Tanduk Pulpa Kamar Pulpa Saluran Kanal Aksesori

secara perlahan-lahan, dan meningkat setelah usia 35-40 tahun. Deposit dentin sekunder dapat menutupi orifisi saluran akar, sehingga menyebabkan pencarian orifisi saluran akar menjadi lebih sulit. 15

2.4.1 Tanduk Pulpa

Tanduk pulpa adalah proyeksi kecil dari jaringan pulpa vital yang berada tepat dibawah cusp atau developmental lobe. 17 Walaupun tanduk pulpa berbeda ketinggian dan lokasinya, tanduk pulpa tunggal cenderung berhubungan dengan tiap tonjol gigi posterior, sementara tanduk pulpa mesial dan distal cenderung terletak pada insisivus. Secara umum, tanduk pulpa gigi berusia muda terletak paling tinggi, tetapi pada gigi yang berusia lebih tua ketinggiannya menurun ke arah margin servikal . 9

2.4.2 Kamar Pulpa

Kamar pulpa adalah ruangan di dalam gigi yang berisi pulpa dan dikelilingi oleh dentin. gambar 3. 17 Bentuk kamar pulpa, baik dalam arah longitudinal maupun dalam dimensi potongan melintangnya, bergantung pada bentuk mahkota; konfigurasi ini bervariasi sesuai proses penuaan danatau iritasi yang mengenainya. 9 Pada dasar kamar pulpa terdapat orifisi yang merupakan jalan masuk kedalam saluran akar. 7

2.4.3 Saluran Akar

Saluran akar adalah saluran utama yang berada didalam akar gigi yang berisi jaringan pulpa. Saluran akar berada sepanjang akar, dimulai sebagai orifisi berbentuk corong dan keluar sebagai foramen apikalis gambar 3. 9 Bentuk saluran akar bervariasi sesuai dengan bentuk, lengkung, dan besarnya akar. Ketidakteraturan dan penyimpangan pada anatomis saluran akar adalah hal yang biasa dijumpai, terutama pada gigi posterior. 9 Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Komponen saluran akar gigi. 18

2.4.3.1 Orifisi Saluran Akar

Orifisi saluran akar adalah lubang jalan masuk ke dalam saluran akar. 18 Orifisi merupakan bagian paling atas dari saluran akar gigi, yang dijadikan indikator oleh dokter gigi dalam mencari saluran akar gigi. Dalam melakukan perawatan saluran akar, dokter gigi harus mampu menemukan seluruh orifisi untuk mencegah adanya saluran akar yang tidak terawat, selain itu orifisi saluran akar juga menjadi penentu dari batas perluasan dari outline form eksternal dari preparasi kavitas pada perawatan saluran akar. Gambar 3. Jumlah orifisi pada gigi mandibula. 5 Universitas Sumatera Utara Dalam mengidentifikasi jumlah serta letak dari orifisi saluran akar pada gigi molar mandibula, dapat digunakan hukum anatomis sebagai berikut : 1. Hukum lokasi orifisi 1 : Orifisi dari saluran akar selalu terletak pada floor- wall junction gambar 4. 2. Hukum lokasi orifisi 2 : Orifisi dari saluran akar terletak pada sudut yang dibentuk pada floor-wall junction gambar 5. 3. Hukum lokasi orifisi 3 : Orifisi dari saluran akar terletak pada terminus dari developmental root fusion line gambar 6. 4. Hukum simetris I : Orifisi saluran akar memiliki jarak yang sama dari garis yang ditarik dari arah mesial-distal sepanjang lantai kamar pulpa gambar 7. 5. Hukum simetris 2 : Orifisi dari dari saluran akar terletak pada garis yang tegak lurus dengan garis yang ditarik dari arah mesi- distal sepanjang bagian tengah dari lantai kamar pulpa gambar 7. Hukum kesimetrisan dan hukum lokasi orifisi dapat digunakan untuk mengidentifikasi jumlah dan posisi dari orifisi saluran akar pada gigi, karena seluruh orifisi hanya dapat ditemukan disepanjang floor-wall junction , dengan menggunakan hukum lokasi orifisi kedua lokasi pasti dari orifisi saluran akar dapat ditemukan; sudut vertikal dari bentuk geometrik lantai ruang pulpa yang gelap dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara spesifik lokasi dari orifisi saluran akar. 7 Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Orifisi OL terletak pada floor-wall junction FWJ. 9 Gambar 5. Orifisi OL terletak pada sudut antara lantai kamar pulpa dan FWJ. 9 Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Orifisi terletak pada development root fusion line DRFL. 9 Gambar 7. Hukum kesimetrisan letak orofisi gigi. 9

2.4.4 Saluran Kanal Aksesori

Saluran kanal aksesori lateral adalah cabang lateral dari saluran akar utama yang membentuk hubungan antara pulpa dan periodonsium gambar 2. Saluran akar ini mengandung jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf serta dapat dijumpai di setiap ketinggian dibawah furkasi ke arah apeks, walaupun cenderung lebih banyak Universitas Sumatera Utara dijumpai di sepertiga apeks dan pada gigi posterior. Dengan kata lain, semakin ke apeks dan semakin ke posterior letak giginya, semakin besar kemungkinan terdapatnya saluran akar aksesori pada gigi tersebut. 9

2.5 Kalsifikasi Pulpa

Kalsifikasi pulpa adalah proses deposisi substansi yang terkalsifikasi didalam pulpa gigi yang disebabkan oleh proses mineralisasi karena pengaruh berbagai iritan dan deposisi dari dentin karena proses penuaan. Kalsifikasi pulpa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : usia, kekuatan mastikasi , dan iritan jangka panjang seperti karies yang dalam. 15,21,22 Seiring bertambahnya usia, terjadi pengurangan ukuran pulpa gigi karena deposisi dari dentin sekunder dan dentin tersier. Deposisi dentin sekunder merupakan bagian dari proses penuaan yang terjadi secara perlahan dan bertahap sepanjang hidup manusia dan semakin meningkat laju pembentukannya pada usia 35-40 tahun. Lokasi dari deposit dentin sekunder pada pulpa yang terkalsifikasi ditentukan oleh arah datangnya tekanan pengunyahan pada gigi tersebut. 15,21 Pada gigi yang terpapar iritan jangka panjang, seperti karies yang dalam, atrisi maupun tekanan pengunyahan yang berlebih, akan terjadi pembentukan dentin yang terlokalisir sesuai dengan arah datangnya iritan tersebut, dentin yang terbentuk disebut dengan dentin tersier atau dentin reparatif. Pembentukan dentin reparatif bersama dengan dentin sekunder dapat menyebabkan perawatan saluran akar menjadi semakin sulit, karena pada gigi yang terkalsifikasi ruang pulpa semakin kecil dan orifisi dapat menjadi tidak terlihat dan semakin sulit untuk ditemukan. 15,22

2.6 Gigi Molar Satu Permanen

Gigi molar permanen adalah gigi permanen yang terletak paling posterior dan memiliki ukuran paling besar diantara seluruh gigi permanen. Gigi molar umumnya memiliki akar jamak, dimana gigi molar maksila umumnya memiliki tiga akar, sedangkan gigi molar manfibula umumnya memiliki dua akar. 23 Universitas Sumatera Utara