b. Alat Oral Tester yang telah tersedia. c. Kedua alat ini telah terlebih dahulu diuji kesahihan dan keterandalannya
oleh Takagi,dkk dari Tokyo Dental College Jepang dan hasilnya bahwa kedua alat ini memiliki sistem pengerjaan yang hampir sama dan hasil akhirnya juga hampir sama.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah : a.
Faktor risiko : - laju aliran saliva sebelum dan sesudah distimulasi - volume saliva sebelum dan sesudah distimulasi
- pH saliva sebelum dan sesudah distimulasi - kapasitas bufer saliva sesudah distimulasi
- jumlah S.mutans pada saliva b. Efek
: risiko karies
3.4 Variabel dan Definisi Operasional
No. Variabel
Defenisi Operasional Kategori Risiko Karies
1. Volume saliva
Banyaknya saliva yang dikumpulkan selama 5 menit.
a. 5,0 mL = risiko rendah b. 3,5-5,0 mL = risiko sedang
c. 3,5 mL = risiko tinggi 2.
pH saliva Angka derajat keasaman saliva
yang diperoleh dengan menggunakan pH meter Hanna
pHep. a.
6,7-7,8 = risiko rendah b.
5,9-6,6 = risiko sedang c.
5,0-5,8 = risiko tinggi 3.
Laju aliran saliva
Kecepatan aliran saliva yang dinyatakan dalam mLmenit.
a. ≥ 1 mLmenit = risiko rendah
b. 0,7-1 mLmenit = risiko
sedang c.
≤ 0,7 mLmenit = risiko tinggi
Universitas Sumatera Utara
4. Kapasitas
buffer saliva Pengukuran kapasitas buffer
saliva dilakukan dengan menggunakan
Saliva Check Buffer Kit dan Oral Tester.
Untuk Saliva Check Buffer Kit: Skor warna Saliva Check Buffer
Kit:
• Hijau = 4 poin
• Biru kehijauan = 3 poin
• Biru = 2 poin
• Merah kebiruan = 1 poin
• Merah = 0 poin
Total poin: Untuk Oral Tester:
• Merah = preventif baik
• Orange = preventif sedang
• Kuning = preventif buruk
Saliva Check Buffer Kit: a.
10-12 = risiko rendah b.
6-9 = risiko sedang c.
0-5 = risiko tinggi Oral Tester:
a. Merah = risiko rendah
b. Orange = risiko sedang
c. Kuning = risiko tinggi
5. Jumlah
S.mutans Pengujian
S.mutans menggunakan alat Saliva Check
Mutans dan Oral Tester. a.
Positif : apabila muncul garis merah.
b. Negatif: apabila tidak muncul
garis merah pada alat. a.
Positif = risiko tinggi b.
Negatif = risiko rendah
6. Rata-rata
DMFT Jumlah rata-rata gigi geligi tetap
yang rusak D, hilang karena karies M, atau ditambal F
3.5. Pengambilan data
Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah: 1. Sebelum dilakukan pengukuran, terlebih dahulu tiap subjek
diinstruksikan untuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman, juga tidak menyikat gigi selama 2 jam sebelum diteliti.
2. Subjek diinstruksikan untuk berada dalam posisi berdiri dan kepala menunduk , kemudian saliva dialirkan dari mulut ke saliva collection cup yang telah
disediakan untuk diukur volumenya. Setiap menit saliva yang diperoleh diukur
Universitas Sumatera Utara
volumenya dan dicatat. Volume saliva pada menit ke-5 kemudian dibagikan dengan 5 menit untuk memperoleh laju aliran saliva subjek. Hasil laju aliran saliva yang
diperoleh dinyatakan dalam mLmenit. 3. Kemudian volume saliva pada menit ke-5 menjadi volume total saliva.
4. Untuk mengukur pH saliva, pHmeter dimasukkan ke dalam saliva collection cup kemudian ditunggu hingga angka pada alat berhenti pada 2 digit angka.
Angka tersebut menjadi nilai pH dari saliva. 5. Setelah tes di atas selesai, subjek diinstruksikan untuk mengunyah
paraffin wax selama 5 menit. Kemudian prosedur dari 2 sampai 4 dilakukan kembali dan dilakukan juga pengukuran kapasitas buffer saliva untuk melihat kondisi saliva
setelah distimulasi. 6. Untuk pengukuran kapasitas buffer saliva, saliva dari 20 subjek yang telah
diuji dengan menggunakan Saliva Check Buffer Kit dimana kapasitas buffer saliva akan ditunjukkan melalui perubahan warna pada buffer strip yang telah disediakan
dan skor dari tiap strip dijumlahkan untuk mendapatkan kategorinya. Sedangkan saliva dari 10 subjek diuji dengan menggunakan Oral Tester dimana kapasitas buffer
saliva ditunjukkan melalui perubahan warna pada saliva yang telah dicampurkan dengan reagent.
7. Untuk pengukuran jumlah S.mutans yang terdapat pada saliva yang telah distimulasi, saliva dari 20 subjek akan diuji dengan menggunakan alat Saliva Check
Mutans dan saliva dari 10 subjek akan diuji dengan menggunakan alat Oral Tester.
Universitas Sumatera Utara
8. Kemudian subjek diinstruksikan untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan untuk memperoleh data pengalaman karies dan perilaku subjek dalam
menjaga kesehatan rongga mulut. 9. Untuk pengukuran DMFT, dilihat kondisi masing-masing gigi geligi tetap
yang ada pada rongga mulut. Kondisi tiap gigi dicatat pada kolom kuesioner kemudian dihitung jumlah gigi yang rusak D, hilang karena karies M dan gigi
yang ditambal F. 3.6 Pengolahan dan Analisis data
Data yang diperoleh dari penelitian ini diolah secara manual dan dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan untuk melihat apakah ada perbedaan antara
hasil laju aliran saliva, volume dan pH saliva sebelum dengan setelah distimulasi serta uji ANOVA untuk melihat hubungan keadaan saliva dengan risiko karies,
dilakukan pengelompokan berdasarkan kategori risiko karies dan dinyatakan dengan persentase.
BAB 4 HASIL PENELITIAN