
6. Surat Penyerahan Barang Jadi ke Gudang
7. Laporan Penukaran Barang
8. Surat Pengiriman Barang
9. Prosedur dan flowchart sistem penyerahan barang jadi ke Gudang 10.Prosedur dan flowchart sistem penjualan
11.Prosedur dan flowchart sistem retur penjualan
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
(63)
dilakukan untuk mengetahui keadaan perusahaan secara langsung dan untuk
mengetahui sistem pengendalian intern persediaan produk jadi perusahaan.
Penulis akan mengamati bagaimana sistematika yang harus dilakukan pada
saat terjadi pemesanan barang, pengamatan dimulai dari saat pelanggan
melakukan pemesanan ke bagian pemesanan, kemudian bagian pemesanan
memberitahu bagian penjualan sampai dengan barang dikirimkan ke alamat
pelanggan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Pihak yang
diwawancarai dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang berkaitan
dengan sistem persediaan produk jadi, misalnya Bagian Penjualan, Bagian
Gudang, Bagian Pengiriman dan Penerimaan. Penulis akan melakukan
wawancara ke Bagian Pengiriman untuk mengetahui pada saat akan
mengirimkan barang apakah diperlukan otorisasi dari Bagian Gudang dan
Bagian Penjualan.
3. Kuesioner
Kuesioner dilakukan dengan menyusun daftar secara tertulis tentang
permasalahan yang diteliti, yakni mengenai pengendalian intern persediaan
barang jadi.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan memperoleh
(64)
gambar. Pendokumentasian dilakukan pada data yang berhubungan semua
transaksi yang dilakukan dalam perusahaan, khususnya yang berkaitan
dengan sistem persediaan produk jadi. Penulis akan mengumpulkan data
berupa Surat Pesanan pelanggan, Surat Pesanan yang telah diotorisasi
Bagian Pemesanan sampai dengan Surat Pengiriman yang diotorisasi
Bagian Pemesanan, Bagian Penjualan, Bagian Gudang dan Bagian
Pengiriman.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data ini memberikan gambaran tentang rencana kegiatan
penelitian yang akan dijalankan. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mencari
jawaban atas pertanyaan rumusan masalah. Teknik analisis data dari
penelitian ini meliputi:
1. Analisis Deskriptif
a. Mendeskripsikan sistem pengendalian intern persediaan produk
jadi yang telah ada dalam perusahaan.
b. Menilai sistem pengendalian intern persediaan produk jadi
perusahaan. Penilaian tersebut dilakukan dengan cara
membandingkan unsur sistem pengendalian intern di perusahaan
dengan teori. Penilaian tersebut dilihat dari teori menurut COSO,
mencakup lingkungan pengendalian, penentuan risiko, aktivitas
(65)
Sumber: Sawyer 2005: 166
Tabel 3.1 Unsur-unsur Pengendalian Intern COSO
No. Keterangan Ada/tidak
1. Lingkungan Pengendalian: Integritas dan Nilai Etika Komitmen pada Kompetensi
Filosofis Manajemen dan Gaya Operasi Struktur Organisasi
Penetapan Organisasi dan Pertanggungjawaban Kebijakan dan Prosedur SDM
Komite Audit dan Dewan Direksi 2. Penilaian Risiko
Perumusan Tujuan secara Keseluruhan
Perumusan Tujuan Instansi pada tingkat kegiatan Identifikasi Risiko
Analisis Risiko Mengelola Risiko 3. Aktivitas Pengendalian
Review pencapaian kinerja utama Instansi Pemerintah oleh jajaran pimpinan Instansi Pemerintah yang bersangkutan Pembinaan SDM untuk mencapai hasil yang diharapkan Pemrosesan Informasi
Pengendalian fisik aset rawan untuk menjaga dan mengamankan aset yang rawan
Penetapan dan pemantauan indicator dan ukuran kinerja Pemisahan tugas dan tanggung jawab penting di antara pegawai yang berbeda
Pelaksanaan transaksi dan kejadian berdasarkan otorisasi dan dilaksanakan oleh pengawas yang layak
Pencatatan transaksi dan kejadian penting lainnya diklasifikasikan dan dicatat secara layak
Pembatasan akses dan pertanggungjawaban atas sumber daya dan pertanggungjawaban atas penyimpangan ditetapkan Pengendalian intern dan semua transaksi dan kejadian penting lainnya didokumentasikan dengan jelas
4. Informasi dan Komunikasi Informasi
Komunikasi 5. Pengawasan
Pengawasan kegiatan yang sedang berjalan Evaluasi yang terpisah
(66)
2. Melakukan pengujian pengendalian. Pengujian pengendalian dalam penelitian
ini menggunakan attribute sampling yaitu model stop-or-go decission
sampling. Langkah-langkah dalam pengujian kepatuhan ini adalah sebagai
berikut:
a. Penentuan attribute
1) Attribute yang digunakan untuk mengevaluasi pemisahan tugas dan tanggung jawab fungsional, yaitu:
a) Otorisasi pada surat penyerahan barang jadi ke gudang oleh
Fungsi Produksi dan Fungsi Gudang
b) Otorisasi surat pesanan oleh Fungsi Penjualan dan Fungsi
Administrasi.
c) Otorisasi surat pengiriman barang oleh Fungsi Gudang, Fungsi
Penjualan dan Fungsi Pengiriman
d) Otorisasi laporan penukaran barang oleh Fungsi Pengiriman dan
Penerimaan dan Fungsi Gudang
2) Attribute yang digunakan untuk mengevaluasi sistem wewenang dan prosedur pencatatan, yaitu:
a) Adanya otorisasi laporan penyerahan barang jadi ke gudang oleh
Fungsi Produksi dan Fungsi Gudang
b) Adanya otorisasi surat pesanan oleh Fungsi Penjualan dan Fungsi
(67)
c) Adanya otorisasi surat pengiriman barang oleh Fungsi Gudang, Fungsi
Penjualan dan Fungsi Pengiriman.
d) Adanya otorisasi laporan penukaran barang oleh Fungsi Pengiriman dan
Penerimaan dan Fungsi Gudang
e) Kelengkapan dan kesesuaian surat pesanan dengan dokumen
pendukung yaitu catatan transaksi penjualan.
f) Kelengkapan dan kesesuaian surat penyerahan barang jadi ke gudang
dengan dokumen pendukung yaitu kartu gudang.
g) Kelengkapan dan kesesuaian laporan penukaran barang dengan
dokumen pendukung yaitu kartu gudang.
3) Attribute yang digunakan untuk mengevaluasi praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam perusahaan, yaitu:
a) Kelengkapan cap tanda bukti terkirim pada surat pengiriman barang
oleh bagian pengiriman.
b) Tanda tangan pihak penerima barang pada surat pengiriman barang
c) Tanda tangan pembeli pada surat pesana
d) Tanda tangan pembeli atau pihak yang menukarkan barang pada
laporan penukaran barang
4) Attribute yang digunakan untuk mengevaluasi mutu karyawan, yaitu: Kebenaran perhitungan dalam laporan penyerahan barang jadi ke gudang,
(68)
b. Penentuan populasi
Populasi dari penelitian ini adalah surat penyerahan barang jadi ke
gudang, surat pesanan, surat pengiriman barang, dan laporan penukaran
barang selama periode awal Januari sampai Desember 2012.
c. Penentuan Besarnya Sampel
Penelitian ini menggunakan stop-or-go sampling, dalam stop-or-go sampling jika auditor tidak menemukan adanya penyimpangan atau menemukan jumlah penyimpangan tertentu yang telah ditetapkan maka ia
dapat menghentikan pengambilan sampelnya. Metode stop-or-go sampling
memiliki prosedur-prosedur sebagai berikut (Mulyadi & Kanaka, 1998:
250-256):
1) Tentukan desired upper precision limit (DUPL) dan tingkat keandalannya. Pada tahap ini auditor menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan
tingkat kesalahan yang masih dapat diterima. Tabel yang tersedia dalam
stop-or-go sampling ini menyarankan auditor memilih tingkat keyakinan 90%, 95% atau 97,5%. Tabel besarnya minimum untuk pengujian
(69)
Tabel 3.2 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian (Zero Expected Occurances).
Sumber: Mulyadi & Kanaka (1998: 252)
Perhatian:
Jika kepercayaan terhadap pengendalian intern cukup besar, umumnya
disarankan untuk tidak menggunakan tingkat keandalan kurang dari 90% dan
tidak menggunakan acceptable precission limit lebih besar dari 5%.
2) Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk Pengujian Pengendalian
guna menentukan sampel pertama yang harus diambil. Setelah confidence level dan DUPL ditentukan, langkah yang berikutnya yaitu menentukan besarnya sampel minimum yang harus diambil auditor dengan bantuan tabel
besarnya minimum untuk pengujian pengendalian (tabel 3.2). Menurut
Mulyadi & Kanaka (1998: 254) pada tabel 3.2, jika sistem pengendalian Acceptable Upper Sample Size Based on Confidence Level
Precission Limit
(%) 90% 95% 97,50%
10 24 30 37
9 27 34 42
8 30 38 47
7 35 43 53
6 40 50 62
5 48 60 74
4 60 75 93
3 80 100 124
2 120 150 185
(70)
intern klien baik, maka disarankan untuk tidak menggunakan tingkat
keandalan kurang dari 95% dan menggunakan DUPL lebih dari 5%. Pada
umumnya dalam pengujian kepatuhan auditor tidak pernah memilih besarnya
sampel kurang dari 60.
3) Buat tabel stop-or-go decision. Setelah besarnya sampel minimum ditentukan, langkah selanjutnya yaitu membuat tabel stop-or-go decision. Dalam tabel stop-or-go decision tersebut auditor akan mengambil sampel sampai empat kali. Umumnya dalam mengulang tabel stop-or-go decision
auditor jarang merencanakan pengambilan sampel lebih dari tiga kali.
Tabel 3.3 Stop-or-go decission
Sumber: (Mulyadi & Kanaka, 1998: 254)
4) Setelah sampel diperiksa maka dapat dievaluasi menggunakan dasar tabel
stop-or-go decision, sehingga tingkat efektivitas sistem pengendalian intern perusahaaan dapat diketahui.
Langkah ke- Besarnya sampel kuantitatif yang digunakan Berhenti jika kesalahan kumulatif yang terjadi = Lanjutkan ke langkah berikutnya jika kesalahan yang terjadi = Lanjut ke langkah 5 jika kesalahan paling tidak sebesar
1 60 0 1 4
2 96 1 2 4
3 126 2 3 4
4 156 3 4 4
5 Mengambil kesimpulan bahwa
SPI
Perusahaan
(71)
Berikut akan diuraikan cara penyusunan tabel Stop-or-go decision. Langkah– langkahnya adalah (Mulyadi & Kanaka, 1998: 256-260):
a) Langkah pertama auditor menentukan besarnya sampel minimum
menggunakan tabel 3.2. Setelah diambil 60 sampel lalu diperiksa sesuai
attribute, apabila tidak ditemukan kesalahan atau sama dengan 0 (Achieved upper precission limit = DUPL) maka pengambilan sampel dihentikan dengan mengambil kesimpulan bahwa Sistem Pengendalian
Intern yang diperiksa efektif. Pada tingkat kesalahan = 0, maka AUPL
dihitung dengan rumus :
AUPL=
Menurut tabel 3.4, Confidence Level Factor pada R = 95% dan kesalahan sama dengan 0 adalah 3, maka AUPL = 3/60 = 5%. Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, DUPL = AUPL, dapat disimpulkan
bahwa unsur pengendalian intern adalah baik.
Tabel 3.4 Attribute sampling table for determining stop-or-go sample size and upper precissionlimit of population occurance rate based on sample result.
Sample Size Based on Confidence Level
90% 95% 97,5%
0 2,4 3,0 3,7
1 3,9 4,8 5,6
2 5,4 6,3 7,38
3 6,7 7,8 8,8
4 8,6 9,2 10,3
(72)
5) Jika kesalahan ditentukan sama dengan 1, maka confidence level factor pada R % = 95 adalah sebesar 4,8.
Sesuai tabel di atas dengan R = 95% dan DUPL = 5%, maka Confidence Level Factor (CLF) tingkat kesalahan sama dengan 1 adalah sebesar 4,8.
AUPL =
= 4,8 / 60
= 8%
Ini berarti Achieved Upper Precission Limit (AUPL) melebihi DUPL yang ditetapkan sebesar 5%, karena AUPL > DUPL (8% > 5%) auditor perlu
melanjutkan pemeriksaan dengan mengambil sampel tambahan dengan
rumus:
Sample Size =
= 4,8 / 5%
(73)
Dari perhitungan diatas maka penulis perlu menambah sampel sejumlah
36 lembar, sesuai dengan tabel stop-or-go decission penulis melanjutkan pemeriksaan ke langkah kedua dan melakukan pengujian kembali terhadap
atribut dari 36 sampel tambahan tersebut.
6) Jika dalam pemeriksaan terhadap attribute 96 anggota sampel pada langkah kedua tersebut auditor menemukan dua kesalahan atau penyimpangan, maka
auditor akan mengambil 30 sampel tambahan sehingga pada langkah ketiga
ini jumlah sampel kumulatif menjadi 126. Jika dari 126 sampel tersebut
hanya ada dua kesalahan, maka
AUPL = 6,3 / 126 = 5%, berarti dapat disimpulkan bahwa Sistem
Pengendalian Intern adalah efektif dan auditor akan menghentikan
pengambilan sampelnya karena AUPL = DUPL. Tetapi jika dari 126 sampel
tersebut auditor menemukan tiga kesalahan, maka AUPL menjadi sebesar
6,19% (7,8 / 126). Keadaan seperti ini auditor memerlukan tambahan sampel
menjadi 156 (7,8 / 5%) dan pindah ke langkah keempat.
7) Jika dari 156 sampel ini hanya dijumpai tiga kesalahan, maka
AUPL = 7,8 / 156 = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem
pengendalian intern adalah efektif dan auditor akan menghentikan
pengambilan sampelnya, karena AUPL = DUPL.
Namun jika dari 156 sampel tersebut auditor menemukan empat kesalahan,
maka AUPL menjadi sebesar 5,9% (9,2 / 156). Dalam keadaan ini auditor
beralih kelangkah kelima, yaitu mengambil kesimpulan bahwa unsur sistem
(74)
d. Pemilihan anggota sampel
Populasi yang diambil secara random sebanyak 60 sampel.
e. Pemeriksaan terhadap atribut
Apabila dari 60 sampel yang diambil tidak terdapat kesalahan atau
kesalahan sama dengan 0, maka Sistem Pengendalian Intern yang diterapkan
perusahaan sudah efektif.
f. Evaluasi Hasil Pemeriksaan
Hasil penelitian tersebut apabila kesalahan lebih kecil dari satu atau
sama dengan tingkat kesalahan maksimum, populasi dapat diterima, dengan
demikian Sistem Pengendalian Intern dapat dikatakan efektif dan memadai.
Hasil kesalahan yang ditetapkan melebihi dari tingkat kesalahan maksimum
yang diterapkan, maka harus dilanjutkan kelangkah selanjutnya.
Langkah-langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah:
1) Tentukan desired upper precission limit (DUPL) dan tingkat keandalan 2) Gunakan tabel besarnya sampling minimum untuk Pengujian
Kepatuhan guna menentukan sampel pertama yang harus diambil
3) Buat tabel stop-or-go decision
4) Mengevaluasi pengujian kepatuhan untuk menilai efektivitas Sistem
(75)
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Pabrik Gula Meritjan didirikan tahun 1993 oleh Nederland Indische
Landbouw Maatshaapl (NILM ), dan berproduksi hingga tahun 1935. Pada tahun
tersebut PG Meritjan ditutup karena meletusnya Perang Dunia II kemudian dari
tahun 1942 sampai dengan tahun 1945 PG Meritjan diduduki oleh Jepang dan
digunakan sebagai pabrik senjata. Pada 1945 sampai dengan tahun 1946
perusahaan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama sebagai pabrik
senjata dan yang kedua merupakan perkebunan tebu. Perkebunan tebu tersebut
diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Gula Negara (BPPGN) dan tebunya
digiling di PG Pesantren.
Pada tahun 1948 PG Meritjan diambil alih oleh Belanda sampai dengan
tahun 1957. Tanggal 9 Desember 1957 sesuai SK Penguasa Militer / Menteri
Pertanian No.1042/ PRT/ 1957, semua perusahaan diambil alih oleh pemerintah
RI dibawah suatu badan yaitu Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) baru, yang
berkedudukan di setiap Daerah Swantara Tingkat I. Pada tahun 1959 diadakan
pembagian pra unit dan PG Meritjan termasuk dalam Pra Unit Gula A.
Berdasarkan Prosedur Percobaan No. 166 / 1961 tanggal 26 April 1961, bentuk
pra unit digabung dan dihapuskan menjadi bentuk kesatuan dan PG Meritjan
(76)
menyatakan bahwa PG Meritjan dikuasai oleh Badan Perusahaan
Umum-Perusahaan Negara (BPU-PPN) yang berkedudukan di Surabaya hal ini
berlangsung hingga tahun 1963, dan menurut Prosedur Percobaan No. 13 / 1968
bentuk Badan Perusahaan Umum (BPU) dihapuskan kemudian PG Meritjan
tidak lagi dibawah BPU-PPN.
Pertengahan tahun 1968, menurut Prosedur Perusahaan (PNP) dimana PG
Meritjan termasuk dalam PNP XXI yang berkedudukan di Surabaya dan Badan
Hukum beralih pada Direksi PNP XXI digabung dengan PNP XXII dalam
bentuk perseroan yaitu PT Perkebunan XXI-XXII (Persero) yang berkedudukan
di Surabaya. Akta yang dibuat di depan Notaris Imas Fatimah, SH Jakarta No.
109-13 / 8-1984 mengalami perubahan sesuai Surat Keputusan No. 41-8 / 3-1985
disebut Perkebunan XXI-XXII (Persero) dengan Badan Hukumnya berada pada
kantor Direksi PT Perkebunan XXI-XXII (Persero) di Jalan Jembatan Merah 3-9
Surabaya.
Tahun 1996 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.15 / 1996-14-1996, PT
Perkebunan XXI-XXII (Persero) dibubarkan dan dilebur menjadi Perkebunan
Nusantara (PTPN) X (Persero) dengan kantor pusat yang beralamat di Jalan
Jembatan Merah 3-9 Surabaya dan PG Meritjan merupakan suatu Strategi Bisnis
Unit (SBU) gula.
PTPN X (Persero) sampai sekarang membawahi 12 Pabrik Gula, 3 rumah
(77)
1. PG. Krian, Sidoarjo (non aktif)
2. PG. Krembong, Sidoarjo
3. PG. Toelangan, Sidoarjo
4. PG. Watoetoelis, Sidoarjo
5. PG. Gempolkerep, Mojokerto
6. PG. Tjoekir, Jombang
7. PG. Lestari, Kertosono
8. PG. Djembang Baru, Jombang
9. PG. Meritjan, Kediri
10. PG. Pesantren Baru, Kediri
11. PG. Ngadirejo, Kediri
12. PG. Modjopanggung, Tulungagung
13. PG. Gatoel, Mojokerto
14. RS. Toeloeng Redjo, Kediri
15. RS. Jember Klinik, Jember
16. Kebun Tembakau Jember
17. Kebun Tembakau Klaten
18. Pabrik Karung Pecangann, Jepara
B. Bentuk Badan Usaha
Pabrik Gula Meritjan Kediri merupakan perusahaan yang bertumpu pada
(78)
naungan Menteri Pertanian sedangkan dalam hal pendanaan berada di bawah
Menteri Keuangan.
Seluruh pendapatan yang diperoleh Pabrik Gula Meritjan Kediri diserahkan
kepada PTPN X (Persero) yang berada di Surabaya kemudian PTPN X (Persero)
apabila akan dikeluarkan biaya operasional maka dilakukan melalui Permintaan
Modal Kerja (PMK) yang dibuat berdasarkan Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan (RKAP) tiap bulan dengan disetujui oleh dewan direksi terlebih
dahulu dengan demikian Badan Usaha dari Pabrik Gula Meritjan Kediri adalah
PT (Persero) sedangkan badan hukumnya berada di bawah Direksi PTPN X
(Persero) yang berkedudukan di Jalan Jembatan Merah No. 3-9 Surabaya.
C. Lokasi Perusahaan
Pabrik Gula Meritjan Kediri berlokasi diantara Kertosono-Kediri yaitu 5 km
sebelah utara kota Kediri dan tepatnya terletak di Desa Merican Kec.Mojoroto
Kota Kediri.
PG. Meritjan dibatasi oleh:
Sebelah Utara : Desa Meritjan
Sebelah Timur : Desa Jabon
Sebelah Selatan : Sungai Brantas
(79)
Daerah penanaman tebu di wilayah Kabupaten/Kota Kediri dan Kabupaten
Nganjuk. Penyediaan air bersih untuk memenuhi keperluan air untuk katel dan
proses diambil dari air sumur bor sedangkan pendinginan diambil dari air sungai.
D. Organisasi
1. Struktur Organisasi
Pemenuhan tugas dan tanggung jawab antara yang satu dengan yang
lainnya maka diperlukan suatu organisasi yang jelas. Struktur organisasi PG.
Meritjan Kediri berbentuk garis / lini, maksudnya pimpinan langsung
memberikan wewenangnya kepada bawahannya. Struktur organisasinya
seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PG. Meritjan Th. 2012 Sumber: PG. Meritjan
ADMINISTRATUR
Ir. H. Dwi Sukmo Endro Santoso IV C / 00
Kabag Tanaman
Kabag Instalasi
Kabag Pengolahan
Kabag Quality Control
Kabag A.K & U
(80)
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PG. Meritjan Th. 2012 (lanjutan) Sumber: PG. Meritjan
Kabag Tanaman
Ir.H. Bambang Hari Nugroho IVA/05
SKK Perencana Produksi
Tolok Agus R. IIIC/01
SKK Budidaya
Chozin Asrori IIIC/04
SKK Budidaya dan TS
Basuki IVA/04
SKK Tebang Angkut
H. Sunyoto S. P. IIID/00
SKW Kompos + Bibit
Ir. Usman IIIA/01
WIL. I
Chandra Sukmana IIIA/00
WIL. II
Juni Yanto IIIB/01
WIL. III
Sunaryadi IIIB/01
WIL. IV
Martinus Surya IIIA/00
WIL. V
M. Syaifudin IIIB/00
WIL. V + VII
Wulyadi IIIB/06
WIL. TS
Soleman IIIB/01
Karyawan Pelaksana Bagian Tanaman & Tebang Angkut
(81)
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PG. Meritjan Th. 2012 (lanjutan) Sumber: PG. Meritjan
Kabag INSTALASI
Moh. Arif Effendi IVB/00
Kabag PENGOLAHAN
Djianto S.P. IVA/00
Kepala QUALITY CONTROL
Ir.H.Gatot Soebijakto IVA/10
RC ST BESALI & HALAMAN
Marsis Bintoro IIIB/04
RC Sentral Listrik
Aries Fadillah,ST. IIIB/00
RC ST Ketel
Hafidz Sriagam IIIA/00
RC ST Gilingan
Gatot Supriono IIIB/00
Kendaraan
Agus Ngurah S. IIIA/03
Ajunt FC
Kukuh Saputro IIIC/00
RC Penguapan
Suyoko IIIB/04
RC Masakan
Dwiono Agoeng IIIA/03
RC Pemurnian Nira
Dadang Dwi S. IIIA/01
RC ST Puteran
Elsony IIIA/01
RC Bahan Olahan
Nyani IIIA/01
Karyawan Pelaksana
Bagian Instalasi
Karyawan Pelaksana
Bagian Pengolahan
Karyawan Pelaksana
(82)
Gambar 4.4 Struktur Organisasi PG. Meritjan Th. 2012 (lanjutan)
Sumber: PG. Meritjan Kabag AK & U
Ariyadi B IIIC/11
Perencanaan Pengawasan
Andrianus Seng IIID/00
Pembukuan / KVA
Sugiyanto, SE. IIIB/01
Sekum / Pengadaan
M. Cholron Syakur IIIA/04
TU HASIL dan TIMBANGAN
Mat Choirul IIIA/00
Gudang Material
Suko Harsono IIIB/05
HAK / UMUM
Hj. Bilina Z. IIID/10
PENGIRIMAN
Cahyo Laksmono IIIA/00
POLIKLINIK
Karyawan Pelaksana
Bagian AK & U
(1)
Lampiran 10. Bagan Alir Prosedur Penjualan Barang Jadi (lanjutan)
Bagian Pengiriman
Sumber: PG. Meritjan
32 FP 1
2 SJ 1
4
5
2 FP 1 SJ 1 SP 3
meminta tanda tangan dan stempel pelanggan/menerima
dan membubuhkan stempel "terkirim"
FP 1 SJ 1
T 1
bersama dengan barang
Ke pelanggan
bersama dengan barang
Keterangan: SP : Surat Pesanan SJ : Surat Jalan FP : Faktur Penjualan
(2)
Lampiran 11. Bagan Alir Prosedur Penjualan Barang Jadi (lanjutan)
2
3 SP
4
2 FP 1
2 SJ 1
Mencocokkan
2 FP 1
2 SJ 1 SP 3
Kartu Gudang
T
5
bersama dengan barang
Keterangan: SP : Surat Pesanan SJ : Surat Jalan FP : Faktur Penjualan
(3)
Lampiran 12. Bagan Alir Prosedur Penjualan Barang Jadi (lanjutan)
1
SP 1 FP 1
Mencocokkan rincian barang
Membubuhkan stempel lunas
SP 1 FP 1
T
selesai
apabila sudah dilunasi
Ke pelanggan
Keterangan: SP : Surat Pesanan FP : Faktur Penjualan Bagian Keuangan
(4)
Lampiran 13. Bagan Alir Prosedur Retur Penjualan atau Penukaran oleh
Pelanggan
Mulai
SP
Menerima dan memeriksa
barang
Membuat laporan penukaran
barang
3 2 LPB 1
3 SP
1
2
LPB 3 LPB 2 SP 3
T 3
dari pembeli bersama dengan
barang
bersama dengan barang
bersama dengan barang
Ke pembeli
bersama dengan barang
Keterangan: SP : Surat Pesanan
LPB : Laporan Penukaran Barang Bagian Pengiriman
(5)
Lampiran 14. Bagan Alir Prosedur Retur Penjualan atau Penukaran oleh
Pelanggan
1
3 2
LPB 1
Memeriksa dan menukar barang membubuhkan stempel "telah ditukar" LPB 1
LPB 2
LPB 3
SP 3
Kartu Gudang T 2 3 LPB 3
Mengisi Kartu Persediaan SP 3
Kartu Persediaan mencatat harga pokok barang jadi T selesai bersama dengan barang bersama dengan barang Keterangan: SP : Surat Pesanan
LPB : Laporan Penukaran Barang
(6)