Derajat Keasaman pH Total Dissolve Solid TDS

8 darah ikan, yang mempengaruhi hubungan antara tekanan parsial oksigen dalam air dan derajat kejenuhan oksigen dalam sel darah. Oksigen dapat larut dalam air melalui proses difusi atau persinggungan dengan udara. Beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya oksigen terlarut dalam air adalah : 1. Pergerakan permukaan air baik berupa riak air maupun gelombang. 2. Suhu berpengaruh terhadap kejenuhan kapasitas air menyerap oksigen. Semakin tinggi suhu maka semakin sedikit oksigen yang dapat terlarut dalam air. 3. Tekanan udara. Semakin tinggi sutau daerah maka semakin rendah juga tekanan udara sehingga semakin rendah pula oksigen terlarut. 4. Salinitas. Semakin tinggi salinitas maka semakin rendah kadar oksigen terlarut. 5. Tanaman air. Tanaman air berhubungan pada proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen. Biota air membutuhkan oksigen guna pembakaran makanan untuk menghasilkan aktivitas, seperti berenang, pertumbuhan, reproduksi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, ketersediaan oksigen bagi biota air menentukan lingkaran aktivitasnya, konversi pakan, demikian juga laju pertumbuhan bergantung pada oksigen, dengan ketentuan faktor kondisi lainya adalah optimum. Karena itu, kekurangan oksigen dalam air dapat menganggu kehidupan biota air termasuk kepesatan pertumbuhanya. Meskipun beberapa jenis ikan mampu bertahan hidup pada perairan dengan konsentrasi 3 ppm, namun konsentrasi minimum yang masih dapat diterima sebagian besar spesies biota air budidaya untuk hidup dengan baik adalah 5 ppm. Pada perairan dengan konsentrasi oksigen di bawah 4 ppm, beberapa ikan masih mampu bertahan hidup, akan tetapi nafsu makanya mulai menurun. Oleh karena itu, konsentrasi yang baik dalam budidaya ikan adalah 5-7 ppm.

2. Suhu

Pada dasarnya suhu dipengaruhi oleh musim, letak lintang latitude, ketinggian dari permukaan laut, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, serta kedalaman badan air Haslam, 1995 dalam Effendi, 2003. Peningkatan suhu akan mengakibatkan meningkatnya reaksi kimia dalam air, meningkatnya proses metabolisme makhluk air dan menurunkan kadar oksigen dalam air. Peningkatan metabolisme organisme dalam air akan menambah penggunaan oksigen akibat adanya respirasi. Kenaikan suhu 1 C akann meningkatkan penggunaan oksigen 10 Brown, 1987 dalam Effendi, 2003. Pada umumnya semua jenis ikan mempunyai toleransi terhadap perubahan suhu air yang mendadak. Terjadinya perubahan suhu air yang mendadak akan berdampak kurang baik terhadap ikan. Dampak yang jelas apabila terjadi perubahan suhu air dari dingin ke panas yaitu ikan mengalami stress dengan berenang melonjak-lonjak, mengapung dan bernafas di permukaan. Hal ini dapat menyebabkan kematian pada ikan bila berlangsung lama. Kisaran suhu ikan di perairan tropis agar dapat tumbuh dengan baik adalah 25-32 C, tergantung dari ikannya. Pada kisaran tersebut konsumsi oksigen mencapai 2.2 mgg berat tubuh-jam. Di bawah suhu 25 o C, konsumsi oksigen mencapai 1.2 mgg berat tubuh-jam.

3. Derajat Keasaman pH

Derajat keasaman lebih dikenal dengan istilah pH. pH singkatan dari puissance negative de H, yaitu logaritma dari kepekaan ion-ion H hidrogen yang terlepas dalam suatu cairan. pH air menunjukan aktivitas ion hodrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hodrogen dalam mol per liter pada suhu tertentu. 9 pH air mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan jasad renik. Perairan asam akan kurang produktif dan juga dapat membunuh hewan budidaya. Pada pH rendah asam kandungan oksigen terlarut akan berkurang sebagai akibatnya kosumsi oksigen berkurang aktivitas pernapasan naik dan selera makan akan berkurang. Hal sebaliknya juga terjadi pada kondisi perairan yang basa. Titik kematian ikan biasanya terjadi pada pH 4 asam dan pH 11 basa. Sementara pertumbuhan ikan yang baik terjadi pada pH antara 6-7 netral, meskipun tergantung jenis ikannya. Adanya penyakit ikan juga berhubungan dengan naik turunya nilai pH. Biasanya bakteri akan tumbuh baik pada pH basa, sementara jamur akan tumbuh baik pada pH asam. Tingkat keasaman pH dalam sistem resirkulasi cenderung menurun karena meningkatnya karbondioksida yang dihasilkan oleh respirasi ikan. Karbondioksida yang dihasilkan akan bereaksi dengan air akan membentuk asam karbon dan menyebabkan pH turun.

4. Total Dissolve Solid TDS

Total Dissolve Solid TDS yaitu ukuran zat terlarut baik zat organik maupun zat anorganik misalnya : garam dll yang terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat terlarut dalam part per million ppm atau sama dengan milligram perliter. mgl. Tingkat konsentrasi garam yang tinggi pada air sampai batas tertentu akan meningkatkan tekanan osmotik pada ikan sehingga akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan ikan. Besarnya kandungan garam biasanya disetarakan dalam bentuk konduktifitas listrik EC dengan satuan ppm mgl atau mScm. Tabel 1. Klasifikasi air berdasarkan kadar garamnya AS Kapoor, 2000 Kadar Garam mgl Klasifikasi Air 500 Bersih segar 500 – 1500 Sedang 1500 – 5000 Payau 5000 Asin 35000 Sangat asin 35000 Pahit

5. Amonia NH