Karakteristik Depot Air Minum Isi Ulang Karakteristik Depot Air Minum Isi Ulang

sebesar 1,57. Kecamatan yang paling tinggi laju pertumbuhan penduduknya adalah Kecamatan Pauh yaitu sebesar 3,76 sedangkan laju pertambahan penduduk yang paling rendah adalah kecamatan Padang Barat yang di tandai dengan pertumbuhan penduduk negatif yaitu sebesar -2,74 yang artinya terjadi pengurangan jumlah penduduk di kecamatan ini. Laju pertambahan penduduk sangat berguna untuk memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang, sehingga pemerintah dapat membuat kebijakan pembangunan sesuai keadaan kependudukan.

4.2 Karakteristik Depot Air Minum Isi Ulang

Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi untuk depot air minum maka diperoleh karakteristik depot air minum. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Depot Air Minum di Kota Padang Tahun 2012 Lamanya Beroperasi Jumlah 1 1 Tahun 3 12,5 2 1-3 Tahun 8 33,3 3 3 Tahun 13 54,2 Jumlah 24 100 Sumber Air Air Baku 1 Mata air 20 83,3 2 Air tanah 4 16,7 Jumlah 24 100 Tandon Air Baku 1 6000 L 8 33,3 2 6000 – 10.000 L 14 58,3 3 10.000 L 2 8,3 Jumlah 24 100 Lama Sirkulasi Air Baku 1 1 Hari 2 8,3 2 1-3 Hari 10 41,7 3 3 Hari 12 50,0 Jumlah 24 100 Jenis Sterilisasi 1 UV 4 16,7 2 Ozon 6 25,0 3 RO 14 58,3 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.1. tentang distribusi karakteristik depot air minum di Kota Padang Tahun 2012 terlihat bahwa sebagian besar yaitu 13 depot air minum isi ulang 54,2 berdiri lebih dari 3 Tahun. Hampir seluruh yaitu 20 depot air minum isi ulang 83,3 menggunakan mata air sebagai sumber air baku. Sedangkan sebagian besar yaitu 14 depot air minum isi ulang 58,3 memiliki kapasitas tandon air baku dengan volume 6000 – 10.000 L. Sebanyak 12 depot air minum isi ulang 50 yang memiliki lama sirkulasi air baku lebih dari 3 hari. Sebagian besar yaitu Universitas Sumatera Utara 14 depot air minum isi ulang 58,3 menggunakan sterilisasi dengan teknologi Reverse Osmosis.

4.3 Hygiene Sanitasi Depot Air Minum

4.3.1 Bangunan Fisik

Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pemeriksaan fisik depot air minum maka diperoleh gambaran bangunan fisik depot air minum. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini : Tabel 4.2. Distribusi Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygene Sanitasi Berdasarkan Penilaian Bangunan Fisik Depot Air Minum di Kota Padang Tahun 2012 Konstruksi lantai, dinding, dan langit-langit kokoh dan kuat Jumlah 1 Ya 22 91,7 2 Tidak 2 8,3 Jumlah 24 100 Pencahayaan 1 Cukup 16 66,7 2 Tidak cukup 8 33,3 Jumlah 24 100 Fasilitas sanitasi 1 Ada 9 37,5 2 Tidak ada 15 62,5 Jumlah 24 100 Terhindar dari lalat, kecoa dan vektor lainya 1 Ya 15 62,5 2 Tidak 9 37,5 Jumlah 24 100 Secara umum terlihat bersih, rapi dan teratur 1 Ya 18 75,0 2 Tidak 6 25,0 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.2. tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi berdasarkan penilaian terhadap bangunan fisik depot air minum isi ulang di Universitas Sumatera Utara Kota Padang terlihat bahwa hampir seluruh yaitu 22 depot air minum isi ulang 91,7 memiliki konstruksi lantai dinding dan langit-langit yang kuat. Sebagian besar yaitu 16 depot air minum isi ulang 66,7 memiliki pencahayaan yang cukup. Selain itu sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 tidak memiliki fasilitas sanitasi yang cukup. Namun sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 terhindar dari lalat, kecoa dan vektor lainya. Dan sebanyak 18 depot air minum isi ulang 75,0 secara umum terlihat rapi bersih dan teratur. 4.3.2 Sumber Air Baku Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang maka diperoleh data mengenai sumber air baku pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut ini : Tabel 4.3. Distribusi Hygiene Sanitasi Berdasarkan Sumber Air Baku Depot Air Minum di Kota Padang Tahun 2012 Izin pengangkutan air baku Jumlah 1 Memiliki 17 70,8 2 Tidak Memiliki 7 29,2 Jumlah 24 100 Bahan tangki terbuat dari bahan foodgrade 1 Ya 8 33,3 2 Tidak 16 66,7 Jumlah 24 100 Lama pengangkutan air baku 1 Memenuhi syarat 24 100 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.3. tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi berdasarkan penilaian terhadap sumber air baku depot air minum isi ulang di Kota Padang terlihat bahwa sebagian besar yaitu 17 depot air minum isi ulang Universitas Sumatera Utara 70,8 memiliki izin pengangkutan air baku. Sedangkan sebagian besar yaitu 16 depot air minum isi ulang 66,7 bahan tangki tidak terbuat dari bahan foodgrade. Dan seluruh depot air minum isi ulang 100 memenuhi syarat lamanya waktu pengangkutan air baku.

4.3.3 Sarana Pengolahan Air Minum

Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai sarana pengolahan air minum pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut ini : Tabel 4.4. Distribusi Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygene Sanitasi Berdasarkan Penilaian Terhadap Sarana Pengolahan Depot Air Minum di Kota Padang Tahun 2012 Tandon terlindung dari sinar matahari Jumlah 1 Ya 14 59,3 2 Tidak 10 41,7 Jumlah 24 100 Bahan Tandon 1 Memenuhi syarat 21 87,5 2 Tidak memenuhi syarat 3 12,5 Jumlah 24 100 Bahan filter 1 Memenuhi Syarat 23 4,2 2 Tidak memenuhi syarat 1 95,8 Jumlah 24 100 Filter memungkinkan untuk melakukan sytem backwashing 1 Ya 23 4,2 2 Tidak 1 95,8 Jumlah 24 100 Bahan Mikrofilter 1 Memenuhi syarat 19 79,2 2 Tidak memenuhi syarat 5 20,8 Jumlah 24 100 Universitas Sumatera Utara Terdapat lebih dari satu mikrofilter dengan ukuran berjenjang Jumlah 1 Ya 10 58,3 2 Tidak 14 41,7 Jumlah 24 100 Masa pakai mikrofilter Jumlah 1 Memenuhi syarat 15 62,5 2 Tidak memenuhi syarat 9 37,5 Jumlah 24 100 Terdapat pompa stainless berkekuatan tinggi 1 Ada 17 71,8 2 Tidak 7 29,2 Jumlah 24 100 Terdapat alat penunjuk tekanan air Jumlah 1 Ada 22 91,7 2 Tidak 2 8,3 Jumlah 24 100 Pompa dan pipa terbuat dari bahan foodgrade 1 Ya 23 95,8 2 Tidak 1 4,2 Jumlah 24 100 Terdapat peralatan sterilisasi berupa ultra violet atau ozonisasi dan atau peralatan desinfeksi lainya yang berfungsi dan digunakan secara benar 1 Ada 24 100 Jumlah 24 100 Peralatan sterilisasi masih dalam masa aktif membunuh kuman 1 Ada 24 100 Jumlah 24 100 Fasilitas pencucian botol 1 Ada 24 100 Jumlah 24 100 Fasilitas pencucian botol dalam ruangan tertutup 1 Memeuhi syarat 23 95,8 2 Tidak memenuhi syarat 1 4,2 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.4. tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi berdasarkan penilaian terhadap pengolahan depot air minum di Kota Padang tahun 2012 terlihat bahwa sebagian besar yaitu 14 depot air minum isi ulang 59,3 Universitas Sumatera Utara melindungi tendon dari sinar langsung cahaya matahari. Dan sebagian besar yaitu 21 depot air minum isi ulang 87,5 memiliki bahan tandon air baku yang memenuhi syarat. Hampir seluruh yaitu 23 depot air minum isi ulang 95,8 memiliki bahan filter yang memenuhi syarat. Hampir seluruh yaitu 23 depot air minum isi ulang 95,8 memiliki filter yang memungkinkan sistem backwashing. Sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 79,2 memiliki bahan mikrofilter yang memenuhi syarat. Sebagian besar yaitu 14 depot air minum isi ulang 58,3 tidak memiliki mikrofilter lebih dari satu dengan ukuran yang berjenjang. Dan sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 memiliki masa pakai mikrofilter masih memenuhi syarat. Sebagian besar yaitu 17 depot air minum isi ulang 71,8 memiliki pompa berbahan stainless dan bertekanan tinggi. Sebagian besar yaitu 22 depot air minum isi ulang 91,7 memiliki alat penujuk tekanan air. Dan hampir seluruh besar yaitu 22 depot air minum isi ulang 91,7 memiliki alat penunjuk tekanan air. Hampir seluruh yaitu 22 depot air minum isi ulang 91,7 memiliki pompa dan pipa yang terbuat dari bahan foodgrade. Seluruh depot air minum isi ulang 100 terdapat alat peralatan ultra violet atau ozonisasi dan atau peralatan desinfeksi lainya yang berfungsi dan digukan secara benar. Seluruh depot air minum isi ulang 100 memiliki masa aktif pakai peralatan sterilisasi yang masih dalam masa efektif membunuh kuman. Seluruh depot air minum isi ulang 100 memiliki fasilitas pencucian botol. Dan hampir seluruh yaitu Universitas Sumatera Utara 23 depot air minum isi ulang 95,8 memiliki fasilitas pencucian botol dalam ruangan tertutup. 4.3.4 Petugas Depot Air Minum Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai petugas pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5. berikut ini : Tabel 4.5. Distribusi Penyelenggaraan Hygene Sanitasi Berdasarkan Penilaian Terhadap Petugas Depot Air Minum di Kota Padang Tahun 2012 Operator berperilaku PHBS Jumlah 1 Ya 5 20,8 2 Tidak 19 79,2 Jumlah 24 100 Memiliki Surat Keterangan Laik Hygiene Sanitasi 1 Tidak 24 100 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.5. tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi berdasarkan penilaian terhadap petugas pada depot air minum isi ulang di Kota Padang terlihat bahwa sebagian besar yaitu 19 petugas depot air minum isi ulang 79,2 tidak menerapkan perilaku PHBS. Dan seluruh petugas depot air minum isi ulang 100 tidak memiliki surat keterangan laik hygigene sanitasi. 4.3.5 Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Penilaian terhadap pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dilakukan berdasarkan perhitungan total skor lembar observasi pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang dengan melakukan penilaian terhadap Universitas Sumatera Utara bangunan fisik, sumber air baku, sarana pengolahan air minum, dan petugas depot air minum. Hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dibagi menjadi 2 dua kategori yaitu memenuhi syarat hygiene sanitasi dan tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi. Hasil penelitian mengenai hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dapat dilihat pada tabel 4.6. berikut ini : Tabel 4.6. Distribusi Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012 Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Jumlah 1 Memenuhi syarat 12 50,0 2 Tidak memenuhi syarat 12 50,0 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.6. terlihat bahwa sebagian yaitu 12 depot air minum isi ulang 50 tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi , sedangkan sebagian lainya yaitu 12 depot air minum isi ulang 50 memenuhi syarat penilaian hygiene sanitasi. 4.4 Perizinan Penyelenggara Usaha 4.4.1 Kepemilikan Perizinan Penyelenggara Usaha Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi perizinan depot air minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai kepemilikan perizinan penyelenggara usaha depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7. berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Kepemilikan Perizinan Depot Air Minum di Kota Padang Tahun 2012 Tanda Daftar Industri Jumlah 1 Ada 7 29,2 2 Tidak Ada 17 70,8 Jumlah 24 100 Tanda Daftar Perdagangan Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP 1 Ada 6 25,0 2 Tidak ada 18 75,0 Jumlah 24 100 Surat Jaminan Pasok Air Baku 1 Ada 7 29,2 2 Tidak ada 17 70,8 Jumlah 24 100 Laporan Hasil Uji dari Laboratorium 1 Ada 19 79,2 2 Tidak ada 5 20,8 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.7. tentang kepemilikan perizinan depot air minum isi ulang di Kota Padang terlihat bahwa sebagian besar yaitu 17 depot air minum isi ulang 70,8 tidak memiliki perizinan Tanda Daftar Industri TDI. Sebagian besar yaitu 18 depot air minum isi ulang 75 tidak memiliki perizinan Tanda Daftar Perdagangan TDP Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP. Selain itu sebagian besar yaitu 17 depot air minum isi ulang 70,8 tidak memiliki surat jaminan pasok air baku. Dan sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 79,2 memiliki laporan hasil uji dari laboratorium. 4.4.2 Perizinan Depot Air Minum Isi Ulang Penilaian terhadap kelengkapan perizinan depot air minum isi ulang dilakukan berdasarkan pemenuhan persyaratan perizinan pada lembar observasi perizinan depot air minum isi ulang. Kelengkapan perizinan depot air minum isi Universitas Sumatera Utara ulang dibagi menjadi 2 dua kategori yaitu memenuhi syarat perizinan dan tidak memenuhi syarat perizinan. Hasil penelitian mengenai hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut ini : Tabel 4.8. Distribusi Perizinan Depot Air Minum Isi Ualng di Kota Padang Tahun 2012 Perizinan Jumlah 1 Memenuhi syarat 4 16,7 2 Tidak memenuhi syarat 20 83,3 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.8. tentang perizinan depot air minum isi ualng berdasarkan di Kota Padang terlihat bahwa hampir seluruh yaitu 20 depot air minum isi ulang 83,3 tidak memenuhi syarat dalam hal perizinan. 4.5 Pengawasan Internal 4.5.1 Pengawasan Kualitas Air Baku Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi perizinan depot air minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai pengawasan kualitas air baku pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9. berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Distribusi Pengawasan Internal Berdasarkan Pengawasan Kualitas Air Baku Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012 Parameter Mikrobiologi Jumlah 1 Memenuhi syarat 5 20,8 2 Tidak memenuhi syarat 19 79,2 Jumlah 24 100 Parameter Fisika 1 Memenuhi syarat 6 25 2 Tidak memenuhi syarat 18 75 Jumlah 24 100 Parameter Kimia Wajib 1 Memenuhi Syarat 15 62,5 2 Tidak memenuhi syarat 9 37,5 Jumlah 24 100 Parameter Kimia tambahan 1 Memenuhi Syarat 15 62,5 2 Tidak memenuhi syarat 9 37,5 Jumlah 24 100 Pengambilan, penyimpanan, dan pengiriman sampel dengan wadah yang steril 1 Memenuhi Syarat 16 66,7 2 Tidak memenuhi syarat 8 33,3 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.9. terlihat bahwa sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 79,2 tidak memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku dengan parameter mikrobiologi. Sebagian besar yaitu 18 depot air minum isi ulang 75 tidak memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku dengan parameter fisika. Sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku dengan parameter kimia wajib. Sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku dengan parameter kimia tambahan. memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku dengan parameter mikrobiologi. Dan sebagian besar yaitu 16 depot air minum isi Universitas Sumatera Utara ulang 66,7 memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku dengan parameter mikrobiologi. 4.5.2 Pengawasan Kualitas Air Minum Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pengawasan internal depot minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai pengawasan kualitas air minum pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.10. berikut ini : Tabel 4.10. Distribusi Pengawasan Pengawasan Internal Berdasarkan Pengawasan Kualitas Air Minum Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012 Parameter Mikrobiologi Jumlah 1 Memenuhi Syarat 5 5 2 Tidak memenuhi syarat 19 79,2 Jumlah 24 100 Parameter Fisika 1 Memenuhi Syarat 6 25,0 2 Tidak memenuhi syarat 18 75,0 Jumlah 24 100 Parameter Kimia wajib 1 Memenuhi Syarat 15 62,5 2 Tidak memenuhi syarat 9 37,5 Jumlah 24 100 Parameter Kimia tambahan 1 Memenuhi Syarat 15 62,5 2 Tidak memenuhi syarat 9 37,5 Jumlah 24 100 Pengambilan, penyimpanan, dan pengiriman sampel dengan wadah yang steril Jumlah 1 Memenuhi Syarat 16 66,7 2 Tidak memenuhi syarat 8 33,3 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.10. terlihat bahwa sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 79,2 tidak memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan Universitas Sumatera Utara parameter mikrobiologi. Sebagian besar yaitu 18 depot air minum isi ulang 75 tidak memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan parameter fisika. Sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan parameter kimia wajib. Sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan parameter kimia tambahan. memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan parameter mikrobiologi. Dan sebagian besar yaitu 16 depot air minum isi ulang 66,7 memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan parameter mikrobiologi 4.5.3 Pencatatan Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pengawasan internal depot minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai pencatatan pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.11. berikut ini : Tabel 4.11. Distribusi Pengawasan Internal Berdasarkan Pencatatan Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012 Rencana pengambilan dan pengujian sampel air minum Jumlah 1 Memenuhi Syarat 5 37,5 2 Tidak memenuhi syarat 19 62,5 Jumlah 24 100 Detail setiap sampel 1 Memenuhi Syarat 5 37,5 2 Tidak memenuhi syarat 19 62,5 Jumlah 24 100 Inspeksi sanitasi 1 Memenuhi Syarat 1 4,2 2 Tidak memenuhi syarat 23 95,8 Jumlah 24 100 Pengujian sampel air minum 1 Memenuhi Syarat 17 70,8 2 Tidak memenuhi syarat 7 29,2 Jumlah 24 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.11. terlihat bahwa sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 62,5 tidak memenuhi syarat pencatatan pada rencana pengambilan dan pengujan sampel air minum. Sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 62,5 tidak memenuhi syarat pencatatan pada detail sampel. Sedangkan hampir seluruh yaitu 23 depot air minum isi ulang 95,8 tidak memenuhi syarat pencatatan pada inspeksi sanitasi. Dan sebagian besar yaitu 17 depot air minum isi ulang 70,8 memenuhi syarat pencatatan pada pengujan sampel air minum. 4.5.4 Pelaporan Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pengawasan internal depot minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai pelaporan pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.12. berikut ini : Tabel 4.12. Distribusi Pengawasan Internal Berdasarkan Pelaporan Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012 Pengawasan berkala Jumlah 1 Memenuhi Syarat 8 33,3 2 Tidak memenuhi syarat 16 66,7 Jumlah 24 100 Pengawasan mikrobiologi berkala 1 Memenuhi Syarat 5 37,5 2 Tidak memenuhi syarat 19 62,5 Jumlah 24 100 Pemeriksaan kembali setiap bulan bila ada parameter yang tidak memenuhi syarat 1 Memenuhi Syarat 6 25,0 2 Tidak memenuhi syarat 18 75,0 Jumlah 24 100 Melaporkan hasil pengawasan internal ke Dinas Kesehatan Kota 1 Memenuhi Syarat 15 62,5 2 Tidak memenuhi syarat 9 37,5 Jumlah 24 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.12. terlihat bahwa sebagian besar yaitu 16 depot air minum isi ulang 66,7 tidak memenuhi syarat pelaporan pada pengawasan berkala. Sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 62,5 tidak memenuhi syarat pelaporan pada pengawasan mikrobiologi berkala. Sedangkan sebagian besar yaitu 18 depot air minum isi ulang 75 tidak memeriksakan kembali setiap bulan apabila ada parameter yang tidak memenuhi syarat. Dan sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 memenuhi syarat pelaporan dengan melaporkan hasil pengawasan internal ke Dinas Kesehatan Kota. 4.5.5 Kewajiban Pengawasan Internal Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pengawasan internal depot minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai kepemilikan perizinan pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.13. berikut ini : Tabel 4.13. Distribusi Pengawasan Internal Berdasarkan Kewajiban Pengawasan Internal Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012 Melakukan Analisis Resiko Kesehatan Jumlah 1 Memenuhi Syarat 1 4,2 2 Tidak memenuhi syarat 23 95,8 Jumlah 24 100 Melakukan Tindak Lanjut Perbaikan Kualitas Air Minum Bila Tidak Memenuhi Syarat 1 Memenuhi Syarat 9 37,5 2 Tidak memenuhi syarat 15 62,5 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.13. terlihat bahwa hampir seluruh yaitu 23 depot air minum isi ulang 95,8 tidak memenuhi syarat kewajiban pengawasan internal depot air minum dengan menlakukan analisis resiko kesehatan. Dan sebagian besar Universitas Sumatera Utara yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 tidak memenuhi syarat kewajiban pengawasan internal dengan melakukan tindak lanjut perbaikan kualitas air minum bila tidak memenuhi syarat. 4.5.6 Pengawasan Internal Depot Air Minum Isi Ulang Penilaian terhadap hygiene sanitasi depot air minum isi ualng dilakukan berdasarkan perhitungan total skor lembar observasi pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang. Hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dibagi menjadi 2 dua kategori yaitu memenuhi syarat hygiene sanitasi dan tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi. Hasil penelitian mengenai hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dapat dilihat pada tabel 4.14. berikut ini : Tabel 4.14. Distribusi Pengawaan Internal Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012 Pengawasan Internal Depot Air Minum Isi Ulang Jumlah 1 Memenuhi Syarat 7 29,2 2 Tidak memenuhi syarat 17 70,8 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.14. terlihat bahwa sebagian besar yaitu 17 depot air minum isi ulang 70,8 tidak memenuhi syarat pengawasan internal depot air minum isi ulang. 4.6 Hasil Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang Prose pengambilan sampel untuk penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air pada tandon air baku untuk mengambil sampel air belum diolah, dan pada curahan air untuk mengambil sampel air setelah diolah. Sebanyak 24 sampel air dibawa dan diperiksa di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada UPTD Balai Laboratorium Universitas Sumatera Utara Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Maka didapat hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 4.15. berikut ini : Tabel 4.15. Distribusi Hasil Pemeriksaan Nitrat Sampel Air Sebelum diolah dan Air Setelah Diolah Tahun 2012 No Depot Air Minum Kadar Nitrat Air Sebelum Diolah Batas Maksimum Air Setelah Diolah Batas Maksimum 1 Depot A 0,211 10 0,301 50 2 Depot B 1,088 10 0,904 50 3 Depot C 0,119 10 1,118 50 4 Depot D 3,021 10 5,023 50 5 Depot E 1,443 10 1,643 50 6 Depot F 1,321 10 0,446 50 7 Depot G 2,455 10 2,321 50 8 Depot H 0,321 10 0,263 50 9 Depot I 2,116 10 1,664 50 10 Depot J 1,302 10 0,201 50 11 Depot K 0,999 10 2,063 50 12 Depot L 0,333 10 3,116 50 13 Depot M 1,226 10 1,021 50 14 Depot N 0,432 10 0,688 50 15 Depot O 1,003 10 2,331 50 16 Depot P 4,673 10 2,111 50 17 Depot Q 1,651 10 2,448 50 18 Depot R 3,651 10 1,116 50 19 Depot S 2,661 10 3,006 50 20 Depot T 1,119 10 2,338 50 21 Depot U 6,061 10 4,021 50 22 Depot V 3,201 10 2,116 50 23 Depot W 2,097 10 2,606 50 24 Depot X 1,221 10 3,062 50 Jumlah 43,725 45,927 Rata-rata 1,82188 1,91362 Berdasarkan tabel 4.15. dapat dilihat bahwa kadar nitrat dari seluruh sampel air yaitu 24 sampel 100 tidak ada yang melampaui batas maksimum kadar yang diperbolehkan. Sedangkan juga dapat dilihat bahwa kadar nitrat terendah untuk air Universitas Sumatera Utara baku yaitu 0,119 mgl. Kadar Nitrat tertinggi untuk air baku yaitu 6,061 mgl. Kadar Nitrat terendah untuk air minum yaitu 0,201. Kadar Nitrat tertinggi untuk air minum yaitu 5,023. Kemudian rata-rata kadar Nitrat pada air baku yaitu 1,82188 mgl. Dan rata-kadar Nitrat pada air minum yaitu 1,91362 mgl. Kemudian setelah itu data dikategorikkan dengan membandingkan hasil pemeriksaan laboratorium pada UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium diatas dapat juga dilihat bahwa seluruh sampel air depot air minum isi ulang 100 memenuhi syarat pemeriksaan kandungan nitrat pada air sebelum diolah. Dan seluruh sampel air depot air minum isi ulang 100 memenuhi syarat pemeriksaan kandungan nitrat pada air setelah diolah.

4.7 Tabulasi Silang

4.7.1 Tabulasi Silang Antara Lama Operasi dengan Pengawasan Internal

Lama operasi depot air minum isi ulang berdasarkan pengawasan internal depot air minum isi ulang dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut : Tabel 4.16 Tabulasi Silang Antara Lama Operasi Depot Air Minum Isi Ulang dengan Pengawasan Internal Depot Air Minum Isi Ulang Tahun 2012 No Lama Operasi Pengawasan Internal MS TMS Jumlah 1 1 Tahun 2 66,7 1 33,3 3 100 2 1-3 Tahun 6 75,0 2 25,0 8 100 3 3 Tahun 9 69,2 4 30,8 13 100 Total 17 100 7 100 24 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.16. diketahui bahwa dari 13 depot air minum isi ulang yang telah beroperasi selama lebih dari 3 tahun, sebagian besar tidak memenuhi syarat pengawasan internal depot air minum isi ulang yaitu 9 depot air minum isi ulang 69,2. Begitu jugadengan 8 depot air minum isi ulang yang telah beroperasi selama 1 sampai dengan 3 tahun, sebagian besar tidak memenuhi syarat pengawasan internal depot air minum isi ulang yaitu 6 depot air minum isi ulang 75 . Dan juga dari 3 depot air minum isi ulang yang telah beroperasi selama kurang dari 1 tahun, sebagian besar tidak memenuhi syarat pengawasan internal depot air minum isi ulang yaitu 2 depot air minum isi ulang 66,7. 4.7.2 Tabulasi Silang Antara Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dengan Pengawasan Internal Hygiene sanitasi depot air minum isi ulang berdasarkan pengawasan internal depot air minum isi ulang dapat dilihat pada tabel 4.17. berikut : Tabel 4.17 Tabulasi Silang Antara Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang dengan Pengawasan Internal Depot Air Minum Isi Ulang Tahun 2012 No Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Pengawasan Internal MS TMS Jumlah 1 Memenuhi Syarat 9 75,0 3 25,0 12 100 2 Tidak Memenuhi Syarat 8 66,7 4 33,3 12 100 Total 17 100 7 100 24 100 Berdasarkan tabel 4.17. diketahui bahwa dari 12 depot air minum isi ulang tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi depot air minum isi ulang, sebagian besar tidak memenuhi syarat pengawasan internal depot air minum isi ulang yaitu 8 depot air minum isi ulang 66,7. Sedangkan dari 12 depot air minum isi ulang yang Universitas Sumatera Utara memenuhi syarat hygiene sanitasi depot air minum isi ulang, sebagian besar tidak memenuhi syarat pengawasan internal depot air minum isi ulang yaitu 9 depot air minum isi ulang 75. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

6.2. Karakteristik Depot Air Minum Isi Ulang

Pemilik depot air minum isi ulang sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kegiatan produksi memiliki peranan penting dalam penyelenggaran hygiene sanitasi depot air minum. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 tentang karakteristik depot air minum isi ulang diketahui bahwa depot air minum isi ulang terbanyak berada pada kelompok dengan lama operasi selama lebih dari 3 tahun yaitu sebanyak 13 depot air minum isi ulang 54,2. Menurut Ftiriani 2001 umur perusahaan mengindikasikan berapa lama perusahaan tersebut berdiri dan beroperasi. Semakin lama perusahaan, maka semakin banyak informasi yang diperoleh masyarakat tentang perusahaan tersebut. Berdasarkan tabulasi silang antara lamanya depot air minum isi ulang beroperasi dengan pengawasan internal pada tabel 4.16 diketahui bahwa dari 13 depot air minum isi ulang dengan lama operasi lebih dari 3 tahun, sebagian besar 70,8 tidak memenuhi syarat pengawasan internal. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya suatu depot air minum isi ulang beroperasi yang sebagian besar lebih dari 3 tahun 54,2 ternyata masih belum bisa menjalankan pengawasan internal dengan baik. Lamanya suatu usaha beroperasi erat kaitanya dengan pengalaman, dimana diharapkan bahwa dengan pengalaman yang baik maka suatu perusahaan akan semakin mampu melakukan pengawasan secara baik, sehingga usaha tersebut bisa melindungi masyarakat dari penyakit atau gangguan kesehatan yang berasal dari air minum. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1. tentang karakteristik depot air minum isi ulang diperoleh bahwa sebagian besar depot air minum isi ulang melakukan penyimpanan air baku lebih dari 3 hari yaitu sebanyak 12 depot air minum isi ulang 50. Penyimpanan air baku lebih dari 3 hari dapat menurunkan kualitas air minum yang dihasilkan. Sebagaimana pendapat Athena 2004 yang menyatakan bahwa penyimpanan air baku yang terlalu lama lebih dari 3 hari dapat berpengaruh terhadap kualitas air minum yaitu menimbulkan pertumbuhan mikroorganisme. Pada tabel 4.1. juga diketahui bahwa sebagian besar depot air minum isi ulang menggunakan mata air sebagai sumber air baku yaitu sebanyak 20 depot air minum isi ulang 83,3. Banyaknya depot air minum isi ulang yang menggunakan mata air sebagai sumber air baku dikarenakan jarak sumber air baku yang tidak begitu jauh dari Kota Padang yaitu dapat dijangkau dengan jarak tempuh kurang dari 2 jam perjalanan darat.

6.2. Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang