4.1 Distribusi Persentase Jumlah Orifisi Gigi Molar Satu Mandibula Permanen
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, jumlah orifisi gigi molar satu mandibula permanen pada sampel penelitian ini ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Persentase Jumlah Orifisi Gigi Molar Satu Mandibula Permanen.
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 25 sampel gigi, variasi jumlah orifisi dengan frekuensi tertinggi adalah jumlah orifisi tiga 48, diikuti oleh jumlah orifisi
dua 44, dan jumlah orifisi empat 8. Variasi jumlah orifisi tiga terdiri dari 32 molar satu mandibula permanen kiri dan 16 kanan. Variasi jumlah orifisi dua terdiri
dari 32 molar satu mandibula permanen kiri dan 12 kanan. Variasi jumlah orifisi empat terdiri dari 4 molar satu mandibula kiri dan 4 kanan. Pada penelitian ini
tidak ditemukan gigi molar satu mandibula permanen dengan variasi jumlah orifisi lima.
4.2 Distribusi Persentase Jumlah Orifisi Mesial Gigi Molar Satu Mandibula Permanen
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, jumlah orifisi mesial gigi molar satu mandibula permanen pada sampel penelitian ini ditunjukkan pada tabel 2.
Molar Satu Mandibula
Permanen Jumlah Orifisi
Total 2
3 4
5 Kiri
8 32
8 32
1 4
17 68
Kanan 3
12 4
16 1
4 8
32 Total
11 44
12 48
2 8
25 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Distribusi Persentase Jumlah Orifisi Mesial Gigi Molar Satu Mandibula Permanen.
Molar Satu Mandibula
Permanen Jumlah Orifisi Mesial
Total 1
2 3
Kiri 8
32 9
36 17
68 Kanan
3 12
5 20
8 32
Total 11
44 14
56 25
100 Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 25 sampel gigi, variasi jumlah orifisi mesial
dengan frekuensi tertinggi adalah jumlah orifisi dua 56, diikuti oleh jumlah orifisi satu 44. Variasi jumlah orifisi dua terdiri dari 36 molar satu mandibula
permanen kiri dan 20 kanan. Variasi jumlah orifisi satu terdiri dari 32 molar satu mandibula permanen kiri dan 12 kanan. Pada penelitian ini tidak ditemukan gigi
molar satu mandibula permanen dengan variasi jumlah orifisi mesial tiga.
4.3 Distribusi Persentase Jumlah Orifisi Distal Gigi Molar Satu Mandibula Permanen