Rumusan Masalah : Manfaat Penelitian

permasalahan di mana sejumlah besar pupuk nitrogen secara berkala digunakan pada tanah, terutama didaerah pertanian. Nitrat dan nitrit dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan GI Gastro Intestinal, diare campur darah, disusul oleh konvulsi, koma, dan bila tidak tertolong akan meningggal. Keracunan kronis menyebabkan depresi umum, sakit kepala, dan gangguan mental. Nitrit terutama bereaksi dengan haemoglobin dan membentuk methemoglobin metHb. Sebagai akibat terbentuknya methemoglobinemia, bayi akan kekurangan oksigen, maka mukanya akan tampak biru, karenanya penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit ‘blue babies’ Soemirat, 2001. Maka berdasarakan latar belakang tersebut, dan juga berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah manajemen pengawasan sanitasi lingkungan dan kualitas bakteriologis pada depot air minum isi ulang yang diteliti oleh Sembiring, F 2008, serta tanggungjawab pelaku usaha depot air minum yang diteliti oleh oleh Elmis, L 2005. Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi dan pemeriksaan kandungan nitrat pada depot air minum isi ulang di Kota Padang.

1.2 Rumusan Masalah :

Usaha depot air minum yang tumbuh pesat saat ini memiliki arti penting dalam penyediaan air minum yang terjangkau oleh masyarakat. Tetapi di sisi lain keberadaan depot air minum juga memiliki resiko terhadap kesehatan masyarakat jika tidak dikelola sesuai dengan persyaratan kesehatan dan peraturan yang mengatur. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin mengetahui tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi dan kandungan nitrat pada depot air minum isi ulang di Kota Padang tahun 2012.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi serta kandungan nitrat pada depot air minum ini ulang pada beberapa depot air minum isi ulang di Kota Padang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik depot air minum isi ulang di Kota Padang. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan penyelenggaraan hygiene dan sanitasi depot air minum isi ulang di Kota Padang. 3. Untuk mengetahui gambaran perizinan penyelenggara usaha yang dimiliki depot air minum isi ulang di Kota Padang. 4. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pengawasan internal yang dilakukan oleh penyelenggara usaha depot air minum isi ulang di Kota Padang. 5. Untuk mengetahui kandungan nitrat dalam air minum pada depot air minum isi ulang di Kota Padang.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi kepada masyarakat yang menggunakan air minum isi ulang agar lebih selektif memilih depot yang higienis, bebas dari bahan pencemar, memiliki pengawasan yang baik dan memenuhi syarat kesehatan. Universitas Sumatera Utara 2. Hasil penelitian ini dapat menambah kesadaran bagi pengelola depot air minum isi ulang akan pentingnya menerapkan hygiene sanitasi, pengawasan internal, dan pemeriksaan kualitas air minum secara berkala di depot serta menjaga kualitas produk dengan menggunakan sumber air yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Kepmenkes No. 492MenkesSKVII2010. 3. Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi instansi pemerintah terkait Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar lebih meningkatkan pembinaan dan pengawasan kualitas air pada depot air minum isi ulang di Kota Padang secara kontiniu dan berkala. 4. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan dalam penelitian khususnya hygiene sanitasi depot air minum dan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di FKM USU. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air Minum

Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya, antara lain : 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha diperkotaan, industry, dan pebangkit listrik tenaga air. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492MENKESPERIV2010, air minum adalah air air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 907MenkesSKVII2002 jenis air minum meliputi : 1. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga 2. Air yang didistribusikan melalui tangki air 3. Air kemasan 4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara