Penetasan telur Perawatan Larva

6 Menurut Standard Nasional Indonesia 1999 kualitas air yang cocok untuk pembenihan ikan adalah sebagai berikut: 1. Suhu : 25-30 o C 2. PH : 6.5-8.5 3. Debit air : 0.4-0.7 literdetik 4. Ketinggian air : 50-70 cm 5. DO : Minimal 5 mgL 6. Amoniak : Kurang dari 0.02 mgL 7. Kecerahan : Lebih dari 30 cm

2. Pemijahan Ikan Mas

Pemijahan merupakan proses perkawinan antara ikan jantan dan ikan betina. Dalam budidaya ikan, teknik pemijahan ikan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: 1. Pemijahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan tanpa campur tangan manusia, terjadi secara ilmiah tanpa pemberian hormon. 2. Pemijahan ikan secara semi intensif, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tetapi proses ovulasinya terjadi secara ilmiah di kolam. 3. Pemijahan ikan secara intensif, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad serta proses ovulasinya dilakukan secara buatan dengan teknik strippingpemijatan. Stripping merupakan proses dikeluarkanya telur atau sperma dengan bantuan manusia yaitu dengan di urut. Menurut Sutisna dan Ratno 1995, faktor-faktor yang sangat berperan dalam pemijahan ikan dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu : faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi curah hujan, suhu, pH, DO, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan. Sedangkan faktor internal meliputi kematangan gonad, ketersediaan hormon kelamin, dan hormon gonadotropin. Sebelum pemijahan, harus dilakukan proses pemilihan induk yang sudah siap untuk melakukan pembuahan. Induk betina matang kelamin ditandai dengan gerakanya yang lamban, perut membesar atau buncit kearah belakang, jika di raba terasa lunak, lubang anus agak menonjol atau membengkak, dan bila dilakukan pemijatan perlahan kearah anus maka akan keluar cairan kuning kemerahan. Untuk induk jantan, gerakanya lincah, bandanya langsing, dan jika diurut kearah anus maka akan keluar cairan sperma berwarna putih. Sedangkan jumlah induk jantan disesuaikan dengan induk betina dengan perbandingan berat 1:1. Menurut Cahyo 2010 jumlah telur ikan mas berkisar antar 80.000-135.000 butir telur.

3. Penetasan telur

Proses penetasan terjadi mulai dari telur dibuahi hingga menetas. Telur ikan mas akan menetas setelah 2-3 hari. Umumnya presentase penetasan ikan secara normal berkisar antara 50-80 Richter Rustidja, 1985. Derajat penetasan telur ikan mas dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu : kualitas telur dan kualitas air media inkubasi penetasan. Kualitas telur yang baik dan di dukung dengan kualitas air yang memadai dapat membantu pembelahan sel dan perkembangan telur untuk mencapai tahap akhir terbentuknya embrio ikan. Menurut Yatim 1990 dan Effendi 1997, salah satu faktor kualitas air yang penting dalam mempengaruhi pembelahan sel penetasan sel adalah suhu medium. Suhu optimal pada penetasan telur ikan mas adalah 26-28 o C Cholik et al, 1986. 7

4. Perawatan Larva

Menurut Standar Nasional Indonesia 1999 larva ikan mas adalah fase atau tingkatan benih ikan yang berumur 4 hari sejak telur menetas serta mempunyai kriteria yang berbeda dengan ikan dewasa. Panjang larva ikan mas adalah 4-7 mm. Pada saat larva organ-organ tubuh ikan masih belum sempurna dan masih membawa kuning telur di kantung perutnya sebagai cadangan makanan. Setelah usia larva 2-3 hari, cadangan pakan kuning telurnya akan mulai menipis. Oleh karena itu, larva ikan perlu diberi pakan berupa jasad renik seperti artemia atau daphnia dan bisa digunkan kuning telur ayam. Ikan mas termasuk ikan pemakan segalanya omnivora. Mengingat sifat dan perilaku larva ikan mas sangat rentan, maka penangananya harus hati- hati dan teliti . Mortalitas yang terjadi pada fase ini sangat tinggi sebab larva ikan sangat peka terhadap keadaan lingkungan. Disamping konsentrasi oksigen dalam media perawatan harus tetap terjamin, suhu pada media perawatan juga harus tetap optimal. Perubahan suhu atau fluktuasi suhu yang terlalu besar dan secara mendadak sangat membahayakan kelangsungan hidup larva. Setelah larva berumur 2-3 hari maka larva ikan masuk ke tahap berikutnya yaitu pendederan I awal. Pada tahap ini larva ikan mas masih sangat rentan, dengan tingkat mortalitas mencapai 40. Larva ikan dibesarkan selama 2-3 minggu dengan panjang 1-3 cm. Pakan yang diberikan dapat berupa kuning telur ayam atau jasad renik seperti daphnia atau artemia.

C. KUALITAS AIR