Laju aliran saliva sebelum dan sesudah distimulasi Volume saliva sebelum dan sesudah distimulasi

8. Kemudian subjek diinstruksikan untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan untuk memperoleh data pengalaman karies dan perilaku subjek dalam menjaga kesehatan rongga mulut. 9. Untuk pengukuran DMFT, dilihat kondisi masing-masing gigi geligi tetap yang ada pada rongga mulut. Kondisi tiap gigi dicatat pada kolom kuesioner kemudian dihitung jumlah gigi yang rusak D, hilang karena karies M dan gigi yang ditambal F. 3.6 Pengolahan dan Analisis data Data yang diperoleh dari penelitian ini diolah secara manual dan dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan untuk melihat apakah ada perbedaan antara hasil laju aliran saliva, volume dan pH saliva sebelum dengan setelah distimulasi serta uji ANOVA untuk melihat hubungan keadaan saliva dengan risiko karies, dilakukan pengelompokan berdasarkan kategori risiko karies dan dinyatakan dengan persentase.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Laju aliran saliva sebelum dan sesudah distimulasi

Rata-rata laju aliran saliva sebelum distimulasi 0,47 mLmenit dan sesudah distimulasi 1,31 mLmenit. Sebelum saliva distimulasi, terlihat bahwa rata-rata laju aliran saliva pada pria lebih banyak tiap menitnya daripada wanita. Namun setelah Universitas Sumatera Utara distimulasi, rata-rata laju aliran saliva pada wanita lebih banyak tiap menit daripada pria. Terdapat perbedaan yang sangat bermakna p0,001 antara laju aliran saliva total sebelum dan sesudah distimulasi Tabel 6. Tabel 6. Perbedaan laju aliran saliva total sebelum dan sesudah distimulasi pada murid kelas X SMK Negeri 9 Medan Berdasarkan kategori risiko karies, sebelum saliva distimulasi 16,66 berisiko sedang dan 83,33 berisiko tinggi terhadap karies. Namun setelah distimulasi terdapat 46,66 berisiko karies rendah. Persentase berisiko sedang meningkat menjadi 43,33 dan berisiko tinggi turun menjadi 10 Tabel 7. Tabel 7. Distribusi risiko karies berdasarkan laju aliran saliva sebelum dan sesudah distimulasi pada murid kelas X SMK Negeri 9 Medan Laju aliran saliva Risiko Karies Sebelum distimulasi Sesudah distimulasi Jumlah Jumlah Rendah Risiko karies tinggi 25 83,33 3 10 Sedang Risiko karies sedang 5 16,66 13 43,33 Tinggi Risiko karies rendah 14 46,66 Jenis Kelamin N Laju aliran saliva mLmenit Hasil Analisis Statistik Sebelum distimulasi Sesudah distimulasi �̅ SD SE �̅ SD SE Pria 14 0,51 0,23 0,06 1,28 0,61 0,16 t = 8,59 p = 0,00 Wanita 16 0,43 0,19 0,05 1,33 0,64 0,16 Total 30 0,47 0,21 0,04 1,31 0,61 0,11 Universitas Sumatera Utara

4.2 Volume saliva sebelum dan sesudah distimulasi

Rata-rata volume saliva total sebelum saliva distimulasi 2,33 mL dan sesudah distimulasi 6,53 mL. Sebelum saliva distimulasi, rata-rata volume saliva pria lebih banyak dibandingkan wanita. Namun sesudah distimulasi, rata-rata saliva wanita lebih banyak daripada pria. Terlihat ada perbedaan yang sangat bermakna p0,001 antara volume saliva total sebelum dan sesudah distimulasi Tabel 8. Tabel 8. Perbedaan volume saliva total sebelum dan sesudah distimulasi pada murid kelas X SMK Negeri 9 Medan Jenis Kelamin N Volume saliva mL Hasil Analisis Statistik Sebelum distimulasi Sesudah distimulasi �̅ SD SE �̅ SD SE Pria 14 2,54 1,15 0,31 6,39 3,04 0,81 t = 8,59 p = 0,00 Wanita 16 2,16 0,93 0,23 6,66 3,19 0,82 Total 30 2,33 1,04 0,19 6,53 3,07 0,56

4.3 pH saliva sebelum dan sesudah distimulasi