70,8 memiliki izin pengangkutan air baku. Sedangkan sebagian besar yaitu 16 depot air minum isi ulang 66,7 bahan tangki tidak terbuat dari bahan foodgrade.
Dan seluruh depot air minum isi ulang 100 memenuhi syarat lamanya waktu pengangkutan air baku.
4.3.3 Sarana Pengolahan Air Minum
Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai
sarana pengolahan air minum pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut ini :
Tabel 4.4. Distribusi Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygene Sanitasi Berdasarkan Penilaian Terhadap Sarana Pengolahan Depot Air
Minum di Kota Padang Tahun 2012
Tandon terlindung dari sinar matahari Jumlah
1 Ya
14 59,3
2 Tidak
10 41,7
Jumlah 24
100
Bahan Tandon
1 Memenuhi syarat
21 87,5
2 Tidak memenuhi syarat
3 12,5
Jumlah 24
100
Bahan filter
1 Memenuhi Syarat
23 4,2
2 Tidak memenuhi syarat
1 95,8
Jumlah 24
100
Filter memungkinkan untuk melakukan sytem backwashing
1 Ya
23 4,2
2 Tidak
1 95,8
Jumlah 24
100
Bahan Mikrofilter
1 Memenuhi syarat
19 79,2
2 Tidak memenuhi syarat
5 20,8
Jumlah 24
100
Universitas Sumatera Utara
Terdapat lebih dari satu mikrofilter dengan ukuran berjenjang
Jumlah
1 Ya
10 58,3
2 Tidak
14 41,7
Jumlah 24
100
Masa pakai mikrofilter Jumlah
1 Memenuhi syarat
15 62,5
2 Tidak memenuhi syarat
9 37,5
Jumlah 24
100
Terdapat pompa stainless berkekuatan tinggi
1 Ada
17 71,8
2 Tidak
7 29,2
Jumlah 24
100
Terdapat alat penunjuk tekanan air Jumlah
1 Ada
22 91,7
2 Tidak
2 8,3
Jumlah 24
100
Pompa dan pipa terbuat dari bahan foodgrade
1 Ya
23 95,8
2 Tidak
1 4,2
Jumlah 24
100
Terdapat peralatan sterilisasi berupa ultra violet atau ozonisasi dan atau peralatan desinfeksi lainya yang
berfungsi dan digunakan secara benar
1 Ada
24 100
Jumlah 24
100
Peralatan sterilisasi masih dalam masa aktif membunuh kuman
1 Ada
24 100
Jumlah 24
100
Fasilitas pencucian botol
1 Ada
24 100
Jumlah 24
100
Fasilitas pencucian botol dalam ruangan tertutup
1 Memeuhi syarat
23 95,8
2 Tidak memenuhi syarat
1 4,2
Jumlah 24
100
Berdasarkan tabel 4.4. tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene
sanitasi berdasarkan penilaian terhadap pengolahan depot air minum di Kota Padang tahun 2012 terlihat bahwa sebagian besar yaitu 14 depot air minum isi ulang 59,3
Universitas Sumatera Utara
melindungi tendon dari sinar langsung cahaya matahari. Dan sebagian besar yaitu 21 depot air minum isi ulang 87,5 memiliki bahan tandon air baku yang memenuhi
syarat. Hampir seluruh yaitu 23 depot air minum isi ulang 95,8 memiliki bahan
filter yang memenuhi syarat. Hampir seluruh yaitu 23 depot air minum isi ulang 95,8 memiliki filter yang memungkinkan sistem backwashing. Sebagian besar
yaitu 19 depot air minum isi ulang 79,2 memiliki bahan mikrofilter yang memenuhi syarat. Sebagian besar yaitu 14 depot air minum isi ulang 58,3 tidak
memiliki mikrofilter lebih dari satu dengan ukuran yang berjenjang. Dan sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 memiliki masa pakai mikrofilter
masih memenuhi syarat. Sebagian besar yaitu 17 depot air minum isi ulang 71,8 memiliki pompa
berbahan stainless dan bertekanan tinggi. Sebagian besar yaitu 22 depot air minum isi ulang 91,7 memiliki alat penujuk tekanan air. Dan hampir seluruh besar yaitu 22
depot air minum isi ulang 91,7 memiliki alat penunjuk tekanan air. Hampir seluruh yaitu 22 depot air minum isi ulang 91,7 memiliki pompa dan pipa yang
terbuat dari bahan foodgrade. Seluruh depot air minum isi ulang 100 terdapat alat peralatan ultra violet
atau ozonisasi dan atau peralatan desinfeksi lainya yang berfungsi dan digukan secara benar. Seluruh depot air minum isi ulang 100 memiliki masa aktif pakai peralatan
sterilisasi yang masih dalam masa efektif membunuh kuman. Seluruh depot air minum isi ulang 100 memiliki fasilitas pencucian botol. Dan hampir seluruh yaitu
Universitas Sumatera Utara
23 depot air minum isi ulang 95,8 memiliki fasilitas pencucian botol dalam
ruangan tertutup. 4.3.4
Petugas Depot Air Minum
Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai
petugas pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5.
berikut ini : Tabel 4.5. Distribusi Penyelenggaraan Hygene Sanitasi Berdasarkan Penilaian
Terhadap Petugas Depot Air Minum di Kota Padang Tahun 2012 Operator berperilaku PHBS
Jumlah
1 Ya
5 20,8
2 Tidak
19 79,2
Jumlah 24
100
Memiliki Surat Keterangan Laik Hygiene Sanitasi
1 Tidak
24 100
Jumlah 24
100 Berdasarkan tabel 4.5. tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene
sanitasi berdasarkan penilaian terhadap petugas pada depot air minum isi ulang di Kota Padang terlihat bahwa sebagian besar yaitu 19 petugas depot air minum isi
ulang 79,2 tidak menerapkan perilaku PHBS. Dan seluruh petugas depot air
minum isi ulang 100 tidak memiliki surat keterangan laik hygigene sanitasi. 4.3.5
Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Penilaian terhadap pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dilakukan berdasarkan perhitungan total skor lembar observasi
pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang dengan melakukan penilaian terhadap
Universitas Sumatera Utara
bangunan fisik, sumber air baku, sarana pengolahan air minum, dan petugas depot air minum. Hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dibagi menjadi 2 dua kategori
yaitu memenuhi syarat hygiene sanitasi dan tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi. Hasil penelitian mengenai hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dapat dilihat
pada tabel 4.6. berikut ini :
Tabel 4.6. Distribusi Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012
Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum
Jumlah
1 Memenuhi syarat
12 50,0
2 Tidak memenuhi syarat
12 50,0
Jumlah 24
100 Berdasarkan tabel 4.6. terlihat bahwa sebagian yaitu 12 depot air minum isi
ulang 50 tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi , sedangkan sebagian lainya yaitu 12 depot air minum isi ulang 50 memenuhi syarat penilaian hygiene
sanitasi. 4.4
Perizinan Penyelenggara Usaha 4.4.1
Kepemilikan Perizinan Penyelenggara Usaha
Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi perizinan depot air minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai kepemilikan
perizinan penyelenggara usaha depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7. berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Distribusi Kepemilikan Perizinan Depot Air Minum di Kota Padang Tahun 2012
Tanda Daftar Industri Jumlah
1 Ada
7 29,2
2 Tidak Ada
17 70,8
Jumlah 24
100
Tanda Daftar Perdagangan Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP
1 Ada
6 25,0
2 Tidak ada
18 75,0
Jumlah 24
100
Surat Jaminan Pasok Air Baku
1 Ada
7 29,2
2 Tidak ada
17 70,8
Jumlah 24
100
Laporan Hasil Uji dari Laboratorium
1 Ada
19 79,2
2 Tidak ada
5 20,8
Jumlah 24
100 Berdasarkan tabel 4.7. tentang kepemilikan perizinan depot air minum isi
ulang di Kota Padang terlihat bahwa sebagian besar yaitu 17 depot air minum isi ulang 70,8 tidak memiliki perizinan Tanda Daftar Industri TDI. Sebagian besar
yaitu 18 depot air minum isi ulang 75 tidak memiliki perizinan Tanda Daftar Perdagangan TDP Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP. Selain itu sebagian besar
yaitu 17 depot air minum isi ulang 70,8 tidak memiliki surat jaminan pasok air baku. Dan sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 79,2 memiliki
laporan hasil uji dari laboratorium. 4.4.2
Perizinan Depot Air Minum Isi Ulang
Penilaian terhadap kelengkapan perizinan depot air minum isi ulang dilakukan berdasarkan pemenuhan persyaratan perizinan pada lembar observasi
perizinan depot air minum isi ulang. Kelengkapan perizinan depot air minum isi
Universitas Sumatera Utara
ulang dibagi menjadi 2 dua kategori yaitu memenuhi syarat perizinan dan tidak memenuhi syarat perizinan. Hasil penelitian mengenai hygiene sanitasi depot air
minum isi ulang dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut ini :
Tabel 4.8. Distribusi Perizinan Depot Air Minum Isi Ualng di Kota Padang Tahun 2012
Perizinan Jumlah
1 Memenuhi syarat
4 16,7
2 Tidak memenuhi syarat
20 83,3
Jumlah 24
100 Berdasarkan tabel 4.8. tentang perizinan depot air minum isi ualng
berdasarkan di Kota Padang terlihat bahwa hampir seluruh yaitu 20 depot air minum
isi ulang 83,3 tidak memenuhi syarat dalam hal perizinan. 4.5
Pengawasan Internal 4.5.1 Pengawasan Kualitas Air Baku
Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi perizinan depot air minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai pengawasan
kualitas air baku pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9. berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Distribusi Pengawasan Internal Berdasarkan Pengawasan Kualitas Air Baku Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012
Parameter Mikrobiologi Jumlah
1 Memenuhi syarat
5 20,8
2 Tidak memenuhi syarat
19 79,2
Jumlah 24
100
Parameter Fisika
1 Memenuhi syarat
6 25
2 Tidak memenuhi syarat
18 75
Jumlah 24
100
Parameter Kimia Wajib
1 Memenuhi Syarat
15 62,5
2 Tidak memenuhi syarat
9 37,5
Jumlah 24
100
Parameter Kimia tambahan
1 Memenuhi Syarat
15 62,5
2 Tidak memenuhi syarat
9 37,5
Jumlah 24
100
Pengambilan, penyimpanan, dan pengiriman sampel dengan wadah yang steril
1 Memenuhi Syarat
16 66,7
2 Tidak memenuhi syarat
8 33,3
Jumlah 24
100 Berdasarkan tabel 4.9. terlihat bahwa sebagian besar yaitu 19 depot air
minum isi ulang 79,2 tidak memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku dengan parameter mikrobiologi. Sebagian besar yaitu 18 depot air minum isi ulang
75 tidak memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku dengan parameter fisika. Sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 memenuhi syarat
pengawasan kualitas air baku dengan parameter kimia wajib. Sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku
dengan parameter kimia tambahan. memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku dengan parameter mikrobiologi. Dan sebagian besar yaitu 16 depot air minum isi
Universitas Sumatera Utara
ulang 66,7 memenuhi syarat pengawasan kualitas air baku dengan parameter
mikrobiologi. 4.5.2
Pengawasan Kualitas Air Minum
Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pengawasan internal depot minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai
pengawasan kualitas air minum pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.10. berikut ini :
Tabel 4.10. Distribusi Pengawasan Pengawasan Internal Berdasarkan Pengawasan Kualitas Air Minum Depot Air Minum Isi Ulang di
Kota Padang Tahun 2012
Parameter Mikrobiologi Jumlah
1 Memenuhi Syarat
5 5
2 Tidak memenuhi syarat
19 79,2
Jumlah 24
100
Parameter Fisika
1 Memenuhi Syarat
6 25,0
2 Tidak memenuhi syarat
18 75,0
Jumlah 24
100
Parameter Kimia wajib
1 Memenuhi Syarat
15 62,5
2 Tidak memenuhi syarat
9 37,5
Jumlah 24
100
Parameter Kimia tambahan
1 Memenuhi Syarat
15 62,5
2 Tidak memenuhi syarat
9 37,5
Jumlah 24
100
Pengambilan, penyimpanan, dan pengiriman sampel dengan wadah yang steril
Jumlah
1 Memenuhi Syarat
16 66,7
2 Tidak memenuhi syarat
8 33,3
Jumlah 24
100
Berdasarkan tabel 4.10. terlihat bahwa sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 79,2 tidak memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan
Universitas Sumatera Utara
parameter mikrobiologi. Sebagian besar yaitu 18 depot air minum isi ulang 75 tidak memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan parameter fisika. Sebagian
besar yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan parameter kimia wajib. Sebagian besar yaitu 15 depot air minum isi
ulang 62,5 memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan parameter kimia tambahan. memenuhi syarat pengawasan kualitas air minum dengan parameter
mikrobiologi. Dan sebagian besar yaitu 16 depot air minum isi ulang 66,7 memenuhi
syarat pengawasan kualitas air minum dengan parameter mikrobiologi 4.5.3
Pencatatan
Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pengawasan internal depot minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai
pencatatan pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.11. berikut ini :
Tabel 4.11. Distribusi Pengawasan Internal Berdasarkan Pencatatan Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012
Rencana pengambilan dan pengujian sampel air minum Jumlah
1 Memenuhi Syarat
5 37,5
2 Tidak memenuhi syarat
19 62,5
Jumlah 24
100
Detail setiap sampel
1 Memenuhi Syarat
5 37,5
2 Tidak memenuhi syarat
19 62,5
Jumlah 24
100
Inspeksi sanitasi
1 Memenuhi Syarat
1 4,2
2 Tidak memenuhi syarat
23 95,8
Jumlah 24
100
Pengujian sampel air minum
1 Memenuhi Syarat
17 70,8
2 Tidak memenuhi syarat
7 29,2
Jumlah 24
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.11. terlihat bahwa sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 62,5 tidak memenuhi syarat pencatatan pada rencana pengambilan dan
pengujan sampel air minum. Sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 62,5 tidak memenuhi syarat pencatatan pada detail sampel. Sedangkan hampir seluruh yaitu
23 depot air minum isi ulang 95,8 tidak memenuhi syarat pencatatan pada inspeksi sanitasi. Dan sebagian besar yaitu 17 depot air minum isi ulang 70,8 memenuhi syarat
pencatatan pada pengujan sampel air minum. 4.5.4
Pelaporan
Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pengawasan internal depot minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai
pelaporan pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.12. berikut ini :
Tabel 4.12. Distribusi Pengawasan Internal Berdasarkan Pelaporan Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012
Pengawasan berkala Jumlah
1 Memenuhi Syarat
8 33,3
2 Tidak memenuhi syarat
16 66,7
Jumlah 24
100
Pengawasan mikrobiologi berkala
1 Memenuhi Syarat
5 37,5
2 Tidak memenuhi syarat
19 62,5
Jumlah 24
100
Pemeriksaan kembali setiap bulan bila ada parameter yang tidak memenuhi syarat
1 Memenuhi Syarat
6 25,0
2 Tidak memenuhi syarat
18 75,0
Jumlah 24
100
Melaporkan hasil pengawasan internal ke Dinas Kesehatan Kota
1 Memenuhi Syarat
15 62,5
2 Tidak memenuhi syarat
9 37,5
Jumlah 24
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.12. terlihat bahwa sebagian besar yaitu 16 depot air minum isi ulang 66,7 tidak memenuhi syarat pelaporan pada pengawasan berkala.
Sebagian besar yaitu 19 depot air minum isi ulang 62,5 tidak memenuhi syarat pelaporan pada pengawasan mikrobiologi berkala. Sedangkan sebagian besar yaitu 18
depot air minum isi ulang 75 tidak memeriksakan kembali setiap bulan apabila ada parameter yang tidak memenuhi syarat. Dan sebagian besar yaitu 15 depot air
minum isi ulang 62,5 memenuhi syarat pelaporan dengan melaporkan hasil
pengawasan internal ke Dinas Kesehatan Kota. 4.5.5
Kewajiban Pengawasan Internal
Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pengawasan internal depot minum isi ulang maka diperoleh gambaran mengenai
kepemilikan perizinan pada depot air minum isi ulang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.13. berikut ini :
Tabel 4.13. Distribusi Pengawasan Internal Berdasarkan Kewajiban Pengawasan Internal Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang
Tahun 2012
Melakukan Analisis Resiko Kesehatan Jumlah
1 Memenuhi Syarat
1 4,2
2 Tidak memenuhi syarat
23 95,8
Jumlah 24
100
Melakukan Tindak Lanjut Perbaikan Kualitas Air Minum Bila Tidak Memenuhi Syarat
1 Memenuhi Syarat
9 37,5
2 Tidak memenuhi syarat
15 62,5
Jumlah 24
100 Berdasarkan tabel 4.13. terlihat bahwa hampir seluruh yaitu 23 depot air
minum isi ulang 95,8 tidak memenuhi syarat kewajiban pengawasan internal depot air minum dengan menlakukan analisis resiko kesehatan. Dan sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
yaitu 15 depot air minum isi ulang 62,5 tidak memenuhi syarat kewajiban pengawasan internal dengan melakukan tindak lanjut perbaikan kualitas air minum
bila tidak memenuhi syarat. 4.5.6
Pengawasan Internal Depot Air Minum Isi Ulang
Penilaian terhadap hygiene sanitasi depot air minum isi ualng dilakukan berdasarkan perhitungan total skor lembar observasi pemeriksaan fisik depot air
minum isi ulang. Hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dibagi menjadi 2 dua kategori yaitu memenuhi syarat hygiene sanitasi dan tidak memenuhi syarat hygiene
sanitasi. Hasil penelitian mengenai hygiene sanitasi depot air minum isi ulang dapat dilihat pada tabel 4.14. berikut ini :
Tabel 4.14. Distribusi Pengawaan Internal Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012
Pengawasan Internal Depot Air Minum Isi Ulang Jumlah
1 Memenuhi Syarat
7 29,2
2 Tidak memenuhi syarat
17 70,8
Jumlah 24
100 Berdasarkan tabel 4.14. terlihat bahwa sebagian besar yaitu 17 depot air
minum isi ulang 70,8 tidak memenuhi syarat pengawasan internal depot air
minum isi ulang. 4.6
Hasil Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang
Prose pengambilan sampel untuk penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air pada tandon air baku untuk mengambil sampel air belum diolah, dan pada
curahan air untuk mengambil sampel air setelah diolah. Sebanyak 24 sampel air dibawa dan diperiksa di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada UPTD Balai Laboratorium
Universitas Sumatera Utara
Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Maka didapat hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 4.15. berikut ini :
Tabel 4.15. Distribusi Hasil Pemeriksaan Nitrat Sampel Air Sebelum diolah dan Air Setelah Diolah Tahun 2012
No Depot Air
Minum
Kadar Nitrat Air
Sebelum Diolah
Batas Maksimum
Air Setelah
Diolah Batas
Maksimum
1 Depot A
0,211 10
0,301 50
2 Depot B
1,088 10
0,904 50
3 Depot C
0,119 10
1,118 50
4 Depot D
3,021 10
5,023 50
5 Depot E
1,443 10
1,643 50
6 Depot F
1,321 10
0,446 50
7 Depot G
2,455 10
2,321 50
8 Depot H
0,321 10
0,263 50
9 Depot I
2,116 10
1,664 50
10 Depot J
1,302 10
0,201 50
11 Depot K
0,999 10
2,063 50
12 Depot L
0,333 10
3,116 50
13 Depot M
1,226 10
1,021 50
14 Depot N
0,432 10
0,688 50
15 Depot O
1,003 10
2,331 50
16 Depot P
4,673 10
2,111 50
17 Depot Q
1,651 10
2,448 50
18 Depot R
3,651 10
1,116 50
19 Depot S
2,661 10
3,006 50
20 Depot T
1,119 10
2,338 50
21 Depot U
6,061 10
4,021 50
22 Depot V
3,201 10
2,116 50
23 Depot W
2,097 10
2,606 50
24 Depot X
1,221 10
3,062 50
Jumlah 43,725
45,927 Rata-rata
1,82188 1,91362
Berdasarkan tabel 4.15. dapat dilihat bahwa kadar nitrat dari seluruh sampel air yaitu 24 sampel 100 tidak ada yang melampaui batas maksimum kadar yang
diperbolehkan. Sedangkan juga dapat dilihat bahwa kadar nitrat terendah untuk air
Universitas Sumatera Utara
baku yaitu 0,119 mgl. Kadar Nitrat tertinggi untuk air baku yaitu 6,061 mgl. Kadar Nitrat terendah untuk air minum yaitu 0,201. Kadar Nitrat tertinggi untuk air minum
yaitu 5,023. Kemudian rata-rata kadar Nitrat pada air baku yaitu 1,82188 mgl. Dan rata-kadar Nitrat pada air minum yaitu 1,91362 mgl.
Kemudian setelah itu data dikategorikkan dengan membandingkan hasil pemeriksaan laboratorium pada UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium diatas dapat juga dilihat bahwa
seluruh sampel air depot air minum isi ulang 100 memenuhi syarat pemeriksaan kandungan nitrat pada air sebelum diolah. Dan seluruh sampel air depot air minum isi
ulang 100 memenuhi syarat pemeriksaan kandungan nitrat pada air setelah diolah.
4.7 Tabulasi Silang