Deskripsi Masalah Penyelesaian Masalah Produksi dan Distribusi Zero Inventory

vi suatu prosedur uji, yaitu prosedur untuk memberi nilai variabel atau menghilangkan subproblem. Balas Toth 1985 Jika masalah pengoptimuman dalam bentuk   max | , f x x S  maka poin i, iii, dan v adalah sebagai berikut: i relaksasi dari masalah Q, yaitu masalah R yang berbentuk   max | g x x T  dengan S T  dan untuk setiap , , x y S  f x f y  berimplikasi ; g x g y  iii suatu prosedur batas atas, yaitu prosedur untuk menemukan atau yang mendekati dari atas vR i untuk masalah relaksasi R i dari setiap subproblem Q i ; v prosedur batas bawah, yaitu heuristik untuk menemukan solusi fisibel terhadap masalah Q. III PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Masalah

Masalah yang dibahas pada karya ilmiah ini adalah masalah produksi dan distribusi zero -inventory dengan sebuah truk pengangkut dan urutan pelanggan yang tetap. Fasilitas produksi mempunyai tingkat produksi yang terbatas, dan truk pengirim mempunyai waktu tempuh yang harus diperhitungkan antarlokasi pelanggan. Setiap pelanggan memesan sejumlah permintaan pada setiap time window yang pelanggan tentukan untuk menerima pengiriman. Umur dari produk dimulai segera setelah pesanan pelanggan selesai diproduksi, yang mengakibatkan produk kadaluarsa dalam waktu tertentu. Karena fasilitas produksi dan truk pengirim adalah sumber daya yang terbatas, maka ada kemungkinan tidak semua pelanggan mendapatkan pengiriman yang sesuai dengan time windownya. Jika suatu pelanggan terpilih menjadi pelanggan yang menerima pengiriman, maka kapanpun truk pengirim sampai di lokasi pelanggan sebelum batas awal time window akan terdapat waktu tunggu dan kapanpun truk pengirim sampai setelah batas akhir time window, maka pengiriman terlambat sehingga pengiriman ditolak. Masalah ini merupakan permasalahan umum yang dihadapi dalam proses pendistribusian barang. Misalkan, 0,1,..., , ,..., S i j n  melambangkan urutan dari n pelanggan, dengan pelanggan i  menyatakan pabrik. Urutan pelanggan S dikatakan tetap bermakna bahwa untuk sembarang pasangan pelanggan i dan j, , , i j S  dengan , i j  jika kedua pelanggan i dan j tersebut termasuk pelanggan yang menerima pengiriman barang, maka pelanggan i harus menerima pengiriman sebelum pelanggan j. Diasumsikan produk memiliki umur yang terbatas, dinotasikan sebagai B, dengan 0. B  Umur dari pesanan pelanggan i, untuk setiap , i   dimulai segera setelah pesanan pelanggan i selesai diproduksi, dan akan berkurang selama pelanggan i menunggu produksi pesanan pelanggan j. Fasilitas pabrik memiliki tingkat produksi r yang terbatas, , r    sehingga dibutuhkan sebanyak d r satuan waktu untuk memproduksi sejumlah pesanan sebanyak d dengan d r  bisa berupa bilangan positif apa saja, tidak harus bilangan bulat, dan truk pengirim barang memiliki waktu pengiriman yang diperhitungkan antara pelanggan i dan pelanggan j dinotasikan sebagai , i j  dengan , 0, i j   , i  . j n  Setiap pelanggan j , , j S  memiliki permintaan pesanan sebanyak j d dan time window [ , ]. j j a b Permasalahannya ialah memilih suatu subhimpunan dari himpunan pelanggan S, yaitu , S   untuk menerima pengiriman sehingga jumlah total permintaan pelanggan yang dipenuhi adalah maksimum sementara kendala time window pelanggan, kapasitas pabrik dan waktu tempuh truk pengirim serta umur produk semuanya terpenuhi. Permasalahan tersebut dinotasikan sebagai masalah P. Dalam permasalahan produksi dan pendistribusian zero-inventory dengan n pelanggan didefinisikan  [0],[1],...,[ ],...,[ ] |[0] 0, 1 [ ] , i k i n      1 , i k k n    merupakan barisan parsial sembarang dari S yang mempertahankan urutan di S, dan mendefinisikan jadwal produksi dan distribusi. Jadi  merupakan solusi dari masalah P . Notasi [i] menyatakan pelanggan ke-i dalam  berikut pesanannya.  [0] T = waktu saat truk bermuatan meninggalkan pabrik dengan [0] [ ] [ ] i i T d r     3  [ ] i a = waktu awal penerimaan pada time window pelanggan [i]  [ ] i b = waktu akhir penerimaan pada time window pelanggan [i]  [ ] i T = waktu saat pelanggan [i] menerima pesanan dengan   [ ] [ ] [ 1] [ 1],[ ] max , , i i i i i T a T      4  [ ] i w = waktu tunggu pada pelanggan [i] dengan   [ ] [ ] [ 1] [ 1],[ ] max 0, , 5 i i i i i w a T            [ ] i  = waktu keterlambatan pengiriman pelanggan [i] dengan   [ ] [ ] [ ] max 0, , i i i T b    6  [ ] i l = keterlambatan umur produk pelanggan [i], artinya lama waktu produk sudah kadaluarsa sebelum sampai di pelanggan [i], dengan   [ ] [ ] [ ] ,1 max 0, 7 h i i h h i d l T B r                                   Pada 7,     ,1 h h h i d r      mendefinisikan titik waktu di mana umur dari pesanan pelanggan [i] dimulai, sehingga [ ] [ ] ,1 h h h i d B r       mendefinisikan titik waktu ketika produk untuk pelanggan [i] kadaluarsa. Ilustrasi untuk besaran yang didefinisikan dapat dilihat pada Contoh 10 dengan data pelanggan, pesanan pelanggan dan time window diberikan pada Tabel 1 serta data waktu pengiriman antarlokasi pelanggan diberikan pada Tabel 2. Tabel 1 Contoh pesanan dan time window pelanggan Pelanggan j 1 2 3 4 5 Pesanan pelanggan j d 30 40 60 30 40 Waktu awal penerimaan j a 19 26 31 32 36 Waktu akhir penerimaan j b 24 32 36 35 37 Tabel 2 Waktu pengiriman dalam satuan waktu Waktu pengiriman , i j  , i j 1 2 3 4 5 4 5 3 4 3 1 6 4 5 4 2 3 6 2 3 4 5 4 3 Contoh 10 Misalkan 0,1, 2,3, 4,5 ,   10 r  dan 22. B  Pabrik memproduksi semua pesanan pelanggan. Seluruh pesanan pelanggan selesai diproduksi pada waktu i i T d r     3 5 1 2 4 d d d d d r r r r r      30 40 60 30 40 10 10 10 10 10      20.  Truk meninggalkan pabrik setelah semua pesanan pelanggan selesai diproduksi, yaitu waktu ke 20. Umur pesanan pelanggan, misalkan pelanggan ke-2, dimulai segera setelah pesanan pelanggan ke-2 selesai diproduksi, yaitu pada waktu ke-7. Misalkan ingin diketahui waktu kadaluarsa produk pesanan pelanggan 2. 2 1 2 1 h h d d d r B B r r             30 40 +22 10 10         29  Jadi waktu produk pesanan pelanggan ke-2 kadaluarsa ialah pada waktu ke-29. Selanjutnya akan dicari waktu pelayanan , i T waktu tunggu , i w waktu keterlambatan pengiriman , i  dan keterlambatan umur produk , i l untuk setiap i   1 24 T  1 w  1   1 l  2 30 T  2 w  2   2 1 l  3 33 T  3 w  3   3 l  4 37 T  4 w  4 2   4 l  5 40 T  5 w  5 3   5 l  Proses penghitungan dapat dilihat pada Lampiran 2. Dari hasil penghitungan dapat diketahui antara lain bahwa pelanggan ke 1 menerima pesanan pada waktu ke 24, pelanggan 2 menerima pesanan pada waktu ke 30, dan seterusnya, tidak ada waktu tunggu disetiap pelanggan, namun produk mengalami keterlambatan pengiriman ke pelanggan ke 4 sebanyak 2 satuan waktu dan ke pelanggan ke 5 sebanyak 3 satuan waktu, produk kadaluarsa sebanyak 1 satuan waktu sebelum sampai ke pelanggan. Diagram waktu produksi dan distribusi dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Ilustrasi Contoh 10. Pada Contoh 10, produk kadaluarsa sebelum sampai ke tempat pelanggan. Dalam kasus seperti ini, jadwal produksi distribusi dikatakan tidak fisibel. Selanjutnya akan dibahas mengenai kefisibelan ,  seperti dalam teorema berikut. Definisi 18 Kefisibelan  Suatu jadwal  dikatakan fisibel berarti  ialah solusi fisibel dari masalah P jika  memiliki [ ] i   dan [ ] 0, i l  untuk setiap [ ] . i   Armstrong et al. 2008 Jika terdapat [ ] , i   yang menyebabkan [ ] i   atau [ ] 0, i l  maka  bukan solusi fisibel. Pelanggan [i] dikatakan pelanggan yang fisibel jika [ ] i   dan [ ] 0. i l  Dari Definisi 18, jadwal fisibel adalah jadwal yang memenuhi time window setiap pesanan pelanggan tanpa menyebabkan pengiriman ke salah satu pelanggan terlambat dan juga tidak menyebabkan produk kadaluarsa sebelum sampai di tempat pelanggan. Contoh 11 Berdasarkan Contoh 10, 0,1, 2,3, 4,5   memiliki 5 3 0,    maka menurut Definisi 18,  adalah jadwal yang takfisibel. Adapun contoh jadwal yang fisibel dengan data seperti pada Contoh 10 ialah 0, 2,3,5   penghitungan dapat dilihat di Lampiran 3 yang bagannya diperlihatkan pada Gambar 10 berikut. Gambar 10 Bagan produksi dan distribusi jadwal fisibel 0, 2,3,5 .   = pelanggan ke-i = time window = keterlambatan umur produk i B =22 4 3 7 1 2 4 5 37 33 1 24 2 29 3 13 16 produksi distribusi 5 40 20 3 30 waktu = pelanggan ke-i = time window = waktu tunggu distribusi 31 36 4 2 26 produksi 19 29 10 3 14 5 2 3 5 i waktu Saat urutan pelanggan S tetap, masalah P menjadi non-trivial. Pada kasus khusus dengan time window yang sepenuhnya relax, waktu tempuh di asumsikan instan, dan misalkan 1 2,3,..., j j n d d    sehingga pelanggan 1 selalu menerima pengiriman. Kemudian setelah pesanan pelanggan 1 diproduksi, pesanan pelanggan 1 hanya mempunyai B unit waktu untuk memilih pesanan lain untuk diproduksi sebelum kadaluarsa. Misalkan 1 j X  jika pelanggan j dipilih untuk menerima pesanan dan j X  jika selainnya, \{1}. j S   Maka P menjadi: \{1} \{1} Max terhadap , {0,1}, \ {1} j j j S j j j S j G d X d X r B X j S           atau masalah knapsack biner. Masalah knapsack biner dikenal sebagai masalah NP- hard maka masalah P menjadi kompleks. Armstrong et al. 2008

3.2 Metode Heuristik